NovelToon NovelToon
Late To Love

Late To Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:261.4k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Reyn Salqa Ranendra sudah mengagumi Regara Bumintara sedari duduk di bangku SMA. Lelah menyimpan perasaannya sendiri, dia mulai memberanikan diri untuk mendekati Regara. Bahkan sampai mengejar Regara dengan begitu ugal-ugalan. Namun, Regara tetap bersikap datar dan dingin kepada Reyn.

Sudah berada di fase lelah, akhirnya Reyn menyerah dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Pada saat itulah Regara mulai merindukan kehadiran perempuan ceria yang tak bosan mengatakan cinta kepadanya.

Apakah Regara mulai jatuh cinta kepada Reyn? Dan akankah dia yang akan berbalik mengejar cinta Reyn?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Kejutan Demi Kejutan

Regara Bumintara begitu berani menghadapi tiga singa jantan. Bahkan, dia langsung ingin melamar padahal belum satu hari jadian.

"Keputusan bukan ada di tangan saya. Melainkan, di tangan Abangnya Reyn. Maukah dia dilangkahi oleh adiknya?"

Raut begitu dingin dan datar dapat Reyn dan Rega lihat. Rayyan sudah mengulum senyum karena sudah dipastikan sedikit sulit untuk berhadapan dengan sang Abang.

"Zan--"

"Kakak mana sih yang mau dilangkahi perihal pernikahan?"

Kalimat yang dikatakan Abang Er membuat Rega tak bisa berkata. Begitu juga dengan Reyn.

"Kata gua mah ya, jalanin aja dulu. Jangan terburu-buru. Kiamat gak jadi tanggal sepuluh kok."

Rega menatap sinis ke arah Rayyan yang tengah tertawa mengejek. Abang Er mendekat ke arah Rega dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Jangan pernah nodai adik gua lagi. Kalau lu mau restu dari gua."

Diancam seperti itu membuat Rega menelan ludah. Biasanya dia akan membalas setiap perkataan pedas Abang Er. Tapi, tidak untuk perkataan ini.

Setelah tiga singa jantan itu pergi, Rega menghela napas begitu kasar. Sedangkan Reyn sudah tersenyum melihat wajah kekasihnya yang sefrustasi itu.

"Jalanin aja dulu. Lagi pula kita sudah tidak lama bertemu, dan kemungkinan besar banyak yang berubah dari kita."

"Aku ingin kita pacaran halal. Bebas mau melakukan apapun. Apalagi Erzan udah mulai mengancam."

"Bukan Abang Er kalau gak penuh dengan ancaman," balas Reyn begitu santai.

.

Reyn benar-benar menjaga dan merawat Rega dengan baik. Setelah seminggu dirawat, Rega pun diijinkan pulang.

"Lusa aku mau kerja lagi," ucapnya.

"Minimal tiga hari di rumah lah," balas Reyn.

"Kerjaan aku pasti udah numpuk. Ini udah mau akhir bulan di mana laporan itu sangat dibutuhkan."

"Berarti besok aku kembali ke kantor duluan."

Dahi Rega mengkerut ketika mendengar ucapan Reyn. Dia menatap Reyn dengan begitu dalam.

"Kenapa gak bareng aja?" Reyn menggeleng.

"Aku ingin hubungan ini tidak diketahui oleh orang kantor."

"Kenapa?" tanya Rega yang terlihat sangat tidak setuju dengan keinginan Reyn.

"Aku gak ingin nama kamu dan aku dicap jelek oleh mereka," terang Reyn.

"Aku juga gak mau mereka mengatai kamu tidak profesional. Karir kamu itu sangat bagus, Sayang. Aku gak mau merusaknya."

Reyn sudah meraih tangan Rega. Menatapnya penuh cinta. Rega menghela napas begitu kasar. Sebenarnya, dia tak mau menutupi hubungan mereka kepada siapapun. Namun, dia juga tak mau berdebat dengan sang kekasih. Apalagi niat Reyn itu baik.

"Terserah kamu," sahut Rega dan mulai meluruskan pandangannya.

"Jangan marah dong, Sayang."

Telapak tangan Reyn sudah berada di bawah dagu Rega. Ibu jari juga jari tengah Reyn sudah menekan pipi kiri dan kanan lelaki yang tengah merengut.

