Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.
*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.
Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.
Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.
Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32. Siapa Juna?
*******
Pagi ini Velia sudah bersiap. Gara-gara ulah Rian dirinya tidak jadi menemui sahabatnya untuk hang out.
Sejak bangun tidur Velia sudah memasang wajah jutek, sarat akan permusuhan. Rian bingung harus berbuat apa? ia tak pernah berhadapan dengan wanita yang begitu sulit ditaklukan ini.
"Katakan apa salahku, kenapa kau memasang wajah seperti itu?" tanya Rian.
Velia masih diam enggan menjawab. Rian yang gemas melihat tingkah Velia menghampirinya lalu mengangkat dagu Velia dan memagut bibir tipis gadis itu. Velia mencoba melepaskan ciuman Rian. Tapi pria itu tetap menahan tengkuk Velia dan menyusupkan lidahnya lebih dalam lagi.
Velia hanya pasrah saat Rian terus mengeksplor lidahnya di dalam rongga mulut Velia. Setelah beberapa saat Rian melepas pagutan di bibir Velia. Gadis itu semakin mendelik kesal.
"Aku hari ini akan keluar menemui sahabatku dan pak juna. Lalu sorenya aku akan membawa Zafrina jalan-jalan." Kata Veli.
Meskipun kesal dengan Rian, tapi dia tak melupakan kodratnya sebagai istri yang harus mendapat restu suami jika keluar rumah.
Mendengar Velia menyebut nama laki-laki lain membuat Rian menatap tajam Velia.
"Siapa Juna?" tanya Rian datar.
"Dia hanya dosen sekaligus mentorku." Jawab Velia apa adanya.
"Baiklah, jangan berbuat yang macam-macam!! Atau kau akan menerima hukuman dariku." Bisikan Rian, seraya meniup halus telinga Velia. Beli memejamkan matanya saat bulu-bulu halus di tubuhnya meremang.
.
.
.
Velia membawa mobil sendiri namun sebelumnya dia mengabari ibu mertuanya jika akan membawa Zafrina pergi bersamanya. Santika sangat senang mendengar Velia ingin membawa Ina jalan-jalan.
Gadis kecil itu sangat senang akan diajak jalan-jalan oleh maminya. Zafrina didandani sangar cantik oleh Santika, Ia memakai baju motif floral dan memakai topi.
Setibanya di mansion ibu mertuanya Velia disambut suara cempreng putri sambungnya.
"Mami ... bagaimana apa Ina sudah terlihat cantik?" Tanya Zafrina seraya memutar tubuhnya.
"Kau selalu jadi yang tercantik sayangku." Ujar Velia. Ia segera berpamitan pada ibu mertuanya dan membawa Zafrina bersamanya.
.
.
.
"Kita akan kemana mami?" Tanya Zafrina saat mereka sudah berada di mobil Velia.
"Mami ada pertemuan sebentar dengan teman mami. Setelah itu kita jalan-jalan ke mall. Ina boleh main sesuka hati Ina, setelah itu kita beli perlengkapan sekolah kamu. Karena besok kamu sudah harus masuk sekolah sayang." Ujar Veli dengan lembut. Mobilnya berhenti di sebuah kafe dengan nuansa Cozy. Velia mengajak Ina turun. Semua mata memandang kearah ibu dan anak itu yang tampil sangat cantik dan menawan. Mereka berdua lebih mirip disebut kakak beradik dari pada ibu dan anak.
Velia melihat Dina dan Pak Juna duduk di pojok dekat jendela luar. Ia segera menggandeng tangan Ina dan membawanya menemui dua orang itu.
"Hai sory telat." Ujar Velia, mata juna melirik kearah Zafrina, begitupun Dina. Matanya langsung melotot menatap gadis kecil setengah bule itu.
"Maaf Pak, saya bawa putri saya." Kata Velia, ia tak nyaman melihat Juna menatap intens Zafrina.
"Sayang, duduk sini. Salim sama tante Dina dan om Juna dulu." Zafrina mendekat dan mencium punggung tangan Juna dan Dina. Mereka berdua dibuat kagum dengan sikap sopan gadis kecil itu.
"Setelah Zafrina duduk dan Velia memesankan minuman dan snack dia mulai fokus pada laptopnya. Juna sesekali mencuri pandang ke arah Velia. Rasanya tak percaya gadis yang selama ini dia incar ternyata memiliki anak sebesar ini. Apakah Velia menikah dengan duda?" Batin Juna. Ia sampai-sampai tidak fokus karena memikirkan Velia.
"Jadi gimana pak? Mau dirubah atau pake yang design pertama tadi?" Velia menatap Juna yang justru terlihat asik dengan lamunannya.
"Helo pak ... " Velia menggerakkan tangannya di depan wajah Juna, dan membuat Zafrina terkekeh sambil menutup mulutnya.
"Omnya lucu mami ... " Kata Zafrina. Dina ikut menahan tawanya melihat Juna yang gelagapan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Jangan lupa like dan giftnya.
selamat pagi dan selamat beraktifitas kak author moga sehat selalu