Hai Nama ku Azkia Andita besasal dari kampung datang ke kota untuk merubah nasib ku dan keluarga ku, Simak yuk kisah ku.
Kia.... teriak tuan muda anak majikan ku di dalam kamar nya karena aq bekerja di rumah keluarga Darren Anderson menjadi maid pribadi tuan muda di keluarga Anderson, aq menghampiri tuan muda dengan berlari secepat mungkin.
Iya tuan saya di sini, Kia masih mengatur nafasnya kala sampai di hadapan tuan muda Adrian Anderson.
Ck.. lama sekali kamu, carikan dasi yang lain, yang ini aku gak suka, sambil di lempar nya dasi itu ke arah Azkia.
"Baik tuan" Azkia pun mencari dasi lain yang cocok buat tuannya.
➖
➖
Adrian yang gelisah di ruangan tempat dia menunggu acara yg akan di selenggarakan dalam beberapa jam mendatang.
Bian apa kau sudah menemukan Siska?
Belum tuan anak buah ku sedang berpencar mencari Nona Siska.
*****
Nah loh apa yang terjadi 🤭
Yuk simak kelanjutan ceritanya 😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan siang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
💝.....
💝.....
💝.....
Tepat pukul 7 malam akhirnya Adrian dan Bian bisa bernafas lega, semua bukti sudah mereka kantongi, tinggal besok Adrian akan memanggil Orang yang mengkhianati dalam pembocoran tentang proyek yang sedang Adrian jalankan, untuk saja masalah ini belum tersebar sampai ke para Investor.
"Akhirnya kita menemukan semuanya, hah.. dasar pengkhianat, meskipun alasan Dia butuh uang, kenapa Dia tak minta tolong pada perusahaan sih!" geram Adrian saat mengetahui Orang yang terlibat dengan masalah ini.
"Sabar Tuan, ada 2 kemungkinan sampai Dia nekad, yang pertama tak di beri pinjaman oleh HRD, yang kedua tawaran yang menggiurkan tanpa harus susah payah mengembalikan uang itu!"
"Tapi kenapa Bi, padahal Dia udah lama berkerja sama perusahaan ini loh, tapi kenapa tega hanya karena uang, apa gaji Dia kurang? coba kamu selidiki lagi, penyebab Dia berkhianat?"
"Baik Tuan, saya akan mencarinya malam ini juga."
"Bagus, kamu memang bisa di andalkan, sekarang kita pulang!"
"Siapa dulu Bian, " Bian membanggakan diri sambil menepuk dadanya.
"Cih.. baru di puji segitu udah sombong, "
"Ha.. ha.. ha.. harus dong Tuan, "
"Sudah-sudah kita pulang, hari ini lo antar gua pulang, gua lelah Bi, "
"Siap.. Tuan Bos. "
Mereka pun pulang bersama, perjalanan menuju Mansion Anderson lumayan menguras waktu, karena jalanan padat merayap, satu jam perjalanan akhirnya mereka pun sampai di Mansion Anderson.
"Selamat malam Tuan," Azkia selalu menyambut Tuan Adrian.
"Malam juga Kia, Emm.. Kia makan malam saya, tolong antar ke kamar ya, setelah kamu menyiapkan air untuk mandi!"
"Bian, jangan lupa lo besok jemput gua, jangan telat. " penuh penekanan.
"Baik Tuan. " sahut Azkia.
"Siap Tuan Bos, kalau gitu gua pulang dulu Yan," sahut Bian sambil cengengesan.
"Ya Hati-hati lo, jangan ngebut Bi, salam buat Emak Bapak lo. "
"Siap, tar gua sampai kan, gak sekalian Yan salam tempelnya, " sambil cekikikan.
"Tar deh gua ke rumah lo, gue juga kangen sama masakan Emak lo. "
"Siap Yan, kalau gitu gua cabut dulu ya. "
"Hmmm... " hanya gumaman yang keluar dari mulut Adrian, Adrian pun bergegas masuk Mansion menuju kamar, setelah mobil yang di kendarai Bian meninggalkan halaman Mansion.
Adrian masuk kamar, ternyata Azkia sudah menyiapkan air hangat di bath up dengan Aroma terapi yang memenangkan, Adrian pun langsung berendam di bath up.
Sedangkan Azkia sedang menghangatkan makan malam untuk Tuannya.
"Kia, kamu lagi apa?"
"Eh Bi Inah, ini Bi Tuan Muda mau makan malam di kamar katanya!"
"Tuan Adrian baru pulang?"
"Iya Bi, kayanya capek banget deh Bi, keliatan banget dari raut wajahnya saat pulang."
"Pasti, mungkin kerjaan nya lagi banyak Kia!"
"Iya kayaknya Bi, tadi aja pagi langsung berangkat kan Bi?"
"Iya Kia, ya udah sana antar makanan nya, kasihan, pasti Tuan Adrian lapar berat. "
"Iya Bi, kalau gitu Kia anterin makan Tuan dulu!"