"Jelek, ih!"

Rega pun tertawa dan menarik tangan Reyn ke dalam pelukannya. Bu Gendis yang berada di kursi penumpang depan tersenyum bahagia melihat mereka yang benar-benar sedang dimabuk cinta.

.

Kembali bekerja dengan status yang berbeda. Rega begitu bahagia. Dia tak segan memeluk Reyn dari arah belakang kursi di mana kekasihnya duduk.

"Jangan macam-macam! Di sini ada cctv."

"I know."

Rega memutar kursi Reyn dan kini mereka saling berhadapan.

"I love you."

Reyn tersenyum. Tangannya mulai menangkup wajah Rega.

"Love you too."

Rega begitu bahagia. Meskipun, di luar mereka seperti atasan dan bawahan, di dalam ruangan mereka layaknya pasangan baru yang tak mau dipisahkan.

"Besok ada waktu gak?" Reyn sudah menatap Rega yang tengah fokus pada layar segiempat.

"Mau ke mana?" Rega pun sudah memalingkan wajahnya. Dan kini wajah sang kekasih yang dia tatap.

"Kakek dan Nenek aku ingin ketemu kamu."

Rega malah tersenyum senang. Akhirnya dia bisa bertemu dengan keluarga besar Reyn. Tanpa ragu Rega pun mengiyakan.

Rasa insecure mulai hadir tatkala Reyn memberikan alamat rumah Bubu dan baba. Cluster elite dan megah yang dihuni oleh orang-orang berduit. Juga pengusaha kaya raya.

Mobil pun berhenti di sebuah rumah besar bernuansa putih. Rega menghembuskan napas kasar sebelum keluar dari mobil.

"Sayang, ayo!"

Tangan Reyn sudah terulur. Mereka pun masuk ke rumah itu. Sambutan hangat sepasang suami-isteri berikan. Reyn berhambur memeluk tubuh Bubu juga babanya.

Rega dengan sopan mencium tangan bubu Echa dan baba Radit. Degup jantungnya sudah tak karuhan karena yang berada di depannya sekarang bukankah orang sembarangan. Elthasya Afani adalah pengusaha roti yang amat terkenal yang juga menjadi panutan sang mama. Dan Raditya Addhitama adalah pengusaha sukses dan juga pemilik beberapa rumah sakit yang ada di negeri ini.

"Siapa nama kamu, Nak?" Suara lembut terdengar.

"Rega, Nyonya. Regara Bumintara."

Bubu Echa berdesis mendengar panggilan dari Rega.

"Panggil saya Bubu. Jangan panggil yang lain."

"Maaf, Bubu."

"Reyn, kapan datang?"

Suara seorang wanita dari.arah ruangan lain terdengar. Reyn tersenyum dan berlari ke arah Mami Nana. Memeluk wanita itu dengan begitu erat. Rega memperhatikan setiap sikap Reyn. Juga perlakuan keluarga kepada Reyn.

"Aku harus bisa membahagiakan Reyn. Harus."

Tubuh Rega menegang ketika melihat seorang pria yang berjalan ke arah Reyn dan wanita yang masih dipeluk oleh Reyn. Pria berwajah tampan dan teduh yang tak lain Rangga Ardana, pengusaha sukses di Melbourne.

"Ini apa lagi?"

Kejutan demi kejutan Rega dapatkan di rumah kakek dan nenek Reyn. Kini, pria tampan itu memeluk tubuh Reyn dan mereka terlihat begitu bahagia.

"Miss you O-pap."

"O-pap?"

"Bubu punya tiga anak kembar. Maminya Reyn itu anak kedua, dan yang sedang bersama Reyn sekarang itu anak pertama Bubu, Aleena. Dan anak ketiga Bubu namanya Aleeya. Rumahnya tak jauh dari sini."

Rega pun mendengarkan dengan wajah penuh keterkejutan. Apalagi ketika dia mendengar jika menantu terakhir bubu adalah seorang dokter. Ternyata keluarga maminya Reyn bukan keluarga sembarangan. Begitu juga dengan keluarga papinya.

