Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Setelah berbelanja baju mereka berjalan kembali.
Langkah kaki Max sebenarnya tidak cepat hanya memang kaki nya tinggi sehingga terkesan cepat.
Sementara Bella yang dengan ukuran kaki yang tidak terlalu tinggi, harus sedikit berlari untuk mensejajarkan jalannya dengan Max.
" setelah ini kita akan kemana Bee ?? Bukankah sudah banyak barang yang kita beli kenapa tidak pulang saja sekarang "
" sudah jangan cerewet kamu ikuti saja, lagipula aku tidak akan menjualmu "
" iya memang cerewet " timpan Jhon yang langsung mendapat tatapan tajam dari Max.
Jhon yang mendapat tatapan dari Max langsung menunduk dan menepuk bibirnya, dia memang tidak tahan dengan perempuan cerewet seperti Bella, tapi entah kenapa bos nya itu bisa tahan dengannya.
" itu belum tentu bagaimana jika kamu menjualku " ucap Bella lagi.
Seketika Max menghentikan langkahnya secara tiba tiba, sementara Bella yang sedari tadi berjalan menunduk tidak memperhatikan didepan dan akhinya di menabrak punggung Max yang lebar.
Brughh...
" ishh... aww.. " ringis bella.
" makanya kalau jalan tuh hati hati " ucap Max sambil menoyor pelan kepala Bella.
" memang kamu fikir ada orang yang mau membeli gadis bodoh seperti kamu ini " ucapnya sambil tersenyum.
Max mengangkat dagu Bella sehingga mereka saling pandang, dan Bella mengerjapkan matanya beberapa kali hal itu tentu saja membuat Max semakin gemas padanya.
Max tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan " ha..ha..ha.. wajahmu biasa saja, kulitmu juga kasar, dan senyummu juga biasa saja " Max melepaskan dagu Bella.
Bella merasa kesal karena Max mengatainya seperti itu, dia memukul lengan Max dengan kencang.
" apa apaan kamu sedang membicarakan aku " ucapnya kesal sambil melotot.
Max bukannya takut dia malah tertawa melihat raut wajah Bella yang kesal.
" tentu saja seperti itu, jika aku menjualmu ke Malaysia uang yang aku dapatkan bahkan tidak akan cukup untuk membayar tiketnya saja, nanti malah aku yang rugi "
" aku tidak seburuk ituuuu... " Bella merasa kesal sekali dengan Max dia memukul Max beberpa kali di lengan bahkan di punggungnya, Max tidak menghindar bahkan dia membiarkan Bella untuk memukulinya, hal itu menjadi kesenangan tersendiri baginya.
Jhon yang menyaksikan hal ini, sungguh tak habis fikir, seorang bos mafia bisa tunduk dengan gadis seperti ini.
Cinta memang bisa membuat orang jadi kehilangan jadi dirinya.
Setelah puas memukul Max, Bella memegang kedua pipi Max dan memaksanya untuk bertatap muka dengannya.
" coba kamu lihat dengan benar, mataku sangat indah, hidungku mancung, kulit wajahku putih juga bersih tanpa ada jerawat satu pun, bagaimana kamu bisa berkata seperti itu kamu sangat menyebalkan " Max mengangukkan kepalanya nya dengan cepat sambil tertawa.
" baiklah baiklah aku akui wajahmu lumayan, tapi kalau sedikit diperhatikan lagi kenapa hidung dan matamu tidak cocok ya " Bella makin mengila dia kesal sekali.
Jhon tidak dapat menahan tawanya lagi, dia berbahak menertawakan kekesalan Bella.
Bella makin marah dan terus memukul Max hingga akhirnya dia kelelahan sendiri.
Mereka meneruskan perjalanan dan berhenti di toko sepatu.
" Bee kamu ingin membeli sepatu "
" buat kamu "
" tapi kan aku cuma datang diakhiri pekan saja, buat apa beli sepatu "
" sudah kamu diam saja, aku membelinya juga pake uangku sendiri "
" tapi kan "
" kalau kamu protes lagi akan aku potong dari gaji mu "
Seketika Bella terdiam, dia tidak ingin Max memotong gaji nya, kalau dipotong mau sampai kapan dia membayar hutangnya apalagi barang barang yang dia beli adalah barang branded semua.
