Mafia Muda Untuk Gadis Manja

Brian mencoba melepaskan pelukannya , tapi tangan salsa dengan erat memeluk tubuhnya "biar aku melepaskan jasku dulu! " kata Brian, karena dia memang hendak melepas jas yang di pakainya untuk menutupi salsa .

Bukannya melepaskan tapi tangan salsa hanya berpindah pada bagian baju tanpa menyentuh jasnya. kemudian Brian melepas jas dan langsung di tutupkannya ke tubuh salsa, setelah itu dia merapikan kembali celana yang sudah tidak berada di tempatnya.

Ketika dia hendak menggendong salsa, tanpa sengaja payudara salsa ketekan olehnya " akhh! " ringis salsa sambil memberi jarak pada dadanya .

Brian langsung bingung dengan ekspresi salsa "ada apa? " tanyanya.

" Anuku sakit,,,? " jawab salsa sambil melihat ke bawah. Brian mengikuti arah pandang salsa , "hikss,, hikss! " salsa kembali menangis, tapi kali ini dengan sedikit lirih.

Brian memeluk salsa kembali " sudah jangan di ingat! " kata Brian menenangkan.

Salsa membalas pelukan Brian dan kembali menangis. " hiks,, tadi dia meremas-remas sangat kuat, aku sudah bilang padanya kalau aku kesakitan, bukanya berhenti malah semakin meremas! " ungkap salsa dengan terisak-isak.

" Tidak apa jangan di ingat ! nanti kita obati, sekarang kita pergi dari sini.! " kata Brian dan langsung menggendong salsa, membawanya menuju ke mobil.

salsa memeluk erat leher brian dan menyandarkan kepalanya ke bahu brian " dia melecahkanku, dia menyentuh dan memegang semuanya! " ucap salsa tiba-tiba , tapi brian hanya diam dan mendengarkan saja " hiks,, hikss! " salsa kembali menangis lirih.

Salsa sedikit mendongak untuk menatap wajah tampan brian , "brian,, ! " panggil salsa lirih.

" hmm! " jawab brian hanya dengan gumaman, tapi matanya terus menatap ke arah depan, tanpa melihat ke salsa.

Mata sembab salsa tak lepas dari brian " brian,,! apa aku sekarang seorang pelacur? " tanyanya dengan suara yang hampir tak terdengar.brian berhenti seketika, lalu melihat ke wajah salsa yang menangis tanpa suara, bukanya membalas tatapan brian salsa malah menunduk sedih. "apa seperti ini seorang pelacur? " sambungnya lagi.

" tidak! kamu bukanlah pelacur, kamu hanya menjadi korban atas kebejatan mereka! " jawab brian.

" hiks,, dia meraba dan menjamah semuanya! aku tidak bisa menjaga diri dan kehormatanku! " salsa kembali menangis dan terdengar lebih pilu. brian tidak bisa berkata apa-apa.

" jangan terlalu di pikirkan, semuanya akan baik-baik saja nanti. " jawab brian dan kembali melangkah.

" apa kamu masih menerimaku menjadi istrimu? setelah aku seperti ini? aku tidak bisa menjaganya untukmu! dia memaksa melakukan itu padaku! " ucap salsa dengan mengeratkan tangan yang berada di leher brian. brian diam tidak menjawab karena dia bernafas saja susah saat ini, melihat keadaan salsa yang seperti ini.

" kenapa kamu kemarin berubah, kamu membuatku sedih, kamu membuatku sakit brian! " ucap salsa melemah karena dia mengantuk dan bahkan hampir terpejam.

" maafkan aku! " jawab brian.

salsa mengangguk lemah " jangan di ulangi! kalau kamu mau marah bicaralah padaku dulu, dan katakan alasannya, ! " lanjut salsa kemudian, tangannya yang di leher brian melemah hampir terlepas, menandakan kalau salsa sudah tertidur.

Sebelum masuk mobil , brian melihat ke salsa yang sudah terlelap, dan ketika brian hendak mendudukkannya tiba-tiba salsa mengigau " aku sudah ternoda brian, kamu pasti jijik padaku kan?" gumamnya, brian menatap dalam wajah salsa yang terlelap dengan mata yang berkaca-kaca.

sepanjang perjalanan menuju hotel yang sudah di pesan , salsa terus di pangkuan Brian karena dirinya yang tidak mau melepaskan pelukan.

" Apa dia terluka parah! " tanya aldo yang duduk di depan.

" Hmm! " jawab Brian dengan tatapan yang tidak lepas dari salsa yang terlelap dengan menyandarkan kepalanya ke dada brian.

Setelah sampai hotel brian langsung membaringkan salsa ke ranjang. Kemudian dia keluar sebentar untuk menemui anggotanya. mereka melakukan pertemuan dikamar sebelah , yang kini di tempatinya.

" Kita tidak akan pulang sebelum menemukan siapa pelakunya, pastikan kematiannya tidak akan mudah! " perintah brian penuh amarah.

Semua yang di sana hanya patuh dengan brian yang sedang memberi perintah dan juga arahan. "cari tahu juga apa motifnya menculik istriku! " ucap brian.

" siap bos! " ucap mereka serempak.

Sedangkan di kamar perlahan dia mulai terbangun dan sadar, setelah membuka mata dia langsung terlihat panik dan hampir menangis, karena yang dia ingat hanya kejadian pelecehan pada dirinya.

Salsa mulai menangis tersedu, dan mengusap-usap seluruh tubuhnya yang di rasanya terdapat bekas orang itu. " hwa,,, badanku kotor sekarang,, aku sudah ternoda ! " raung salsa sambil, menggosok kulitnya kuat-kuat sampai semua memerah.

Tidak puas dengan apa yang di lakukannya di atas ranjang, kemudian dia berlari ke kamar mandi, mengguyur seluruh tubuhnya, dan kembali menggosok-gosok wajah terutama di bibirnya , juga tubuh yang pernah di sentuh pria itu.

Di dalam kamar mandi salsa meraung-raung. "brian aku tidak bisa menjaga kehormatanku, aku sudah ternoda! bagai mana ini! aku sudah tidak suci, dia telah menyentuh semuanya! " raung salsa benar-benar putus asa .

yang di ingat salsa hanya kejadian pelecehan yang menimpanya. dia melupakan brian yang sudah menolongnya , dia melupakan percakapannya dengan brian waktu dia ditemukan dan di bawa ke hotel. mungkin karena saat itu ketakutan yang sedang menguasai emosi salsa . hingga menjadikan dia melupakan semuanya.

salsa terlihat begitu hancur dan putus asa, dia mencoba mencari sesuatu, dan matanya melihat straight Razors (alat pencukur kumis) dengan panik dia mengambilnya dan akan di gunakannya untuk mengupas kulit bekas sentuhan orang itu.

Sedang brian yang merasakan perasaan yang tidak enak dia memutuskan pergi lebih dulu dari pertemuan itu, dan langsung menuju ke kamarnya dengan salsa. ketika membuka pintu dia tidak menemukan salsa di ranjangnya dan ketika dia mendengar tangisan dan suara gemercik air dia langsung berlari ke arah kamar mandi.

Setelah melihat salsa matanya langsung melotot dan kepanikan langsung menguar dari wajah tampannya. " salsa! " ,,,,