NovelToon NovelToon
Quadrangle Romance

Quadrangle Romance

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Fantasi Wanita
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lalarahman23

Mandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia dikurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namun perilakunya membuat Kedua orangtuanya mengirim paksa putri tunggalnya ke Korea Selatan.

Di sana, Mandalika menjadi bintang kampus dan menarik perhatian Kim Gyumin. Bertemu dengan perundung berhati dingin bernama Park Ji Young, mahasiswi angkuh, mengancam Ia dengan bukti kejam, memaksa Mandalika meninggalkan Korea dengan rasa trauma yang membekas.

Sebelum kepergiannya, Mandalika mendapat dukungan dari Hwang In Yeop, pekerja di Apartemen tempatnya tinggal. Perasaan Kim Gyumin terungkap dan melalui malam terakhir mereka bersama.

Sekembalinya ke Indonesia, Mandalika memulai hubungan dengan Zoo Doohyun setelah tiga tahun berlalu. Dan kembali ke Korea menghadapi cinta segi empat yang rumit dengan Kim Gyumin, Zoo Doohyun, serta Hwang In Yeop

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lalarahman23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32: Duka.

"Dokter, Dia adalah Manda yang Nenek cari." ucap Gyumin menunjuk ke arah Manda.

Terlihat Nenek yang kini menggunakan oksigen di ranjang tempat rawatnya. Dengan menatap ke arah Manda yang kini tengah duduk di sampingnya.

"Nenek, Manda disini...," ucap Manda pelan sembari membuka maskernya.

Gyumin menghampiri Manda dan duduk di sampingnya. Nenek membuka oksigen yang Ia gunakan dan berbicara kepada mereka.

"Cucuku, kau dari mana saja? Nenek menunggumu datang menjenguk ku." tanya Nenek, suaranya lemah.

"Nenek, maafkan Manda... Manda janji, jika Nenek sudah membaik, Manda akan meluangkan waktu untuk bermain dengan Nenek."

"Sepertinya, Nenek sudah tidak bisa bertahan lama. Manda... menikahlah dengan cucuku, Kim Gyumin." Ucap Nenek sembari menatap Gyumin.

"Cucuku sangat tampan dan juga sangat baik. Dia tidak akan pernah menyakitimu. Cucuku! Gyumin... tolong jaga Manda dengan baik. Dia akan menjadi pengganti Nenek nanti. Jangan sesekali menyakiti perasaannya, sayangi dia seperti kau menyayangi Nenek," lanjut Nenek.

"Tentu saja, Gyumin akan melakukan apapun itu yang membuat Nenek bahagia. Tapi, Nenek harus sembuh!" Gyumin memegang tangan Neneknya dengan air mata menetes di pipi.

"Agar bisa melihatku dan Gyumin bahagia, Nenek harus kembali pulih." sambung Manda.

"Nenek cukup melihat kalian berdua dari langit, berbahagialah untuk Nenek. Cucuku, panggilkan Ayah dan Ibumu."

Gyumin pun mengangguk dan keluar dari ruang rawat, memanggil kedua orang tuanya.

"Nenek ingin bertemu." lirih Gyumin melihat orangtuanya.

Mereka pun memasuki ruangan tersebut.

"Ibu! Apa yang terjadi?" tanya Ibu Gyumin.

"Aku ingin memberi sebuah wasiat." ucap Nenek.

Seketika ruangan itu menjadi sunyi.

"Sepertinya, saya tidak akan bisa bertahan lama." Nenek menghela napas beratnya, menatap Ayah Gyumin.

"Nak! Kau jangan terlalu keras pada anak-anakmu. Mereka sudah sangat dewasa, sudah mengetahui mana yang benar dan salah. Berikan kebebasan untuk anak-anakmu dan jangan terlalu mengikut campuri urusan mereka." Nenek menggenggam tangan Manda.

"Gadis ini sangat baik padaku. Dan anakmu sangat mencintainya. Tolong jangan siksa perasaan dua insan ini dan berikanlah mereka restu untuk bersama!" Ucap Nenek, lalu memegang tangan Putranya.

"Nak...,"

"Iya, Bu. Apa yang ingin Ibu katakan!" ucap Ayah Gyumin, matanya berkaca-kaca, menahan air mata yang memaksa.

"Nenek akan sangat menyesalinya jika kau tidak menikahkan mereka berdua. Berikan ini sebagai pemberian terakhirmu untuk Ibu. Nak, Ibu ingin sekali pergi dengan tenang. Dengan melihat cucuku bahagia bersama gadis yang di cintainya."

Ayah pun melihat ke arah Manda yang sedang menangisi Nenek.

