NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir)

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:627.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: kelana syair( BE)

Perjuangan seorang pemuda yang bernama Barata untuk balas dendam karena di hina oleh tunangannya.Dia dianggap tidak cocok oleh tunangannya yang merupakan murida dari salah satu perguruan terkenal.Karena bercita-cita ingin menjadi kuat dan tidak mau di remehkan ia pun mencoba mendaftarkan diri ke suatu perguruan.Namun di tengah jalan tanpa dia sadari tiba-tiba ada sebuah cahaya yang menabrak dirinya hingga membuatnya pingsan.Hal itulah yang membuat dirinya terlambat untuk mendaftar sebagai murid baru.

Secara pelan tapi pasti Barata terus berlatih dan melangkah dari titik lemah sampai menuju ke titik yang paling kuat.Dia pun akhirnya menemukan sebuah perguruan yang mau menerima dirinya dan menjadi murid utama di sana.

Setelah berlatih beberapa bulan akhirnya ia pun oleh gurunya diikutsertakan dalam sebuah pertandingan yang mana di sana ia bertemu dengan tunangannya yang juga ikut dalam pertandingan itu.Bagaimana cerita selanjutnya ikuti saja dalam sang penerus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana licik

Sementara itu di perguruan tapak suci halaman depan sudah terlihat tertata rapi dan indah tak ada satu pun daun dari pepohonan yang mengotorinya.

Kursi kursi untuk para pemimpin perguruan di tata berjejer berada di tempat yang lebih tinggi supaya pandangan mereka tidak terhalang oleh para penonton.

Bertindak sebagai tuan rumah perguruan Tapak Suci tidak tanggung tanggung dalam menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk memeriahkan acara itu.

Panggung pertarungan dibuat dengan bahan bahan yang kokoh serta dihias sedemikian rupa sehingga terlihat begitu indah dan megah.

Tidak hanya itu sepanjang jalan yang menuju ke perguruan juga dihias dengan di pasang bendera kecil kecil di setiap pinggir jalan kanan dan kirinya.Dan di ujung gapura terlihat bendera umbul umbul yang terpasang sangat tinggi dengan lambang dua telapak tangan berhadapan yang merupakan lambang kebesaran perguruan itu.

Daswara sebagai guru besar perguruan tapak suci terlihat puas melihat persiapan yang di lakukan oleh para muridnya.Pemimpin perguruan itu tampak manggut-manggut sambil mengelus jenggotnya yang panjang dan memutih melihat hasil kerja keras para muridnya.

"Apakah masih ada kekurangan dengan segala persiapan yang telah kami lakukan guru."Tanya Jila.Dia ingin tahu pendapat gurunya.

"Mmm..sejauh yang ku lihat semuanya tampak sempurna Jila, kau telah melakukan semua persiapan dengan baik aku sangat puas dengan kerja keras kalian semua."Sahut Daswara.

"Kalau menurut guru begitu aku bisa merasa lega sekarang,oh ya guru apakah nanti jenderal Bagaswara jadi datang kesini."Tanya Jila.

"Tentu saja, kemarin dia telah mengirim surat kepada ku tentang kedatangannya ke sini, makanya aku menyuruh semua murid untuk mempersiapkan semuanya dengan baik supaya tidak membuat malu perguruan kita ini."Ucap Daswara.

"Menurut guru apa yang melatar belakangi kehadiran jenderal Bagaswara di turnamen kali ini guru."Tanya Jila.

"Tentu saja dia ingin melihat pertandingan putranya Sungsang, dia adalah putra kedua dari jenderal Bagaswara."Ucap Daswara.

"Jadi sungsang dari perguruan naga hitam itu anak dari jenderal Bagaswara,aku tidak menyangkanya guru."Ucap Jila.Dengan terkejut dan teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu di lembah cadar.

"Apakah kau pernah bentrok dengannya Jila."Tanya Daswara.Ketika melihat raut wajah Jila terlihat terkejut.

"Benar guru,sepertinya kali ini bukan pertandingan yang mudah bagi Wulandari mengingat lawannya adalah perguruan Harimau Api dan perguruan naga hitam.Mereka pasti sudah melakukan persiapan matang jauh jauh hari."Ucap Jila.

"Kau tidak perlu khawatir Jila dengan kemampuan Wulandari aku yakin dia akan memberikan yang terbaik untuk perguruan kita ini.Sebaiknya periksa segala persiapan lainnya terutama pasukan keamanan.Jangan sampai mereka tidak siap jika terjadi kekacauan nanti."Ucap Daswara mengingatkan.

