Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyembuhkan Patriak Luo Feng
beberapa saat kemudian Qin Fan sampai di depan kedua wanita beda umur itu, lalu menanyakan keadaan wanita 45 tahun yang terluka.
"bagaimana kondisi anda tetua?" tanya Qin Fan.
"aku baik baik saja tuan muda, terima kasih sudah menolong kami" jawab wanita 45 tahun.
"tidak perlu sungkan tetua, silahkan tetua telan pil ini agar luka luka tetua sembuh" ucap Qin Fan sambil memberikan satu butir pil penyembuhan.
"tetua yang melihat pil itu sangat terkejut, sebab dia tahu tingkatan pil itu, sebab dia juga seorang Alkemis di sekte mereka.
"pil tingkat dewa?" ucap wanita 45 tahun itu tidak percaya.
sementara Qin Fan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "tetua benar, pil ini pil tingkat dewa, sudah tetua telan saja dulu, mengobrol nya nanti saja setelah tetua sembuh" ucap Lin Chen ramah.
lalu tetua itu menelan pil pemberian Qin Fan, beberapa saat kemudian semua luka luar dan luka dalam tetua itu hilang seperti dan tidak meninggalkan bekas sama sekali, bahkan racun yang ada di dalam tubuh tetua itu akibat menelan pil peningkat kultivasi pun semua nya di bersihkan.
"pil tingkat dewa memang menakjubkan" ucap tetua setelah selesai menyerap pil dan membuka mata nya.
"sekali lagi terima kasih tuan muda, dan perkenalkan nama ku Lou Lin, dan ini murid ku Luo Xia" ucap Luo Lin memperkenalkan diri nya dan gadis muda itu.
"sama sama tetua Luo, kebetulan aku melewati tempat ini dan mendengar suara pertarungan kalian, sehingga aku memutuskan untuk melihat, tapi siapa sangka aku bertemu dengan gadis cantik disini" balas Qin Fan dengan menggoda Luo Xia.
Luo Xia yang mendengar Qin Fan menggoda nya pun menunduk malu dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus.
"jika aku boleh tahu, tetua dan nona Xia kenapa bisa ada di sini?" tanya Qin Fan penasaran.
tetua Lin lalu menjawab, " aku dan Xia'er mencari beberapa herbal untuk mengobati ayah Xia'er, karena saat ini ayah Xia'er sakit menderita penyakit yang sangat langkah, dan membutuhkan pil yang bahan bahan nya sangat sulit untuk di temukan, dan ayah Xia'er adalah Patriak sekte kami" jawab Luo Lin menjelaskan.
mendengar itu Qin Fan hanya mengangguk paham, lalu dia kembali bertanya, "boleh aku periksa Patriak kalian?" tanya Qin Fan menawarkan diri.
mendengar tawaran dari Qin Fan membuat mata tetua Lin berbinar binar, karena dia sudah menduga jika Qin Fan adalah Alkemis tingkat tinggi, karena tidak mungkin Qin Fan memiliki pil tingkat dewa jika bukan karena seorang Alkemis, tapi untuk memastikan, tetua Lin bertanya pada Qin Fan.
"maaf tuan muda, tapi apa tuan muda seorang Alkemis?" tanya tetua Lin.
Qin Fan menganggukkan kepalanya dan menjawab, "bisa di bilang seperti itu tetua" jawab Qin Fan
"aku akan sangat berterima kasih jika tuan muda dapat menyembuhkan ayah ku" ucap Luo Xia dengan tiba tiba, karena dia sangat senang karena Qin Fan menawarkan diri untuk memeriksa ayah nya.
dia juga sudah menduga jika Qin Fan adalah Alkemis tingkat tinggi, karena Qin Fan memiliki pil tingkat dewa.