" Ara coba pake sepatu ini "
Bella memakai sepatu yang dipilih oleh Max dan ternyata ukuran nya pas, dan sepatu yang di pilih juga bagus.
" ini sangat pas, agak longgar sedikit, tapi ini bisa pakai kaos kaki jadi akan pas saat dipakai " Max mengangukkan kepalanya kemudian dia memilih lagi sepatu yang lain dan jadilah dia memilih enam pasangan sepatu.
Bella terkejut kenapa dia membelikan sepatu banyak sekali, dia kan kerja hanya diakhir pekan saja yang berarti hanya dua hari saja.
" Bee kenapa banyak sekali sepatunya, aku kan cuma kerja dua hari saja "
" kamu bawa pulang saja sepatunya dan kamu bisa memakainya bergantian setiap hari " mendengar penjelasan tersebut Bella hanya melongo saja.
" kenapa tidak tujuh pasang saja sekalian jadi aku bisa menggantinya setiap hari " ucap Bella kesal.
" hemmm... ide bagus, aku akan pilih satu pasang lagi "
" hah... dasar orang kaya baru " gerutu Bella.
" aku bukan orang kaya baru, aku memang sudah lama jadi orang kaya " ucap Max sombong.
Bella hanya mencebik saja.
Setelah dari toko sepatu mereka memutuskan untuk pulang, menuju rumah Max.
Bella melihat jam diponsel dan sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dia terlihat panik,
" ya ampun sudah malam, sebaiknya kita cepat cepat kerumahmu, setelah melihat lihat aku harus kembali secepatnya kalau tidak ayahku akan membunuhku "
Max menoleh kearah Bella.
" hari ini menginaplah dirumahku, kamu tidak perlu kembali kerumahmu, bukankah besok kamu kerja "
" a..apa kenapa aku harus menginap ditempatmu?? Tidak bisa aku harus pulang "
" bukankah besok kamu harus bekerja dirumahku, apa hari sudah larut pun kamu harus kembali kerumah "
" tentu saja " Bella mendongkakkan kepalanya untuk melihat Max, untuk beberapa detik mereka saling pandang.
" ya ampun kenapa paman Max tampan sekali Bulu matanya juga bagus dan lentik "
Bella mengerjapkan matanya, mencoba menyadarkan diri.
Max merasa tidak senang karena Bella tetap saja mau pulang.
" kalau begitu telpon saja ayahmu, dan katakan kalau akhir pekan kamu akan keluar "
" hah.. aku berbicara seperti itu terhadap ayahku, itu sama saja aku mencari mati, ayahku tidak akan pernah setuju. "
" kamu bilang saja kalau kamu bekerja sambilan di perusahaan ku, setiap akhir pekan, dan diharuskan menginap "
" tidak bisa, aku ini seorang perempuan, mana boleh aku menginap di tempat laki laki " Max terdiam untuk beberapa saat, seperti sedang berfikir, kemudian dia mengambil ponselnya berniat untuk menelpon seseorang.
" Vegas ini aku Max " Bella yang mendengar nama Vegas disebut langsung menoleh kearah Max dengan wajah terkejut.
" apa dia menelpon Vegas, duhh gawat nih, kalau Vegas sampai tahu aku bekerja dengan paman Max bisa bisa di marah padaku, dan tidak mau berhubungan lagi denganku " Bella menjadi cemas.
Bella menghadap Max menangkupkan kedua tangannya seperti memohon, Max melihat kearah Bella dia bisa menangkap dari gerakan bibir Bella yang mengatakan untuk jangan bilang apa apa pada Vegas.
Tapi Max tidak peduli dan meneruskan perkataannnya.
" Vegas aku membutuhkan bantuanmu.. " Bella langsung bangun dan mendekati Max dan mencoba untuk meraih ponsel tersebut, tapi Max memundurkan tubuhnya sehingga saat ini Bella sudah berada diatas tubuh Max.
Max berusaha menjauhkan ponsel nya agar tidak direbut oleh Bella.
" begini Bella bekerja sambilan ditempatku... iya Bella.. dia tidak bisa pulang tolong katakan pada Tuan Adam kalau Bella tidak bisa pulang, tolong bantu dia untuk bicara, mungkin jika kamu yang berbicara dia tidak akan berfikir macam macam, ya sudah segitu saja terimakasih " Max langsung menutup sambungan telponnya.
Mendadak tubuh Bella menjadi lemas, dia duduk ke posisi semua, di menatap kosong.
