NovelToon NovelToon
Jodoh Tikungan

Jodoh Tikungan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Choco 33

"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.

Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"

Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Hijrah Dadakan

"Kamu aja yang jadi model nya Sya!"

"Eeh mana bisa gitu Pak Nio!"

"Sip lah!"

"Teh Dilla juga Kang Firma juga kenapa ikutan bilang sip sih. Killa tuh paling nggak bisa depan kamera!"

Protes ku atas usulan Pak Nio juga kesetujuan kedua bos ku itu.

"Nggak usah protes. Yang biasa nemenin live kan Kamu Sya, jadi Saya yakin Kamu pasti sudah sering melihat Novita promosi!" Kelit Pak Nio, yang langsung mengambil beberapa pakaian gamis, sementara Teh Dilla mengambilkan pasangan hijab dari gamis yang Pak Nio siapkan di ruang live, sementara Kang Fatir sibuk mengotak atik kamera live guna mencari anggel yang pas saat syuting live nanti.

"Buruan ganti!" Titah Pak Nio menyodorkan sebuah gamis berwarna lilac dengan corak bunga daisy lengkap dengan hijab instan yang senada dengan warna gamis nya.

"Tapi Pak_"

"Fee Kamu saya kasih tiga kali lipat daripada Novi!"

"What?"

Tak hanya Aku yang terpekik mendengar tawaran fee yang Pan Nio ucapan, Teh Nadilla bahkan Kang Fatir pun sampai ikut terpekik dengan tawaran fee yang Pak Nio tawarkan kepadaku.

"Setiap Kamu live, Saya bakal kasih Kamu tiga kali fee nya Novi kalau jadi model nya, gimana?"

"Ampun dah. Sehari dua kali live seminggu udah nyamain gaji dari Gue buat Killa, Sen!"

"Bisa-bisa nih bocah lebih milih jadi model live daripada admin Gue, Arsenio. Hahaha"

Aku memutar merotasi malas kedua bola mataku ketika Teh Nadilla berucap.

"Ck, biar tambah banyak uang Kamu Sya. Kalau uang Kamu udah banyak, Kamu bisa buka toko sendiri, biar nggak di julidin sama Bos sengklek Kamu ini!"

"Eeh, sekata kata Anda yang Pak Arsen yang walaupun ganteng, tapi bagi Saya masih gantengan suami Saya, mana ada mental pengkhianat dalam diri Syakilla!"

"Biar nanti Saya yang jadi pemasok pakaian di toko Kamu, kalau Kamu berani buka toko sendiri Sya!" Celoteh Pak Nio yang seolah sengaja membuat Teh Nadilla naik pitam, sementara Kang Fatir lebih memilih mendiamkan perdebatan istri juga sahabat dan sibuk berkutat dengan lampu lighting.

"Ck, ribut melulu kalau ketemu. Untung nggak jodoh!" Kedua nya menghentikan debat mereka ketika Kang Fatir mengeluarkan suara nya, sementara Aku hanya bisa menampilkan cengiran melihat Teh Nadilla juga Pak Nio yang langsung menghentikan debat mereka.

"MasyaAllah!" Tak hanya Teh Nadilla yang berteriak kecil melihat Ku yang sudah berganti kostum, Pak Nio bahkan terlihat tak berkedip melihatku yang kini sudah mengenakan gamis dan juga hijab yang tadi di berikan nya kepada ku untuk Aku kenakan saat promosi live.

"Cakep juga Kamu, Killa" Puji Teh Nadilla.

"Tapi masih cakepan Kamu, Sayang" Teh Nadilla tersenyum manja kepada Kang Fatir sementara Aku juga Pak Nio kembali memutar malas kedua bola Kami secara bersamaan mendengar pujian Kang Fatir kepada istri nya itu.

"Ya pasti lah, Lo cari aman dari amukan istri Lo. Makanya nggak berani kan Lo bilang kalau Syasya cantik kalau pakai gamis juga hijab!"

"Cie, cie yang udah bisa muji perempuan cantik" Goda Teh Nadilla Pak Nio.

"Laporin Mama Farida ah, kalau anak kesayangan nya ini udah bisa bilang perempuan cantik selain Dia" Bukan nya meredakan sang istri yang menggoda Pak Nio, Kang Fatir justru menimpali ucapan istri nya menggoda Pak Nio.

"Bawel Lo berdua. Udah mendingan Lo berdua, keluar aja daripada ganggu live perdana nya Syasya!"

Pak Nio mendorong tubuh Teh Nadilla dan Kang Fatir yang seolah pasrah di dorong keluar dari ruangan live.

"Eeh!"

Aku yang terkejut tidak melihat pemberontakan saat Pak Nio mendorong tubuh Teh Nadilla dan Kang Fatir itu tentu saja menjadi bingung sendiri, karena biasanya saat live justru ketiga akan keluar ruangan dan menyisakan Aku sebagai admin yang mendampingi Teh Novi saat live.

"Lah kok Teh Nadilla sama Kang Fatir keluar Pak!"

Ucapku yang di abaikan Pak Nio.

Ceklek

"Lah kok malah di tutup pintunya Pak!"

"Mereka berisik ganggu live!"

"Ya tapi masa, cuma kita berdua aja yang live, Pak. Saya panggil Nina ya buat bantu jadi admin nya!"

"Nope, biar Saya aja yang jadi admin nya. Kamu yang cuap cuap jualan aja!" Titah Pak Nio.

