NovelToon NovelToon
Sekretaris Papaku

Sekretaris Papaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / CEO
Popularitas:9.1M
Nilai: 5
Nama Author: Citoz

Kau tak perlu mengagumkan untuk bisa kusayangi. Cukup bersabar menemaniku saat aku marah, dan tetap tinggal walau aku membosankan. (cz).

Khayalan Lestari (25 tahun), yang akan bekerja menjadi Sekretaris Pimpinan yang muda dan tampan, harus dikuburnya hidup-hidup. Kenyataannya Presdir tersebut sudah berumur 56 tahun dan mempunyai istri dan dua orang anak.

Tapi Lestari sangat bersyukur karena sang Presdir merupakan sosok yang sangat rendah hati dan memperlakukan karyawannya dengan baik. Berbeda 180 derajat, dengan sifat anak sulungnya yang urak-urakan, angkuh, pemberontak, suka balapan liar, dan playboy. Sungguh paket lengkap untuk sebuah ukuran 'Pria enggak ada ahlak'.

"Minggir, Kau hanya 'Sekretaris Papaku' disini ! Bukan Bodyguard-nya kan ?" ucap Rey menyindir.

"Maaf, Pak ! Aturan tetap aturan. Pak Presdir sendiri bilang, kalau dia tidak bisa diganggu sekarang. Sekalipun itu anaknya sendiri !" ucap Lesta.

"Minggir atau kubuat kau mati segan hidup tak mau di perusahaan ini !" ancam Rey (28 tahun) yang menjabat sebagai Direktur Proyek di Perusahaan itu.

Lesta maju selangkah ke hadapannya.

"Silahkan tinggalkan pesan dan pergi dari sini sekarang juga. Atau aku buat Pak Direktur tetap hidup, tapi rasanya ambyar !" ancam balik Lesta.

Mata keduanya saling bertatapan, memancarkan aura kebencian satu sama lain.

Sekarang aku baru tahu, mengapa posisi Sekretaris Pimpinan ini bisa kosong di Perusahaan ini. Ternyata tekanan bukan datang dari sang Presdir, melainkan dari anaknya sang Preman Pasar !

Ini karyaku yang ke dua ya. Novel begenre romantis komedi ini kagak ada pelakornya, gelut ya gelut sama mereka sendiri. Paling entar adalah cabe-cabean yang muncul sekeliwer.

Jangan lupa like, komen, vote dan rate 5 ya ! Semoga suka 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citoz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

"Lagi bungkus kado buat siapa sih Les ?" tanya Anis pada Lesta.

"Buat Istrinya Bos aku, Nis" ucap Lesta.

"Oh, memang kamu kasih ado apa buat istrinya Pak Bos ?" tanya Anis.

"Tadinya aku bingung sih mau kasih apa. Karena yang ulang tahun kan Istrinya Bos, yang sudah mempunyai segalanya dan selalu memakai barang-barang mahal. Tapi, aku berpikir kalau aku tidak memberikan kado sih bakal lebih enggak enak lagi" ucap Lesta yang masih belum selesai membungkus kado.

"Tadinya sih mau beli baju pesta atau enggak tas buat di jadiin kado. Tapi sadar, biasanya Bu Marta pakai barang branded yang harganya mahal banget, mendingan beliin baju tidur aja deh" ucap Lesta.

"Kapan nih acaranya ?" tanya Anis.

"Sore ini, Nis. Hmm.. kamu enggak diajak pergi sama si Aldo ke sana ? Ini kan acara keluarga. Keluarga Aldo pasti diundang juga. Kan mereka sepupuan" ucap Lesta.

Anis menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aldo bilang hari ini dia lembur, Les" ucap Anis.

"Kan acaranya sore, Nis. Lembur kan paling dari pagi sampai siang. Apalagi ini hari Sabtu. Jarang ada orang kantor menghabiskan waktu seharian di kantor" ucap Lesta.

