NovelToon NovelToon
Jodoh Tikungan

Jodoh Tikungan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Choco 33

"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.

Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"

Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Jadian Apa Lamaran?

Flash Back Hari Jumat pertama setelah resepsi pernikahan Faisal Dan Zahra.

Kamis malam selepas pulang dari kampus, Syakilla langsung merapikan bahan belanjaan yang di beli nya sekalian pulang kuliah untuk di buat nasi kotak Jumat berkah pesanan Bunda Ida besok.

Hanya saja Bunda Ida meminta makanan itu di sajikan seperti acara prasmanan, karena Bunda Ida sudah meminta untuk menyewa pelataran masjid kepada pihak masjid agar pembagian nasi kotak hari ini di ganti dengan acara makan bersama jemaah masjid dan juga para warga sekitar masjid termasuk yang nonis.

Syakilla diminta Bunda Ida untuk membuat menu makanan kesukaan Syakilla sendiri, dan kebetulan gadis cantik itu sangat menyukai kentang pengantin, kalau sekarang orang orang lebih mengenal nya sebagai kentang mustofa.

Jadilah Syakilla besok akan membuat kentang pengantin dan juga semur jengkol pesanan Bunda Ida yang sangat menyukai semur jengkol buatan Syakilla yang beberapa hari lalu sempat Syakilla titipkan kepada Arsenio untuk Bunda nya.

"Istirahat dulu Neng!" Emak Aminah kelar dari kamar nya sambil menguntel rambut dua warna nya itu menjadi cepolan.

Tubuh renta wanita yang sudah lebih dari sepuluh tahun hidup di temani Syakilla itu menuang air dalam kendi tanah liat yang masih awet di gunakan Emak Aminah sejak puluhan tahun silam kedalam gelas belimbing untuk kemudian di serahkan kepada cucu semata wayang nya, yang saat ini mulai mengupasi kenyang bersamaan dengan mengukus jengkol.

Syakilla meraih gelas yang Emak Aminah sodorkan kepada nya,

"Makasih Mak" Mak Aminah mengangguki ucapan Syakilla sambil mengusap pelan bahu cucu nya itu.

Gadis cantik itu meneguk pelan pelan air yang masuk kedalam tenggorokan nya, dan rasa nya sangat segar sekali karena air itu tersimpan dalam kendi tanah liat, berbeda dengan rasa air yang di minum nya dari dispanser yang terkesan biasa saja walaupun ada manis manisnya.

"Istirahat kalau udah cape, Neng" Pesan Emak Aminah yang di angguki Syakilla.

"Emak Istirahat aja duluan. Killa cuma kupas kentang sama nunggu jengkol empuk aja sebentar"

Tutur Syakilla dengan kedua tangan yang lincah mengupas kentang sebanyak 10 kilo gram untuk acara besok, sedangkan untuk pengirisan kentang menjadi ukuran kentang pengantin Syakilla menggunakan alat khusus yang di pesan nya secara custom untuk membuat kentang pengantin agar ukuran kentang sama dab ketika di goreng nanti tidak akan ada yang hangus.

"Ya udeh, Emak masuk kamar lagi ye, Neng!" Syakilla tersenyum seraya mengangguk pelan sebelum Emak Aminah kembali masuk ke kamar nya.

"Astaghfirullahalazim, nggak berasa udeh hampir jam sebelas malem aje!"

Syakilla menghentikan kegiatan nya mengupasi aneka bumbu yang akan di giling nya besok pagi untuk bumbu masak dua menu pesanan Bunda Arsenio, setelah sebelum nya menyelesaikan mengupas kentang dan merendam kenyang dalam baskom, sementara jengkol sudah siap di olah untuk menjadi semur besok.

Gadis itu bergegas merapikan semua pekerjaan nya, sebelum masuk kedalam kamar nya tepat pukul setengah dua belas malam setelah mandi terlebih dahulu.

Jam baru menunjukkan pukul empat pagi ketika Syakilla baru saja membuka kedua kelopak matanya beberapa saat setelah terdengar bunyi alarm dari HP nya.

Gadis yang masih mengantuk namun memaksa keluar kamar itu pun berjalan gontai meninggalkan menuju dapur yang menjadi satu dengan ruang makan, dengan mengabaikan sekitarnya di mana ada sepasang mata tajam namun menyoroti lembut tengah menatap nya dari ruang tengah tanpa Syakilla sadari.

Gadis itu meneguk air yang baru saja di tuang nya dari kendi seraya melihat kesekitarnya, sehingga Dia pun baru sadar kalau sudah ada berapa orang berada di dalam rumah nya termasuk Bunda Ida yang tengah duduk di samping Mpok Ijah yang sedang memarut kentang dengan alat custom.

Untung saja Syakilla sudah menenggak habis air minum, sehingga tidak ada drama terselak atau menyemburkan air minum nya karena melihat Arsenio yang juga tengah duduk di sebelah sang Bunda memoteki tungkai cabai sambil melihat kearah nya.

