(Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci

Maaf ya maak ganti judul, soalnya kemarin kerangka cerita untuk lomba ditolak dan setelah ganti judul ternyata tetap ditolak, ya sudah tidak jadi ikut lomba air mata pernikahan jadinya! Semoga tetap berkenan dihati kalian ya teman-teman..

Ingin rasanya Liam menolak untuk ikut memberikan kejutan untuk Ameera, tapi yang meminta langsung dirinya untuk ikut adalah Ibunya sendiri! Liam memang sangat menyayangi momy Britney dan apapun keputusan dari momynya rasanya tidak mungkin dia tolak.

"Iya mom,"

"Ya sudah kau kembali ke kamar, temani istrimu buat dia tidur agar nanti malam dia benar-benar kaget begitu kita berikan kejutan kue ulang tahun!" Mom Britney mengusap kepala Liam.

"Iya Liam usahakan mom," setelah itu Liam kembali kedalam kamarnya.

Ameera yang sudah berada diatas ranjang belum bisa berbaring tidur karena Liam juga masih belum mau tidur disampingnya.

"Am, di rumah ini ada orangtua kita! Sekali saja kita tidur satu ranjang tidak apa Am,"

Mendengar perkataan Ameera, Liam tidak bergeming tapi semakin lama Liam hanya diam saja! Ameera juga tak kunjung memejamkan kedua matanya, sementara mom Britney meminta Liam agar membuat Ameera tidur nyenyak sebelum kejutan itu datang.

"Aku akan tidur disebelah mu, namun kau ingat Ameera! Meskipun ragaku tidur disamping mu, tetapi hati dan jiwaku sangat tidak nyaman karena berada disamping mu adalah hal yang sangat menyiksaku!"

Ameera lebih memilih untuk diam ketika Liam kembali melontarkan kata-kata menyakitkan, Ameera hanya ingin sekali saja tidur satu ranjang dengan suaminya sendiri meskipun itu hal yang dianggap menyiksa oleh Liam suaminya.

"Tidurlah Am, aku berjanji tidak akan mengusik tidur mu!" Ameera tidur membelakangi Liam begitu juga sebaliknya.

Hingga pukul 00.00 malam Momy Britney dan momy Joanna sudah menunggu didepan pintu kamar sambil memegangi party popper, sementara Dady Daniel memegangi beberapa kado dan Dady El memegangi kue ulang tahun.

Tok.

Tok.

Pintu diketuk pelan, Liam yang memang tidak tidur sejak tadi bergegas membukakan pintu kamar! Masuklah orangtua Ameera dan juga orangtuanya.

Party popper itu dibunyikan hingga berkali-kali dan seruan lagu selamat ulang tahun pun terdengar nyaring dinyanyikan oleh mereka kecuali Liam, laki-laki itu hanya diam seperti patung.

Mendengar suara gaduh Ameera pun terbangun dari tidurnya! Dilihatnya orangtua dan juga mertuanya itu sampai kompak memberikan kejutan ulang tahun ini untuknya! Sungguh Ameera sangat bahagia sekali, ternyata mertuanya menginap di rumah ini demi merayakan hari lahirnya.

"Kalian,"

"Ayo nak tiup lilinnya!" Dady El mendekatkan kue tart yang diatasnya terdapat lilin angka 23 tahun.

Sebelum meniup lilinnya Ameera terlebih dahulu berdoa dan berterima kasih atas segala nikmat yang Tuhan berikan untuk hidupnya!

Huwww...

Lilin ditiup hingga padam sambil diiringi tepuk tangan dan nyanyian selamat ulang tahun dari orangtua dan mertuanya. Dady Daniel segera memberikan kado-kado yang sejak tadi dia pegang untuk Ameera. Terlihat sekali Ameera sampai berkaca-kaca menerima kebahagiaan luar biasa dihari ulang tahunnya, hanya satu yang terlihat tidak bahagia malam ini! Yaitu suami Ameera sendiri, Liam.

Wajah laki-laki itu terlihat kesal marah dan muak berada disini.

"Enak sekali kau masih bisa meniup lilin dan tersenyum lepas begitu Ameera! Sementara Amber dan calon anakku harus mati dan itu semua ulah mu Ameera, aku benci sekali padamu!" dalam hati Liam.

"Am punya istri cantik begini, lagi ulang tahun pula ya dicium kek keningnya jangan diam terus kaya patung Liberti aja!" sindir momy Britney.

Tak ingin yang lain curiga, Liam pun mendekat lalu mencium kening Ameera.

"Bibirnya engga sekalian Am," goda Dady Daniel.

Namun Liam hanya terdiam dan tidak menanggapi.

"Tunggu dulu, ini semua kita kasih kado cuma Liam yang ga ada kadonya untuk Meera," kata momy Joa.

"Apa kau tidak memberikan kado untuk istri mu ini Am?" tanya Dady El penasaran.

Liam pun gelagapan dan bingung sendiri, boro-boro menyiapkan kado mengucapkan selamat ulang tahun saja, Liam tidak mau. Tapi tak ingin membuat orangtua dan mertuanya kecewa, Liam pun menghampiri Ameera.

Diraihnya dagu Ameera oleh satu tangan Liam sementara satu tangannya lagi meraih pinggul langsing Ameera.

Cup..

Liam mendaratkan ciuman pada bibir Ameera, kali ini bahkan bukan hanya sekedar menyentuh bibirnya saja tapi Liam melu mat bibir ranum Ameera membuat Ameera tidak dapat mengedipkan kedua kelopak matanya untuk beberapa saat.

Beginilah rasanya berciuman? Apalagi ini dengan laki-laki yang sejak dulu Ameera inginkan, tidak percaya dan terasa seperti mimpi Liam benar-benar menye sap bibirnya melu mat bibir bawahnya.

Walaupun Ameera tidak bisa membalasnya karena masih speechless, tapi Liam tetap memainkan ciumannya sendiri. Tentu saja apa yang dilakukan Liam dihadapan orangtua dan mertuanya, membuat mereka sangat bahagia! Itu artinya Liam sudah move on dari Ambeera dan sudah mencintai Ameera seperti yang mereka harapkan selama ini.

Dilepaskannya ciuman mesra itu oleh Liam secara perlahan, keduanya masing saling beradu pandang!

"Selamat ulang tahun istriku, untuk saat ini kadonya ini dulu karena kado yang sudah aku siapkan tertinggal di kantor!" begitu lemah lembut Liam berbicara dihadapan Ameera sehingga Ameera pun menitihkan air matanya.

Ini adalah perkataan pertama kali yang lembut dan halus keluar dari bibir Liam tanpa menyakiti hatinya sedikit pun. Terdengar syahdu dan menyejukkan hati Ameera.

Apa cuma aku doang ya yang sedikit respect sama Liam meskipun dia kasar dan selalu menyakiti istrinya, tapi dia penurut banget sama orangtuanya! Sampai-sampai engga mau membuat orangtua dan mertuanya khawatir tentang pernikahan dia dengan Ameera yang sebenarnya tidak membuatnya bahagia.