Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.
Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TGM Bab 9
Bara masih tidak mau membuka pintu mobil meski Sheina sudah sangat khawatir dengan keadaan anaknya.
"Kamu mau ke mana? Aku akan anterin kamu," ucap Bara yang menahan tangan Sheina saat wanita itu membuka pintu secara paksa.
"Bukan urusan kamu. Dan jangan pegang-pegang aku. Aku jijik sama kamu!" maki Sheina yang membuat Bara mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Sorry, sorry. Sekarang jawab jujur, kamu mau ke mana? Ketemu Gabriel?" tanya Bara.
Sheina mengerutkan kening saat Nara menyebutkan nama Gabriel. Apa Bara sudah mengetahui soal Gabril? Apa dia sudah tahu soal anak mereka? Apa Bara datang untuk mengambil Gabriel darinya?
"Kamu, tau Gabriel?" tanya Sheina yang nada bicaranya mulai pelan, tidak teriak seperti sebelumnya.
"Nggak tau sih, tapi karena kamu tadi sebut nama Gabriel, aku akan cari tau. Sepertinya kamu sangat mengkhawatirkan dia." Bara tersenyum sinis, hatinya masih terasa sakit saat melihat Sheina bersama Devan, sekarang bertambah sakit karena Sheina mengkhawatirkan pria lain.
Sheina melihat wajah Bara, tiba-tiba dia teringat Gabriel dan semakin tidak tenang.
"Aku mau turun! Tolong buka pintunya!" Sheina membuka tasnya, lalu mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu rupiah. "Segini cukup kan buat ganti bensin dari restoran ke sini." Sheina meletakkan uang itu di atas dasbor mobil Bara.
Ia masih sangat ingat saat Bara melemparkan uang padanya di malam itu. Malam saat ia kehilangan segalanya, malam yang membuat Gabriel hadir dalam hidup Sheina. Hingga ia terpaksa membesarkan anak seorang diri dengan bayang-bayang wajah yang dibencinya selama ini.
"Shein, kamu dendam sama aku? Waktu itu aku mabuk banget, Shein. Aku nggak tau kalau kamu ternyata masih virgin," ucap Bara dengan suara lirih.
Sheina tidak sanggup menahan air matanya, beberapa bulir air mata mulai jatuh, tapi Sheina langsung menghapusnya.
"Kalau kamu nggak mau bukain, aku bisa buka dengan paksa." Sheina meraih highheelsnya dan bersiap memukulkan pada kaca mobil Bara.
"Oke, oke Shein. Aku buka, tapi besok aku akan datang lagi nemuin kamu," kata Bara.
Sheina tidak peduli, ia langsung keluar saat mobil berhasil dibukanya.
"Aku akan tunggu sampai kamu dapat taksi."
Brak
Sheina membanting pintu mobil Bara. Ia lalu berjalan ke arah pangkalan ojek, bukan ke arah halte yang ada di belakang mobil Bara.
"Mau ke mana dia?" gumam Bara masih terus mengamati Sheina.
Tak lama Sheina naik ojek dan Bara membuntutinya. Ia sangat penasaran dengan laki-laki bernama Gabriel yang membuat Sheina khawatir.
Bara terus mengikuti Sheina, tapi ia kehilangan jejak saat di lampu merah. Tentu saja ia semakin kesal dan penasaran ke mana Sheina pergi menemui Gabriel?
"Siapa sih Gabriel? Sialan banget!" umpatnya.
Ia lalu menghubungi Davin, berniat menanyakan siapa Gabriel pada sahabatnya itu. Akan tetapi, jawaban Davin membuatnya kecewa. Davin tidak tahu siapakah Gabriel yang Bara maksud.
"Apa aku minta bantuan Gery ya, dia kan papanya kerja di intelijen. Pasti bisa selidikin Sheina, dan aku bisa tau siapa Gabriel itu."
Bara kemudian menghubungi sepupu jauhnya yang bernama Gery. Meski awalnya ragu, Bara akhirnya berhasil meyakinkan Gery untuk membantunya. Ia mengimingkan hadiah sebuah mobil sport keluaran terbaru jika Gery berhasil mendapat informasi mengenai Sheina.
"Kenapa nggak dari dulu aja kamu kasih aku kerjaan gini? Kalau tau hadiahnya oke kan aku pasti bantu," kata Gery yang masih berbicara dengan Bara di telepon.
"Aku dulu nggak punya duit. Hadiah itu aja hasil kerja kerasku selama di luar negeri," curhatnya pada Gery.
"Yaelah Bar. Kamu kan pewaris tunggal Rajawali grup, masa' beli mobil segitu aja nggak bisa?" ejek Gery yang kini menertawakan Bara.
"Aku bahkan belum datang ke perusahaan sama sekali. Pokoknya, dapatin informasi perempuan itu secara lengkap!"
🥀🥀🥀
Selamat malam, aku up 5 bab ya hari ini.
Sabar ya tim Bara Bere.
Pencet jempolnya jangan lupa 😘😘😘