TAKDIR YANG MEMBAWAMU KEMBALI

Nayla tak tahu jika saat ini Siska hanya tengah memancingnya saja, agar dia mengatakan hal sebenarnya terjadi antara dan juga Hamdi sebelum ia mengalami hilang ingatkan dan menikah dengan Jonathan.

Sehingga Nayla pun tak ada pilihan lain selain mengatakan apa yang ia tahu dengan berhati hati tentunya dan ia pun mengatakan secukupnya saja.

"katakan saja pada Jonathan jika itu adalah masa lalumu dan dia tak perlu membahas itu lagi denganmu. Katakan jika kamu tak ingat apapun tentang Jonathan dan kamu tak terlalu ingin tahu tentangnya. Karena itu masa lalu, dan dia tak boleh terus menuntutmu. Paham?" jelas Nayla yang membuat Siska pun sadar, jika dia memang memiliki hubungan dengan Hamdi sebelum ia kenal Jonathan, meskipun ia tak ingat apapun tentangnya, tapi setidaknya ia tahu bahwa ia benar benar pernah dekat dengan pria itu di masa lalu.

"aku tak terlalu ingat hubunganku dan dia seperti apa. Tapi aku menyadari jika aku memiliki hubungan kuat dengannya yang bahkan aku pun tak tahu seperti apa hubungan kami sebelum itu. Aku pernah berpacaran dengannya dan keluargaku pun telah tahu dia. Sehingga mungkin hal ini yang membuat Jonathan terus saja mengungkit hal ini. Dan terimakasih mbak karena sudah memberitahuku" ucap Siska sebelum mematikan sambungan telponnya.

Siska mulai berpikir apa yang harus ia ulik bersama dengan Hamdi, dan pada siapa ia harus mencari tahu tentang pria ini mengingat ia pun tak menemukan apapun informasi tentang pria itu,karena pria itu tak memiliki akun media sosial sehingga Siska pun tak bisa menemukan apapun tentangnya.

Siska harus mencari tahu tentang Hamdi dan harus mencari tahu juga Tentang Nadin. Karena kini Jonathan pun tampak asik dengan kehidupan dan perannya sebagai ayah, tanpa Siska ketahui.

***********

Sore ini wajah jonathan tampak bersahaja dan juga senang sekali. Seolah ia bahagia karena suatu hal yang bahkan tak Siska ketahui.

Sehingga wanita itu pun bertanya apa yang membuat pria itu tampak bahagia saat ini, bahkan saat baru pertama kali keluar dari mobilnya tadi..yang Siska pun pikir jika pria itu telah menang tander ataupun bekerjasama dengan klien yang cukup bisa membuat bisnisnya bergerak dengan baik.

"ini minum dulu mas" ucap Siska pada pria di depannya, yang tak lepas dari ponselnya.

"di lihat lihat kamu itu sedang senang mas, apa ada hal dipekerjaan yang membuatmu sebahagia ini?" tanya sisa penasaran.

Jonathan melihat Siska sekilas dan menenggak minuman yang telah ia buatkan, dengan perasaan yang bahagia. Sebelum akhirnya pria itu pun memeluk tubuh wanita itu dengan eratnya.

"eh kenapa ini? apa kamu sudah mendapatkan klien yang menguntungkan untukmu bulan ini?" tanya wanita itu yang tentu saja tak Jonathan jawab.

"aku ingin memelukmu karena aku rindu. Aku bahagia karena sepanjang jalan aku memikirkan kamu. Aku bahagia ketika membayangkan wajahmu, dan aku senang karena berhasil mendapatkan kamu. Teruslah berada di sisiku ya sayang. Karena aku bahagia mendapatkan kamu"

ada perasaan yang aneh di hati Siska ketika pria itu mengatakannya. Siska merasa tak seexcited dulu ketika mendapatkan gombalan ataupun ungkapan manis dari mulutnya. seakan kata kata manis dari pria itu hanyalah bulan saja dan penenang untuk rahasia yang ia sembunyikan.

"kenapa diam saja? Apa kamu tak sayang padaku lagi Siska?" tanya jonathan sedikit heran dengan respon yang wanita itu berikan.

"Aku sangat sayang padamu, sehingga aku tak mau kau pergi dariku ataupun menduakan aku begitu saja dengan perempuan lain"

Jonathan merasa tertampar dengan kata kata Siska yang walaupun tak menggambarkan dirinya yang telah berselingkuh darinya, tapi hubungan yang terjadi diantar dia sedang Nadin hanya untuk membuat putri mereka bahagia di belakang Siska itu pun jelas saja salah.

Jonathan masih enggan memberitahu Siska bahwa ia telah memiliki anak satu wanita lain, karena sebuah kesalahan yang tak bisa ia kontrol sebelumnya. Dan kini hubungan antara ia dengan Nadin pun semakin intens, setelah ia selalu saja bertanya ataupun melakukan panggilan video dengan wanita itu setiap malam.

"ya sudah kamu tidur ya sayang. Besok kita jalan jalan" ucap Jonathan secara tiba tiba ,yang menginginkan waktu berdua bersama dengan Siska , hanya untuk mencairkan suasana.

