NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mabuk

"Lunara, jangan tinggalkan aku," teriak Mirza dengan suara parau. Satu tangannya mencengkeram baju Erkan dengan erat, sedangkan yang satunya memegang botol wine yang masih separo. 

Sudah hampir tiga jam Mirza menghabiskan waktunya di klub. Meluapkan amarahnya pada minuman. Menikmati alunan musik khas dengan berjoget kecil. Lampu remang-remang seakan menggambarkan hatinya saat ini yang sangat suram. Kepergian Lunara benar-benar meninggalkan luka yang mendalam bagi Mirza. Ia tak bisa melupakan begitu saja sang kekasih yang kini telah tiada. 

Erkan hanya bisa membisu. Menopang tubuh Tuannya yang hampir ambruk. Sesekali ia merebut botol yang ada di tangan Mirza, namun aksinya selalu gagal.

Wanita cantik dengan wajah kebule-bulean dan bermata coklat serta rambut pirang itu datang menghampiri Mirza. 

"Selamat malam, Tuan," sapa nya dengan ramah. Mengambilkan gelas kosong untuk pria itu. 

Mirza yang hampir tak sadar karena mabuk itu pun membuka matanya yang terasa berat. Menatap gadis itu dengan lekat lalu tertawa keras. Tangannya mengulur, menyentuh pipi mulus wanita di depannya. 

"Lebih baik kamu pergi sekarang," usir Erkan dengan tegas, namun langsung ditahan oleh Mirza. 

"Jangan pergi, Lunara. Aku tidak bisa hidup tanpamu," ucap Mirza merangkul tubuh wanita itu. Menghirup dalam-dalam aroma parfum yang menyeruak menembus rongga hidung. Bajunya yang seksi membangunkan gairah Mirza yang lama terpendam. 

"Apa Anda menginginkanku, Tuan?" bisik wanita itu menggoda. 

Mirza mengangguk kecil. Bibirnya menyusuri leher jenjang wanita itu dengan lembut. Tangannya merayap, menyentuh bagian tubuh yang nampak menonjol. 

"Tuan, jangan! Anda tidak boleh seperti ini." 

Erkan berusaha melepaskan tubuh Mirza dari wanita itu. Mendorong dengan kuat hingga mereka saling terlepas. 

Seketika itu pukulan mendarat di wajah tampan Erkan. Pria itu jatuh tersungkur menabrak beberapa pengunjung yang melintas. 

"Berani-beraninya kamu melarangku, akan aku pastikan kamu mati." 

Mirza merangkul tubuh wanita tadi lalu berjalan membelah para pengunjung yang sedang asyik menikmati alunan musik. 

Jaga Mirza dengan baik, jangan sampai hidupnya hancur karena keputus asaan. Aku tahu ini berat untuk kamu, tapi aku tidak bisa meminta bantuan siapa-siapa, hanya kamu orang yang bisa aku percaya. 

Ucapan itu terngiang-ngiang di telinga Erkan. Ia langsung bangkit dan berlari meninggalkan tempat itu. 

Matanya menyisir ke arah lorong menuju kamar. Tidak ada siapapun di sana. Hanya pelayan yang berlalu lalang menjalankan tugasnya. 

Erkan mendekati seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar. 

"Permisi, apa Anda melihat dua orang lewat sini?" tanya Erkan. 

"Maksud saya laki-laki dan perempuan," imbuhnya menjelaskan. 

"Tadi dia ke arah sana." 

Menunjuk kamar vvip yang ada di dalam Klub itu. 

Erkan berlari kecil ke arah jari orang tadi menunjuk. Ia memeriksa beberapa kamar yang tidak terkunci. Matanya berhenti pada sebuah pintu ruangan yang ada di bagian pinggir. Ia mendekat, lalu memasang telinganya dengan baik. Terdengar suara ******* wanita dari dalam. Ia semakin yakin jika itu adalah suara wanita tadi. 

Tanpa aba-aba Erkan langsung mendobrak dengan paksa. Tiga kali tendangan, akhirnya ia bisa membuka pintu itu. 

Erkan masuk ke dalam, ia menarik tubuh Mirza yang sudah telanjang dada. Mendudukkannya di tepi ranjang. 

"Tuan, ini salah. Bagaimana kalau Tuan Deniz tahu, pasti dia akan marah." 

Erkan sedikit membentak. Memungut baju Mirza yang teronggok di lantai, ia tak peduli dengan Mirza yang sudah menatapnya tajam. Baginya saat ini harus menjalankan amanah yang ia pegang. 

Wanita yang ada di atas seranjang itu menarik selimut, menutupi dadanya yang sudah terekspos, gerakan Mirza yang kilat membuat sebagian bajunya robek. 

"Ini uang untuk kamu, dan sekarang pergi! Cari mangsa yang lain." 

Erkan melempar beberapa lembar uang di wajah wanita itu.

Sialan, kenapa harus ada dia sih, padahal sedikit lagi Tuan Mirza akan menjadi milikku, berantakan. 

Wanita itu pergi dengan hati yang dongkol. Meskipun begitu, ia sudah mendapatkan uang banyak tanpa harus menyerahkan tubuhnya. 

Erkan membantu Mirza memakai baju. Pria itu sedikit sadar, meskipun tak sepenuhnya, ia bisa melihat wajah Erkan di depannya. 