"Lah, nggak mau ah Pak. Bisa grogi Saya kalau cuma berdua sama Pak Nio. Mana ini live perdana Saya lagi!" Protes ku tak terima atas usulan Pak Nio.

"Sepuluh kali lipat dari fee Novi, kalau Kamu bisa sale 10 set gamis plus hijab ditambah bonus gamis juga hijab yang kamu kenakan sebagai model!" Tawar Pak Nio yang membuat kedua bola mataku spontan mendelik tak percaya.

"Deal!" Tanpa aba aba Pak Nio langsung meraih tangan kananku dan menjabat nya.

"Buruan. Kita mulai. Tiga, dua satu!"

Satu jam kemudian

"Alhamdulillah. Kelar juga!" Ucapku yang merasa plong setelah hampir satu jam cuap cuap hingga tanpa sadar menghabiskan dua botol air mineral yang Pak Nio siapkan saat live tadi.

"Mana nomor rekening Kamu, Sya?". Pinta Pak Nio setelah merapikan alat live dan entah mengapa Pak Nio mencabut memori card kamera yang biasa di pakai Kang Fatir live itu.

"Buat apa Pak?" Tanyaku kebingungan.

"Nih!" Tanpa basa basi Pak Nio memperlihatkan selembar kertas berisikan data pesanan hasil live kami selama satu jam tadi.

"Seriusan ini Pak?" Aku menarik kertas yang Pak Nio sodorkan tadi. Menatap tak percaya hasil penjualan live barusan.

"lima puluh set gamis plus hijab?"

"Wow!" Aku terkejut tak percaya dengan hasil live perdana ku yang ternyata memecahkan rekor penjualan, karena biasa nya saat live Teh Novi hanya bisa menjual paling banyak tiga puluh gamis dan beberapa potong hijab saja itu pun pada saat menjelang lebaran idul fitri.

Hingga tanpa sadar Aku melompat kegirangan dihadapan Pak Nio, bahkan tanpa sengaja Aku menggenggam kedua telapak tangan Pak Nio saat melompat kegirangan itu, hingga

Bugh... Bugh... Bugh

"Arsen, woi Arsen buka pintu nya!" Terdengar teriakan Teh Nadilla juga Kang Fatir bersamaan lengkap dengan gedoran pintu ruangan live.

"Eh maaf Pak. Nggak sengaja!" Aku langsung melepaskan kedua telapak tangan Pak Nio saat sadar mendengar teriakan juga gedoran pintu depan ruangan live.

"No rekening!" Ucap Pak Nio mengabaikan ucapan ku, dan Aku pun langsung memberikan nomor rekening kepada Pak Nio.

"Sudah ya!" Pak Nio pun beranjak dari hadapan ku untuk membuka pintu ruangan live.

"Alhamdulillah, Ya Allah. Model baru rezeki baru!" Teh Nadilla langsung menyeruduk masuk ruangan live ketika pintu baru saja di buka Pak Nio, dan seketika itu juga langsung memeluk tubuhku erat.

"Rezeki orang yang di khianatin emang beda!" Kekeh nya yang membuatku merotasi malas kedua bola mataku.

"Alhamdulillah. Berarti emang bener Allah selalu menyayangi dan mengabulkan doa orang yang di zalimi" Ucapku yang entah mengapa tidak merasa sakit hati atas ucapan Teh Nadilla.

"Emang Kamu doa apa?" Teh Nadilla bertanya dengan heran kepadaku.

"Dapat sepuluh set gamis plus hijab buat hijrah dadakan. Hahaha" Ucapku senang sambil menaik turunkan kedua alisku kepada Teh Nadilla, yang berteriak "Serius?" Yang langsung ku angguki, hingga membuat Teh Nadilla pun langsung meneror Pak Nio agar di berikan bonus beberapa set pakaian muslim untuk nya juga sang suami.

##################################

Jangan lupa like juga komen nya ya

See you next bab

1
Likha Adit
Lumayan
xia~xiaoling
bagus bgt novelnya thor...kosa katanya enak nyambung..terasa sprti ada orgnya beneran yg ngomong..
Galaklagak
lanjutkan thor
Noor hidayati
lanjuuuuuuut............
ayli
ya Allah pahalal tau ini tu nggak nyata tapi tetep aja ngga bisa nahan baper
Noor hidayati
kalau belum halal ya ga dosa,yang dosa itu kalau sudah halal tapi lalai dan mengabaikan suaminya,disini kila kan belum nikah sama nio
Noor hidayati
lanjut kak,makin seru ceritanya,jadi penasaran apa sih kerjaan sampingan abian yang suka keluar masuk hotel
Noor hidayati
kemarin ga up,hari ini double up dong thor
Noor hidayati
kalau abian kelakuanya minus mending tolak aja langsung jangan dikasih harapan
Noor hidayati
nimas itu cucu dari cinta dan anwar,tapi nama anaknya anwar dan cinta siapa yang ortunya nimas
Choco_33: Bener kak
Noor hidayati: kalo ga salah,nimas itu yang sudah di kasih mahar 5 rb oleh abian anak firman dan ningrum waktu baru lahir
total 3 replies
Greenindya
sebenarnya namanya Killa apa syasa sih
apa namanya Syakila
Choco_33: Killa nama panggilan Syakilla sehari-hari. Kalau Syasya itu panggilan khusus Arsenio buat Syakilla, Kak.
total 1 replies
ayli
kenapa yah??
Choco_33
Jangan lupa di like ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!