Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana penyamaran
Bella Caily bertanya dengan lembut "apa yang kamu ingin bicarakan?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku memiliki rencana untuk menyamar sebagai orang lain."
Bella Caily bertanya dengan bingung "untuk apa kamu menyamar menjadi orang lain?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku diberi misi untuk memata-matai kerajaan tingkat rendah, menengah,atas, kemudian yang terakhir kerajaan penguasa benua manusia."
Bella Caily mengaguk kemudian bertanya "berapa tahun kamu menyamar menjadi orang lain?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "bila banyak kendala 10 tahun aku akan pergi namun aku akan mengunjungi kamu 1 tahun sekali dan aku di beri nama Bahir Azkiya sebagai nama penyamaran ku jadi bila kamu mendengar nama Bahir Azkiya itu namaku."
Melanjutkan dengan tegas "sebenarnya tujuan ku bukan sekedar itu tapi menghancurkan kerajaan yang paling di takuti oleh seluruh benua manusia aku akan mulai dari nol dan naik tangga satu persatu dengan mengkhianati kepercayaan orang lain."
Bella Caily mengaguk dan memberikan barang yang sudah sangat lama disimpan olehnya semenjak dia bertunangan dengan dirinya barang tersebut berupa sapu tangan dan juga di dalamnya terdapat berupa kalung berwarna warni yang terbuat dari batu biasa yang di warnai oleh Bella Caily yang sangat sederhana namun sangat berarti bagi Afnan Azkiya karena di buat oleh tangan Bella Caily sendiri tanpa bantuan orang lain bahkan mencari bahanya-bahanya tanpa bantuan orang lain.
Afnan Azkiya memakai kalung yang diberikan kemudian mencium bibir Bella Caily dengan lembut Bella Caily memeluk Afnan Azkiya dan Afnan Azkiya memeluk kembali.
Afnan Azkiya melepaskan ciumannya berkata dengan lembut "maafkan aku, aku belum memberikan barang untuk menjadi kenangan mu tapi aku akan memberikan pedang ku yang lama, pedang ini sudah ada saat aku baru lahir pemberian dari ayahku dan juga selalu bersamaku hingga sekarang."
Afnan Azkiya memberikan pedangnya kepada Bella Caily, Bella Caily membawanya kemudian menyimpannya di punggung nya seperti kesatria wanita.
Bella Caily berkata dengan lembut "suamiku semoga kamu bisa selamat dari tujuan ini."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "untuk sekarang kita bersenang-senang dulu di sini sampai kapanpun kamu mau karena disini tidak ada pernah ada mahluk buas ataupun manusia."
Bella Caily mengaguk, Bella Caily menari-menari bagaikan peri surga yang bahagia kemudian dia mengambil kelinci hutan untuk di elus dengan lembut Afnan Azkiya hanya diam memperhatikan Bella Caily yang bahagia mungkin juga bisa untuk terakhir kalinya.
Afnan Azkiya melihat sekeliling dengan santai dan mengeluarkan makanan yang di beli oleh nya saat bersama Anisa Dela untuk di makan bersama Bella Caily.
Bella Caily yang sudah kelelahan bermain akhirnya bersandar di pohon tinggi berkata dengan lembut "suamiku kamu tidur di pahaku aku juga ingin seperti ibuku dan ayahku dulu."
Afnan Azkiya mengangguk dan berbaring di paha Bella Caily yang putih dan mulus Afnan Azkiya yang sedang tidur di paha Bella Caily selalu diberi buah-buahan segar oleh Bella Caily Afnan Azkiya berkata dengan lembut "Caily apa aku harus benar-benar membalas dendam atau melupakan semuanya dan hidup berkeluarga."
Bella Caily berkata dengan lembut " terserah kamu saja ikuti kata hatimu dan juga pikiranmu bila ingin membalas dendam lakukan saja aku akan selalu mendukungmu."
Tanpa sadar Afnan Azkiya tertidur pulas di paha Bella Caily namun sebenarnya Bella Caily merasa sedih di tinggal suaminya bahkan dia meneteskan air mata.
Bella Caily bergumam dengan sedih "suamiku kamu sebenarnya adalah kelemahan ku bila kamu diculik atau ditahan aku akan memberikan apapun untuk menebusnya bahkan bila aku mengorbankan harga diriku."
Bella Caily mengelus rambut Afnan Azkiya dengan lembut seperti mengelus anak kecil yang sedang tertidur pulas.