"Tapi Aldo bilang dia lembur sampai sore, Les. Kalau menyangkut pekerjaan aku enggak berani ganggu dia, Les. Mungkin yang dikerjakannya sifatnya urgent. Duh, padahal aku kangen pingin jalan nih sama dia" ucap Anis.

"Duh, iya deh pacar yang pengertian sekabupaten" ucap Lesta.

Anis tertawa mendengarnya.

Emang bikin laporan apa sih Aldo hari Sabtu gini ? Perasaan tanggal segini kerjaan di kantor lumayan nyantai. Lagipula ini bukan akhir bulan yang biasanya banyak pegawai lembur karena mengejar laporan bulanan.

Batin Lesta.

**********

Jam telah menunjukkan pukul 16:00 Sore. Lesta sudah berada di dalam taksi online, untuk pergi ke rumah Pak Marta.

Padahal Rey kemarin sudah bilang ingin menjemputnya untuk datang ke acara tersebut. Tetapi karena pesta ulang tahun Bu Marta diadakan secara sederhana dan hanya mengundang keluarga besar saja, jadi hanya diadakan di rumah. Lesta tidak ingin Rey yang menjadi tuan rumah harus bersusah payah menjemputnya dan kembali lagi ke sini hanya untuk menjemputnya. Makanya dia berinisiatif berangkat sendiri menggunakan taksi online.

Sesampai di sana pelayan di rumah itu langsung mempersilahkan Lesta menuju taman belakang. Karena diadakan pada sore hari, Bu Marta memilih lokasi halaman di belakang rumahnya sebagai tampat diadakannya pesta ulang tahunnya.

Ya, namanya sultan memang beda cara merayakan ulang tahunnya. Pesta yang Pak Marta bilang diadakan secara sederhana, tetap terlihat mewah di mata rakyat jelata seperti Lesta.

Banyak bunga-bunga segar yang menghiasi tiap sudut taman. Belum lagi meja yang berisikan berbagai macam jenis makanan.

Walaupun hanya di hadiri oleh keluaraga besar tetapi acara tersebut cukup membuat Bu Marta dan tamu undangan terlihat gembira dan bahagia. Mereka terlihat berbincang satu sama lain.

Begitu tiba di taman, Lesta langsung menyalami Bu Marta dan memberikan kado yang dibawanya.

"Lesta, Enggak perlu repot-repot pakai bawa kado segala. Ini cuma syukuran kecil-kecilan kok" ucap Bu Marta.

"Enggak apa-apa kok Bu. Maaf kalau nanti hadiahnya kurang berkenan" ucap Lesta.

"Pokoknya semua hadiah itu rezeki. Pasti saya syukuri" ucap Bu Marta.

Tuh kan. Bu Marta memang baik banget. Jarang ada Nyonya besar yang ahlak sopan santunnya seperti Bu Marta.

Batin Lesta.

"Lesta, Ibu tinggal dulu ya. Mau menyapa tamu yang lain. Kamu silahkan makan dulu hidangan yang sudah disediakan" ucap Bu Marta.

"Iya, Bu. Terima kasih" ucap Lesta.

Bu Marta lalu beranjak dari sana dan menghampiri tamu undangan yang baru datang.

Lesta menatap sekeliling tapi tidak mendapati keberadaan Rey. Dia hanya melihat Pak Marta dan Tedy yang sedang mengobrol dengan tamu undangan yang lain dari kejauhan.

Foto : Tedy.

Dan tiba-tiba matanya menangkap sosok pria yang sangat dikenalnya, sedang mengobrol berdua dengan seorang perempuan. Dia adalah teman sekaligus pacar sahabatnya, Aldo.

