NovelToon NovelToon
Berawal Dari Dendam

Berawal Dari Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Berbaikan / Nikah Kontrak
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lindasarie

" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "

" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."

Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.

" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.

" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."

Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.

" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "

" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anaconda

Maaf ya aku baru sempet up. terimakasih yang masih menunggu lanjutan cerita ku☺️

happy reading 🍁

Setelah selesai melaksanakan ijab dan mentanda tangani buku nikah. Sam menggandeng lengan istrinya itu menuju pelaminan untuk melakukan pemotretan. Yang hadir hanya beberapa keluarga dari pihak papa Bramantyo dan Mama Dinda. Sementara Sam hanya membawa Al dan beberapa saksi.

Ketika sang fotografer menyuruh untuk lebih dekat tentu saja Daisy merasa gugup. Apalagi kini Sam tengah merangkul pinggang ramping Daisy dan wajah mereka begitu dekat. Bahkan Daisy bisa merasakan hembusan nafas Sam menerpa wajahnya.

Ketika foto khusus pengantin sudah selesai, kini giliran foto keluarga. Dan papa Bram mama Dinda, Nazwa juga Tinah pun ikut berfoto.

" Selamat ya Dai... Semoga langgeng sampai kakek nenek " Nazwa memeluk Daisy sambil meneteskan air mata.

" Terimakasih bestie ku yang paling cantik " Daisy membalas pelukan Nazwa.

" Loh, ko malah nangis? " Daisy melihat Nazwa menangis setelah mengurai pelukannya.

" Bagaimana aku tidak menangis, sementara kaki ku di injak olehmu " Nazwa menunjuk ke arah kakinya yang terinjak oleh heels yang di pakai oleh Daisy.

" Oh. Astaga.. maaf aku tidak sengaja " Daisy menutup mulutnya kemudian tertawa melihat ekspresi sahabatnya.

" Ish.. dasar sahabat ga ada akhlak malah tertawa " Nazwa mengerucutkan bibirnya.

" Ehem " deheman keras menyadarkan dua sahabat yang tengah asik itu. Kemudian keduanya menoleh ke arah orang yang kini tengah menatapnya dengan tajam. Seketika itu juga nyali Nazwa menciut.

" Dai, suamimu garang sekali " Nazwa berbisik ke telinga Daisy.

" Ya, kau benar. Bahkan lebih garang dari singa " tanpa sadar Daisy memperagakan tangannya membentuk cakar singa.

Dan hal itu membuat Sam kembali berdehem " Apakah sudah selesai? "

" Su..sudah, om " Jawab Nazwa, namun segera menutup mulutnya.

" Kalau begitu aku akan membawa istriku " Sam mendekat ke arah Daisy kemudian menggendongnya. Tentu saja Daisy terkejut dengan perlakuan Sam kemudian dengan refleks mengalungkan tangannya ke leher pria matang itu.

" Om.. kau sangat tidak sabaran " Nazwa meneriaki pengantin baru itu.

Daisy yang mendengar teriakan Nazwa merasa malu dengan perlakuan Sam.

" Turunkan aku! " Daisy minta di turunkan sementara Sam sama sekali tidak peduli dan terus membawanya menuju kamar.

" Kenapa kau suka sekali menggendongku tiba tiba " Daisy mengerucutkan bibirnya. Sam yang melihat itu ingin sekali mencium bibir Daisy.

Ketika sampai di depan pintu kamar Daisy. Sam segera menendang pintu itu untuk membukanya.

" Ish.. bisa rusak pintu kamarku kau tendang seperti itu " Daisy sangat kesal kepada Sam yang berlaku seenaknya.

Sam menjatuhkan Daisy di atas ranjang dengan perlahan. Setelah itu Sam membuka jas yang di pakainya. Dan tak lupa Sam mulai membuka kancing kemejanya beserta sabuk yang melilit celananya.

Daisy membulatkan matanya melihat hal itu. Kemudian Daisy berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Padahal dirinya masih mengenakan gaun pengantin. " A..apa kau akan melakukannya sekarang? " Daisy memberanikan diri untuk bertanya.

" Tentu saja, aku sudah tidak bisa menahannya " jawab Sam.

" Ta..tapi aku lelah " ucap Daisy

Daisy melihat Sam yang sudah bertelanjang dada. Hal itu membuat Daisy semakin gugup.

" Jika kau lelah, istirahat lah! "

" Lalu kau..? " Daisy mengerutkan keningnya karena melihat ekspresi Sam yang biasa saja. Dan dari tadi Sam tidak melakukan apapun padanya.

" Aku kenapa? aku hanya akan mandi " Sam berbicara dengan santainya.

" Oh.. " Daisy bernafas lega mendengar Sam membuka pakaiannya ternyata hanya akan mandi, bukan seperti yang ada di dalam pikirannya.

Sam yang menyadari raut kelegaan di wajah istrinya merasa curiga. " Memangnya kau pikir aku mau apa? " Sam bertanya dengan wajah menelisik.