Rega mencium tangan Tante dan om Reyn dengan begitu sopan. Papi Rangga dan Mami Aleena tersenyum begitu manis. Dan terlihat mereka adalah orang baik.

"Mami!

Semua orang menoleh, termasuk Rega. Anak berusia delapan tahun menghampiri mami Aleena.

"Salim dulu, Bang."

Perintah sang mami tak lantas dikerjakan oleh Pangeran, dia nampak asing dengan lelaki yang bersama Reyn.

"Who is he?"

"Kak Reyn boyfriend."

Pangeran tersenyum. Lalu, mencium tangan Rega dengan begitu sopan.

"Nama kamu siapa?" tanya Rega dengan begitu lembut.

"Ra--"

"AWAS!! MINGGIR!!" teriak anak laki-laki yang sedang menggunakan skuter di dalam rumah dengan kecepatan tinggi.

Pangeran segera menghindar, tapi tidak dengan Rega. Alhasil tubuhnya tertabrak skuter tersebut.

"TUAN!!" teriak Reyn sambil membantu Rega untuk bangun.

"Apa sih Mpok? Kan udah aku bilang minggir."

Dari kecil sampai sudah SD Tuan tetaplah anak yang menyebalkan.

*Minta maaf sama pacarnya Empok Reyn," titah mami Aleena dengan lembut.

Bukannya minta maaf, Tuan malah menelisik Rega dari ujung kaki hingga ke kepala. Tatapan sinis pun dia berikan.

"Ganteng doang, tapi gak bawa apa-apa bertamu ke rumah orang. JANGAN MAU YA EMPOK, JANGAN!"

...**** BERSAMBUNG ****...

Hayu atuh tembusin lagi 50 komennya biar up double lagi

Kencengin atuh komennya. Biar besok bisa up rutin lagi.

1
Indrijati Saptarita
koq kak fiiThaa buat cerita jadi begini...
bunda DF 💞
keren ka ceritanya,, tp kasih tau dong silsilah novelnya biar urutan bacanya
Mukmini Salasiyanti
Ember dah penuh, Thor😁
Mukmini Salasiyanti
isshhhh Author suka maksa deh
kyk Rega.....
😂
jgn merusljak ya, Thor
semungguuutttttt😃
Mukmini Salasiyanti
itu si Er...
atau si Rayy??
huhhh rega..
Poor, rega...
Mukmini Salasiyanti
aishhhhh
kata author nunggu tembus 50 comment
itu mah udah 63..
yaahh gk jd comment deh aqu..

😂🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
yg mana yg lemes, Thor??
kaki atau..
kepala??
eh...
jgn jgn tangan ya, Thor..

hihiii becanda..... 😃🥰
Mukmini Salasiyanti
syokoriiinnnn
tapi....
itu SUDAH terjadi!!!
apa loe bisa kembalikan waktu, Ga??
Mukmini Salasiyanti
nah gitu dong, bung!
jantan dikit. lemah bgt!
tegas!
Mukmini Salasiyanti
alamakkk
kissing pulak..
kurang h*jar!!!
Mukmini Salasiyanti
😭😭😭😭😭
Mukmini Salasiyanti
makin rumit jln si Reyn..
jd sad deh....
Mukmini Salasiyanti
aaaa Abang tersayang...
syg bgt ma adiknya
Mukmini Salasiyanti
Ya Alloh
knp cerita anak2 muda ni gak ngebosenin yak??
sll seru dan mendebarkan.
aaa berasa muda....
Mukmini Salasiyanti
aihhhh
siapa itu ???
kukira wajah gadis Asia, Thor..
Asia Tenggara
Asia Tengah
Asia Timur
wkwkwk
😂😅
Mukmini Salasiyanti
Salken, Thor...

aaishhhh awal yg mendebarkan..
begitu akrabnya 3 bersaudara ini..
aaa pasti seru ya pny abg kandung..
Heni Linda Oriflame
haha....kelakuan bang er sama yayan bener2 bikin ngakak 😀😀
Chusnul Smilly
langsung lanjut dooonk🥰
Chusnul Smilly
😭😭😭😭gak kuat nahan air mata
Chusnul Smilly
ya allah kok makin kenceng aja nangisnya😭😭😭, gak sanggup buatan baca bab ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!