Anis bilang Aldo lembur sampai sore di kantor. Tapi kok ada disini ikutan pesta. Kenapa enggak ajak Anis aja sekalian ke sini. Tunggu dulu, itu cewek yang disampingnya siapa ? Dari pakaian dan perhiasan yang di gunakannya seperti anak konglomerat. Tapi ini kan acara keluarga, siapa tahu itu hanya keluarganya. Tapi kalau keluarga, kenapa yang cewek kelihatan agresif sekali ya. Beberapa kali terlihat olehku memegang tangan dan pundak Aldo.

Batin Lesta.

Karena rasa penasaran dan kesetiakawanannya pada Anis dia berniat menghampiri Aldo untuk menanyakan kebenarannya. Tetapi langkahnya berhenti saat mendengar suara seorang pria menyapanya.

"Kenapa enggak nelpon sih kalau sudah datang" ucap Rey yang menepuk bahunya dari belakang.

Lesta reflek menoleh.

"Rey ? Darimana aja kamu. Aku tadi sempat cari kamu di sini. Tapi aku enggak lihat kamu dari tadi" ucap Lesta.

Rey tersenyum.

"Aku memang belum turun dari tadi. Aku tadi masih menerima telepon dari kolega bisnis di kamar. Dia mau mengajukan kerja sama proyek buat jalan tol" ucap Rey.

"Oh, Begitu. Pantas enggak lihat dari tadi. Rey aku mau nanya nih" ucap Lesta.

"Tanya apa ?" ucap Rey.

"Yang bersama Al.." belum selesai menyelesaikan kata-katanya, Pak Marta memotong ucapan Lesta.

"Lesta, kapan sampai ?" tanya Pak Marta.

Lesta dan Rey reflek menoleh ke arah Pak Marta dan juga Tedy yang baru datang.

"Belum lama Pak" ucap Lesta menjawab pertanyaan Pak Marta.

"Rey kamu hadir juga ?" ucap Pak Marta yang seakan tak percaya dengan kehadiran putranya di acara itu. Tedy juga menatap heran pada Rey.

Rey hanya diam tidak menjawab.

Tuh, kan dia tidak menjawab.

Batin Lesta.

"Rey, mama enggak mimpi kan kamu hadir di acara ini ? Ini pertama kalinya buat mama. Mama bakal anggap ini sebagai kado terindah di ulang tahun mama" ucap Bu Marta yang baru ikut bergabung dan memeluk Rey.

Waduh, Bu Marta langsung main peluk saking girangnya. Aku takut nih yang dipeluk bakal mencak-mencak kayak sapi gila karena enggak suka.

Batin Lesta.

Tapi ternyata Rey hanya diam tidak bergeming. Dia seakan menerima pelukan hangat dari Bu Marta.

"Karena ini pertama kalinya kamu mau datang ke ulang tahun mama. Bagaimana kalau kita foto keluarga untuk mengenang momen ini" ucap Bu Marta.

"Aku tidak suka difoto" ucap Rey.

Mereka reflek menoleh pada Rey. Keadaan tiba-tiba menjadi canggung.

Waduh, Preman pasar tetaplah preman pasar. Mungkin kalau enggak bikin rusuh sehari saja, badannya bisa gatal-gatal.

Batin Lesta.

"Hmm.. Pak Rey, biasanya gugup kalau berfoto di depan banyak orang begini. Mungkin dia mau berfoto kalau di tempat yang sepi" ucap Lesta.

Rey melotot pada Lesta.

foto : Rey.

"Baiklah kalau begitu kita berfoto di dalam saja !" ucap Bu Marta.

Bu Marta mengajak fotograger tersebut ke dalam rumah. Mereka berempat berfoto di ruang tamu, dengan posisi Pak Marta dan Bu Marta yang duduk di kursi. Sedangkan Rey dan Tedy berdiri di belakang mereka.

Fotografer mengambil gambar sebanyak dua kali. Saat ingin mengambil gambar yang ketiga, Rey menghentikannya.

"Cukup. Aku rasa gambar yang diambil sudah cukup" ucap Rey.

"Aku kembali ke taman dulu" ucap Rey.

