Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22. Sisi lain Felicia
Saat itu Sam pergi ke luar apartemen hanya untuk membeli burger yang ada di depan gedung apartemen. Burger milik Burgerita, salah satu anak perusahaan The Royalty yang sekarang sedang viral dimana-mana.
Awalnya Sam meminta Raihan untuk membeli, tapi dia bilang dia ada urusan sebentar dan belum kembali lagi.
Angel sendiri masih ada di apartemen Sam, tapi sedang tidur pulas. Angel datang untuk memberikan makanan untuk Sam, tapi Raihan yang menghabiskannya.
Sam sangat kesal, dan masih kelaparan. Bukannya bertanggung jawab, Raihan malah pergi begitu saja. Dia bilang ada urusan penting tentang hidup dan mati, dan Sam tidak dapat mempercayainya.
Tapi tidak masalah, Sam jadi bisa jalan-jalan di malam hari seperti itu, di tempat elit.
Dia bisa melihat orang-orang penting di sepanjang perjalanan membeli burger. Ada bule, ada selebriti, ada orang Dubai atau Qatar Sam tidak tahu pasti. Yang pasti, kebanyakan orang di sekitar apartemen itu adalah orang dengan kantong tebal.
Sam bisa mengamati perilaku mereka dan akhirnya mengakui, sepertinya dia memang lebih kampungan dari mereka.
Mereka semua sangat berkelas, elegan, terlihat mahal hanya dari sekilas memandang.
Kemudian Sam menatap pantulan dirinya dari kaca mobil mewah yang kebetulan ada di dekatnya.
“Kayaknya penampilan ku jelek banget ya, apa aku harus beli banyak baju mahal? Aku harus minta tolong Angel,” gumam Sam.
Sekarang Sam jadi bingung, bagaimana bisa Angel menyukai pemuda udik, dekil dan miskin macam Sam?
Tidak mungkin selera Angel yang rendah, kan?
Entahlah.
Sam senang karena tidak harus mengantri untuk membeli burger, padahal ada banyak orang yang membeli disana. Pelayanan sangat bagus dan cepat.
Hanya dalam waktu lima belas menit, Sam sudah mendapatkan dua burger, satu box pizza dan juga dua cup ice Americano.
Tapi hanya segitu saja yang dia beli, tapi dia sudah mengeluarkan uang 700 ribuan. Agak tidak rela, tapi Sam berharap rasa makanannya worth the price.
“Astaga!“
Hampir saja Sam jantungan saat melihat putih-putih di taman samping gedung Signature.
Ada semacam taman kecil cantik yang memiliki gazebo ala-ala taman kerajaan untuk putri. Lengkap dengan bunga-bunga mawar, Lily, Bougenville, anggrek dan tanaman lain yang cantik menghiasi taman kecil tersebut. Ada juga air mancur mini yang cantik.
Ada pula seorang gadis cantik yang menyerupai putri kerajaan dengan memakai gaun putih gading.
Setelah Sam semakin mendekat, ternyata itu Felicia. Wajah cantiknya semakin cantik karena pantulan cahaya lampu yang remang-remang.
Tangan lentiknya memegangi gelas wine yang berisi separuh.
Sam mendekati gadis itu karena penasaran.
Felicia melirik Sam sebentar, sebelum kembali melamun, memandang jauh entah kemana.
”Kenapa kamu disini? Yang penasaran denganmu itu kakakku, bukan aku.“ ucap Felicia, tidak dengan suara lembut yang terdengar ceria seperti sebelumnya saat bertamu di apartemen Sam. Tapi suara Felicia terdengar seperti kelelahan, seperti dia sudah muak dengan dunia ini.
Sam hanya penasaran, ada apa dengan gadis ini?
Tadi dia terlihat seperti peri kecil yang cantik dan lucu, tapi sekarang dia terlihat sangat baddas. Sam tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikannya.
”Hey, aku bertanya padamu!“ Felicia menjentikkan jari lentiknya di depan hidung Sam.
”Ah, maaf, aku hanya berpikir kamu sangat… eum— unik?“
Felicia tertawa, suara tawanya terdengar sangat merdu, masih seperti peri.
”Unik, ya? Aku ini hanya boneka keluarga Zein yang harus terlihat sempurna. Satu-satunya anak perempuan keluarga Zein, yang dituntut untuk menjadi sempurna. Ngomong-ngomong, apa hubungan mu dengan Angel? Apa kamu pacarnya? Bagaimana rasanya berkencan dengan wanita sempurna seperti dia?“ tanya Felicia, kemudian dia menyesap minuman entah apa yang ada di dalam gelasnya. Bisa jadi itu wine, tapi alkohol sama sekali tidak cocok untuk image Felicia. Tapi Sam yang baru mengenal gadis itu tidak mau berkomentar yang tidak-tidak.