"Ibu... bertahanlah untuk melihat kebahagiaan dari cucu mu." pinta Ayah Gyumin.

Nenek tersenyum ke arah Anaknya dan mengusap wajah Manda. hingga beberapa menit kemudian, mata Nenek pun perlahan menutup.

"Nenek?" panggilan Manda panik, lalu memeriksa denyut nadi Nenek.

"Nenek!" teriak Manda saat mendapati denyut sang Nenek telah tiada.

"Kenapa?" tanya Gyumin yang belum sadar.

"Dokter! Tolong periksa Nenek!" teriak Manda, histeris.

Mereka semua yang berada di ruangan itu pun seketika menjadi panik. Dokter memeriksa keadaannya dan kini Nenek telah di nyatakan meninggal dunia. Nenek pun telah pergi meninggalkan dunia dengan tenang. Mereka menangisi dan meratapi kepergian Nenek. Suasana haru menyelimuti ruangan tersebut. Hingga keesokan harinya pun tiba.

...Rumah duka....

Manda yang kini tengah duduk di sebuah meja bersama dengan Gyumin. Berbagai macam minuman beralkohol tinggi berjejer di hadapannya, menenangkan Gyumin yang terpukul dengan kepergian sang Nenek.

"Aku kehilangan orang yang paling aku sayangi. Dan sekarang, aku hanya memiliki dirimu yang sangat aku cintai." gumam Gyumin, pikirannya kacau, matanya memerah dan sembab.

"Ini pasti sangat berat untukmu, begitu juga denganku. Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan Nenek. Tapi, aku ikut merasakan kesedihan itu." ujar Manda dengan mata yang sembab.

"Nenek ingin kita berdua bersama. Tetapi, kau belum mengatakan sepatah kata pun dari semalam."

"Bagaimana kita akan bersama? Sedangkan, kau pun sudah menjadi milik orang lain." ujar Manda dengan senyuman hambar.

"Aku menceraikannya di hadapan mereka semalam. Jadi, tidak ada halangan lagi untuk kita bersama. Ayah pun sudah merestuinya."

"Untuk saat ini, aku belum siap untuk menjalin ikatan pernikahan. Mari jalani hubungan ini sebagai sepasang kekasih."

Gyumin pun mengangguk dengan memandang wajah Manda yang sangat menenangkan dirinya, menenggak minuman di tangannya kembali.

Beberapa saat kemudian, keluarga dari Park ji young tiba untuk menghadiri acara duka Nenek.

"Ji young?" batin Manda saat melihat kedatangannya.

Gyumin pun melihat kearah Ji young, tetapi mengabaikan kedatangannya.

"Kenapa mengabaikannya? Kau harus menyambutnya." ucap Manda.

"Aku tidak ada waktu untuknya, itu hanyalah sandiwara. Mereka bahkan tidak pernah bertemu dengan Nenek. Nenek pun tidak pernah bertemu dengan mereka."

"Setidaknya kau...," ucapan Manda tergantung. Saat Park ji young menghampiri mereka.

"Rupanya kalian berdua kembali bersama, hal ini tidak mengejutkanku." cibir Ji young.

"Pergilah!" usir Gyumin tanpa melihat ke arahnya.

"Sudah ku duga, wanita jalang ini adalah dalang dari semuanya!" ucap Ji Young, menyeringai, menatap Manda dengan sinis.

"Ku peringatkan kau untuk pergi dari sini!" tegas Gyumin.

"Apa kau lupa dengan kejadian waktu itu?" tanya Ji young dengan mengelus rambut Manda sembari tersenyum. Manda hanya bisa terdiam, tanpa berkata-kata dan menunduk.

"Surat resmi perceraian secepatnya akan tiba di depan matamu. Jadi jangan sesekali memperlihatkan diri!" ancam Gyumin, menghindari tatapan Ji young.

"Hei, tidak semudah itu!" Ji young menertawakan Gyumin.

"Lalu, apa yang bisa kau lakukan? Orang tua ku bahkan telah menerima kehadirannya." Gyumin menatap Ji young dengan kesabarannya yang semakin menipis.

"Kau tahu jelas siapa aku. Membunuhmu pun itu hal yang mudah untukku!" ancam Ji young.

"Dan jika kau berani menyentuh dan mengusik kehidupannya. Maka, Bersiaplah untuk menghadapi mautmu!" ancam Gyumin lagi.

"Hei jalang! Bicaralah! Apa kau sekarang sudah merasa puas karena telah merebut suami orang? Rendah sekali!" cibir Ji young di akhir kalimat.