Rey lalu bersiap melangkahkan kaki ke taman belakang.

"Rey..." ucap Bu Marta.

Rey menghentikan langkah kakinya sesaat, saat Bu Marta memanggil namanya. Dia menoleh.

"Rey, terima kasih untuk hari ini" ucap Bu Marta dengan senyumannya yang tulus.

Rey menatap Bu Marta cukup lama dan pada akhirnya dia menganggukan kepalanya.

**********

Rey kembali menghampiri Lesta yang sedang berdiri di dekat meja yang berisi dessert, sambil terlihat mengendap-endap. Tatapan matanya seperti mengamati dari jauh.

"Siapa yang sedang kamu lihat, Tari" ucap Rey yang sudah berdiri di belakang Lesta.

"Rey ? Kamu sudah berfoto tadi ?" tanya Lesta.

"Sudah. Apa kamu sudah puas mendorongku untuk ikut berfoto tadi ?" ucap Rey.

Lesta tertawa.

"Kamu belum jawab pertanyaanku tadi, kamu lagi melihat apa ? Kelihatan fokus sekali" ucap Rey.

"Coba kamu lihat siapa laki-laki yang di sana" ucap Lesta pada Rey.

Rey melirik ke arah yang ditunjuk Lesta.

"Aldo ? Kenapa ? Dia sepupuku. Tidak heran dia ada disini" ucap Rey.

"Lalu, siapa perempuan yang disampingnya itu ? Apa itu sepupu kalian juga ?" tanya Lesta penasaran.

Rey kembali melirik perempuan di sebelah Aldo.

"Aku tidak mengenalnya. Sepertinya dia bukan bagian dari keluarga besarku" ucap Rey.

"Tapi kenapa perempuan itu ? Kenapa Aldo tidak mengajak Anis ?" tanya Rey pada Lesta.

Lesta mengangkat kedua bahunya sebagai respon jawaban tidak tahu.

Tiba-tiba ponsel Rey berdering. Rey menatap nama di layar ponselnya.

"Les, aku angkat telepon ke luar dulu ya. Ini yang tadi telepon masalah kerjaan" ucap Rey.

Lesta mengangguk.

Rey lalu melangkah keluar untuk mengangkat teleponnya.

Gara-gara sibuk memperhatikan Aldo, aku jadi melewatkan makanan yang enak di acara ini. Sebaiknya aku makan dulu saja. Kan, sayang sudah bawa kado tadi.

Batin Lesta.

Lesta langsung memillih beberapa menu makanan lalu membawanya ke meja tamu yang paling belakang agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian bagi orang-orang. Dia menyuap beberapa sendok ice cream dan cake ke dalam mulutnya. Tampaknya dia sangat menikmatinya. Sampai ada suara yang menyapanya, Lesta terpaksa memberhentikan suapannya.

"Suka banget makan ice cream ?" tanya Tedy.

Lesta reflek menoleh.

"Eh, iya nih Ted. Dingin dan seger di mulut" ucap Lesta.

"Kamu enggak makan ?" tanya Lesta yang melihat Tedy tidak membawa satupun piring yang berisi makanan.

"Sudah tadi" ucap Tedy yang sudah duduk di kursi tepat di sebelah Lesta.

"Aku senang, kau bersikap biasa saja kepadaku. Tadinya aku pikir, setelah aku menyatakan perasaanku terhadapmu, kita bakalan canggung" ucap Tedy.

Lesta tertawa.

"Sudahlah, aku malah sudah melupakan itu" ucap Lesta yang tersenyum dan memulai kembali menyuap ice creamnya.

"Melupakan ? Apa maksudnya dengan melupakan Lesta ? Bagaimana kamu bisa menyuruhku melupakan semuanya? padahal aku sedang menunggu jawaban darimu" ucap Tedy.

Deg !

Bagaimana ini, dia serius dengan pernyataannya kemarin ?