"Baik guru aku akan segera memilih murid murid terbaik untuk saya tugaskan sebagai keamanan."Ucap Jila kemudian berlalu dari hadapan gurunya.

Rencana kedatangan Jenderal Bagaswara membuat perguruan tapak suci melakukan persiapan habis habisan.Daswara tidak mau tampil biasa biasa saja demi menghormati kedatangan sang jenderal besar.

Sementara itu Kumara yang merupakan orang dari perguruan Kelabang Merah juga tidak tinggal diam.Ia juga berencana ingin melakukan cara apa pun supaya dapat menenangkan pertandingan itu.

Kumara dan Jaladarta yang mendapatkan kepercayaan dari guru besar mereka Ki Kala Pasung harus berfikir keras karena guru besarnya itu menuntut supaya perguruannya dapat menenangkan turnamen itu.

"Tugas kita kali ini tidak ringan Kumara,jika kita tidak bisa memenuhi keinginan guru besar kita berdua bisa dalam bahaya."Ucap Jaladarta,sambil meneguk tuaknya.

Kumara tidak langsung menyahut perkataan dari Jaladarta tersebut, karena pikirannya sedang mencari cara untuk memenuhi keinginan gurunya itu.

"Melihat dari perguruan mana saja yang akan mengikuti turnamen nanti hanya ada dua perguruan saja yang bisa menjadi ancaman bagi kita Jaladarta yaitu perguruan tapak suci dan perguruan Harimau Api, bagaimana kalau kita bunuh saja murid dari perguruan itu."Ucap Kumara.

"Aku juga sempat berfikir seperti itu Kumara tapi tidak mudah bagi kita untuk menyusup ke sana, aku yakin mereka saat ini menjaga murid mereka untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan."Ucap Jaladarta.

"Tentu saja kita tidak serta merta menyusup kesana secara sembunyi-sembunyi Jaladarta,kita akan menyusup ke sana secara terang-terangan."Ucap Kumara.Dengan penuh rasa percaya diri.

"Masuk ke sana secara terang-terangan bukankah dengan cara seperti itu kita akan langsung ketahuan Kumara."Ucap Jaladarta.Ia berfikir kalau Kumara itu bicara ngawur.

"Dengarkan dulu rencana ku Jaladarta,kita akan masuk ke perguruan dengan menyamar,kau pergi ke perguruan tapak suci dan aku pergi ke perguruan Harimau Api, bagaimana Jaladarta kau paham?"Tanya Kumara.

"Bagus juga ide mu Kumara, tapi bagaimana jika rencana kita ini gagal."Tanya Jaladarta.

"Kita bisa minta bantuan pada nyai Subang Larang yang tinggal di kaki gunung ceremai."Ucap Kumara.

"Kalau begitu tunggu apa lagi sekarang ayo jalankan rencana kita."Ucap Jaladarta.

Kedua orang berhati busuk itu kemudian melesat ke perguruan tapak suci dan kepengurusan harimau api.Kumara menyambar sebagai seorang tabib dengan jenggot panjang berwarna putih sedangkan Jaladarta menyambar sebagai seorang resi yang sedang mengembara.Jaladarta tidak perlu memakai jenggot palsu karena wajahnya cukup asing di mata orang orang perguruan tapak suci, karena dia jarang sekali keluar dari perguruan Kelabang Merah.

Setibanya di depan gerbang perguruan Harimau Api Kumara langsung menjalankan aksinya.Melihat dua penjaga yang sedang bertugas menjaga pintu gerbang Kumara langsung mengambil batu kerikil dan bersembunyi di balik pohon, kemudian ia melemparkan batu kerikil itu dengan kekuatannya wuuuus...... plaaak... kreeeeees...!!

Aaaaaakh......!!! terdengar suara teriakan dari salah satu penjaga itu dengan memegangi sebelah kakinya.

"Suri apa yang terjadi denganmu."Tanya temannya yang bernama Danar.

"Kaki ku ."Ucap Suri kemudian roboh sambil memegangi sebelah kakinya.

Danar terkejut mengetahui kaki temannya itu ternyata berlubang dan berdarah,ia kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari tahu siapa orang yang telah menyerangnya itu.Namun ia tidak melihat siapa siapa di sekitar tempat itu.

"Sebaiknya ayo cepat masuk obati luka mu di dalam"Ucap Danar sambil membantu Suri berdiri.

"Kurang ajar siapa yang telah berani menyerang suri."Ucap Danar.Masih merasa kesal.

