Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta dalam diam
Kali ini dengan membawa paperbag yang dibawakan oleh mama Tami.
Seperti biasa Silla berangkat bersama Arif, Arif yang sudah sampai sedari tadi cukup heran melihat Silla yang berangkat dengan membawa paperbag ditangannya.
"Bawa apa an sih,, tumben banget??".tanya Arif sambil mengintip isi dari paperbag itu.
"Bekal".jawab Silla santai.
"Bekal?? Tumben bawa bekal!".
"Hari ini mager aku mau ke kantin,masih capek banget".
"Ooo".
"Tinggal bilang ntar aku beliin kan bisa.Aneh banget deh rasanya lihat kamu bawa bekal ".
Silla malah terkekeh melihat reaksi Arif melihat Silla bawa bekal.
"Aku hari ini juga males ngrepotin orang".kata Silla asal.
"Sejak kapan kamu males ngrepotin aku??".Arif sepertinya agak sensitif melihat Silla tidak membutuhkannya.
"Idih,, ngapain sih emosian,lagi PMS ya". Silla malah meledek.
"Terserah ".
Arif berjalan cepat meninggalkan Silla yang malah bengong melihat reaksi dari Arif.
"Ada apa sih tu anak.Tumben betul ngambekan". gumam Silla sambil berlari menyusul Arif.
Silla cukup kesulitan menyusul Arif.Arif benar-benar meninggalnya.Ditambah kondisi Silla yang masih lelah membuat dia ngos-ngosan.
"Kamu kenapa sih?". tanya Silla setelah sampai disamping Arif dan menghadang jalan Arif.
"Nggak apa".jawab Arif sambil tersenyum.
Tapi dalam hati dia merasa kecewa karena Silla tidak membutuhkannya lagi.Dia berharap saat di sekolah Silla tergantung padanya.
"Nggak mungkin,aku tau kamu.Pasti ini ada apa-apanya? Sebelumnya kamu nggak pernah seperti ini.Jawab dengan jujur".
Silla yang merasa heran dengan sikap Arif memberondong dengan banyak pertanyaan.
"Nggak apa Silla aku cuma bercanda aja". jawab Arif dengan santainya sambil menggandeng tangan Silla untuk terus jalan.
Arif mencoba mengalihkan perhatian Silla dengan mengajaknya berjalan menuju sekolah dengan alasan sudah siang takut terlambat.
"Beneran??".
Silla masih tidak percaya.Memandang Arif dengan penuh curiga.Membuat Arif salah tingkah takut ketahuan.
"Beneran".jawab Arif dengan yakin dan menunjukkan dua jari sambil tersenyum.
Akhirnya mereka berjalan bersama hingga sampai di depan kelasnya Silla,lalu mereka berpisah.
Arif memang selalu mengantar Silla sampai di depan kelasnya baru dia menuju kelasnya sendiri.
Silla yang biasanya langsung masuk ke dalam kelas kini masih menatap punggung Arif yang berjalan meninggalkan kelasnya.
Setelah Arif tidak terlihat lagi, Silla menghela nafas panjang dan masuk ke dalam kelasnya.
Arif sebenarnya tahu kalau Silla masi curiga dan terus menatapnya saat meninggalkan kelas Silla.Tapi dia sengaja tidak menengok lagi karena dia takut Silla semakin curiga.
Dalah hati Arif sebenarnya menaruh hati kepada Silla.Tapi Silla sudah punya Andika dan Silla hanya menganggapnya sebagai kakak tidak lebih.
Arif hanya bisa mencintai dalam diam.Sebisa mungkin dia menyembunyikan perasaannya dia tidak mau Silla menjauhi nya karena tau dis suka Silla.
Cukup menjaganya saat disekolah itu sudah cukup baginya.Merasa Silla tidak membutuhkannya lagi membuat Arif terbawa suasana dan sedikit emosi.Dia sedikit menyesal akan sikapnya tadi pada Silla.
