Bertetangga dengan seseorang yang sangat kamu benci adalah sebuah musibah besar. Hal itulah yang dialami oleh Bara dan Zizi.
Parahnya lagi, mereka berdua harus menikah untuk mendapatkan harta warisan yang sangat banyak.
Mampukah keduanya berdamai untuk mendapatkan keuntungan atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Suhu Kah?
Tubuh Bara seketika membeku dalam sepersekian detik.
"A-apa yang kamu lakukan Zi?" tanya Bara dengan perasaan yang tiba-tiba terasa sangat gugup.
Zizi tak menjawab tapi malah menelusup kan tangannya ke dalam piyama Bara kemudian menyentuh dan bahkan meraba dada bidang pria itu. Pelukannya semakin rapat dengan pipi ia tempelkan pada punggung lebar suaminya.
"Pak Bara, kita anu yuk," ucap Zizi dengan sangat pelan.
"Anu apa?" tanya Bara pura-pura tak tahu.
"Main petak umpet pak, ayolah..."
Bara tak menjawab tetapi malah merasakan kejut listrik pada tubuhnya manakala sentuhan dua buah benda kenyal dan kencang menyentuh punggungnya.
Sungguh, libidonya sedang terganggu. Akan tetapi ia berusaha untuk tetap waras. Zizi tidak pernah seagresif ini sebelumnya. Jadi ia pikir wanita itu pasti ada maunya.
"Jangan berani menggodaku dan melupakan masalah kamu dengan pria tua itu ya."
Bara pun menahan tangan Zizi yang sedang bermain-main dibalik piyamanya dan berniat melepaskan nya akan tetapi wanita itu justru semakin mempererat pelukannya sembari menggesek-gesekkan dua buah benda kenyal dan montok miliknya pada punggung pria itu.
"Zizi?" gumam Bara dengan suara yang tiba-tiba jadi asing di pendengarannya. Tubuhnya menegang dengan suhu yang tak bisa ia kenali.
"Kamu ingin merayuku supaya melupakan semua masalah yang kamu lakukan hari ini?"
"Humm..." Hanya itu jawaban dari wanita itu. Pasalnya ia sedang sibuk melakukan sesuatu yang membuat dahaganya terbayarkan.
"Zizi?!"
Zizi tidak lagi ingin menjawab tapi sedang menikmati pelukannya sendiri pada tubuh suaminya. Menggoyang-goyangkan tubuhnya sensual sampai membuat Bara tersiksa dalam kenikmatan.
Pria itu pun memutar tubuhnya dan menatap wajah istrinya yang sangat berani membuatnya hampir gila.
"Kamu berani memulai Azizah Khumairah, maka kamu pun harus pintar mengakhirinya."
Zizi hanya tersenyum seraya membawa tangannya ke atas bahu sang suami kemudian menyentuhkan bibirnya pada bibir Bara. Mengulumnya penuh hasrat yang sangat tinggi.
Untuk sesaat Bara sempat terkejut dengan keagresifan istrinya tapi kemudian ia cepat-cepat mengambil alih permainan. Mengeksplor mulut Zizi sampai mengisap lidah wanita itu dengan hasrat yang semakin memanas.
Zizi melenguh dengan tubuh yang terasa bergetar hebat. Tangannya pun ia kalungkan ke atas leher suaminya karena tak sanggup lagi menahan bobot tubuhnya yang sudah melumer bagai jeli.
Bara cukup paham dengan kondisi istrinya, ia pun langsung mengangkat tubuh wanita itu ke atas ranjang tanpa melepaskan ciuman panas mereka.
"Aku menginginkan kamu paaak..." bisik Zizi seksual.
Bara tersenyum dengan dada berdebar senang. Sungguh, ia juga sangat menginginkan wajah cantik yang sedang ada dalam kuasanya. Akan tetapi ia ingin pelan-pelan dan menikmati setiap inci dari tubuh Zizi yang ternyata sangat cantik dan juga menantang.
"Ooooh pak Bara..." Zizi melenguh nikmat dengan tubuh menggelinjang hebat saat Bara mulai melakukan manuver-manuver berbahaya pada permukaan kulit wanita itu.
"Ya, panggil namaku saja Zi," bisik Bara tanpa berhenti memberikan kecupan- kecupan basah pada daerah sensitif sang istri.
Zizi semakin di atas angin, tapi ia tak ingin puas sendiri. Sebuah dorongan dari dalam sarafnya memaksanya untuk melakukan hal-hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumya agar rasa dahaganya segera terobati.
Tangan wanita muda itu kini dengan lincah bergerak ke bawah piyama suaminya untuk mencari sebuah benda tumpul yang hangat dan juga sudah sangat mengeras.
Setelah itu ia menikmatinya layaknya sedang menikmati es krim coklat favoritnya. Menjilat dan mengulumnya dengan sangat lembut.
Bara tak kuasa lagi untuk tidak mengerang nikmat dengan aksi istrinya dari balik piyamanya. Sungguh, ia tak menyangka kalau Zizi ternyata sangat lihai mempermainkan miliknya hingga dalam hitungan detik langsung bertransformasi menjadi senjata andalan made in Turki.
"Ughh Zizi sayangku..."
Zizi tersenyum senang. Ia sangat puas dengan apa yang ia lakukan. Bara pun sama, ia sangat menikmati apa yang istrinya lakukan padanya.
Zizi benar-benar sangat agresif dan tak terkendali. Wanita itu semakin liar hingga membuat Bara semakin yakin kalau sang istri benar-benar adalah suhu.
"Apa kamu sudah biasa melakukan ini Azizah Khumairah?"
🌻
Like Like Like
Komen Komen Komen
trus devano gimana dong, ..ga kasian, dia blm kesurga thor 😀