"Jangan terlalu sungkan nona Xia, takut nya nona Xia kecewa jika nanti aku tidak mampu menyembuhkan Patriak, tapi akan aku usahakan, agar wajah cantik nona Xia tidak sedih lagi" balas Qin Fan yang semakin menggoda Luo Xia.
sementara wajah Luo Xia semakin memerah karena terus di goda Qin Fan, tetua Lin yang melihat itu hanya tersenyum dan menggeleng geleng kepala nya.
"mari ikut kami tuan muda" ucap tetua Luo lalu melayang di udara lalu di ikuti Luo Xia dan Qin Fan dari belakang.
sepanjang jalan mereka terus berbincang bincang ringan untuk mengusir rasa jenuh, namun perbincangan mereka hanya soal di kultivator dan tidak menyinggung soal pribadi.
3 hari kemudian, mereka sampai di sebuah sekte yang berada di antara dua bukit yang cukup besar.
"salam tetua, salam nona muda" ucap dua penjaga gerbang sekte.
tetua Lin lalu membawa Qin Fan ke kamar Patriak, sepanjang jalan murid murid sekte yang wanita melihat Qin Fan, mereka berteriak histeris karena ketampanan Qin Fan.
"tampan sekali, apa itu calon suami nona muda?" ucap salah satu murid wanita.
"mungkin kamu benar, coba kamu lihat, mereka sangat serasi, yang satu nya ganteng, yang satu nya cantik" timpal yang lain.
"aku mau jadi madu nya" sahut yang lain.
"Huss.., kamu hanya bisa bermimpi" balas yang lain.
sepanjang jalan murid murid sekte wanita terus membicarakan Qin Fan dan Luo Xia mempunyai hubungan khusus, sementara Luo Xia yang mendengar itu wajah nya semakin memerah dan menunduk malu.
berbeda dengan murid murid pria, terlihat Dimata mereka tersirat iri dan aura Perm yang mereka perlihatkan, karena gadis yang mereka suka berjalan bersama seorang pemuda.
tapi Qin Fan tetap bersikap biasa saja meski dia merasakan banyak aura membunuh yang mereka lepaskan untuk nya.
beberapa saat kemudian ketiga nya sampai di kamar Patriak sekte, "tetua keempat" ucap semua tetua yang berada diluar kamar Patriak sekte.
lalu mereka semua mengalihkan pandangan mereka pada Qin Fan, karena penasaran, seorang tetua bertanya pada tetua Lin.
"tetua keempat, siapa pemuda ini?" tanya salah satu tetua.
"perkenalkan para tetua, tuan muda ini bernama Qin Fan, tuan muda ini sudah menolong kami dari kera batu dengan kekuatan raja dewa tahap puncak" jawab tetua Lin.
para tetua yang mendengar itu terkejut, bagaimana mungkin seorang pemuda yang usia nya bahkan belum sampai 20 tahun dapat membunuh kera batu?
"apa aku tidak salah dengar tetua Lin? "tanya yang lain, karena mereka tidak percaya.
"apa aku terlihat bercanda?" jawab malas tetua Lin.
"bukan begitu tetua Lin, hanya saja kami sulit percaya ada seorang pemuda yang bisa membunuh kera batu.
semua orang tahu seperti apa kekuatan kera batu, jadi mereka sangat tidak percaya jika Qin Fan dapat membunuh kera batu.
karena sudah kesal dan marah, tetua Lin berkata dengan suara yang sedikit kuat.
"asal kalian tahu, tuan muda bukan saja membunuh satu kera batu, tapi lebih dari 50 ekor kera batu, dan salah satu dari kera batu itu kekuatan nya berada di kaisar dewa tahap menengah" ucap tetua Lin kesal dengan sikap para tetua sekte.
lalu seorang tetua yang merupakan tetua agung yang rana kultivasi nya berada di kaisar dewa tahap awal berkata, "aku penasaran dengan pemuda ini, dan untuk membuktikan ucapan tetua Lin, aku ingin mencoba kekuatan pemuda ini" ucap tetua agung menantang Qin Fan.
sementara Qin Fan yang mendengar jika dia di tantang itu hanya tersenyum dan menggeleng kepala saja, dia sungguh tidak percaya jika niat untuk menolong Patriak mereka, justru mereka ingin bertarung dengan nya.