Sementara Bunda Ida dan Mpok Ijah tampak tidak menyadari Syakilla yang tengah berada di dapur dan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Senyuman Arsenio berikan kepada Syakilla lengkap dengan guliran kedua bola mata yang bergerak keatas ke bawah, hingga akhir nya membuat Syakilla sadar kalau saat ini Dia hanya mengenakan pakaian tidur nya yaitu kaos all size dan hot pants.

Syakilla pun bergegas berlari masuk kembali kedalam kamar nya sambil merutuki diri nya sendiri yang langsung keluar kamar tanpa melihat situasi terlebih dahulu.

"Ya ampun, malu banget Gue!" Gerutu Syakilla yang kini mengganti hot pants nya dengan celana training dan menutupi kepala nya dengan hijab manset instan.

"Aish lagian ngapain juga Kak Nio udah datang kemari di pagi buta begini!"

Gadis cantik itu kembali menggerutu lalu meraih HP nya yang berkedip menandakan ada panggilan masuk.

Syakilla mengabaikan panggilan masuk ke HP nya yang ternyata dari Arsenio dan memilih membuka chat yang baru di buka oleh Syakilla padahal Arsenio mengirimkan pesan nya pada pukul sepuluh malam.

"Dek Sya, besok Bunda mau datang jam empat pagi buat bantu Kamu" Syakilla membaca chat yang di kirimkan Arsenio semalam.

"Aish!" Syakilla menjitaki kening nya sendiri, karena sejak pulang dari kampus dan merapikan belajaan dilanjutkan dengan menyiangi belanjaan nya itu membuat gadis itu lebih memilih mengabaikan HP nya, bahkan saat menjelang tidur rasa enggan mengambil HP di dalam tas nya itu di lakukan nya sehingga Dia tidak mengetahui kalau Arsenio mengirimkan chat semalam.

Dengan menahan rasa malu karena Arsenio melihat penampilan nya saat bangun tidur tadi, Syakilla pun memaksakan diri keluar kembali dari kamar nya, guna mengerjakan pekerjaan memasak menu pesanan Bunda Ida.

"Assalamu'alaikum!" Sapa Syakilla kepada Bunda Ida, Mpok Ijah juga Arsenio, sementara Dia tidak melihat Emak Aminah di ruang tengah yang menjadi ruang pembatas antara dapur dan ruang tamu, di mana kamar Syakilla berada di bagian dekat dapur, sementara kamar Emak Aminah berada di dekat ruang tamu, sehingga tadi Bunda Ida dan Mpok Ijah tidak mengetahui kalau Syakilla sudah bangun dan berada di dapur.

Sedangkan Arsenio sendiri duduk di dekat penghubung dapur dan ruang tengah hingga Dia yang paling pertama menyadari dan melihat Syakilla yang keluar kamar.

"Waalaikumsalam!" Jawab ketiga nya bersamaan, Syakilla pun menghampiri Bunda Ida dan mencium punggung tangan kanan nya, sementara Mpok Ijah memperlihatkan tangan kanan nya yang tengah kotor belepotan kentang iris, sehingga Syakilla melewati mencium punggung tangan wanita yang usia nya lebih tua lima tahun di usia Syakilla itu.

Arsenio menggantungkan tangan kanan nya, karena Syakilla melewati nya begitu saja sambil berucap,

"Bukan Mahram!"

Arsenio tertawa kecil lalu dengan santai pria itu berucap,

"Mau dong jadi marham nya"

Sontak saja ucapan Arsenio itu membuat tawa Bunda Ida dan Mpok Ijah terdengar, bahkan dengan usil Mpok Ijah yang merupakan ibu dua anak balita itu berucap,

"Jadian apa lamaran, nih?"

1
Likha Adit
Lumayan
xia~xiaoling
bagus bgt novelnya thor...kosa katanya enak nyambung..terasa sprti ada orgnya beneran yg ngomong..
Galaklagak
lanjutkan thor
Noor hidayati
lanjuuuuuuut............
ayli
ya Allah pahalal tau ini tu nggak nyata tapi tetep aja ngga bisa nahan baper
Noor hidayati
kalau belum halal ya ga dosa,yang dosa itu kalau sudah halal tapi lalai dan mengabaikan suaminya,disini kila kan belum nikah sama nio
Noor hidayati
lanjut kak,makin seru ceritanya,jadi penasaran apa sih kerjaan sampingan abian yang suka keluar masuk hotel
Noor hidayati
kemarin ga up,hari ini double up dong thor
Noor hidayati
kalau abian kelakuanya minus mending tolak aja langsung jangan dikasih harapan
Noor hidayati
nimas itu cucu dari cinta dan anwar,tapi nama anaknya anwar dan cinta siapa yang ortunya nimas
Choco_33: Bener kak
Noor hidayati: kalo ga salah,nimas itu yang sudah di kasih mahar 5 rb oleh abian anak firman dan ningrum waktu baru lahir
total 3 replies
Greenindya
sebenarnya namanya Killa apa syasa sih
apa namanya Syakila
Choco_33: Killa nama panggilan Syakilla sehari-hari. Kalau Syasya itu panggilan khusus Arsenio buat Syakilla, Kak.
total 1 replies
ayli
kenapa yah??
Choco_33
Jangan lupa di like ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!