"Jika Anda menginginkan perempuan, saya bisa mencarikan. Tapi, jangan kotori tubuh Anda dengan wanita murahan." 

Mirza memijat pelipisnya, memakai sepatunya lagi lalu keluar. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haira menyandarkan kepalanya di atas meja ruang makan. Setelah kejadian tadi siang, ia tak ingin melakukan kesalahan lagi. Ia mengingat perjanjian yang telah ditetapkan, bahwa harus menyambut Mirza saat pulang dan menyiapkan segala kebutuhan pria itu dari bangun tidur sampai tidur lagi. 

Malam semakin larut, hanya ada kesunyian di rumah itu, meskipun banyak penghuni, nyatanya Haira tetap merasa sendiri.

Bunyi klakson dari arah depan menggema. Haira mengerjap-ngerjapkan matanya. Mengembalikan nyawanya yang sempat tercecer. 

"Apa ini suara mobil Tuan Mirza?" Berbicara pada diri sendiri. 

Haira segera berlari ke depan membuka pintu lebar-lebar. Menatap Erkan yang membantu Mirza turun dari mobil. 

Haira menghampiri Erkan yang nampak kesusahan saat memapah Mirza. 

"Saya bantu, Tuan." Meraih tangan kekar Mirza yang terasa lemas lalu merangkul punggung lebar pria itu. 

Haira membungkam mulutnya. Menahan bau tubuh Mirza yang membuatnya mual.

Ternyata Tuan Mirza mabuk, apa dia masih memikirkan Lunara? Aku harus bisa memulihkan keadaan. Aku harus bisa membuatnya lupa pada Nona Lunara. 

Awww

Haira meringis saat sebagian tubuhnya menghempas dinding. Tubuhnya yang terlalu kecil masih saja kewalahan menyangga tubuh suaminya. 

Ya ampun, ternyata tubuh Tuan Mirza berat banget. Pantesan Tuan Erkan sempoyongan. 

Erkan membawa Mirza ke kamar. Membaringkan tubuh bos nya dengan pelan lalu melepas sepatunya. 

"Biar saya yang mengganti baju Tuan Mirza, Tuan," tawar Haira. Sebab, ia tak mau melanggar perjanjian yang sudah ditandatangani. 

"Baiklah, kalau begitu saya pulang dulu." 

Erkan keluar dari kamar Mirza lalu menutup pintu kamar itu. Meninggalkan Haira dan Mirza dalam satu ruangan, namun hatinya tak cemas sedikit pun. 

Haira membuka baju Mirza dengan pelan. Mengambil air dari kamar mandi. Membasuh dada suaminya yang terkena minuman. 

Setelah bersih dan wangi, ia memakaikan piyama lagi di tubuh Mirza. Mengusap wajahnya yang berkeringat. Merapikan rambut Mirza yang berantakan. 

Matanya berkaca mengingat kecerobohannya. 

"Maafkan saya, Tuan. Karena kejadian malam itu hidup Tuan hancur. Calon istri Tuan meninggal. Tapi saya tidak salah sepenuhnya, dia yang sengaja berlari ke arah motor saya."

Haira sesenggukan di samping tubuh Mirza yang tak sadarkan diri. 

"Saya tidak tahu akan sampai kapan bertahan dengan hukuman ini, tapi saya tidak akan ingkar. Semoga Tuan secepatnya mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi, supaya Tuan bisa melepaskan saya."

Haira mengusap pipinya yang basah. Percuma, menghabiskan air mata pun tidak akan bisa mengembalikan waktu. Andai saja ia tahu akan se kacau ini, pasti malam itu ia yang memilih untuk menyerahkan nyawanya pada truk yang melintas. 

1
Emi Kurniahendarto
Luar biasa
Emi Kurniahendarto
Lumayan
Desy Julia Sary
Biasa
Anggun Peratiwi
Luar biasa
Cis Siu
ohhhj
Cis Siu
ntar bucin
Hardinik Akbari
aku suka ceritanya.....beda dr yg lainnya.....👍👍👍
Vera Nova
Kecewa
Vera Nova
Buruk
Katherina Ajawaila
enak kan Mirza istri melahirkan dia yg kontraksi kerja sama yg bagus🥰
Katherina Ajawaila
sama aku juga kaget seblak
Katherina Ajawaila
Dasar laki2 burungnya di rantai aja trus pakai gembok
Katherina Ajawaila
bego ngk bisa kontrol diri, masa ngk curiga kalau mantan dtng dan nawarin. kopi. 😎
Katherina Ajawaila
lunara nama nya juga mantan yg nongtot ngk tersalurkan, gitu lah apa juga di halalkan. takut karatan kali🥸
Katherina Ajawaila
ade ngk tau di untung. sadar diri. oooiiii🥸
Katherina Ajawaila
Mirza keren sekali tembak, jadi 3 bocil. 🥰
Katherina Ajawaila
kel bahagia, ade kk akur saling menguatkan. asal jgn ada pelakor yg ngk jelas☺
Katherina Ajawaila
gitu harus tegas dgn para mantan yg ngk jelas😊
Katherina Ajawaila
kapok Mirza, mantan di ksh hati ya pasti minta mempelo
Katherina Ajawaila
Mirza ko bego ya demen cari masalah, bikin yg baca sebel😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!