"Aduuh...!!sepertinya aku tidak bisa berjalan Danar."Ucap Suri sambil mengerang kesakitan.

"Biar aku gendong ."Ucap Danar.

Uhuuuk... Uhuuuk... !!Apa yang terjadi dengan teman mu tuan "Ucap Kumara yang tiba-tiba sudah berada di depan mereka.

Danar segera menoleh kearah samping,ia melihat ada seorang pria tua yang tiba tiba berada di sampingnya.

"Kakek ini siapa kenapa tiba-tiba ada di sini."Tanya Danar.

"Aku hanya seorang tabib yang kebetulan lewat tuan."Ucap Kumara dengan berbohong.

"Kebetulan kalau begitu kakek tabib pasti bisa mengobati teman saya."Tanya Danar.

"Tentu saja itu bukanlah hal yang sulit bagi saya."Ucap Kumara.Kemudian berjongkok sambil melihat kaki suri yang terluka.

"Tadi ada apa,siapa yang berteriak keras sekali."Tanya salah seorang murid yang tiba-tiba keluar dari dalam.

"Suri terluka kakang Jalu."Ucap Danar.

"Apaa...!! Terluka ..?"Seru Danar dengan terkejut.

"Benar Kakang lihat kakinya berdarah,aku tidak tahu siapa yang telah melakukan ini."Ucap Suri.

"Lalu siapa orang tua itu Suri?."Tanya Jalu sambil menunjuk kearah Kumara yang saat itu sedang mengobati Suri .

"Dia adalah seorang tabib kakang, yang kebetulan lewat dan saya suruh dia untuk mengobatinya."Ucap Suri.

Jalu memperhatikan penampilan orang tua yang sedang mengobati Danar,ada perasaan aneh yang timbul dihatinya dengan orang tua itu.Karena kedatangannya sangat bertepatan dengan Suri yang sedang terluka.

Tidak lama kemudian Kumara pun selesai mengobati Suri dengan memberikan sebuah obat bubuk padanya kemudian membalutnya dengan sebuah kain.

"Sebaiknya kalian bawa teman kalian masuk ke dalam untuk beristirahat."Ucap Kumara.

"Baik kakek saya ucapkan terimakasih atas pertolongan mu "Ucap Danar.

"Bagaimana dengan keadaan mu Suri."Tanya Jalu.

"Kaki ku sudah tidak sakit lagi kakang seperti aku merasa sudah sembuh lihatlah."Ucap Suri terlihat sudah bisa berjalan lagi.

Jalu dan Danar sangat takjub melihat kemampuan tabib yang ada di hadapannya itu karena mampu menyembuhkan suri dalam waktu sekejap itu.

"Kalau begitu saya pergi dulu tuan."Ucap Kumara,seraya pergi dari tempat itu.

"Tunggu kakek tabib."seru Jalu.

Kumara segera menghentikan langkahnya dengan tersenyum tipis di bibirnya.

"Ada apa tuan."Tanya Kumara.

"Mari masuk kedalam ikut kami untuk sekedar minum minum."Ucap Jalu.

"Ah tidak usah tuan, aku tidak enak merepotkan tuan."Ucap Kumara berbasa basi.

"Tidak kakek tabib masuklah."Ucap Danar.

"Jika kalian berdua memaksa baiklah tidak enak rasanya jika terus menolaknya."Ucap Kumara.

1
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Kartasiah Undi
Luar biasa
Kartasiah Undi
Biasa
Rizal Zal
thor ...lnjut
Rizal Zal
thor up
Rinaldi Sigar
lanjut
andi iqbal
sangat baik cerita nya di tiap judul novel
Bonar Narj
semangat thor updatenya yg banyak kami menanti karyamu👍👍👍👍
Endri ALLIKA
lanjut Bosque 🙏🙏🙏
Ir.Daniel Suhendra,IPM
Luar biasa
Bias Satria
jut lanjut tor jgn setengah 2 begini nggak enak kalaudi gantung 2 ceritanya.
Bonar Narj
Luar biasa
Fatkhur Kevin
dikit-dikit
Raditya Vicky
Luar biasa
Wulan Sabila
lanjutkan jeng
Jojo Prabowo Gemblung
bagus sekali....
kenapa d jadikan film layar lebar sieh?
pasti banyak yg akan nonton film ini
Eddy Airborne
mantap
Endri ALLIKA
lanjutkan Thor...
Zainal Arifin
lanjutkan
Wulan Sabila
lanjutkan min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!