"baik aku terima tantangan tetua agung, jika tetua agung dapat menahan tiga serangan dari ku dan tidak terlempar dari arena, aku mengaku kalah, tapi jika tetua agung tidak dapat menahan serangan ku dan terlempar ke luar arena, maka tetua agung kalah, bagaimana?" ucap Qin Fan menerima tantangan.
"baik aku setuju" jawab tetua agung dengan percaya diri yang tinggi dapat mengalahkan Qin Fan.
lalu mereka semua ke lapangan latihan para murid, murid murid sekte yang melihat nya pun langsung berkumpul untuk menonton, murid murid cowo yang tahu Qin Fan dan tetua agung mereka yang akan bertarung pun menjadi semangat, karena keinginan mereka untuk menghajar Qin Fan sudah di wakilkan tetua agung mereka.
setelah sampai di lapangan latihan murid sekte, Qin Fan membuat perisai transparan untuk mengurung arena pertandingan agar tidak terjadi kerusakan.
"baik, seperti yang sudah di sepakati, Qin Fan hanya melakukan tiga serangan, jika tetua agung dapat bertahan di arena, maka tetua agung menang dan pemuda ini kalah, yang berarti jika tetua Lin itu hanya berbohong" ucap tetua kesatu sebagai wasit.
"mulai" ucap tetua kesatu memulai pertarungan Qin Fan dan tetua agung.
Qin Fan lalu menggunakan teknik langkah cahaya dan teknik pukulan api kekacauan dan bergerak zig zag lalu menyerang tetua agung.
"pukulan api kekacauan" ucap Qin Fan lalu bergerak cepat dan melepaskan pukulan nya.
Booooomm...
tetua agung yang sedari tadi bersiaga dengan memasang perisai terkuat nya, di lemparkan Qin Fan dan menabrak dinding perisai arena yang di buat Qin Fan.
"apa?" semua orang terkejut melihat tetua agung mereka terbang seperti kapas dan menabrak dinding perisai.
mereka semua tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, sementara tetua Lin dan Xia hanya tersenyum, karena mereka sudah tahu seperti apa hasil nya.
ukhuk ukhuk..
tetua agung memuntahkan seteguk darah segar dari mulut nya, sementara Qin Fan masih berdiri di tempat nya dan menatap tetua agung, setelah cukup lama, tetua agung berdiri dan mengangkat tangan menyerah.
lagi lagi semua orang terkejut melihat nya, hanya dengan satu serangan sudah membuat tetua agung mereka menyerah, bagaimana jika tiga kali? para tetua akhir nya percaya dengan apa yang tetua Lin ceritakan, tidak ada lagi keraguan di hati mereka.
"siapa lagi yang ingin menguji ku?" tanya dingin Qin Fan.
"jika kalian takut maju satu persatu, kalian boleh maju bersama" lanjut Qin Fan menatap para tetua sekte.
Glek...
para tetua menelan ludah mereka dengan kasar, sungguh mereka sangat menyesal karena sudah menyinggung orang yang salah.
tidak ada yang berani bersuara, bahkan nafas mereka pun dapat di dengar dengan jelas, baik itu para tetua mau pun murid murid sekte.
beberapa saat kemudian, murid murid wanita berteriak histeris, karena selain tampan, Qin Fan juga sangat kuat, wanita mana yang tidak meleleh?
sementara murid murid pria yang tadi nya memasang aura membunuh pada Qin Fan, mereka semua bersyukur karena tidak sampai menantang Qin Fan, karena jika hal itu terjadi, sudah pasti nasib mereka mengenaskan, tegua agung yang merupakan kultivator kaisar dewa tahap menengah saja dikirim terbang hanya dengan satu serangan, apa lagi mereka yang hanya pendekar dewa bintang 6-9, hanya semut di depan Qin Fan.
setelah beberapa saat menunggu dan tidak ada lagi yang mau menantang, Qin Fan menghancurkan formasi pelindung arena dan turun dari arena, lalu berjalan ke arah tetua Lin dan Luo Xia.