"Iya Kia, Hati-hati bawa nampannya!"
"Siap Bi. "
Azkia pun bergegas ke kamar Tuan Adrian.
"Tok.. tok.. tok.. "
"Kok lama ya, apa Tuan masih mandi ya? Kia langsung masuk aja deh,"
CEKLEK..
"Aaah... Maaf Tuan," sambil menunduk "Tadi saya udah ketuk pintu, tapi tak ada sahutan, jadi saya langsung masuk, maaf sekali lagi Tuan."
"Hmm... kebiasaan kamu tuh Kia, simpan saja di meja, dan udah itu kamu boleh pergi, nanti saya panggil kalau sudah selesai makan. "
"Baik Tuan, makanan sudah saya tata, kalau gitu saya permisi. "
"Hmmm... "
Setelah kepergian Azkia, Adrian pun bergegas berpakaian yang sudah di sediakan Azkia tadi, lalu Adrian pun makan dengan lahap sampai habis.
➖
Pagi di Lombok tepatnya di kamar Hotel, terlihat dua insan yang masih bergelut di bawah selimut, sedikit cahaya matahari yang masuk dari celah gorden kamar, tak mengusik tidur keduanya, tak berselang lama dering ponsel terdengar nyaring, membuat keduanya yang tadi terlelap tak terusik oleh secercah cahaya matahari yang masuk, kini mereka berdua terbangun karena suara dering ponsel yang nyaring.
"Emm.. siapa sih ganggu banget, " tanpa melihat siapa yang menelpon Tuan Darren pun langsung menyentuh tombol hijau di ponselnya.
"Halo.. emm.. "
"Maaf Tuan, mengganggu Pagi-pagi, saya mau memberi kabar masalah kemarin, Tuan Adrian berhasil menemukan dalangnya. "
"Hmm.. bagus, pantau terus Rama jangan sampai anak saya kasih ampun sama pengkhianat itu, apa pun alasan Dia, ada lagi yang penting Rama?"
"Siap Tuan saya selalu memantau perkembangan selanjutnya juga Tuan, tidak ada Tuan itu saja yang ingin saya sampaikan, "
"Oke saya percaya sama kamu Rama, jangan pernah kecewakan kepercayaan saya Rama, saya tutup. "
"Siap Tuan, saya tak akan mengecewakan Tuan. "
"Hmm.. "
Setelah itu panggilan pun di tutup.
"Gimana Pah? apa itu masalah yang kemarin?"
"Iya Mah, Adrian emang anak Papah, dia menangani masalah dengan cepat, karena otak pintarnya menurun dari Papah. " sahut Papah dengan bangga.
"Ish.. Papah Adrian juga anak Mamah loh, kenapa cuma anak Papah sih," sahut Mamah sambil menekuk wajahnya cemberut merajuk.
"Utu.. utu.. iya deh anak Mamah juga, jangan cemberut gitu dong sayang, Cup kalau gini jadi pingin buat adik untuk Adrian deh Mah," sahut Papah sambil menggodanya.
"Ish Papah, mana bisa udah tua juga, udah ah Mamah mau mandi,"
"Ets.. mau kemana Mah, proses aja yuk Mah, kalau soal jadi gak nya itu urusan yang di atas," bujuk Papah sambil menaik turunkan alisnya, "
"Ish gak Pah, semalam kan udah, ini aja masih capek, awas ah Mamah mau mandi!"
"Gak Mah, semalam Papah belum puas, sekali aja ya Mah,"
Dengan segala bujuk rayuan maut Papah Daren, akhirnya Mamah pun nyarah dan pasrah, terjadilah pergulatan di pagi hari.
➖
Tapat jam 7 pagi Adrian sudah siap dengan setelah Kemeja dan Jas nya dan turun menuju ruang makan, dengan bersamaan Bian pun datang dan tak butuh izin untuk masuk, Bian pun masuk dengan sendirinya ke ruang makan setelah di bukakan pintu oleh salah satu maid di kediaman Anderson.
"Hai pagi Yan, boleh ikut sarapan gak nih, gua gak sempat sarapan nih, jadi boleh kan!" Bian datang langsung masuk ruang makan dan di sana sudah ada Adrian yang sedang sarapan baru 2 suap.
"Hmm.. ngagetin aja lo, ya udah makan aja tar lo pingsan lagi di kantor, goa yang repot! " dengan kaget mendengar sapaan Bian yang datang tiba-tiba, Adrian pun mengiyakan permintaan Bian dengan Air muka yang di buat kesal.
"He.. he.. maaf bro udah ngagetin lo."
Tak lama Azkia pun membawa piring untuk Tuan Bian Asisten Tuan Adrian. "Silakan Tuan."
"Terimakasih Kia."
Mereka pun makan sarapan dengan lahap dan setelah sarapan mereka pun berangkat ke kantor.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...