" sudah selesai.. Vegas akan membantumu untuk bicara pada ayahmu, jadi kamu tidak usah khawatir " Max memperhatikan raut wajah Bella yang tidak senang.
Setelah beberpa menit Bella mulai menggila lagi, dia berteriak dan marah marah terhadap Max, yah.. hanya dia yang berani meneriaki seorang ketua gangster mafia yang sangat ditakuti.
" kenapa kamu harus memberi tahu dia, memangnya siapa dirimu, berani mengatur ngatur aku, aku tidak mau dia sampai tahu kalau aku bekerja padamu, tapi kamu malah memberitahukan nya " pekik Bella.
Max memincingkan matanya, ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan.
" kenapa ?? Apakah kamu malu jika Vegas mengetahui kalau kamu kerja denganku?"
" bukan soal kerja tapi.. aku malu " ucapan Bella mulai bergetar seolah ingin menangis.
" jika dia mengetahui akan hal ini, bagaimana pendapatnya tentang aku, dia pasti mengira aku adalah orang yang gampangan. " Bella menutup wajahnya dia tidak memperdulikan bagaimana reaksi Max saat ini.
Max mengepalkan tangannya.
" akukan hanya membersihkan rumah kenapa harus sampai menginap segala, sebenarnya apa yang kamu fikirkan " Bella masih saja terisak, dia sungguh kecewa pada Max selama ini dia selalu berusaha untuk menjadi gadis yang baik dihadapan Vegas, dia tidak ingin membuat Vegas kecewa dan berfikiran yang tidak tidak tentangnya.
Max makin kesal dibuatnya, rupanya gadis yang dia cintai telah mencintainya orang lain dan dia tidak bisa terima akan hal itu.
" berhenti !!! " pekik Max, sontak mobil tersebut berhenti secara mendadak.
Bella pun kaget dia langsung menghentikan tangisan nya dia melihat raut wajah Max yang sudah merah karena menahan Amarah, mendadak Bella menjadi ketakutan.
Tatapan Max begitu dingin dan datar, Max membuka pintu mobilnya dan keluar berjalan ke mobil belakang yang ditumpangi oleh anak buahnya.
Seketika Bella menjadi sadar dan juga panik, dia sudah membuat Max sangat marah, seketika dia menyadari kebodohannya.
Bella keluar dari mobil dan berlari untuk menghampiri Max yang sudah masuk kedalam mobil pengawalnya dibelakang.
" Bee.. kamu mau kemana?? "
Max menarik nafas panjang kemudian dia melihat ke arah Jhon.
" Jhon antar dia pulang " ucapnya dingin tanpa ekspresi.
" bos... bos tenang lah " Jhon merasa kan panik, dia bisa melihat jelas amarah dari raut wajah Max.
Bella terlihat panik dengan wajah mengiba, dia mencoba untuk berbicara kembali pada Max.
" Bee aku mohon maafkan aku, aku tidak bermaksud.. " Bella belum menyelesaikan ucapnya tapi Max sudah berkata.
" jalan.. " mobil pun melaju dengan kecepatan sedang perlahan meninggalkan Bella yang masih terdiam, dan juga beberapa anak buah Max termasuk Jhon.
diana diana, max itu gak punya rasa cinta sama kamu. dia cuma menganggap kamu sbg adik gak lebih. jadi jangan. bertindak yg bikin max marah. mendingan kamu menyerah dan pulang. itu akan lebih baik. dan lebih menghargai dirimu sendiri. lupakan cintamu sama max. bukalah hatimu untuk cinta yg lain.
tp yg jelan bukan max, karema max sudah punya tambatan hati walaupun belum terungkapkan.
di tunggu tunggu kok blm ada muncul
ayo up lg doooooong. jangan bikin kita penasaran....,🤣🤣🤣🤣🤣🤣
terima
terima
terima
tp max, kalau kamu menikahi bella, terus bagaimana dgn diana. pasti dia tak akan setuju. dan pastinya akan bertindak. mungkin bisa membahayakan nyawa bella.
max kau harus menjaga bella kalau kau cinta sama bella.
dan kau bella, menikahlah sama max, supaya kau bisa keluar dari rumah itu. supaya ada yg melindungi kamu. max sangat mencintai kamu bella. perlu kau tau itu. dan aku yakin kamu pasti punya perasaan yg sama kan.