NovelToon NovelToon
Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Status: tamat
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desau

Rendra bisa menempuh pendidikan kedokteran lewat jalur beasiswa. Di kampus dia diremehkan karena miskin dan culun. Tak jarang Rendra bahkan dibully.

Namun dibalik itu semua, Rendra adalah orang yang jenius. Di usianya yang masih 22 tahun, dia sudah bisa menghafal berbagai jenis anatomi manusia dan buku tebal tentang ilmu bedah. Gilanya Rendra juga piawai mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibat kejeniusannya, seseorang menawarkan Rendra untuk menjadi dokter di sebuah rumah bordil. Di sana dia mengobati wanita malam, pecandu, orang yang tertusuk atau tertembak, dan lain-lain. Masalah besar muncul ketika Rendra tak sengaja berurusan dengan seorang ketua mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk

Mata Rendra membulat. Dia tentu kaget mendengar perkataan Vanya. Dirinya nyaris lupa kalau para wanita psk selalu punya sisi liar begitu.

"Enggaklah!" Rendra langsung menolak. Membuat Vanya memecahkan tawa.

"Nggak lucu!" geram Rendra dengan wajah memerah.

"Kau lucu sekali. Bukankah kau dokter? Harusnya hal seperti ini bukanlah hal yang tabu bagimu. Menyinggungnya sedikit saja wajahmu sampai merah begitu," tukas Vanya.

"Dokter mengobati, bukannya menikmati," sahut Rendra yang langsung beranjak masuk ke kamar. Meninggalkan Vanya yang nampak masih cekikikan.

Kini Rendra sudah di kamar. Ia membiarkan ibunya tidur di ranjang. Sedangkan dirinya tidur di lantai dengan beralaskan karpet. Bagi Rendra, bantal dan guling sudah cukup untuk membuatnya tidur nyenyak.

Entah sudah berapa lama Rendra tertidur, akan tetapi suara panggilan sang ibu membangunkannya. Perlahan dia buka matanya. Rendra melihat Endah dan Vanya tampak berdiri di ambang pintu.

"Ada apa, Bu? Kok rame-rame begini?" tanya Rendra seraya mengucek matanya.

"Mbak Jeni, Ren. Kondisinya sedang drop. Kau kan dokter, bisakah kau memeriksanya?" ujar Arini.

"Bisa. Dimana Mbak Jeni?" tanggap Rendra sembari bangkit untuk berdiri.

"Di kamarnya. Ikut kami!" kata Endah. Dia lantas berjalan lebih dulu.

Sesampainya di kamar Jeni, Rendra melihat ada banyak orang di sana. Mereka cemas dengan keadaan Jeni. Wanita itu pingsan dan tampak memprihatinkan dengan banyak luka serta lebam di tubuhnya.

Buru-buru Rendra periksa keadaan Jeni. Terutama mengenai denyut nadinya.

"Apa yang terjadi sama Mbak Jeni?" tanya Rendra.

Semua orang yang tadinya riuh, seketika terdiam. Mereka saling bertukar pandang seolah enggan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa kalian diam?" tanya Rendra sembari menatap satu per satu para wanita di sekitarnya.

"Hari ini Jeni dipesan oleh sekelompok pria. Kau bisa tebak apa yang terjadi padanya." Endah menjadi satu-satunya orang yang menjawab.

"Apa? Jadi maksudmu Mbak Jeni..." Rendra kaget. Ia tak kuasa mengakhiri kalimatnya.

"Ya... Jeni digilir. Tidak usah kaget. Ini adalah salah satu resiko pekerjaan kami," ucap Endah.

"Jadi bagaimana keadaan Jeni?" tanya Nadia. Dia tampak menangis karena Jeni adalah sahabatnya.

"Sebentar. Aku harus memeriksa semua kondisi tubuhnya," sahut Rendra. Dia kembali fokus pada Jeni. Atensinya langsung tertuju ke arah alat vital Jeni. Bagaimana tidak? Terlihat ada darah yang menetes dari sana.

Tanpa pikir panjang, Rendra segera memeriksa kondisi organ intim milik Jeni. Dia tentu meminta izin terlebih dahulu. Naluri dokternya langsung bangkit. Ketika itu terjadi, maka Rendra tak merasa enggan dan malu. Baginya yang terpenting adalah berusaha menyelamatkan kondisi seseorang. Terlebih ada banyak orang di sekitarnya, jadi Rendra tak perlu berpikir dua kali untuk bertindak.

Semua orang reflek berseru kaget saat seluruh celana Jeni dibuka. Sebab mereka melihat keadaan alat vital Jeni yang tampak memprihatinkan. Sebagian besar dari mereka bahkan langsung memalingkan wajah karena tak sanggup melihatnya.

"Ini sangat parah. Pantas saja Mbak Jeni pingsan. Alat vitalnya mengalami luka dan bengkak," kata Rendra. Dengan hanya satu kali pengamatan, dia sudah bisa menyimpulkan.

"Jeni akan baik-baik saja kan?" tanya Nadia. "Aku mohon selamatkan dia," mohonnya.

"Tapi, Mbak-Mbak semua. Aku ini bukanlah dokter ahli. Aku ini masih dokter koas. Menurutku Mbak Jeni sebaiknya dibawa ke rumah sakit saja," saran Rendra.

"Ada alasan kami meminta bantuanmu. Nanti aku akan beritahu. Yang jelas, aku mohon lakukan sesuatu untuk membuat keadaan Jeni lebih baik," ujar Endah yang tampak serius.

1
Casudin Udin
Luar biasa
Didik Setyawan
gitu kok bilang MCx jenius,low menurutku y bodohlh.low jenius it harusx d'rekam dulu sebelum mengebrak meja.hadech2,,
Mirabel
punya penyakit kelamin dan otongnya di kerubuti belatung
Mirabel
jangan mulai Rendra ,sekali merasakan pasti kamu ketagihan
Mirabel
mirip piskopat rendra
Mirabel
Thor ko ceritanya tambah rumit buat Rendra .kasihan dari awal jadi MC ko hidupnya susah terus
Mirabel
mungkin alat Fital JENI udah mirip alat Fital sapi ya ,ndower karena di gilir orang banyak
Mirabel
sarang setan di datengin ya gini nih .tahan ga ya Rendra dengan godaan setan yg terkutuk
saad ahmad
di siksa saja sehingga mati atau hidup jd sungkan entah di kebiri atau yg lainnya.sungguh bejat ada sosok kyk gt
Julia Juliawati
mampir
Rose Reea
💝
hermawan tan
audy yg keguguran thor bukan nenek arini ... hadehhh
— ʀo͟ғ.
suka baca bagian ini.
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄: mau nnya fl
total 1 replies
Dicky Sugandi
Luar biasa
Ucup Funky
alur ceritanya terlalu dipaksakan
Shee
bagus ceritanya
Sativa Kyu
👍👍
Anonymous
😉😉
Rosela
biar jadi ODGJ aja ...kehilangan pacar biar tau rasa ..😆😆
Ibnu Hikam
cocok jadi gila aja...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!