NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Tergadaikan

Harga Diri Yang Tergadaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: dewidewie

Seorang gadis yang memiliki kelainan jantung sejak lahir, harus bertahan hidup sendiri membesarkan kedua adiknya.

Kerja keras dan banting tulang sanggup dia lakukan demi masa depan adik adiknya. Bahkan masa depannya sendiri tak pernah dia pikirkan.

Hingga suatu ketika keadaan memaksanya untuk menggadaikan harga diri serta hidupnya.

Dan dengan terpaksa harus menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya.

Nah, untuk mengetahui kisah selanjutnya? Simak saja di karyaku yang terbaru berjudul
" Harga Diri Yang Tergadaikan ".

Selamat membaca, jangan lupa subscribe, like, vote, dan semua dukungan. 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part: 28

Erland dan Nabila berdiri di samping Feilsa yang masih terbaring lemah. Sementara itu Sean dan kedua orang tuanya duduk duduk di sofa bersama Kania.

" Fel, kamu harus kuat demi kakak " Ucap Nabila lirih yang dijawab anggukan pelan oleh Felisa.

Felisa menatap lekat wajah Nabila yang dari tadi terus menerus menangis di sampingnya.

" Kak Nabila, maafkan Felisa sudah membuatmu susah. Felisa bodoh kak seharusnya Felisa tidak membohongi kakak, Felisa salah, Felisa diam diam mencintai seseorang di kala harus berjuang meraih cita cita"

Deg

Nabila terperanjat, begitu juga dengan Erland yang sedari tadi hanya diam melihat keduanya saling bicara.

Nabila menatap Erland, begitu juga sebaliknya, keduanya bingung bagaimana mengatakan kepada Felisa kalau Reno sudah tiada.

" Felisa, kamu jangan pikirkan itu, yang terpenting sekarang kamu segera pulih dan kembali melanjutkan mengejar cita citamu" Ucap Erland sambil meletakkan tangannya di pinggang Nabila yang membuat Nabila menatapnya lekat " Pak Erland cari cari kesempatan banget" Batinnya sambil terus menatap Erland yang bicara dengan gayanya yang cool dan tidak dipungkiri memang dia sangat tampan dan berwibawa.

" Iya kak " Jawab Felisa dengan senyumnya yang khas.

" O iya Fel, nanti kalau kamu sudah lulus di Universitas hukum aku bisa merekomendasikanmu pada temanku yang memiliki kantor advokat terbesar di kota ini"

" Benarkah kak, aku mau "

Erland pun tersenyum sambil mencubit pinggang Nabila yang membuat pemiliknya tersentak dan melepaskan tatapannya kemudian menunduk sambil meringis kesakitan.

" Sudah puas menatapnya? Jangan lama lama ntar suka lo" Bisik Erland ke telinga Nabila yang membuat Nabila sangat malu dan salah tingkah.

" Apaan sih " Jawab Nabila sambil menunduk dan tersipu malu.

Sementara itu Kania yang berada di antara kedua orang tua Sean pun nampak sangat gugup dan keringat dingin mulai bermunculan.

" Kania, kamu masih sekolah kelas berapa? " Tanya Shela dengan tatapan tajam yang membuat Kania sangat gugup.

" I iya tante, sa saya masih SMA kelas 3 " Jawabnya gemeteran.

Sean yang tahu Kania sangat gugup mencoba menenangkan dengan menggenggam tangan Kania " Kania tenanglah, dia mama dan papaku bukan orang asing" Bisiknya.

" Ta tapi kak, aku takut mama dan papa kamu tidak menyukaiku " Jawab Kania dengan berbisik juga pada Sean.

" Kania, apakah kedua orang tua kamu mengijinkan kamu berpacaran di saat masih sekolah seperti ini? " Tanya Handika masih dengan tatapan dingin.

Kania pun terperanjat dan menatap Sean mendengar pertanyaan Handika.

" Pa, kenapa papa tanyakan itu kepada Kania?" Sean mulai tersulut emosi melihat kekasih hatinya kebingungan dan hanya bisa menunduk dalam kesedihan.

" Lho papa dan mama harus tahu Sean, dia itu calon menantu keluarga Nugroho jadi harus jelas bibit bebet dan bobotnya lo" Jawab Shela dengan sedikit bernada tinggi hingga membuat Erland dan Nabila menoleh kepadanya.

" Tapi ini bukan saat yang pas ma, pa keluarga Kania masih dalam kesusahan" Sean terus saja protes.

Tiba tiba Kania mendongak sambil mengusap air matanya dan memaksakan bibirnya untuk menyunggingkan senyumnya " Om, tante, kalian harus tahu sebelum kami melangkah terlalu jauh, sebenarnya aku, kak Felisa dan kak Nabila bukanlah saudara kandung, kami sama sama putri yang tidak diharapkan lahir ke dunia ini, kami dirawat dan dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak namun sayang sekali belum sempat kami bisa membalas semua kebaikan mereka, mereka sudah dipanggil oleh Alloh SWT. Dan dengan penuh keringat dan pengorbanan kakak kami menggantikan mereka membesarkan Kania dan kak Felisa".

Shela dan Handoko saling menatap kemudian beralih lagi menatap Kania yang sesekali mengusap air matanya yang terus saja mengalir.

" Jadi kalau om dan tante menanyakan tentang restu kedua orang tua kami, maka kak Nabila adalah orang tua kami, restunya adalah jalan terbaik bagi kami"

Nabila menunduk dengan sambil mengusap air matanya yang juga mengalir deras. Erland yang berada di sampingnya pun mengerti kesedihannya dan mencoba menenangkannya dengan mengusap kedua bahunya dari belakang.

Handoko pun mengusap wajahnya dengan kasar dan menatap tajam Shela yang tega melontarkan pertanyaannya.