Selama ini dia tidak pernah seperti itu.Apa mau Silla dia selalu mengalah walau kadang diawali dengan debat tapi akan berakhir dengan Arif yang selalu mengalah.
Sepanjang perjalanan Silla sedikit tidak fokus,dia masih kepikiran Arif.Reaksi Arif tadi dianggap berlebihan olehnya.
Silla tidak sabar menantikan saat istirahat.Dia akan makan bekalnya bersama di kelas Arif.Dia tidak peduli dengan omongan teman Arif atau pun Sheren.Yang dia peduli kan hanya Arif.
Saat bel istirahat berbunyi Silla segera mengambil paperbag nya dan bergegas menuju ke kelas Arif tapi baru saja dia hendak beranjak dari duduknya Arif sudah berdiri didepannya.
"Lho,,kok sudah disini?? nggak ikut pelajaran ya??".tanya Silla terkejut saat melihat Arif sudah berada di depannya.
"Ikut lah".jawab Arif sambil duduk di bangku depan Silla sambil meletakan makanan dan minuman di atas meja.
"Itu??".tunjuk Silla ke arah makanan dan minuman yang dibawa Arif.
"Tadi aku pesan lewat wa, minta diantar didepan kelas sebelum istirahat".
"Trus?".
"Trus apa lagi??katanya tadi mager ke kantin jadi aku temenin lah makan di sini".
"Ya sudah yuk makan,, minta boleh??".tanya Silla dengan muka sok imutnya.
Membuat Arif tertawa dan mengacak-acak rambut Silla dengan sayang.Sikap Silla yang seperti ini yang membuat Arif gemas dan tidak bisa lama marah.
"Ya boleh lah,,ini kan semua buat kamu".
"Beneran??".tanya Silla dengan antusias dan binar Arif hanya menganggukkan kepalanya saja.
Tanpa ragu Silla langsung menyantap semua makanan yang dibawa Arif tanpa ragu.Diaif juga lupa akan masalahnya tadi dengan Arif.
Pasalnya makanan yang di bawa Arif adalah makanan kesukaannya.Silla sangat suka makan dan Arif tahu betul apa yang Silla suka dan Silla tidak suka.Kalau soal makanan Silla tidak pernah menolak atau diet,tapi badannya tidak gemuk.
"Tukeran ya,,kamu makan bekalku".Silla menyodorkan bekal yang dibawakan oleh mama Tami tadi.
Arif menerima bekal Silla dan membukanya, dilihatnya menu yang dibawakan mama Tami begitu lengkap ada nasi sayur lauk dan buah, dengan minumnya jus jeruk .
"Makan nasinya juga Silla, nanti sakit perut". Arif mengingatkan.
Silla hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menikmati makanan yang dibawa Arif.
"Tadi pagi aku sarapan nasi kok".jawab Silla setelah menelan makanan yang ada di mulutnya.
Arif hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum melihat tingkah Silla yang dianggapnya lucu.
Teman Silla satu kelas yang juga menikmati bekal di dalam kelas tersenyum melihat interaksi antara Silla dan Arif.Benar-benar terlihat seperti kakak dan adik sungguhan.
Mereka merasa iri melihat Silla yang mendapatkan perhatian khusus dari Arif.Mereka pasti bahagia berandai-andai menjadi Silla.
Silla dan Arif menikmati makan dalam diam tanpa banyak bicara.Silla sangat menikmatinya biasanya dia cuma menikmati salah satu saja tapi ini semua makanan kesukaannya ada di depan mata tidak mungkin dia sia-siakan,semua akan dia habiskan.
Dalam waktu singkat semuanya habis, Arif sampai heran melihat nafsu makan Silla.Seperti orang kelaparan yang tidak makan tiga hari.
Arif senang sekali semua makanan yang dia bawa dimakan Silla tanpa sisa.Dan Silla tidak membahas masalah tadi pagi.Makanan merubah mood Silla menjadi baik.