Rangga yang ditindas dan dibully oleh teman-temannya di kampus. Kini hidupnya berubah drastis setelah dia mendapatkan sistem kekayaan tak terbatas. Dirinya yang dulu terpuruk, kini mulai menunjukkan dominasinya.
Entah itu kehormatan, kekuatan, kekayaan, ketenaran, popularitas, wanita, semua bisa didapatkan dengan mudah. Ikuti kisah Rangga dan petualangannya yang penuh dengan adegan adegan seru yang mendebarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Salah Satu Dari Enam Kecantikan Di Universitas Galaksi.
Bab 9. Salah Satu Dari Enam Kecantikan Di Universitas Galaksi.
Sebuah mobil Bugatti melaju dengan tenang di jalanan.
Suaranya yang meraung dengan garang dan penampilannya yang begitu mempesona memukau banyak mata.
Kejadian itu sontak saja menggemparkan seluruh area sekitar dan puluhan pasang mata langsung tertuju pada mobil senilai ratusan miliar tersebut.
Salah satu kerumunan berseru dengan takjub,
"Apakah...Apakah itu mobil Sport Bugatti La Veiture Noire yang dikabarkan harganya mencapai 200 miliar lebih? Gila! Aku tidak menyangka bisa melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!" ucapnya dengan mata terbelalak.
Dengan sangat cepat, beberapa orang mengambil ponselnya. Ada yang mengambil video, ada yang mengambil foto. Kemudian, segera memposting di Facebook, Instagram, maupun aplikasi TikTok milik mereka.
Mereka mempostingnya dengan judul
"Lihatlah! Ada Bugatti La Voiture Noire di kota Black Rock!"
Setelah postingan itu diunggah, ada banyak sekali komentar dan juga like. Dan dalam sekejap mata, itu dilihat lebih dari 3 juta orang, dan itu masih terus bertambah.
Kedatangan mobil spot sekelas Bugatti di kota Blackrock adalah hal yang sangat langka karena kota Black Rock merupakan kota kecil yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kota Greenville.
Kenyataan ada seorang taipan kaya yang mengendarai Bugatti di kota kecil, benar-benar menggemparkan seluruh kota, Black Rock itu sendiri.
Tidak lama kemudian mobil Bugatti itu akhirnya berhenti di sebuah gedung megah, dengan sebuah papan besar yang di tulis dengan megah..nama itu adalah,
"G.R.E.B"
(Grand Real Estate Building).
Kedatangan mobil Bugatti itu juga sudah menyebar di kalangan para pegawai yang ada di GREB. Saat menyadari mobil Bugatti itu benar-benar masuk ke kawasan gedung mereka, semua pegawai sontak langsung buru-buru keluar dan menyambut taipan kaya ini dengan sangat hormat.
Mereka ingin melihat siapa sosok yang ada di dalamnya. Apakah itu pemuda tampan, atau kalau itu pria parubaya dengan perut buncit dan berkepala botak. Apapun itu, mereka berdekat untuk memenangkan hati orang ini.
Kenyataan bahwa dia mampu membeli mobil sekelas Bugatti dengan harga ratusan miliar membuktikan jika dia bukanlah orang kaya biasa, akan tetapi orang super kaya dengan latar belakang yang tidak sederhana.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda taman dengan kemeja merk Armani keluar dari mobil itu dengan sangat elegan. Penampilannya yang tampan, tinggi, tegap, dan penuh persona membuat mata para gadis berbinar.
Bukan hanya para gadis akan tetapi juga mulai dari wanita dewasa, janda, bahkan orang yang sudah bersuami pun menatap kagum pada sosok pemuda yang keluar dari mobil itu. Dalam pikiran mereka terbesit sebuah adegan dimana pemuda itu adalah suami mereka sendiri, dan berbagai macam pikiran absurd segera memenuhi kepala para wanita dari berbagai usia itu.
Pemuda itu tidak lain adalah Rangga.
Saat menatap sekeliling, semua orang menatapnya dengan penuh kekaguman dan rasa hormat di mata mereka. Melihat hal ini, Rangga hanya bisa tersenyum kecut. Dia bergumam,
Huh..Benar saja! Memiliki banyak uang dan menjadi kaya memang benar-benar bisa merubah pandangan seseorang,"ucapnya.
Rangga sendiri juga tidak bisa menyalahkan hal itu. Semua orang hanyalah bersikap realistis dimana segalanya memang membutuhkan uang saat ini. Dia sendiri, sebelum mendapatkan sistem juga bekerja sangat keras demi mendapatkan uang.
Bahkan, bahkan dia sampai kesulitan membagi antara studi dan waktu bekerjanya, dia berkali-kali mendapatkan teguran yang kasar baik dari dosen di kampus maupun bos di tempat kerjanya.
Menyelesaikan banyak tugas dan juga membagi waktu dengan bekerja memanglah hal yang cukup berat. Bahkan selama ini Rangga selalu menjalaninya dengan sabar tanpa keluhan sedikitpun.
Ini memang sangat berat, dan berakhir, hampir mati dipukuli oleh Dion dan teman-temannya. Untung saja. Sebuah keberuntungan menghampirinya. Entah bagaimana caranya dia mendapatkan sistem yang memberinya saldo dengan kekayaan tak terbatas. Yang membuatnya bukan hanya bisa merubah nasib, tetapi menjadi orang terkaya di dunia.
