NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 -Alunan Takdir-

Luna masuk ke dalam mobil yang berbeda dengan Arya bawa, dia meminta agar Viola bertukar dengan nya, Luna merasa ada yang aneh pada dirinya, seolah ingatkan itu nyata adanya tetapi mengapa ada orang asing di dalam ingatkan nya?

Dalam perjalan menuju ke lokasi pembangunan, gempa yang berkekuatan cukup besar terjadi, belum sempat mereka sampai, tetapi mereka sudah terjebak.

Ada beberapa tebing yang runtuh dan reruntuhan nya menghalangi jalan mereka semua, kini semoga mobil terpisah oleh runtuhan tebing, hanya mobil yang di kendarai Arya dan viola yang lolos.

Namun karena fokus pada jalanan akibat getaran tadi, Arya sana sekali tak sadar bahwa dua mobil di belakang nya sudah tak mengikuti mereka lagi, lagi mobil yang di naiki oleh Luna dan Amar, dan mobil Reza dan David.

Luna menutup mata nya karena reruntuhan jatuh di hadapan nya dan Amar, Luna merasa bahwa dirinya sudah tiada jika bukan karena Amar, ternyata amar menahan mobil mereka agar tak begitu dekat dengan reruntuhan.

Amar menatap Luna " kau tidak apa-apa? " Amar mengatakan hal yang sama dengan Arya, namun Luna sama sekali tak menunjukan respon yang sama

Luna menatap Amar cemas, karena ketakukan dia memeluk Amar dan menangis " untung saja kita tidak mati, sungguh aku sangat takut " menangis

Amar merasa kaget namun dia menyukai nya, karena ternyata selama ini amar sudah menyimpan perasaan kepada Luna, namun dia sama sekali tak punya kesempatan untuk pdkt dengan Luna, karena selalu saja ada Arya.

Amar mengusap punggung Luna " iya tidak apa-apa, semua nya sudah terjadi dan aku tidak akan membiarkan mu dalam bahaya " ucap Amar

Luna melepaskan pelukan nya dan menatap ke belakang, ternyata mereka terjebak di tengah-tengah runtuhan tebing " bagiamana kita akan keluar dari sini? Bahkan membuka pintu mobil saja kita tak bisa " cemas

Amar mengambil walky talky dan mencoba menghubungi tim mereka, namun tak ada satupun dari mereka yang menerima panggilan dari Amar.

Hingga akhirnya amar memutuskan untuk keluar dari mobil melalui kaca mobil " kau tunggu di sini, aku akan membukakan jalan untuk mu, aku ingat dengan jelas bahwa di sebelah kiri tebing ini ada laut, jadi aku akan membuka jalan dengan cara membuang batu-batu ini ke arah laut " menatap Luna yang terlihat cemas

" Kau yakin itu akan berhasil? kenapa kita tidak menunggu mereka saja? Aku yakin mereka akan menjawab mu " menatap Amar, seolah Luna juga merasa cemas akan dirinya

" Tidak akan ada masalah yang terjadi kepada kita, kita akan keluar dari sini, tolong ambil satu ransel dokter di belakang, karena kita tak bisa membawa semua nya " melepaskan sabuk pengaman nya

Luna menahan tangan amar " tolong yang bersikap bodoh, apakah kau yakin ini akan berhasil? Aku sudah katakan untuk menunggu mereka saja "

Amar tersenyum " aku yakin, aku sudah biasa melakukan hal ini " mulai mencari alat yang berat agar kaca mobil mereka di pecah kan

Amar menemukan sebuah palu " kau mundur lah " meminta Luna menjauh agar tak terkena serpihan kaca

Amar memukul kaca mobil nya hingga pecah, lalu ia berisikan sisa nya dengan cara mencabut nya, setelah semua nya aman, Amar keluar dari sana dan mulai membuka jalan,

Namun baru yang menghalangi mobil mereka cukup banyak, amar tak bisa menggeser nya dengan tangan kosong " tolong carikan sesuatu di belakang mobil Luna, aku tak bisa menahan batu ini dengan tangan kosong " tangan amar sudah luka dan mengeluarkan darah

Luna panik dan dia mulai mencari alat, namun satu pun alat yang berguna untuk membantu amar sama sekali tak ia temukan " aku tidak menemukan apa-apa di sini " teriak nya

Amar bergeser sedikit saja, batu yang ia tahan juga ikut runtuh " aku tak bisa bergerak dari sini, aku membuka jalan yang salah " teriak amar

Luna merasa cemas, dia sempat berfikir untuk memecah kan kaca mobil nya juga, atau dia keluar dari tempat Amar tadi " aku tak tau harus.. "

" Cek... Amar.... Cek " itu suara Arya yang bersalah dari walky talky nya

Luna menatap nya dan mulai menekan tombol yang ada pada walky talky nya " iya ini aku dokter Luna, tolong kami " ucap nya begitu terburu-buru

Arya hanya salah mendengar bahwa ini adalah Luna " dimana amar? " ucap Arya

" Amar " Luna menatap Amar yang dalam kesulitan di luar mobil " aku terjebak di dalam runtuhan baru, tolong kami " Luna berteriak

Arya langsung panik saat Luna mengatakan bahwa dirinya dalam bahaya " tunggu saja di sana, aku dan tim akan datang " cemas dan mematikan walky talky nya

Arya dan beberapa tim menuju ke lokasi, tidak hanya mereka tetapi juga viola ikut ke sana, mereka menulusuri jalan yang mereka lewati hingga mereka melihat runtuhan yang sangat panjang dan juga tinggi.

Arya keluar dari mobil dan walky talky nya bersuara, itu bukan dari Luna, tetapi dari David dan Reza " tes... " jawab Arya

David dengan nada bicara yang menahan rasa sakit, karena ternyata dia dan Reza terluka parah, Reza sudah tak sadarkan diri " kapten, mobil kami tertimpa runtuhan batu, tepat di belakang mobil amar " ucap nya lalu merasa lemah dan mematikan walky talky nya

Arya merasa sangat cemas, karena ternyata ada dua mobil yang terjebak dan dua orang sama kritis " kita akan mulai menyingkirkan semua batu ini, kalian semua tolong bantu aku " ucap Arya

" Tapi kapten, kita semua tidak cukup untuk menyingkir kan semua batu ini, butuh waktu yang sangat lama " ucap salah satu rekan tim Arya

Arya mengambil handphone nya " aku akan meminta bantuan ke pusat, kita kerjakan sebisa mungkin sekarang " menatap semua rekan tim

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!