Batin Lesta.

"Ted, Aku tidak bisa menerima pernyataan cintamu" ucap Lesta to the point.

Mimik wajah Tedy langsung berubah serius.

"Kenapa ? Apa karena kamu sudah memiliki kekasih sekarang ?" ucap Tedy.

Lesta menggeleng.

"Aku belum memiliki kekasih. Tapi, sekarang ada seseorang yang membuatku ingin mengenal dirinya lebih dekat. Aku penasaran padanya dan ingin mencari tahu segala hal tentang dirinya. Hingga aku siap membuka hatiku untuknya" ucap Lesta.

"Apa orang itu Rey ?" tanya Tedy.

Lesta tersentak.

"Jadi, ternyata benar Rey ya" ucap Tedy.

"Terkadang aku ingin menjadi egois seperti Rey untuk saat-saat seperti ini. Baiklah.. Mulai sekarang, aku akan bersikap egois. Aku akan tetap menunggumu, sampai nanti kau lelah menghadapi Rey dan mencari tempat untuk bersandar" ucap Tedy.

Lesta terkejut mendengar ucapan Tedy. Dia menatap mata pria yang ada dihadapannya itu.

"Jangan menungguku. Sebab aku juga tidak bisa menjanjikan apa-apa untukmu. Aku tipe orang yang tidak suka memberikan harapan palsu" ucap Lesta.

"Aku harap kita masih berteman dan bersikap seperti biasa saat bertemu" ucap Lesta.

Tedy tidak menjawab.

Tedy memberanikan diri mengambil tangan kanan Lesta. Dia menggenggamnya.

"Rey, orang yang sulit untuk dikendalikan. Terlalu berat untuk dirimu berdiri disampingnya. Kamu akan kewalahan, Les" ucap Tedy.

"Dia bukan orang seperti itu. Aku sangat mengenal Rey. Sepertinya ada alasan di balik sikap kasarnya selama ini. Terkadang dia memang terlihat kuat seperti baja. Namun terkadang, dia terlihat rapuh seperti kayu yang telah lapuk" ucap Lesta yang seakan memberikan skakmat pada Tedy.

Sehingga Tedy melepaskan genggaman tangannya pada Lesta saat itu juga. Sekarang hatinya merasa terluka.

Sementara Rey yang dari tadi melihat dari kejauhan, salah paham dengan arti genggaman tangan Tedy pada Lesta. Ada perasaan kecewa yang dia rasakan.

# Diusahain double up sore ya.. Jangan lupa like, vote dan komennya 🙏😘

1
Triple.1
wkwkwkwkk... udh ngebayangin direkturnya ganteng malah aki2....
Alitha Fransisca
Presdir nya yang muda atau udah tua yaa? 🤔
Kak ICHA
Gimana ya rasanya punya Presdir muda dan ganteng? Pasti semangat ngantor tiap hari 😂
Alitha Fransisca
Jadi inget bestie nama depannya Elvi, tapi panggilannya Susi 🤭
Lia Kiftia Usman
suka karakter lesta...
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
nha_82
Rey cemburu tuh
Ernita Anwar
Luar biasa
Nana Niez
nah gt les,, jgn menye menye,, hrs strong
Nana Niez
Luar biasa
Nana Niez
Lumayan
Nana Niez
visualnya cantikan anis thor
Arjan Sadang
cerita nya datar tapi menghibur
nurhalimah
dulu w punya temen nm'y siti atikah,, klo di panggil siti marah bgt mau'y di panggil tika biar lebih keren kt'y😀
nurhalimah
kenapa gak tari ajj sih nama panggilan'y biar lebih enak gitu baca'y.. dilraba
Maryana Fiqa
jadi maksud si tari lihat pak Rey ibarat lihat setan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
De'Usilo
betul...
De'Usilo
mantaaaaab yesss
De'Usilo
perang dunia di awal kerja jooist
Efrida
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!