Kembali Ke Cerita.
saat ini setelah memarkirkan mobilnya, Rangga mulai masuk ke dalam gedung karena dia ingin membeli sebuah rumah disini.
GREB merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti paling besar dan paling terkenal di kota Black Rock.
Perusahaan ini terkenal dengan rumah-rumah mewah dan juga pegawai yang cantik dan profesional. Sederhananya, gedung ini adalah gedung yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang kelas atas yang memiliki kekayaan dengan nilai yang mencapai puluhan sampai ratusan miliar.
Saat melangkah maju, Rangga disambut dengan begitu sopan oleh para pegawai. Bahkan, bukan hanya manajer akan tetapi Presiden Direktur dari GREB juga keluar secara pribadi untuk menyambut Rangga.
Presiden Direktur tersebut adalah seorang pria paruh baya, berusia 65 tahun, bernama Beni Suryo. Salah satu dari lima keluarga terkaya di kota Black Rock. Bukan hanya sekedar Presiden Direktur, Dia juga penanggung jawab penuh perusahaan GREB, karena perusahaan ini adalah milik keluarganya.
Beni Suryo segera menyambut Rangga dengan begitu hormat dan berkata.
"Selamat datang di GREB Tuan. Nama saya Beni Suryo, Presiden Direktur GREB saat ini. Merupakan sebuah kehormatan bagi perusahaan kami untuk di datangi oleh orang besar seperti anda."
Mendengar itu Rangga hanya mengangguk singkat, kemudian dia berkata dengan sedikit agak canggung.
"Halo Tuan Beni, nama saya Rangga. Sebenarnya tidak perlu penyambutan yang berlebihan seperti ini. Kedatangan saya kemari hanya untuk membeli rumah. Seperti yang sudah diketahui semua orang, perusahaan GREB milik anda selalu menjual rumah dengan kualitas dan pelayanan yang terbaik." ucapnya.
Mendengar itu, Beni tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha, ini sama sekali tidak berlebihan, Tuan Rangga. Dan juga, terima kasih banyak atas pujian Anda. Perusahaan kami akan selalu meningkatkan pelayanan demi kepuasan para pelanggan."
"Kami selalu menggunakan bahan yang dipilih dengan cermat oleh para ahli. Sehingga, saat membangun rumah, bangunan yang kami jual tidak perlu diragukan lagi kualitasnya yang terbaik. Mari, Tuan, silakan masuk untuk melihat-lihat. Saya secara pribadi akan membimbing Anda," ucapnya.
Melihat jika seorang pria paruh baya akan menemaninya berkeliling, dia buru-buru berkata,
"Ah, tidak perlu seperti itu, Tuan. Biarkan saja salah satu pegawaimu menemani aku berkeliling. Bagaimanapun, ditemani wanita cantik lebih menarik daripada ditemani sesama jenis," ucapnya sambil terkekeh.
Benny tertegun sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha. Aku tidak menyangka , ternyata Tuan Rangga jika tahu bagaimana caranya membuat lelucon."
Rangga hanya tersenyum tipis, Kemudian, matanya menatap sekeliling dengan sangat tajam, di tempatnya ke puluhan pegawai wanita muda yang bekerja di GREB.
Tidak lama kemudian, perhatiannya terpaku pada seorang wanita yang terlihat familiar di salah satu sudut, dia berpikir dan berusaha mengingat- ingat dimana dia pernah melihatnya. Saat memperhatikan lebih jelas, sedikit keterkejutan pun melintas di matanya. Tanpa sadar, dia bergumam,
"Hah? Bukankah itu Tania. Salah satu dari enam kecantikan yang ada di Universitas Galaksi? Apa yang dia lakukan di sini? Bekerja di GREB? Apa yang terjadi? Bukankah dia termasuk anak dari orang yang lumayan kaya Di kota Black Rock? Mengapa dia disini?
Banyak sekali pertanyaan yang melintas di kepalanya, akan tetapi, pada akhirnya dia sama sekali tidak menemukan jawaban yang pasti.
Akhirnya dia berkata,
"Tuan Beni, biarkan wanita itu mengantarku berkeliling, ucapnya sambil menunjuk ke arah Tania.
Mendengar itu, Beni Suryo pun mengangguk dan berkata,
"Tania, tolong antar Tuan Rangga berkeliling dan perkenalkan Rumah terbaik yang kita miliki, Jika Tuan Rangga puas dengan pelayananmu, kamu akan mendapatkan bonus yang besar bulan ini dan langsung diterima sebagai pegawai resmi di GREB." ucapnya.
Mata Tania berbinar dengan penuh kebahagiaan. Dia berkata,
"Baik Tuan, saya akan melakukan yang terbaik," ucapnya dengan penuh semangat.
Di sisi lain, Rangga sedikit heran dengan perubahan yang terjadi pada Tania.
Dia berpikir,
"Apakah dia benar-benar bekerja di sini? Menjadi pegawai resmi? Apakah artinya saat ini dia sedang menjadi pegawai magang?"
"Sudahlah, mari kita tanyakan itu nanti, untuk sekarang, yang terpenting adalah membeli rumah paling mahal, dan mendapatkan poin sistem." Gumamnya dalam hati.
sekarang harusnya 2.000.738.000.000 (Triliun)