"tetua Lin, antarkan aku ke kamar Patriak, aku sudah bosan melihat wajah orang orang yang pikiran nya seperti katak di dalam sumur" ucap Qin Fan setelah sampai di depan tetua Lin dan Xia, dan Qin Fan sengaja menyinggung para tetua sekte dengan mengatakan mereka adalah katak didalam sumur.
lalu tetua Lin, Qin Fan dan Luo Xia pergi ke kamar Patriak, sesampai nya disana, Qin Fan langsung memegang pergelangan tangan Patriak dan memeriksa penyakit Patriak, setelah beberapa saat kemudian, Qin Fan selesai memeriksa penyakit Patriak, lalu dia berkata.
"Patriak terkena racun kumbang hitam" ucap Qin Fan menjelaskan.
sontak hal itu membuat tetua Lin dan Luo Xia terkejut, karena mereka tahu apa itu racun kumbang hitam, racun yang tidak dapat di deteksi oleh Alkemis dan tabib tingkat suci, dan hanya Alkemis dan tabib tingkat surgawi dan tingkat dewa saja yang bisa mendeteksi nya.
dan Qin Fan dapat mendeteksi racun itu hanya dengan memegang pergelangan tangan Patriak mereka, hal itu membuat tetua Lin dan Luo Xia merasa Qin Fan sangat misterius.
baru saja mereka lihat Qin Fan membuat formasi tingkat tinggi, dan sekarang Qin Fan juga menunjukkan jika dia adalah Alkemis tingkat tinggi, tetua Lin dan Luo Xia semakin mengagumi Qin Fan yang penuh misteri.
karena racun kumbang hitam adalah jenis racun yang sangat langkah, dan Qin Fan tidak mempunyai pil untuk menyembuhkan Patriak, Qin Fan memutuskan untuk membuat pil yang dapat menyembuhkan Patriak.
"tetua Lin, karena racun kumbang hitam adalah jenis racun yang langkah dan aku tidak mempunyai pil untuk menghilangkan racun itu, jadi aku minta tolong tetua Lin menjaga pintu dan jangan biarkan siapa pun masuk, karena aku ingin membuatkan pil untuk menyembuhkan Patriak dan tidak ingin di ganggu" ucap Qin Fan menjelaskan.
tetua Lin dan Luo Xia yang mendengar jika Qin Fan bisa membuatkan pil menyembuhkan Patriak pun sangat senang, terutama bagi Luo Xia, dia semakin mengagumi sosok Qin Fan.
"baik tuan muda" jawab cepat tetua Lin lalu pergi ke arah pintu dan mengatakan pada para tetua yang berada di luar agar tidak masuk kedalam beberapa saat.
Qin Fan lalu mengeluarkan bahan bahan untuk membuat pil yang di butuhkan, setelah semua bahan sudah di keluarkan, Qin Fan melempar bahan bahan itu ke depan nya.
lagi dan lagi tetua Lin terkejut dengan cara Qin Fan membuat pil, karena pada umum nya alkemis membuat pil dengan menggunakan tungku, tapi Qin Fan tidak memerlukan itu.
setelah semua bahan sudah berada di depan nya, Qin Fan lalu mengeluarkan api dan membersihkan racun yang terdapat di bahan bahan itu, setelah semua racun sudah di bersihkan, Qin Fan melanjutkan dengan mencairkan Sem bahan bahan, beberapa saat kemudian semua bahan bahan sudah mencair, lalu Qin Fan memadatkan semua cairan itu, dan hanya dalam 20 tarikan nafas, terlihat 5 butir pil berwarna susu dengan 2 garis merah mengambang di telapak tangan Qin Fan.
tetua Lin dan Luo Xia sangat terpesona dengan cara Qin Fan membuat pil, dan yang membuat tetua Lin sangat terkejut adalah pil yang di buat Qin Fan adalah pil tingkat dewa tingkat tinggi.