Gyumin seketika menarik tangan Ji young, menyeretnya keluar dari ruang Rumah duka Nenek. Mendengar keributan tersebut, orangtua dari Park ji young pun langsung menghampiri keributan tersebut dan menyaksikan langsung saat Gyumin menyeret Park ji young keluar.

"Hentikan! Kenapa kau melakukannya pada Istri mu?!" tanya Mama Ji young sembari berjalan mengikuti mereka ke arah luar.

Gyumin pun melepaskan tangannya dari Ji young, meraih sehelai kain dari saku celananya dan mengelap kedua tangannya, melempar Ji young dengan kain, tepat di wajahnya. Gyumin masuk kembali ke arah dalam lagi, tanpa sepatah katapun.

"Ada apa, kenapa jadi seperti ini?" tanya Mama pada Ji young.

"Mama! Biarkan aku membalas dendamku pada mereka semua!" Mata Ji young menatap kepergian Gyumin dengan dendam yang menguasai dirinya, kedua tangannya mengepal. Papa Ji young menghampiri Putri tunggalnya dan berbisik.

...***...

Sesampainya di dalam ruang duka Nenek, kedua orangtua Gyumin pun menghampiri mereka.

"Apa yang terjadi?" tanya Ibu pada Gyumin.

"Mereka datang hanya untuk membuat keributan di tempat Nenek. Jadi aku mengusirnya!" jawab Gyumin tanpa ragu dan rasa bersalah.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Ayah Gyumin pada Manda.

Sejak kejadian semalam. Ayah Gyumin kini terlihat mulai menerima kehadiran Manda.

"Aku baik-baik saja," jawab Manda sembari mengangguk.

"Mari ikut Ibu ke tempat Nenek." Ibu Gyumin mengajak Manda pergi.

Manda pun mengangguk, mengikuti ke arah mana Ibu Gyumin membawanya.

Di sisi lain, Ayah dan Gyumin duduk bersama.

"Maafkan Ayah, selama ini Ayah sudah membuat hidupmu menjadi berantakan. Setelah kepergian Nenekmu, Ayah merasa sangat bersalah dan menyesali semuanya. Tapi, kini semuanya telah terlambat untuk disesali, ayah kehilangan Nenekmu yang melahirkan Ayah!" Gyumin menoleh, mendengar isak tangis dari Ayahnya.

"Perlu Ayah ketahui, Nenek selalu menyayangi Anaknya. Nenek selalu membanggakan kecerdasan Ayah di masa kecil. Dan Nenek terlihat sangat senang mengenang bagaimana Ayah di masa itu. Nenek sangat menyayangi Ayah. Jadi, Ayah jangan menyesali semua itu secara mendalam." ucap Gyumin dengan suara yang lembut.

...To be continued....

1
Iren Nursathi
makin syukka aku kasih vote untk mu thor
lalarahman23: Komentarmu menyemangati sekali💌
total 1 replies
Iren Nursathi
apa yg terjadi thor jngn sampe ya
Iren Nursathi
jangan sampe foto nya tersebar thor kasihan
lalarahman23
Ingin BAB tambahan? Tolong sukai dan beri komentar kalian, juga penilaian anda. Terimakasih sudah mengikuti kisah Mandalika 📌
Ana@&
lanjut
Iren Nursathi
aku tidak suka tokoh anin jauhkan thor sudah terlalu banyak masalah manda
Sad Grill
asik ceritanya
lalarahman23: Terimakasih, Bab ke atas lebih menarik lagi kak.
total 1 replies
Iren Nursathi
makin seru lanjuuuuut thor
lalarahman23: Terimakasih, Jangan lupa kasi ratingnya ya Kak🙏
total 1 replies
Bintangkehidupan
Semoga Authornya doyan Update!
Bintangkehidupan
Semangat Thor! Yuk updatenya banyakinn
Bintangkehidupan
Cepetan lanjuttt🙀
Bintangkehidupan
/Puke//Puke//Puke/
Bintangkehidupan
GOMBALLL
Bintangkehidupan
Kasian in yeop, manda kamu bener bener yaa🙉
Bintangkehidupan
/Panic//Panic//Panic/
Bintangkehidupan
kok di gigit🙈
Bintangkehidupan
Kasian banget umin, pasti tersiksa banget di tinggalin manda. mana nikah sama sikopet it lagi. ngeri nasipmu
Bintangkehidupan
Padahal si mama itu dah bener, harusnya Manda move on, ini malah nekat balik lagi
Bintangkehidupan
Doohyun itu dari awal emang sebenernya suka sih sama manda, tapi ketutup sama sikapnya yang dingin.
Bintangkehidupan
/Whimper//Whimper//Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!