”Angel tidak sempurna, manusia tidak ada yang sempurna.“
Felicia mengangkat gelasnya hingga sampai di depan bibirnya, dia terlihat sangat elegan saat melakukan itu. Sam penasaran bagaimana bisa seperti itu? Kenapa orang-orang yang kaya bisa bertingkah sangat elegan dan berkelas, Sam ingin tahu.
Mungkin karena rasa penasarannya, dia mendekati Felicia.
Dia lebih jujur saat hanya berdua dengan Sam.
”Cih, jawaban macam apa itu? Sangat idealis, tapi kau benar juga… lalu, apa kekuranganmu jika kamu tidak sempurna?“ tanya Felicia, dia menatap Sam sambil meminum minumannya. Itu terlihat sangat seksi Dimata Sam.
”Yah, aku banyak kekurangan, misalnya itu—“ Sam menunjuk gelas yang dipegang Felicia.
”Aku tidak pernah minum bir, aku selalu menganggap bir itu buruk dan pada kenyataannya itu sangat buruk. Sesuatu yang memabukkan itu tidak pernah baik, dulu teman-teman memanggilku cupu, karena tidak mau mabuk, tidak mau merokok, tidak berpacaran juga. Yah, aku memang cupu, itu kekurangan ku yang lain. Kamu tahu, dulu waktu aku sekolah, anak-anak sering mabuk menggunakan bir oplosan, atau obat-obatan seperti komik. Katanya yang rasa jeruk nipis membuatmu menjadi sangat mabuk, aku benar-benar tidak bisa paham, ku rasa itu kekuranganku juga, iya kan?“
Saat Sam menoleh pada gadis itu, dia ternyata mendengarkan Sam dengan seksama, lalu dia terkekeh saat Sam selesai bercerita.
”Itu bukan kekurangan, kamu hanya realistis. Kalau mau mabuk, jangan dengan minuman rendahan seperti itu, itu sangat berbahaya. Merokok juga berbahaya, aku benci orang merokok, mereka sangat egois, iya kan?“
Sam menggedikkan bahunya, ”entahlah, orang-orang bilang, yang namanya laki-laki harus merokok, aku tidak melakukannya karena itu sangat mahal bagiku.“
”Jadi jika kamu punya uang banyak, kamu akan melakukannya?“
Sam menggeleng, ”tidak, aku tidak mau membahayakan orang-orang yang kusayangi di sekitar ku. Karena kerabatku memiliki anak kecil, dia suka sekali merokok, dan anaknya meninggal karena menghirup asap rokok dari ayahnya. Jika aku punya anak nanti, aku akan memastikan anakku aman dari sesuatu yang membahayakan seperti itu.“
Felicia kembali terkekeh, ”kamu sangat menarik, Sam. Ku rasa aku sekarang bisa paham kenapa Angel bisa menyukaimu. Jadi, kamu adalah pria kampung yang sering dibicarakan Angel, ya?“
Sam kembali menoleh pada Felicia, ”Angel memanggilku pria kampung?“
Felicia mengangguk, ”iya, kenapa? Kamu tersinggung?“
Sam menggeleng, ”tidak, aku memang pria kampung, apa yang dia katakan lagi tentang aku?“
”Aku tidak mau mengatakan semuanya karena semuanya adalah pujian. Katanya kamu tiba-tiba memiliki banyak uang setelah hampir celaka karena dipukuli seseorang. Lalu kamu tiba-tiba menggunakan uangmu untuk membangun lagi panti asuhan yang terbengkalai, tiba-tiba membangun bisnis… itu memang kamu, kan?“
Sam mengangguk, ”iya, itu aku.“
”Lalu, bagaimana bisa kamu tiba-tiba punya banyak uang? Apa kamu merampok bank?“
Sam tersenyum tipis, ”apa menurutmu jika aku merampok bank, aku masih akan bebas disini dan bersenang-senang?“
”Kau bisa kebal hukum jika punya banyak uang, negara ini penuh dengan orang mata duitan.“
Sam tertawa mendengarnya, karena ucapan Felicia tidak salah sama sekali.
”Sam, apa kamu tahu kenapa kakakku berusaha mendekatimu?“
Sam pun berhenti tertawa mendengar ucapan Felicia, ”tidak, memangnya kenapa?“
kalau bener itu anak Sam harusnya Sam pasti bertanggung jawab
nanti malah anaknya dendam karena kesalahannya ibunya