Afnan Azkiya yang sebenarnya sudah tertidur terbangun setelah mendengar gumaman Bella Caily dengan jelas perkataan nya bahkan dia juga merasakan kesedihannya tapi demi membalas dendam dia harus melakukan nya.
Afnan Azkiya... Caily aku tahu ini berat bagiku dan untuk mu namun aku juga memiliki kelemahan seperti mu namun aku menutupi nya demi kebaikan kalian semua dan aku juga tahu di sekitar kerajaan Harmonia ada penyusup yang disimpan agar mereka bisa memata-matai ku.
Malam pun tiba.
Suasana sunyi senyap tanpa ada suara hanya terlihat wanita dan pria tertidur bersama dengan pulas di sebuah tempat terpencil meskipun begitu mereka tetap bersama karena mungkin juga ini untuk terakhir kalinya karena mereka tidak tahu takdir mereka sendiri.
Afnan Azkiya membuka matanya dan bangun dari paha Bella Caily secara perlahan-lahan dan mengeluarkan selimut agar Bella Caily tidak kedinginan.
Afnan Azkiya membuat penghalang listrik disekitar Bella Caily agar dia tidak terganggu dengan kegiatannya.
Afnan Azkiya merubah penampilannya menjadi sucubus yang menakutkan bila di lihat oleh para manusia mungkin mereka akan ketakutan setengah mati penampilannya memiliki tanduk dan matanya berwarna merah darah.
Afnan Azkiya bergumam dengan santai"kekuatan sucubus ku mulai sulit di kendalikan apa aku perlu menyerap jiwa-jiwa manusia untuk mengendalikan nya."
Afnan Azkiya mencari sumber Air terdekat untuk mencoba kekuatan nya mengendalikan sihir air namun saat ingin mengendalikan air tiba-tiba Afnan Azkiya merasa tubuhnya tidak bisa terkendali dan mengeluarkan satu suap darah.
Afnan Azkiya bergumam dengan kesal"sial benar-benar kekuatan yang mengerikan tubuhku tidak bisa mengendalikan semua elemen sihir seperti para sucubus apa aku mencoba mengeluarkan sayap sucubus ku."
Afnan Azkiya mencoba menggeluarkan sayap sucubus nya namun tidak berhasil sama sekali karena dia hanya setengah keturunan sucubus bukan sucubus murni kecuali dia menyerap ribuan jiwa-jiwa untuk menstabilkan kekuatan sucubus nya.
Afnan Azkiya kembali ketempat Bella Caily dan merubah penampilannya kembali dan tidur di samping Bella Caily dengan tenang sebelum tertidur pulas.
Beberapa Minggu telah berlalu.
Kamar Afnan Azkiya dan Bella Caily
Afnan Azkiya berpamitan kepada Bella Caily dan Raja Harmonia untuk melakukan misi namun misi ini sebenarnya di rahasiakan oleh raja Harmonia hanya diberitahu kepada Bella Caily dan juga Anisa Dela yang dipercayai oleh Afnan Azkiya.
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "Caily aku mungkin bisa melihatmu melahirkan namun bila ada kendala aku minta maaf tidak bisa melihatmu melahirkan namun bila bayi kita bertanya dimana ayah bilang saja ayah melakukan misi penting dan jangan bilang untuk membalas dendam."
Bella Caily memeluk Afnan Azkiya berkata dengan lembut "suamiku aku tahu ini demi kebaikan kita semua tapi kamu menanggung semua ini sendirian bila kamu rindu denganku kamu cium saja kalung yang diberikan kepadamu ."
Afnan Azkiya mengaguk berkata kepada Anisa Dela dengan lembut "ayo kita mulai perjalanan kita."
Anisa Dela mengaguk berkata kepada Bella Caily dengan sungguh-sungguh " sahabatku aku akan melindungi suamimu dengan sungguh-sungguh bahkan bila dia bertemu penjahat aku akan melindunginya dengan segenap hatiku "
Bella Caily "Terimakasih."
Afnan Azkiya pergi bersama Anisa Dela menuju kerajaan Bloom heaven untuk mengambil data diri baru.
Bella Caily yang telah menahan kesedihannya akhirnya menangis seperti air mancur bergumam dengan sedih " suamiku huhuhu aku tidak sanggup untuk berpisah dengan mu huhuhu tapi aku harus kuat kamu menahan penderitaan karena diriku aku juga harus bertahan bila aku mendengar kamu mati aku akan bunuh diri jadi jangan mati sebelum diriku."