Shela yang mengerti dengan kode suaminya pun segera meminta Sean untuk berpindah tempat duduk sehingga dia bisa duduk bersebelahan dengan Kania.

" Kania, maafkan tante sayang. Bukan maksud tante merendahkanmu dan keluargamu, tapi tante sangat menyayangi Sean, dia adalah putra satu satunya di keluarga Nugroho setelah kakak perempuannya menghilang 20 tahun yang lalu. Jadi tolong pahami kami ya dan jangan diambil hati apa yang tadi tante ucapkan " Shela mengusap lembut rambut Kania.

Kania pun mengangguk " Kalau kalian tidak mengizinkan hubungan kami, aku siap mundur dan meninggalkan Sean demi kalian tan".

Deg

Sean melotot tajam " Kamu ngomong apa sih Kania! ".

Shela dan Handika saling melemparkan pandangan dan sama sama tersenyum tipis.

Sean pun beranjak dan berkacak pinggang dengan tatapan tajam bak singa yang kelaparan " Apa kamu mau melupakan semuanya Kania! Kamu ingin meninggalkan aku setelah apa yang aku lakukan padamu! Kamu tidak mengijinkan aku bertanggungjawab dan melupakan semuanya. Tidak Kania aku bukanlah pengecut aku tidak bisa berpisah darimu".

Suara Sean yang lantang seakan lupa sedang berada di mana membuat Erland, Nabila, Felisa, Shela dan Handika menatapnya dengan tatapan tajam dan beribu pertanyaan yang mungkin juga sama.

Kania hanya menunduk.

Sean yang menyadari dengan tatapan semua orang pun hanya bisa menghela nafasnya dalam dalam kemudian mengusap wajahnya dengan kasar karena sudah keceplosan.

" Em am em m-maksudku " Sean mulai gugup.

Shela masih dengan tatapannya yang buas

" Maksud kamu apa! Dasar anak nakal kamu Sean, kamu apakan Kania! Jangan bilang kamu sudah berani menodainya! ".

Jleg

Nabila terperanjat dan lemas seketika, untung Erland sigap menangkap tubuhnya.

" Bil, tenangkan dirimu? Kania sudah dewasa dia tahu apa yang harus dilakukannya " Bisik Erland pada Nabila yang sudah lemas dan berada di dalam dekapannya.

Sedangkan Felisa yang belum mengerti pun hanya bisa memanggil kakaknya " Kak apa yang sebenarnya terjadi? " .

Nabila mengusap wajahnya dan melepaskan diri dari dekapan Erland kemudian mendekati Felisa " Tidak ada apa apa Fel " Jawab Nabila dengan senyum getirnya.

Erland berjalan mendekati mereka yang sedang berdebat.

"Maaf tuan Nugroho, bisakah kita bicarakan masalah ini di rumah saja atau di tempat lain. Kasihan Felisa yang baru saja sadar dari koma" Ucap Erland.

Handika dan Shela saling menatap kemudian beralih pada Sean yang duduk dengan tertunduk.

" Maafkan kami tuan Frederick, em kita juga sudah selesai. Jadi lebih baik kita pamit saja dari sini " Jawab Handika kemudian mengajak istrinya beranjak dan berjalan mendekati Felisa dan Nabila.

" Nabila, Felisa, om dan tante pamit dulu ya. Semoga Felisa segera pulih ya nak" Ucap Handika kemudian melangkah pergi meninggalkan keduanya yang tersenyum sambil mengangguk.

Dan tiba tiba Nabila menyibakkan rambutnya hingga tanpa sengaja terlihatlah kalung titanium berliontin teratai yang sangat familiar.

Kedua mata Shela melotot tajam namun Handika segera menarik tangan istrinya itu.

" Pa, tunggu pa"

" Apa sih ma! Malu tahu sama tuan Frederick. Kita sudah bikin ribut di sini! " Ucap Handika sambil terus memaksa Shela untuk melangkah pergi.

" Tapi pa, kalung itu, pa" Rengek Shela namun tidak dihiraukan oleh suaminya.

1
Zhu Yun💫
Belum dewasa kali, Land. Masih SMA itu masih remaja labil dan masih dalam pengawasan orang tua harusnya...
Aksara_Dee
itu anakku pa
Aksara_Dee
revi TDK layak diperjuangkan land
Aksara_Dee
waduh jgn sampe
Aksara_Dee
lah rama ?
Aksara_Dee
Nabila makin sering kambuh
Aksara_Dee
kejar dong rev
Aksara_Dee
lah kok ketagihan
Aksara_Dee
kesempatan, kapan lagi...
Aksara_Dee
Seru bacanya, sampai maraton
Aksara_Dee: sama-sama kaa..
aku baca lagi nanti yes, nguli dl
dewidewie: terimakasih bintang bintang nya kakak😘
total 2 replies
Aksara_Dee
aku baca maraton nih, Lia bab lagi saat jam makan siang nanti kaa... semangat
Elisabeth Ratna Susanti
setuju nih
Elisabeth Ratna Susanti
visualnya vitamin A buatku 😍😀
🎧✏📖
Semangat up nya✌
dewidewie: Terimakasih bintang bintang nya kakak😘
total 1 replies
Aksara_Dee
Nabila pasti bangun, karena kamu blm gosok gigi Rick
dewidewie: jiahhhhhh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Aksara_Dee
gimana nama Sarboah , agak ke Korean kan
dewidewie: /Facepalm/
total 1 replies
Aksara_Dee
untung punya teman sebaik Emma
Aksara_Dee
biasa sultan jadi susah, gimanaaa...
Aksara_Dee
owh maksudnya masak sambil ngomel gt yak
FT. Zira
ketika cintamu sudah terbagi🤧🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!