" Eh.. itu.. anu... Mandi. Ya, ku pikir juga kau akan mandi " Daisy merasa gugup di tanya seperti itu oleh Sam. Sampai ia sangat sulit untuk menjawab.

Sam hanya geleng-geleng kepala melihat jawaban istrinya. Kemudian ia berlalu menuju kamar mandi.

Setelah Sam menghilang di balik pintu kamar mandi, Daisy segera menghembuskan nafas lega. " Untung saja predator itu tidak memangsaku "

20 menit berlalu, Sam baru selesai mandi. Ketika dirinya menatap ke arah ranjang Sam melihat istrinya itu tengah tertidur dengan masih menggunakan gaun pengantin.

" Apa dia tidak merasa gerah tidur dengan menggunakan gaun seperti itu " Sam berbicara sendiri. Namun sedetik kemudian, bukannya memakai baju Sam malah menghampiri Daisy dengan masih menggunakan handuk yang melilit pinggangnya.

Sam melihat Daisy tidur dari dekat membuat ia tidak tahan ingin mengecup bibir Daisy. Akhirnya Sam pun mencuri ciuman dari istri cantiknya itu. Namun semakin lama Sam justru terbuai dengan bibir manis Daisy sehingga tanpa sadar terus mengecupnya berkali kali. Daisy yang merasa sesuatu kenyal menyentuh bibirnya segera membuka mata. Daisy yang melihat wajah Sam begitu dekat tentu saja terkejut begitu pun juga Sam. Alhasil, Daisy bangkit dari tidurnya dengan kasar tanpa sadar ia malah menarik handuk yang di pakai oleh Sam.

" Ah.. Anaconda " Daisy berteriak sambil menutup matanya melihat junior Sam yang menggantung.

" Mana. Mana anaconda nya? " Sam yang belum menyadari handuknya terlepas malah mencari anaconda yang di teriaki oleh istrinya.

" Itu menggantung di tubuhmu " Daisy menunjuk Sam dengan masih menutup matanya.

" Menggantung di... " Sam segera melirik ke bawah dan melihat junior nya tida tertutup oleh handuk dan terekspos begitu saja.

" Oh. astaga " Sam segera mengambil handuknya kemudian melilitkan kembali di pinggangnya.

" Anaconda nya sudah di amankan " Sam melihat istrinya yang masih menutup mata.

" Apa kau tidak berbohong? " Daisy tidak percaya.

" Tentu tidak, buka saja matamu "

Daisy mulai membuka matanya secara perlahan. Setelah itu bisa bernafas dengan lega karena tidak lagi melihat Anaconda yang menggantung.

" Kenapa belum juga memakai baju? " Daisy melirik ke arah suaminya yang masih anteng memakai handuk.

" Untuk apa memakai baju jika nanti akan di lepas lagi " Sam tersenyum menyeringai.

Bulu kuduk Daisy terasa berdiri melihat senyuman Sam. " M... maksudmu? "

" Sudah lah, cepat mandi dan buka gaunmu itu! "

" Aku akan membukanya di kamar mandi " Daisy segera turun dari ranjang dan berlalu menuju kamar mandi.

Hal itu tidak lepas dari perhatian Sam. Sam begitu khawatir melihat Daisy yang berjalan begitu cepat. Sam takut Daisy akan terjatuh dan membahayakan bayinya. Tanpa pikir panjang Sam segera menyusul istrinya yang sudah masuk ke dalam kamar mandi. Untung saja Daisy tidak mengunci pintunya. Ketika Sam masuk, dirinya melihat Daisy yang kesulitan membuka resleting gaunnya kemudian tanpa banyak bicara Sam membuka kan resleting gaun Daisy dengan tidak lupa menariknya ke bawah. Alhasil, kini Daisy hanya mengenakan dalaman saja.

" Ah.. " Daisy segera menjauhi Sam dan menutup aset kembar miliknya dan juga bagian bawahnya dengan tangan. ketika menyadari kelakuan Sam.

" Kenapa kau masuk kesini? " Daisy menatap tajam kepada suaminya.

" Jika aku tidak masuk, kau akan kesulitan membuka gaunnya. Bukankah aku suami yang sangat pengertian " Sam menarik turunkan alisnya.

Daisy semakin merasa takut sekaligus gugup. Melihat Sam yang semakin mendekat ke arahnya. Dengan sigap Sam menarik pinggang Daisy dan kini tubuh Daisy menempel padanya. Daisy bisa merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana menyentuh perutnya, karena pria itu lebih tinggi dari Daisy.

" Mengapa di tutupi? aku sudah pernah melihat semuanya bahkan merasakannya " Sam berbicara tepat di telinga Daisy. Membuat Daisy merinding.

1
Yulia Widarti
Luar biasa
Pandi Stovia
bagguss
Danish Danial
Next
°·`.Elliot.'·°
Sesuai harapan
Linda Sari: Hai, salam kenal kak
total 1 replies
♡お前のペンデハ♡
Mupeng
Linda Sari: Hai, salam kenal kak 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!