Raja Harmonia memeluk Bella Caily bergumam pada dirinya sendiri dengan sedih "apa yang telah aku perbuat akhirnya juga menimpa anakku."
_____________________
Afnan Azkiya yang sama menahan kesedihannya akhirnya juga menangis seperti air mancur berkata dengan sedih "ahhhhh aku tidak mau meninggalkan mu tapi apa daya takdir seperti ini dan perjalanan penuh rintangan aku memiliki takdir yang mengerikan yang aku sembunyikan dari dirimu."
Anisa Dela yang selalu memperhatikan nya dengan sedih tidak tahu apa maksudmu dengan takdir yang mengerikan menimpanya tapi dia tidak bertanya hanya diam memperhatikan Afnan Azkiya yang menangis.
Afnan Azkiya membersihkan air matanya dan langsung menuju dengan cepat menuju kerajaan Bloom heaven dan disana sudah di tunggu oleh Dara fira.
Afnan Azkiya bersama Anisa Dela sudah sampai dengan cepat ke kerajaan Bloom Heaven untuk bertemu Dara Fira.
Afnan Azkiya bersama Anisa Dela akhirnya bertemu Dara Fira dan di bawa ke kamarnya untuk berdiskusi secara rahasia
Kamar Dara Fira
Dara fira berkata dengan lembut "kamu sudah sampai seperti yang sudah kuduga."
Afnan Azkiya berkata dengan acuh tak acuh"tidak perlu basa-basi apa kamu sudah benar mengubah identitas ku."
Dara fira mengangguk berkata dengan lembut "aku sudah mengubah identitas mu nama mu akan menjadi Bahir Azkiya dan untuk kamu tetap sama saja karena kamu belum terkenal."
Afnan Azkiya bertanya dengan acuh tak acuh"mana obat pengubah penampilan?."
Dara fira memberikan ramuannya kepada Afnan Azkiya berjumlah seratus botol Afnan Azkiya bertanya dengan serius "apa kamu yakin obat ini manjur?."
Dara fira menjawab dengan lembut "benar sudah di coba oleh pelayanku namun bila kamu tidak ingin memakai ramuan ini aku sudah memanggil ahli kulit untuk membuat wajah palsu untuk dirimu."
Afnan Azkiya tidak ingin mengambil resiko dan langsung meneguk satu botol ramuan pengubah penampilan dan akhirnya penampilan Afnan Azkiya berubah 180 derajat dari pria tampan berubah menjadi biasa saja rambut yang rapi mukanya memiliki tahi lalat di pipinya matanya berubah warna menjadi hitam dan sipit tapi tetap saja ketampanan nya tidak hilang sedikitpun bahkan Dara fira terkejut melihat Afnan Azkiya.
Dara fira berkata dengan lembut " benar saja ketampanan mu murni bahkan penampilan mu yang seperti ini tetap saja tampan."
Dara fira melanjutkan dengan tegas "ingat ini ramuan ini bertahan selama 1 Minggu bila kamu ketahuan oleh orang lain lebih baik bunuh saja orangnya meskipun sahabat guru teman atau teman perempuan kamu harus bertindak kejam ingat itu."
Afnan Azkiya mengangguk bertanya dengan santai "kita akan di tempatkan di daerah mana."
Dara fira menjawab dengan lembut "bagian barat bernama kerajaan Glimmer wood awal kamu dari orang miskin yang perlu makan untuk masuk menjadi kesatria disana cukup mudah hanya butuh ketangkasan dan kecerdasan."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "baiklah kalau begitu aku akan pergi sekarang."
Dara fira berkata dengan tergesa-gesa "pakaianmu masih mewah kamu harus Menganti pakaianmu."
Afnan Azkiya mengangguk dan mengambil baju biasa yang dimilikinya dan juga memberikan pakaian wanita kepada Anisa Dela.
Afnan Azkiya berkata dengan tegas "sekarang kalian semua keluar dulu aku ingin Menganti pakaianku."
Dara fira berkata dengan menggoda"tidak perlu kamu sudah melihat tubuhku dan aku juga pernah melihat tubuhmu."
Anisa Dela "..."
Afnan Azkiya Menganti pakaiannya berwarna putih dengan cepat dan Anisa Dela juga Menganti pakaiannya di depan Afnan Azkiya tanpa malu sedikitpun.
Dara fira berkata dengan lembut "baik kalau begitu semoga misi kalian berhasil."
Afnan Azkiya dan Anisa Dela mengangguk dan kemudian langsung pergi dengan cepat