Zay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
"Mudah memang mengucap kan dek, coba kamu ada di posisi kak, semua gak akan semudah yang terucap!" Seketika bayangan itu Kembali berkelebatan, Dimana gelang yang Zay berikan pada Lian, dilempar didepan umum, sungguh dia tidak bisa melupakan itu, saat semua orang menertawakan dirinya dan dia hanya mampu berlalu dari sana tanpa berani mengangkat wajahnya.
Raya sadar, kakaknya dari dulu pria introvert, dan tiba-tiba saja sekali-nya kenal justru hanya buat mainan, tapi mau bagaimana lagi, tidak ada yang tahu jalan takdir akan seperti apa, Raya tidak bisa juga berbuat banyak.
"Raya akan pulang dulu kak, tugas Raya sudah selesai, Raya harap Kakak tidak terlalu memikirkan hal ini, mungkin ini yang terbaik buat Kakak"
Zay hanya mengangguk, dia malas jika harus berkomentar, apa lagi tentang Lilian, Zay menghubungi Rey untuk mengantar sang adik pulang, "Ada Rey yang akan mengantarmu didepan, pulanglah, jangan kemana-mana lagi, langsung pulang saja."
Raya menganggu, sejenak dia menatap kakaknya, sebelum benar-benar keluar dari ruangan sang kakak, ada rasa iba dalam diri Raya, ketika menatap sang Kakak.
Satu jam berlalu, kini Raya sudah sampai didepan mansion, disana dia melihat sang papah yang berdiri diambang pintu, dia turun dari mobil dan berpamitan pada Rey, "kak tolong suruh orang untuk mengantar motorku ya," pinta Raya pada Rey.
"Iya, sudah sana segera masuk, itu sudah ditunggu om Darmawangsa tuh, mungkin kakak mu sudah memberi tahu kalau kamu akan pulang, makanya dia menunggu didepan pintu"
Raya hanya memberi senyum terbaiknya, dan melambaikan tangan pada Rey, sebelum mobil itu berlalu dari sana.
"Ada apa papah menunggu Raya?" Raya menggandeng tangan sang papah dan mereka berdua berjalan masuk.
Keduanya kini duduk diruang tengah, "Bagaimana dengan kakakmu?"
Raya menghembuskan nafasnya kasar, "Kakak setuju, dia mau bertunangan dengan kak Lian Minggu depan."
"Apa tidak ada cara lain, biarkan saja kalau kakak mu tidak mau, biar papah yang bicara sama mamah nantinya" tuan Darmawangsa juga sebenarnya tidak ingin jika Zay terpaksa melakukan pertunangan ini, dia tidak ingin seperti dirinya dimasa lalu.
"Apa menurut papah, mamah bisa dibantah?" Raya membaringkan tubuhnya di sofa, dan membaringkan kepalanya dipangkuan sang papah.
"Mama Mu tidak seperti ini sebelumnya, entah kenapa untuk kali ini mama mu begitu kekeh dengan pertunangan ini," tuan Darmawangsa sangat paham watak sang istri, namun kali ini sepertinya sangat berlebihan, dan tuan Darmawangsa masih mencari tahu tentang itu semua, apa mungkin ada sangkut pautnya sama masa lalu dirinya atau tidak, itulah yang pria itu pikirkan kali ini.
"Raya hanya berharap ini yang terbaik buat Kaka papah, karena papah tahu sendiri, seperti apa Kaka di masa lalu, dan Raya juga berharap kak Lian bisa membahagiakan Kakak, itu saja tidak lebih" lirih Raya, tuan Darmawangsa yang mendengar itu hanya mengangguk, pria itu mengelus lembut kepala sang putri.
"Sudah sana ke kamarmu, ingat 2 minggu lagi kamu akan kuliah di Inggris, jadi persiapkan segalanya" Raya duduk, dan memeluk sejenak sang papah, sebelum berlalu dari sana.
Dari kejauhan terlihat mamah Moana meneteskan air matanya, "Maafkan mamah sayang, ini semua demi kebaikan kakakmu, Jeny bukan wanita jahat, tapi mereka tidak bisa bersama," gumam mamah Moana, dia berlalu dari sana, sambil mengusap kasar air mata yang terjatuh tanpa sadar.
Gregetan aq....
ato mungkin q nya yg berasa kurang dan gk sabar nunggu lanjutannya?? 🤭🤭
yuks lah gaskuenn thor..lanjut lagi 🤣🤣
ada yang nganggur gak pancinya etdah getok bener nih zaylangkung 😮💨😮💨😮💨
Semoga Lian berubah pikiran, kamu harus menerima tawaran Marquez Lian. Kamu hanya Seorang istri sementara, seorang istri yang tak dianggap.. Jangan mau berjuang sendirian Lian. Biarkan Zay pergi dengan obsesinya sendiri.
Semangat lanjut nulisnya kak, sehat selalu💪
coba yg sedikit error ukh dijamin ikut nyungsep🤣🤣🤣🤣🤣
kayaknya zay harus banyak berguru ama rey meski ray asistennya zay🤓
Udah ngerasa cemburu tapi masih menyangkall..
Btw baru dengar aku bunyi hp dibanting itu CETARRR astaga bengekk 🤣🤣🤣
Da jangan buat Jenny dan Lian terjebak disituasi sulitt, Yang harus tanggung jawab ORTU Zay. kemana mereka diam bae. 🤭
Mungkin gitu kali ya, di benak si Zay..
kamu ngejar jeni
tapi jangan salah.....
lian pun sedang diliriik pembalap cinta marquez
🤓🤓🤓
Tanpa Zay sadari kehadiran Jenny akan jadi Boomerang dikehidupan yang sedang mereka jalani..
Lian lemah karena dia mencintai Zay, Mungkin Riana dan Marquez yang akan bertindak..
Zay kalau lihat foto Lian saat dipeluk Marquez pasti marahh, tpi sudah jadi aturan tidak berhak ikut campur urusan satu sama lain. Kenapa gk menghindar aja Lian.. Coba beri waktu untukmu mengikhlaskan Zay kembali bersama Jenny.
Dan sampai saat ini kebenaran asal usul Jenny masih tersimpat rapat, entah hal apa juga yang membuat mamah moana menerima papah mahen kembali(dimasalalu). Apakah cara pandang Zay akan berubah setelah mengetahui kebenarannya.. Satu hal yang pasti permainan yang sedang mereka jalani, akan menyakiti satu sama lain.
Dengan Riana kirim gambar Lian sama Marques akan memperkeruh keadaan atau tidak? bagaimana reaksi Zay 🤔🤔