NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Kay membuka matanya dengan perlahan, saat merasakan sebuah benda berat menimpa wajahnya. Tubuhnya membeku dengan mata membulat sempurna. "KRISTAL!"

"AHH, IYA! Kristal bayar besok kosnya bu!" Dahi gadis itu berkerut, matanya menatap sekeliling sambil menggaruk kepalanya. "Eh? Bapak udah bangun?"

Lirikan tajam Kay berikan pada Kristal seolah ingin menggorok leher gadis itu hidup-hidup. "Menikah nanti kamu tidur di sofa!" Kay membuka selimutnya dengan kesal kemudian beralih naik ke kursi roda.

"L-loh, kok gitu, Pak? Kristal salah apa?"

"Salah apa?" Kay menoleh dengan wajah masam, membuat Kristal mau tidak mau langsung menundukkan wajahnya. "Kaki bau kamu itu diletakkan di wajah saya masih nanya salah kamu apa?!" Kay berlalu masuk ke dalam kamar mandi dengan kesal. Masih pagi tapi moodnya sudah anjlok karena gadis ini. Bersentuhan dengan wanita saja dia tidak suka, gadis bodoh ini malah seenaknya menaruh kakinya di wajahnya.

Kristal memajukan bibirnya. "Galak sekali dia. Ku doakan semoga harimu senin terus!" cibirnya kesal.

"Hidup sama kamu lebih berat dari pada hari senin. Cepat siap-siap. Saya tinggalkan kamu jika terlambat!" teriak Kay dari dalam kamar mandi.

Kristal mendengus. Ia beranjak dari kasur, merapihkan tempat tidur sebentar sebelum ikut masuk ke dalam kamar mandi.

Suara pintu lift yang terbuka terdengar. Sontak semua orang yang ada di meja makan menatap ke arah lift. Kay keluar dengan Kristal yang mendorong kursi rodanya menuju meja makan.

Raut wajah Kristal seketika berubah masam ketika mendapati ketiga orang yang pernah membawanya secara paksa ke mansion ini.

"Kay, Kristal, ayo kesini kita sarapan bersama." sahut Kakek Frans dengan riang.

Kristal melirik Kakek Frans dengan senyum yang di paksakan. Dia mendorong kursi roda Kay kemudian berlalu duduk di samping pria itu. Di depannya ada ketiga saudara Kay yang sedang duduk sambil menikmati sarapan.

Tak menjelang lama Leo datang dan duduk di samping Kay. Sedangkan Kristal berada di dekat Kakek Frans yang duduk di kepala meja.

"Sudah lama ruang makan tidak seramai ini. Kakek jadi senang kalian semua berkumpul bersama. Ayo, nikmati sarapannya." Kakek Frans mempersilahkan dengan nada ramah. Di meja makan sudah sudah tersedia berbagai macam makanan yang cocok untuk sarapan seperti nasi goreng, roti, dan sup.

Kristal menoleh ke samping. "Bap—Kay, kamu mau makan apa?" Meski sedang tersenyum tidak bisa dipungkiri kalau nadanya terdengar canggung, karena tidak terbiasa menyebut nama Kay tanpa embel-embel Bapak.

"Saya bisa sendiri." Pria itu menolak mentah-mentah kemudian mengambil sepotong roti.

Kristal diam, gadis itu tidak protes karena sedang berada satu meja dengan saudara-saudara Kay. Tangannya ikut mengambil beberapa helai roti. Sedangkan Leo mengambil nasi goreng dan langsung menyantapnya. Pagi ini semuanya sibuk menyantap sarapan masing-masing.

Tatapan Kay tertuju pada selai kacang yang berada tak jauh darinya. Tangannya terulur untuk mengambil selai itu, namun sudah lebih dulu diambil oleh Carlos.

Leo yang menyaksikan itu mengerutkan dahi tak suka. "Bukannya kau sedang makan nasi goreng? Untuk apa mengambil selai itu?" Meski kesal Leo tetap menjaga nada bicaranya karena sedang bersama dengan Kakek Frans. Dia tidak mungkin bertengkar dengan cucu beliau meskipun mereka menjengkelkan.

"Kenapa? Aku akan makan roti setelah ini." Carlos menyeringai sambil melirik Kay dengan tatapan mengejek.

Leo mengepalkan tangannya. "Kau bisa meminjamkannya sebentar-"

Tangan Kay terangkat di depan Leo, memberi kode pada lelaki itu untuk diam. Leo mendengus, kemudian kembali memakan nasi gorengnya. Inilah kenapa dia tidak suka Kay datang kesini saat ketiga saudara itu ada di mansion.

Kay melipat rotinya yang tidak di diolesi apapun. Ia tidak mau adu mulut di meja makan hanya karena sebuah selai, apalagi ada kakek disini. Ia tidak ingin kakek kembali jatuh sakit karena melihat pertengkaran mereka.

Dia memakan roti kosongnya itu, namun belum sempat ia mengigit roti itu tangannya sudah lebih dulu di tahan oleh Kristal.

