NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mabuk

"Lunara, jangan tinggalkan aku," teriak Mirza dengan suara parau. Satu tangannya mencengkeram baju Erkan dengan erat, sedangkan yang satunya memegang botol wine yang masih separo. 

Sudah hampir tiga jam Mirza menghabiskan waktunya di klub. Meluapkan amarahnya pada minuman. Menikmati alunan musik khas dengan berjoget kecil. Lampu remang-remang seakan menggambarkan hatinya saat ini yang sangat suram. Kepergian Lunara benar-benar meninggalkan luka yang mendalam bagi Mirza. Ia tak bisa melupakan begitu saja sang kekasih yang kini telah tiada. 

Erkan hanya bisa membisu. Menopang tubuh Tuannya yang hampir ambruk. Sesekali ia merebut botol yang ada di tangan Mirza, namun aksinya selalu gagal.

Wanita cantik dengan wajah kebule-bulean dan bermata coklat serta rambut pirang itu datang menghampiri Mirza. 

"Selamat malam, Tuan," sapa nya dengan ramah. Mengambilkan gelas kosong untuk pria itu. 

Mirza yang hampir tak sadar karena mabuk itu pun membuka matanya yang terasa berat. Menatap gadis itu dengan lekat lalu tertawa keras. Tangannya mengulur, menyentuh pipi mulus wanita di depannya. 

"Lebih baik kamu pergi sekarang," usir Erkan dengan tegas, namun langsung ditahan oleh Mirza. 

"Jangan pergi, Lunara. Aku tidak bisa hidup tanpamu," ucap Mirza merangkul tubuh wanita itu. Menghirup dalam-dalam aroma parfum yang menyeruak menembus rongga hidung. Bajunya yang seksi membangunkan gairah Mirza yang lama terpendam. 

"Apa Anda menginginkanku, Tuan?" bisik wanita itu menggoda. 

Mirza mengangguk kecil. Bibirnya menyusuri leher jenjang wanita itu dengan lembut. Tangannya merayap, menyentuh bagian tubuh yang nampak menonjol. 

"Tuan, jangan! Anda tidak boleh seperti ini." 

Erkan berusaha melepaskan tubuh Mirza dari wanita itu. Mendorong dengan kuat hingga mereka saling terlepas. 

Seketika itu pukulan mendarat di wajah tampan Erkan. Pria itu jatuh tersungkur menabrak beberapa pengunjung yang melintas. 

"Berani-beraninya kamu melarangku, akan aku pastikan kamu mati." 

Mirza merangkul tubuh wanita tadi lalu berjalan membelah para pengunjung yang sedang asyik menikmati alunan musik. 

Jaga Mirza dengan baik, jangan sampai hidupnya hancur karena keputus asaan. Aku tahu ini berat untuk kamu, tapi aku tidak bisa meminta bantuan siapa-siapa, hanya kamu orang yang bisa aku percaya. 

Ucapan itu terngiang-ngiang di telinga Erkan. Ia langsung bangkit dan berlari meninggalkan tempat itu. 

Matanya menyisir ke arah lorong menuju kamar. Tidak ada siapapun di sana. Hanya pelayan yang berlalu lalang menjalankan tugasnya. 

Erkan mendekati seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar. 

"Permisi, apa Anda melihat dua orang lewat sini?" tanya Erkan. 

"Maksud saya laki-laki dan perempuan," imbuhnya menjelaskan. 

"Tadi dia ke arah sana." 

Menunjuk kamar vvip yang ada di dalam Klub itu. 

Erkan berlari kecil ke arah jari orang tadi menunjuk. Ia memeriksa beberapa kamar yang tidak terkunci. Matanya berhenti pada sebuah pintu ruangan yang ada di bagian pinggir. Ia mendekat, lalu memasang telinganya dengan baik. Terdengar suara ******* wanita dari dalam. Ia semakin yakin jika itu adalah suara wanita tadi. 

Tanpa aba-aba Erkan langsung mendobrak dengan paksa. Tiga kali tendangan, akhirnya ia bisa membuka pintu itu. 

Erkan masuk ke dalam, ia menarik tubuh Mirza yang sudah telanjang dada. Mendudukkannya di tepi ranjang. 

"Tuan, ini salah. Bagaimana kalau Tuan Deniz tahu, pasti dia akan marah." 

Erkan sedikit membentak. Memungut baju Mirza yang teronggok di lantai, ia tak peduli dengan Mirza yang sudah menatapnya tajam. Baginya saat ini harus menjalankan amanah yang ia pegang. 

Wanita yang ada di atas seranjang itu menarik selimut, menutupi dadanya yang sudah terekspos, gerakan Mirza yang kilat membuat sebagian bajunya robek. 

"Ini uang untuk kamu, dan sekarang pergi! Cari mangsa yang lain." 

Erkan melempar beberapa lembar uang di wajah wanita itu.

