Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis
" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis
" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,
,
......................
Sin berpindah di kota Bangkok Thailand
"Mohon maaf sus,! Dimana Pasien yang di rawat ruangan ini,,??". Tanya Ridho Stelah melihat ruangan Ardila terlihat kosong dan sedang di rapikan kembali oleh beberapa perawat.
"Kalau itu saya juga kurang tahu tuan,, lebih baik tuan tanyakan sendiri pada Dokter lucky,,!" Sahut perawat tersebut Ridho segera keluar dan bergegas menuju ruangan dokter lucky dengan seikat bunga yang masih ada dibunga yang masih ada di genggaman nya.
Setiba di depan pintu ruangan dokter Ridho mulai membuka pintu dengan raut gelisah nya.
CEKLEK (suara pintu terbuka)
"Oh hey selamat malam Ridho,,?" Sapa dokter lucky setelah melihat kedatangan Ridho Ridho tidak menjawab dengan terus berjalan dan duduk di kursi yang berada di depan meja dokter sembari meletakkan bunga tersebut diatas membuat dokter seketika bingung.
"Maaf saya menganggu jam kerja dokter,,saya datang kesini cuma ingin menanyakan sesuatu,,!!" Sahut Ridho dengan Expresi gelisah dan penuh pertanyaan
"Ya silahkan,,!!" Angguk dokter lucky
"Kenapa Ardila tidak ada lagi ... di ruangan nya,,?? Apa dia sudah diizinkan pulang atau,,?"
"Ya,,nona Ardila sudah tidak dirawat disini lagi,, kondisi nya sudah bisa dikatakan 100% membaik,,dan Karena itulah kami tidak punya alasan untuk menahan nya lagi disini,,!"
"Apa,,?? Bukankah itu terlalu cepat dok,,???". Kaget Ridho
"Hmm kamu benar,, nAmun kami tidak bisa menentang keinginan pasien,, karena pasien ingin segera pulang untuk melanjutkan rencana mereka pergi honeymoon,,"
"What,,??? "
"Ya kamu tidak salah dengar,,!" Ridho seketika lemas dengan segera berdiri dan berjalan meninggalkan meja dokter dengan tatapan lirih nya
"Tunggu,,???" Panggil dokter lucky hingga membuat Ridho mengentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah Suara
"Ini bunga kamu ketinggalan,,!" Sambung dokter lucky sembari berdiri dari duduknya dan mengambil bunga tersebut .
"Aku tidak membutuhkan nya lagi dok,,!" Sahut Ridho yang segera pergi meninggalkan ruangan dokter
Dokter lucky yang melihat kesedihan di mata Ridho sedikit iba dengan menatap pintu yang sudah tertutup dari arah luar.
"Hmmp pria yang malang,,"
,
,
,
,
,
Sin berpindah Zurich ibu kota Swiss Stelah melewati penerbangan sekitar 13 jam lebih akhirnya.
Pesawat yang ditumpangi Ardila dan Nesti yang sudah mendarat di negara Swiss di jam 15.00 waktu Swiss.
Ardila dan Nesti yang sudah turun segera berjalan ke arah luar bandara Nesti memanggil satu taksi untuk mengantar kan mereka ke hotel yang sudah di booking secara online.
Di sepanjang perjalanan Ardila nampak terus memperhatikan Nesti yang terlihat keringatan di cuaca yang terbilang sangat dingin.
"Baby,,?? Are you oke,,?" Cemas Ardila dengan menempel kan punggung tangan nya di dahi Nesti
"Oh my God,,ini panas sekali baby,,??" Panik Ardila
"Hmmp im oke bunny,, mungkin ini hanya perubahan cuaca,,!" Ucap Nesti lemas dengan keringat dingin yang mulai membasahi keningnya
"No,, kamu jangan berbohong baby,, lebih baik kita kerumah sakit sekarang karena aku tidak mau kamu kenapa-kenapa,,!!" Nesti menyender kan kepala nya di pundak Ardila dan Ardila segera memeluk Nesti dari arah samping dengan raut khawatir nya.
"Tidak perlu bunny,, mungkin aku hanya terlalu lelah,, dan kamu jangan khawatir seperti ini,, aku baik-baik saja,,!" Sahut lemas dengan berusaha menenangkan Ardila
"Oke jika itu mau mu,,dan aku harap kamu sedang tidak berbohong,,!"
