Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Ingin Berteman Denganmu
Yusuf agak sedikit kesal dengan Habiba yang bukan menjawab malah justru bertanya balik. Dia tidak tahu kalau Habiba yang kaget dan bingung,kenapa tiba-tiba Yusuf mengajak dia makan siang. Habiba menoleh ke arah untuk Rita untuk meminta saran sekaligus ijin,sudah dipastikan Rita setuju. Rita senyum dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengijinkan Habiba untuk menerima tawaran Yusuf keluar makan siang. Biar nanti urusan salon dia yang handle, sejurus kemudian Habiba mengatakan ke Yusuf kalau dia menerima ajakan makan siang nanti.
"Baiklah,nanti jam 12 saya jemput kamu.. "ucap Yusuf
"I-iya.. "jawab Habiba
Sebenarnya Habiba agak heran kenapa tiba-tiba Yusuf mengajaknya untuk makan siang nanti padahal Yusuf kan orang yang sibuk. Kalau dia senang ya senang tapi juga tidak mau ge-er, Habiba pikir Yusuf hanya membicarakan tentang pekerjaan atau lebih tepatnya produk perawatan rambut yang tadi dia dan Rita bicarakan.
Jarum jam berputar menandakan hari juga sudah siang,sesuai dengan janjinya Yusuf menjemput Habiba di salonnya. Yusuf tiba di salon, Habiba sudah siap untuk pergi bersama Yusuf. Mereka berjalan ke arah dimana mobil Yusuf terparkir, Yusuf meminta Habiba untuk duduk di samping kemudi,lebih tepatnya di samping dia. Karena dia sendiri yang akan mengemudi,setelah pintu tertutup mereka pun melaju ke arah restoran yang sudah dipesan Yusuf tadi.
Di dalam mobil hening tidak ada yang bersuara. Yusuf yang fokus menyetir dan Habiba yang memandang ke arah jalanan. Hingga Yusuf memulai pembicaraan untuk memecah keheningan di mobil.
"Bi-ba, Habiba.. "panggil Yusuf
Habiba menoleh ke arah Yusuf merasa dipanggil.
"Iya Pak, ada apa? "balas Habiba
"Kenapa kamu diam dari tadi? Apa kamu tidak suka pergi dengan saya? Atau kamu takut ketahuan pacar kamu jalan sama pria lain? "tanya Yusuf to the point
"Ti-tidak.. Maksud saya,saya merasa aneh saja orang seperti Anda mengajak makan siang dengan orang seperti saya,apa Anda tidak malu.. "jawab Habiba asal
"Hmm.. Jika saya punya kepentingan yang memang penting saya tidak malu.. "balas Yusuf
"Maksudnya? "tanya Habiba
Tidak terasa mereka sudah, Yusuf memang memesan restoran untuk makan siang bersama Habiba yang tempatnya tidak terlalu jauh dari salon Habiba.
"Kita sudah sampai, kita bicarakan di dalam saja.. "ucap Yusuf
Pikiran Habiba jadi menerawang hal penting apa yang ingin Yusuf bicarakan padanya. Apa karena dia tidak menyukai produk Natural Fresh? Tapi kenapa harus dia yang turun tangan sendiri? Harusnya kan ada tim yang bisa menghandle hal semacam ini.
"Ayo turun.. "ucap Yusuf yang membuyarkan lamunan Habiba
"Ah iya.. "jawab Habiba
Mereka pun turun dan masuk ke restoran kemudian menuju tempat duduk yang sudah direservasi Yusuf tadi.
"Silahkan Tuan Nyonya.. "ucap salah seorang waitress mempersilahkan mereka duduk kemudian memberikan buku menu di restoran tersebut.
"Terima kasih.. "ucap Habiba sambil tersenyum
Berbeda dengan Yusuf yang membalas ucapan waitress itu,jika Habiba membalas dengan ramah disertai senyum lain halnya dengan Yusuf membalas dengan anggukan kepala.
Mereka pun akhirnya duduk dan memesan makanan dan minuman di restoran tersebut yang kemudian dicatat oleh waitress. Setelahnya waitress itu berlalu meninggalkan dua lawan jenis itu. Tinggallah mereka hanya berdua.
"Habiba.. "panggil Yusuf
"Ya Pak? "balas Habiba
"Kamu mungkin bingung kenapa saya tiba-tiba mengajak kamu makan siang? "ucap Yusuf
"Iya Pak.. "jawab Habiba
"Saya Minta maaf atas kejadian semalam,saya tidak sengaja membentak kamu karena saya tersedak. Padahal jelas-jelas itu salah saya karena tidak hati-hati saat makan.. "ucap Yusuf
"Oh soal itu? Saya tidak mempermasalahkan Pak.. Saya juga minta maaf secara tidak sengaja membuat Anda tersedak.
Mereka terdiam sejenak tiba-tiba Yusuf berkata "Habiba,apa boleh saya berteman denganmu? "ucap
Habiba terkekeh,Yusuf yang melihat Habiba seperti itu justru bertanya lagi.
"Kenapa kamu malah tertawa? Apa ada yang lucu? "tanya Yusuf lagi
"Nggak ada Pak, pertanyaan Anda yang membuat saya tertawa. Anda mengatakan ingin berteman dengan saya,bukankah dengan ajakan makan siang ini bisa diartikan kita sudah berteman.. "jawab Habiba
"Maksud saya,saya ingin mengenal kamu lebih dari teman.. "ucap Yusuf
"Mak-sud Bapak ---? "ucapan Habiba terpotong karena Ada waitress yang mengantarkan makanan yang dipesan tadi.
"Permisi Tuan Nyonya.. "ucap waitress meletakkan pesanan makanan di meja makan Yusuf dan Habiba.
"Terima kasih.. "ucap Habiba
"Sama-sama Nyonya, selamat menikmati. Saya permisi dulu.. "ucapnya
Habiba membalas dengan senyuman. Sekarang tinggal Yusuf dan Habiba berdua,Yusuf mempersilahkan Habiba untuk makan begitu pula Habiba. Mereka menikmati makanan pesanan mereka masing-masing,hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar dan belum ada yang bersuara di antara mereka. Baru setelah makanan mereka habis Yusuf kembali memulai obrolan mereka. Dia menanyakan kembali apakah boleh mengenal Habiba lebih dari sekedar teman.
"Maksud Pak Yusuf itu apa sih sebenernya? Boleh nggak aku ge-er kalau Pak Yusuf itu naksir aku,nggak kan? Pak Yusuf kan sudah punya Nona Elsa.. "gumam Habiba dalam hati
"Habiba.. "panggil Yusuf menyadarkan lamunan Habiba.