Kay menoleh menatap Kristal dengan bingung, namun mimik wajahnya tetap datar seolah pria iru tak bisa memberikan ekspresi lain. Kristal tersenyum manis. Dia mengambil roti di tangan Kay dengan perlahan kemudian memberikan rotinya pada Kay.

Kay melirik roti yang ada di tangannya. Dua lembar roti di isi dengan selai kacang yang tebal.

"Aku membuka satu toples selai kacang yang ada di samping kakek, dan mengoles banyak ke roti itu. Makanlah." Kristal beralih mengoles selai kacang ke roti yang dia ambil dari tangan Kay lalu memakannya.

Kay melirik Kristal sekilas kemudian kembali menatap roti itu dan memakannya. Carlos, Cia, dan Gavin yang melihat itu mendengus.

"Jangan mendengus di meja makan, kakek akan kena virus kalian nanti." Kristal membuka suara dengan nada dingin. Tatapannya tak beralih sejengkal pun dari roti yang ada di tangannya.

"Jaga sopan santun mu ya gadis kampung! Kau orang baru disini!" Cia memukul meja sambil menunjuk ke arah Kristal dengan kesal. Dia benci sekali melihat wajah gadis itu.

"Leo kamu sudah selesai? Kita tidak boleh terlambat mengukur baju pengantin." Kristal menatap Leo sambil menyerahkan segelas susu panas ke arah Kay. Ia secara terang-terangan mengabaikan perkataan Cia, membuat wanita itu mengeraskan rahangnya.

"Ya, aku sudah selesai." Leo meneguk air putih di gelas dengan cepat kemudian mengambil tisu dan mengelap mulutnya.

"Aku tidak suka minum ini." Kay menyingkirkan susu pemberian Kristal.

"Kenapa tidak? Ini sehat, ayo minum." Kristal memaksa, Kay mau tidak mau terpaksa harus meminumnya. Jika tidak ingat dia sedang bersama dengan yang lain disini, mungkin dia sudah memasukan susu itu ke mulut cerewet Kristal. Kristal tersenyum puas menatap Kay yang meminum susunya sampai habis.

Kekehan sinis keluar dari mulut Cia. "Minum susu yang banyak agar kau mampu melayani gadis kampung ini di malam pernikahan nanti. Aku khawatir punyamu tidak akan bisa berdiri walau hanya lima menit, mengingat kakimu juga tidak berfungsi, aku takut punyamu itu juga sama."

Carlos dan Gavin tertawa kencang. Sedangkan Kay tetap diam tanpa berniat berdebat dengan ketiga saudaranya.

Leo ingin membuka suara tapi dengan cepat Kristal menyela. "Jorok." Kristal menggeleng sinis dengan nada jijik. "Ayo, sayang. Kita harus pergi. Jangan lama-lama disini, nanti otakmu tertular otak mesum mereka." Kristal menekan kalimat terakhirnya. Dan mendorong kursi roda Kay.

"K-kau!" Cia, gadis itu dibuat bungkam sampai tidak tahu harus membalas ucapan Kristal dengan apa.

"Kami pergi dulu Kakek." Kristal pamit pada Kakek Frans tanpa melihat kearah tiga manusia menjengkelkan itu.

"Baiklah, kalian hati-hati, Nak." Kakek Frans tersenyum ramah ke arah Kristal dan Kay.

Segera Kristal mendorong kursi roda Kay meninggalkan ruang makan. Leo menyusul keduanya sembari memberikan senyuman mengejek pada ketiganya.

"Apa kau! Pergi sana rendahan!" Cia mengebrak meja dengan kesal.

...•••...

"Kamu seharusnya tidak perlu menanggapi ucapan mereka." Kay membuka suara sembari menunggu Leo mengambil mobil dari garasi.

"Kenapa tidak boleh? Masa Kristal harus diem aja?"

"Tetap saja lebih baik kamu diam. Tidak ada gunanya kamu adu mulut dengan mereka."

Kristal tersenyum kecut. Ia pikir Kay akan sedikit senang jika ia membela pria itu, tapi ternyata malah kebalikannya. Memang tidak ada yang harus ia harapkan dari orang seperti Kay.

Lagi pula, memangnya siapa yang akan senang jika calon suamimu dihina di depan matamu. Ya, meskipun mereka hanya pasangan diatas kertas, Kristal tetap tidak bisa diam saja dan menerima perlakuan kurang ajar mereka.

"Bapak mungkin bisa terima kalo dihina, tapi Kristal nggak bisa. Kalo Bapak mau istri yang masa bodo saat Bapak dihina, Bapak cari aja wanita lain buat gantiin Kristal. Soal ganti ruginya nanti Kristal ganti dengan cara nyicil." Tanpa mendengar balasan dari Kay, Kristal langsung beranjak masuk ke dalam mobil, saat mobil yang di bawah Leo tiba di depan mansion.

Kay, pria itu diam. Wajah datar tak berubah seolah tak peduli dengan apa yang gadis itu katakan.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!