"tapi besok kan kamu bekerja? bagaimana bisa?" tanya wanita itu dengan pelan, sebelum akhirnya sang suami menjawab pertanyaan

"besok aku memang bekerja, tapi apa yang bisa membuat istriku senang, maka akan ku tinggalkan duniaku hanya untuknya. Aku hanya ingin kembali bersamamu seperti dulu, hangat dan penuh kasih sayang diantara kita berdua. sehingga jika pun aku harus terluka ataupun sengsara akan aku terima, asalkan kamu bahagia dan bersikap manis kepadaku seperti dulu" Jonathan merayu Siska dengan gombalannya, yang membuat wanita itu hanya terkekeh mendengarkan ucapannya.

Dan kini mereka berdua pun terlelap dalam mimpinya. tanpa melepaskan pelukan hangat yang di berikan Jonathan pada Siska dari belakang tubuhnya.

******.

Pukul sembilan tepat. Jonathan dan siska yang telah bersiap dengan bekal yang mereka bawa untuk pergi ke salah satu tempat wisata, tempat Jonathan melamarnya sebelumya. Tampak kompak dan juga serasi mengenakan pakaian yang sama, yang mereka beli di salah satu pusat perbelanjaan ternama. Yang membuat mereka kini tampak saling melengkapi satu sama lainnya. Hingga saat mereka tiba di tempat tersebut, pun semua mata kini memandangnya, karena Siska sungguh cantik mempesona, dan Jonathan tampak gagah serta tampan tentunya .

"kenapa semua orang menatap kita? Apa ada yang salah dengan penampilanku sayang?" bisik Siska pada suaminya, yang jelas saja tersenyum dan mencubit pipinya..

"tak ada yang salah dengan dirimu sayang, tak ada yang salah dengan pakaian ataupun riasanmu. Mereka menatap kita berdua karena kita tampak cocok dan serasi sekarang. Sehingga mungkin saja mereka iri dengan apa yang kita miliki satu sama lainnya. Dan itu sungguh membuatku senang. Aku bersyukur karena perjuanganku untuk mendapatkan kamu tak sia sia, dan kini aku pun tahu bahwa aku memang orang beruntung yang bisa mendapatkan wanita cantik serta baik sepertimu" puji Jonathan pada istrinya, yang jelas saja tersipu malu setelah mendegarkannya.

"ish kamu ini bisa saja" ucap Siska seraya memukul pelan pundak pria di sampingnya, dan kini menyandarkan bahunya seraya berjalan menuju salah satu wahana permainan.

"kita naik itu ya. sudah lama kita tak memacu adrenalin kita" ajak jonathan yang hanya di jawab dengan anggukan kepala saja.

Siska dan Jonathan tampak bersiap untuk menaiki wahana yang bisa memacu adrenalin mereka, tanpa rasa takut sedikitpun di wajah keduanya. Hingga saat Siska dan Jonathan berada di atas ketinggian.

Siska yang sebelumnya fokus dengan kesenangan dan keseruan yang ia punya, tiba tiba teralihkan dengan sesosok pria yang tengah berdiri di bawah sana tengah tersenyum ke arahnya dan tampak begitu senang dengan kebahagiaan yang Siska rasakan sekarang. hingga Siska pun terdiam setelah berteriak sebelumnya, saat sadar dengan penampakan pria tersebut yang juga sadar dengan sikap yang suka tunjukan. Sampai akhirnya ia pun pergi berlalu begitu saja, meninggalkan Siska yang tengah diam mematung di atas wahana hysteria.

"Hamdi" gumam wanita itu dengan pelan, yang tentu saja tak dapat terdengar oleh pria di sampingnya.

permainan menegangkan itu telah berakhir sekarang, dan Siska tampak diam saja setelah turun dari permainan. Membuat Jonathan heran dan kebingungan, karena ia pun tahu bahwa wahana ini adalah wahana yang paling Siska senangi, sebab wanita itu bisa mengeluarkan kekesalan di hati

"kenapa? Apa kamu sakit?" tanya pria itu pelan, seraya memegang kening sang istri.

Siska menggelengkan kepala dan tersenyum ke arahnya. sebelum akhirnya ia pun berkata bahwa ia hanya sedikit merasa lega dengan teriakan yang telah ia ucapkan.

"kita naik itu yu sekarang" ajaka Jonathan mencoba untuk mencairkan suasana.

Siska melihat ke arah wahana anting anting yang di inginkan oh suaminya. Dan seketika tersenyum kala menatapnya, seraya memeluk tubuh suaminya.

"terimakasih karena sudah mau menerima masa laluku dan sudah mau membuatku sekuat sekarang Jo. Aku minta maaf karena belum bisa memberikanmu keturunan. Sehingga kamu mungkin kesepian. Aku akan berusaha memberikan mu bayi sebagai penghibur di kala kamu lelah dalam bekerja. Dan aku merasa jika kau memanglah takdir yang telah tuhan titipkan untukku. Aku saya...."

"ayah!" teriakan seorang anak kecil perempuan, yang berlari ke arah Jonathan serta Siska yang tengah berpelukan, sontak saja membuat Jonathan terkejut bukan kepalang, tak terkecuali Siska pun yang meras terkejut dan juga kebingungan.

Terlebih lagi ternyata anak tersebut adalah anak yang sebelumnya hampir tertabrak oleh Jonathan dan juga Siska di jalanan. Yang anehnya kini malah memanggil ayah pada pria di depannya sekarang.

"ayah kenapa pelukan sama dia? kenapa gak peluk ibu Cia?" tanya anak itu pelan, yang bahasanya pun masih sedikit sulit untuk diartikan.