Beberapa menit kemudian taksi yang mengantarkan Ardila Nesti sudah tiba di sebuah hotel yang terlihat sangat besar dan mewah.
Ardila segera turun dan membukakan pintu untuk Nesti, Ardila membantu Nesti dengan merangkul pinggang Nesti dengan satu tangan Nesti melingkar di pundak Ardila.
"Mohon maaf pak,,apa bapak bisa membantu saya untuk membawa kan barang-barang kami,,?". Tanya Ardila dengan terus memapah Nesti dari arah samping (akses Inggris)
"Iya tentu nona,,saya akan membantu nona,," Angguk Supir tersebut dengan aksen Inggris
Ardila segera memapah Nesti untuk masuk kedalam ruangan hotel tersebut.
Sebelum masuk kedalam kamar yang Sudah di booking Nesti lewat aplikasi Ardila terlebih dahulu menghampiri meja administrasi dengan terus memapah Nesti dari arah sampingm
Stelah mengurus itu semua Ardila dan Nesti segera berjalan menuju kamar mereka dengan diiringi salah satu karyawan hotel tersebut.
"Ini kamar nya,,dan selamat beristirahat nona,," Ucap karyawan tersebut dengan memberikan satu kartu untuk membuka pintu kamar tersebut (aksen Inggris)
"Hmmp ya thank you,," Sahut Ardila sembari mengambil kartu tersebut
Tanpa buang waktu Ardila segera membuka pintu kamar dengan terus memapah Nesti dari arah samping.
Supir Yang membantu membawa kan barang-barang merekapun juga ikut masuk atas permintaan Ardila.
"Letakkan di sana saja pak,,!" Ucap Ardila dengan menuju ke arah Sofa Supir tersebut segera meletakkan barang-barang Ardila Nesti di tempat yang arahin Ardila.
"Kalau begitu saya permisi dulu nona,," Ucap supir tersebut stelah selesai dengan tugas nya (aksen Inggris)
"Hmm ya,,dan terima kasih atas bantuan nya pak,"
"Tidak masalah nona,,dan saya mengerti,, Kalau begitu saya pergi dulu,,!" Ucap supir tersebut dengan segera keluar dari ruangan Ardila yang Sudah nampak kesusahan Mulai memapah Nesti ke arah kasur Yang berukuran sangat luas.
Setiba di tepi kasur Ardila merebah kan Nesti secara perlahan dan mulai membuka mantel dan juga sepatu Nesti secara bergantian.
"Oh tuhan Baby,,!! Apa yang harus aku lakukan,, suhu tubuh mu sangat panas sekali,,!!" Panik Ardila stelah memeriksa suhu tubuh Nesti lewat dahi dan juga leher Nesti.
Ardila mulai bergerak sembari membuka blezer dan juga sepatu nya Stelah itu Ardila mengambil kan handuk kecil dan satu wadah kecil berisi kan air hangat berserta kan pakaian pengganti untuk Nesti.
"Aku tidak apa-apa Bunny,, kamu jangan panik seperti ini,,!" Ucap Nesti lemah
"Diam lah,,! Karena suhu tubuh mu tidak bisa membohongi ku,,!" Ketus Ardila sembari Duduk di samping Nesti berbaring.
"Bunny,,?? Kamu baru keluar dari rumah sakit,, aku tidak mau kamu,,,"
"Sudah ku bilang diam lah Nesti,,,,!!!" Kesal Ardila yang langsung melucuti pakaian Nesti satu persatu.
Nesti Hanya diam dan memilih pasrah karena tubuh nya Sudah terasa lemah Ardila mengambil air hangat dan membersihkan seluruh tubuh Nesti dari ujung kaki sampai ke kepala.
Nesti terus memperhatikan Ardila yang terlihat telaten dalam mengurus nya Stelah selesai Ardila kembali memakai kan pakaian piyama tidur untuk Nesti.
"Sudah selesai,, sekarang kamu istirahat lah,," Sahut Ardila sembari menyelimuti Nesti dengan selimut.
" kamu juga harus istirahat,,!" Ucap Nesti hingga membuat Ardila mengerut kan dahinya
"Hufft oke,,tapi aku ingin mengganti pakaian ku terlebih dahulu,,!" Ucap Ardila yang Segera berdiri dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Ardila Sudah terlihat fresh dan sudah mengganti pakaian nya.
,
,
,
,
,