Qin Fan lalu menggenggam kelima butir pil itu lalu berjalan ke arah tempat tidur Patriak, lalu Qin Fan memasukkan empat butir pil kedalam cincin penyimpanan, setelah itu Qin Fan mendudukkan Patriak dan memasukkan satu butir pil ke dalam mulut Patriak sekte, lalu Qin Fan membantu Patriak untuk menyerap pil itu.
beberapa saat kemudian Patriak memuntahkan seteguk darah berwarna hitam pekat, tapi Qin Fan terus mengalirkan Qi nya ke dalam tubuh Patriak agar semua racun yang ada didalam tubuh Patriak dapat di keluarkan, 20 tarikan nafas kemudian, kembali Patriak memuntahkan darah yang sama dan sangat bau.
melihat itu Qin Fan tersenyum dan membaringkan kembali Patriak dan berkata, "sekarang semua racun sudah di keluarkan, paling lama besok pagi Patriak sudah siuman" ucap Qin Fan menjelaskan.
Luo Xia yang mendengar penjelasan Qin Fan pun tidak dapat menahan kegembiraan nya dan berlari memeluk Qin Fan, dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan, setelah beberapa saat, tetua Lin pura pura batuk untuk menyadarkan Luo Xia.
ukhuk ukhuk..
Luo Xia yang mendengar tetua Lin batuk pun langsung tersadar dan melepaskan pelukan nya, wajah nya sangat merah seperti kepiting rebus dengan tertunduk malu, sementara Qin Fan hanya menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal.
"sebaiknya kita keluar dan biarkan Patriak beristirahat" ucap Qin Fan untuk menghilangkan rasa canggung antara dia dan Luo Xia.
"baik tuan muda" jawab tetua Lin dan Luo Xia.
lalu mereka bertiga keluar dari kamar Patriak, di luar kamar semua tetua berkumpul di depan kamar Patriak, mereka begitu penasaran dengan apa yang dilakukan Qin Fan.
ketika mereka melihat Qin Fan, tetua Lin dan Luo Xia keluar dari kamar, banyak sekali pertanyaan yang ada di benak mereka, tapi tidak ada satu pun yang berani mengeluarkan kata kata.
"biarkan Patriak beristirahat, menurut tuan muda Qin, paling lama besok pagi Patriak sudah siuman" ucap tetua Lin.
para Patriak yang mendengar jika patriak mereka akan siuman pun sangat senang, mereka merasa sangat menyesal sudah menyinggung pemuda yang sudah mengobati Patriak mereka.
"maafkan sikap ku tadi tuan muda" ucap tetua agung.
Qin Fan hanya tersenyum dan berkata, "tidak apa apa tetua, aku juga minta maaf karena sudah kurang ajar sama tetua" ucap ramah Qin Fan sambil menangkupkan tangan nya.
lalu semua tetua minta maaf pada Qin Fan, setelah itu mereka berbincang bincang sebentar, kemudian Luo Xia membawa Qin Fan di kamar tamu, tapi sepanjang jalan mereka tidak mengobrol, Luo Xia masih merasa malu karena mengingat dia memeluk Qin Fan tadi.
sesampainya mereka di kamar yang akan di tempati Qin Fan, "silahkan istrahat tuan muda" ucap Xia dengan menundukkan kepalanya, terlihat kedua pipi nya masih memerah seperti kepiting rebus.
"terima kasih nona Xia" balas Qin Fan lalu masuk ke dalam kamar, sementara Luo Xia langsung kembali.
di dalam kamar.
Qin Fan membuka gerbang dunia jiwa lalu dia masuk kedunia jiwa.
Whush...
Qin Fan muncul di depan istana.