Sialan, kenapa harus ada dia sih, padahal sedikit lagi Tuan Mirza akan menjadi milikku, berantakan. 

Wanita itu pergi dengan hati yang dongkol. Meskipun begitu, ia sudah mendapatkan uang banyak tanpa harus menyerahkan tubuhnya. 

Erkan membantu Mirza memakai baju. Pria itu sedikit sadar, meskipun tak sepenuhnya, ia bisa melihat wajah Erkan di depannya. 

"Jika Anda menginginkan perempuan, saya bisa mencarikan. Tapi, jangan kotori tubuh Anda dengan wanita murahan." 

Mirza memijat pelipisnya, memakai sepatunya lagi lalu keluar. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haira menyandarkan kepalanya di atas meja ruang makan. Setelah kejadian tadi siang, ia tak ingin melakukan kesalahan lagi. Ia mengingat perjanjian yang telah ditetapkan, bahwa harus menyambut Mirza saat pulang dan menyiapkan segala kebutuhan pria itu dari bangun tidur sampai tidur lagi. 

Malam semakin larut, hanya ada kesunyian di rumah itu, meskipun banyak penghuni, nyatanya Haira tetap merasa sendiri.

Bunyi klakson dari arah depan menggema. Haira mengerjap-ngerjapkan matanya. Mengembalikan nyawanya yang sempat tercecer. 

"Apa ini suara mobil Tuan Mirza?" Berbicara pada diri sendiri. 

Haira segera berlari ke depan membuka pintu lebar-lebar. Menatap Erkan yang membantu Mirza turun dari mobil. 

Haira menghampiri Erkan yang nampak kesusahan saat memapah Mirza. 

"Saya bantu, Tuan." Meraih tangan kekar Mirza yang terasa lemas lalu merangkul punggung lebar pria itu. 

Haira membungkam mulutnya. Menahan bau tubuh Mirza yang membuatnya mual.

Ternyata Tuan Mirza mabuk, apa dia masih memikirkan Lunara? Aku harus bisa memulihkan keadaan. Aku harus bisa membuatnya lupa pada Nona Lunara. 

Awww

Haira meringis saat sebagian tubuhnya menghempas dinding. Tubuhnya yang terlalu kecil masih saja kewalahan menyangga tubuh suaminya. 

Ya ampun, ternyata tubuh Tuan Mirza berat banget. Pantesan Tuan Erkan sempoyongan. 

Erkan membawa Mirza ke kamar. Membaringkan tubuh bos nya dengan pelan lalu melepas sepatunya. 

"Biar saya yang mengganti baju Tuan Mirza, Tuan," tawar Haira. Sebab, ia tak mau melanggar perjanjian yang sudah ditandatangani. 

"Baiklah, kalau begitu saya pulang dulu." 

Erkan keluar dari kamar Mirza lalu menutup pintu kamar itu. Meninggalkan Haira dan Mirza dalam satu ruangan, namun hatinya tak cemas sedikit pun. 

Haira membuka baju Mirza dengan pelan. Mengambil air dari kamar mandi. Membasuh dada suaminya yang terkena minuman. 

Setelah bersih dan wangi, ia memakaikan piyama lagi di tubuh Mirza. Mengusap wajahnya yang berkeringat. Merapikan rambut Mirza yang berantakan. 

Matanya berkaca mengingat kecerobohannya. 

"Maafkan saya, Tuan. Karena kejadian malam itu hidup Tuan hancur. Calon istri Tuan meninggal. Tapi saya tidak salah sepenuhnya, dia yang sengaja berlari ke arah motor saya."

Haira sesenggukan di samping tubuh Mirza yang tak sadarkan diri. 

"Saya tidak tahu akan sampai kapan bertahan dengan hukuman ini, tapi saya tidak akan ingkar. Semoga Tuan secepatnya mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi, supaya Tuan bisa melepaskan saya."

Haira mengusap pipinya yang basah. Percuma, menghabiskan air mata pun tidak akan bisa mengembalikan waktu. Andai saja ia tahu akan se kacau ini, pasti malam itu ia yang memilih untuk menyerahkan nyawanya pada truk yang melintas. 

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚎𝚑 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚗𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚝𝚞
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Haira kenapa 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
𝐝𝐞𝐰𝐢: 𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥 𝐤𝐚𝐤.... 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐲𝐚 🤣🤣🤣🤣𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚
annethewie: mungkin adik blm pernah mengalami beratnya hidup sampai bertanya kenapa pinjam rentenir...adik tahu saudara atau tetangga juga teman itu bisa lebih jahat dari siapapun dan memandang kita begitu hina kalau tidak punya uang...entah kenapa manusia kdg lebih jahat dr binatang...yg aneh negara ini mayo muslim yg diajarannya harusnya membuat tidak mungkin org bisa demikian miskin tapi inilah dunia inilah Konoha inilah dunia...
total 2 replies
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!