Istri Duke Yang Ditinggalkan

Putri Kedua Kerajaan Birud, Bella Terryan adalah seorang Putri yang berusia 22 tahun, sesuai dengan Paula. Kepribadiannya sedikit psiko karena terlalu ambisius jika menginginkan sesuatu. Dia bisa bertindak diluar kendali kalau gagal dalam memperoleh sesuatu. Termasuk cintanya.

Delta menolak Bella karena tidak mau terlibat dengan keluarga Kerajaan. Hanya itu alasannya.

Bagi Delta, keluarga Kerajaan adalah keluarga yang menjadi beban bagi semua orang. Raja Xevenoa Terryan saja memiliki banyak selir dan membangun harem yang penuh dengan perempuan. Kiprahnya sebagai Raja yang gemar bermain perempuan sudah merajalela. Berkat itu, dia memiliki 23 anak yang tidak sehat karena memperebutkan tahta.

Putra pertama Raja meninggal karena diracun saat usianya masih 10 tahun. Anak-anak Raja lainnya juga banyak yang bernasib sama. Ada juga yang di umpan pergi berperang, menikah dengan Kerajaan lain yang jauh, yang artinya mereka dibuang. Problem internal keluarga Kerajaan sudah menjadi rahasia umum. Tapi berkat itu juga, Kerajaan Birud menjadi Kerajaan yang kuat karena punya banyak aliansi pernikahan dan anak-anak yang dikirim ke Medan perang, entah mengapa bisa memenangkan peperangan.

Delta yang mengetahui keburukan keluarga Kerajaan tidak mau terlibat dan menjadi menantu yang akan dimanfaatkan secara penuh untuk pertarungan tahta. Dia berdiri di fraksi bangsawan dan bukan fraksi keluarga Kerajaan. Selama keluarga Kerajaan masih menjalankan tugasnya untuk membuat negara masih berdiri dan mengedepankan kemajuan negara, para bangsawan masih diam mengamati pergerakan keluarga Kerajaan.

"July...." teriak Putri Bella.

Juli sang dayang datang dengan buru buru. Dia sudah tahu bahwa sang Putri yang punya tempramen buruk semakin buruk saja, apalagi semenjak pernikahan Duke Delta. Kelakukannya semakin menggila.

"Pastikan perjamuan teh besok berjalan lancar! Aku harus menunjukkan kuasa di depan ****** yang sudah berani menggoda calon suamiku!" kata Bella dengan penuh emosi.

July hanya bisa mengangguk. Dia tahu kalau perjamuan teh besok akan berakhir menjadi tragedi. Tapi July tak bisa berbuat banyak karena dia menjadi dayang dan dibayar tinggi untuk melayani Putri Bella yang moodswing parah.

July merasa kasihan pada gadis yang bernama Paula, orang yang besok akan ditargetkan Putri di perjamuan teh besok.

***

Keesokan paginya Count Fide merasa khawatir, anaknya tidak kembali pulang setelah pertengkaran tersebut. Count Fide yang putus asa ingin memberitahu Paula tapi dia juga tidak enak harus menganggu putrinya yang sudah berubah tangga.

"Dimana kamu Petra?" wajahnya yang keributan semakin bercerita karena banyak pikiran.

Dua pelayan yang tinggal dirumahnya juga kasihan melihat Count Fide yang mengkhawatirkan anaknya.

"Tolong jangan khawatir Count, saya yakin Tuan Muda akan segera pulang," kata Yola sang pelayan. Dia menenangkan pria tua yang berusia 60 tahun tersebut.

Petra, bukanlah anak yang buruk. Dia sebenarnya baik dan sangat sayang dengan keluarga. Karena ambisinya ingin membuat keluarganya semakin baik inilah, dia jadi melakukan banyak usaha seperti berbisnis. Tapi dari kacamata Paula dan Count Fide sendiri, usaha Petra itu gak pernah berhasil dan malah selalu membawa kemalangan bagi mereka.

Paula yang sudah meyakinkan Petra untuk menyerah salam berbisnis itu malah mendapat bentukan kasar. Petra merasa kalau keluarganya tidak mendukungnya dan malah meremehkannya.

"Petra selalu pulang ke rumah apapun yang terjadi, bahkan jika dia bertengkar dengan Paula ataupun denganku. Ini pertama kalinya."

Karena ini pertama kalinya terjadi, Count Fide jadi menyalahkan dirinya dan merasa kalau kemarin dia sudah terlanjur bertindak keterlaluan.

Count Fide tak nafsu makan. Dia masih menunggu anaknya untuk pulang.