"karena perbedaan waktu 10 hari di sini dama dengan 1 hari di dunia luar, sebaiknya aku bersantai saja disini" ucap Qin Fan membatin.
tapi segera dia ingat jika dia memiliki puluhan ribu belut listrik, lalu dia ke belakang istana menuju kolam, sesampainya di sana, Qin Fan bingung mau di apakan belut belut listrik ini, setelah berpikir beberapa saat, Qin Fan mempunyai ide, yaitu menangkap 10 ekor belut listrik dan dia bawa keluar dan dimasak di dapur sekte.
ukuran belut listrik adalah 10 meter dengan lebar 2 meter persegi, setelah menangkap 10 ekor belut listrik, Qin Fan keluar dari dunia jiwa nya.
Whush....
Qin Fan kembali ke kamar nya yang berada di dunia luar, lalu dia keluar kamar dan berniat mencari tetua Lin untuk memberikan belut belut listrik itu pada tetua Lin agar di masak, tapi segera dia sadar jika dia tidak tahu aula sekte dan kamar tetua Lin, Qin Fan memutuskan kembali ke kamar nya dan tidur.
Keesokan harinya Qin Fan bangun lalu membersihkan diri, setelah membersihkan diri, dia mencoba untuk keluar mencari tahu letak aula pertemuan sekte, tapi ketika dia membuka pintu kamar nya, sebuah tangah langsung melesat dan mengenai jidat nya.
"Tok...
tangan itu adalah tangan milik Luo Xia yang ingin mengeruk pintu kamar Qin Fan dan memanggil nya untuk sarapan, tapi Qin Fan sudah lebih dulu membuka pintu sehingga tangan Luo Xia mengenai jidat Qin Fan.
"aduh..
teriak Qin Fan berpura pura kesakitan, karena dia ingin mengerjai Luo Xia dan menggoda nya.
"ma-maaf tuan muda, aku.., aku tidak sengaja" ucap Luo Xia terbata bata.
mendengar itu Qin Fan hanya tertawa senang dalam hati karena berhasil mengerjai Luo Xia.
"sudah tidak apa apa, ada apa?" balas Qin Fan.
"ayah memanggil tuan muda untuk sarapan" jawab Luo Xia.
"baik, ayo antarkan aku" aku juga berniat untuk mencari mu atau tetua Lin, dan kebetulan kamu sudah lebih dulu datang" ucap Qin Fan jujur.
lalu kedua nya pergi ke kediaman Patriak, beberapa saat kemudian Qin Fan dan Luo Xia sampai dan Xia langsung membawa Qin Fan ke ruang makan.
begitu melihat Luo Xia dan Qin Fan sudah datang, Patriak sekte langsung berdiri dari duduk nya dan menyapa Qin Fan.
"salam tuan muda" ucap Patriak ramah dengan menangkupkan tangan nya.
"salam patriak" balas Qin Fan yang tidak kalah ramah dengan menangkupkan tangan nya juga.
"perkenalkan nama ku Luo Feng, aku ucapkan terima kasih karena tuan muda sudah menyembuhkan aku, dan terima kasih karena sudah menyelamatkan Xia'er dan tetua Lin dari serangan kera batu" ucap lanjut Patriak.
sebelum itu tetua Lin sudah menceritakan pada Patriak Luo Feng jika dia dan Luo Xia sudah di tolong Qin Fan, dan Qin Fan juga yang menyembuhkan Patriak Luo Feng, sehingga begitu Patriak Luo Feng melihat Qin Fan, dia Lang menyapa dan berterima kasih pada Qin Fan.
"tidak perlu sungkan Patriak Luo, kebetulan aku memiliki sedikit kelebihan jadi tidak ada salah nya aku menggunakan kelebihan itu untuk menolong sesama" balas Qin Fan merendah.
"sampai kapan kalian terus berdiri dan mengobrol? ayo sarapan!!" ucap tetua Lin.
kalau mereka semua duduk di kursi dan makan sarapan pagi mereka dengan santai sambil mengobrol ringan, dan disitu kadang terdengar suara tawa mengiringi acara sarapan pagi mereka.
jangan kasih kendor.
mantap lah