NovelToon NovelToon
Benci-Benci Rindu

Benci-Benci Rindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Raya Lituhayu (25) kecewa karena sang kekasih menikahi sekretaris pribadinya yang sudah hamil duluan. Bayu Agung Gunawan (27), menyimpan cinta untuk tetangga yang berprofesi sebagai pengacara dengan status janda.

Orangtua Raya dan Bayu berniat menjodohkan mereka untuk semakin mendekatkan dua keluarga. Tentu saja ditolak, apalagi hubungan mereka layaknya Tom and Jerry. Satu insiden membuat mereka akhirnya menerima pernikahan tersebut.

Kehidupan rumah tangga yang penuh drama dan canda, menimbulkan cinta. Namun, semua berantakan ketika kerjasama dua keluarga besar terpuruk. Bunda Bayu terluka dan Papi Raya harus mendekam di penjara. Hubungan Raya dan Bayu semakin renggang dan berujung perpisahan. Tidak mudah bagi Raya menjalani hidup setelah keterpurukan keluarga bahkan dalam kondisi hamil.

“Benci dan rindu itu batasnya tipis, sekarang kamu benci bentaran juga rindu sampai bucin. Ayolah, jangan jadikan kebencian ini mendarah sampai anak cucu kita."

===
Jangan menumpuk bab 😘😘😘🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33 ~ Menyesal

Raya menjerit ketika Prasetio terjatuh dan tidak sadarkan diri. Awalnya dihalangi petugas agar tidak mendekat, tapi Rama dan Raya memaksa. Petugas medis dipanggil lalu menggelengkan kepala, mengarahkan agar dibawa ke rumah sakit.

Tidak bisa ikut dengan ambulance yang membawa Prasetio, Rama dan Raya mengikuti dengan mobil. Mario sempat ikut mendekat ke arah Pras saat pria itu terjatuh.

“Abang, Papi kenapa, bang?” Raya bertanya sambil terisak. Rama hanya fokus dengan kemudi meski pikirannya sudah kalut.

Rama berlari menuju UGD setelah memarkir mobilnya. Petugas pengadilan dan juga rumah tahanan terlihat sedang menunggu karena mereka tiba lebih dulu. Dokter yang menangani menyampaikan kalau pasien sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit karena serangan jantung. Tubuh Rama seakan tidak bertulang saat mendengar penjelasan itu, ia pun terduduk di lantai dan terisak.

Karena kondisi sedang hamil, Raya tidak bisa berlari ia hanya berjalan cepat. sudah hampir sampai UGD, langkahnya terhenti melihat Rama menangis. Pria itu selalu terlihat tegar, tapi kali ini menangis.

“Abang,” panggil Raya lirih, tapi tidak sanggup mendekat. Jangan tanya air matanya, sejak tadi memang sudah tidak bisa berhenti mengalir.

Mario menyusul ke rumah sakit dan mendengar berita duka tersebut, segera ia menghampiri Rama dan membawanya duduk di kursi tunggu. Melihat Raya yang menangis dari jauh pun dihampiri.

“Raya, kalian harus kuat. Ayo,” ajak Mario.

Tanpa dijelaskan oleh Mario, Raya yakin kalau papinya tidak selamat. Ia menepis tangan Mario pelan lalu menghampiri Rama. Saling berpelukan dan menangis.

***

“Minum dulu Ra,” ujar Nia menyodorkan air mineral.

Raya meminumnya dan mengembalikan pada Nia. Mereka masih di rumah sakit menunggu jenazah Prasetio yang sedang diurus dan akan dimandikan. Rama yang sibuk mengurusnya. Sejak tadi ponsel Raya berdering, nama Bayu tertera di layar.

“Jawab dulu, Ray.”

Alih-alih menjawab, Raya malah mesilent bahkan memblokir kontak Bayu. Keluarga Gunawan menuduh Papinya bersalah, pengadilan pun memutuskan begitu. Jadi tidak ada lagi urusan dengan keluarga tersebut.

“Raya, lo yang sabar. Ingat lo lagi … hamil,” ujar Nia lirih.

Hanya anggukan kepala pelan dan hela nafas, respon dari Raya. sempat tidak sadarkan diri, tapi tidak ingin dirawat apalagi tidak bisa menyaksikan pemakaman Prasetio. Sebelum dimandikan, Rama dan Raya melihat wajah Pras untuk terakhir kalinya.

Tidak pernah Raya bayangkan ia akan berada di situasi ini, kehilangan Papinya juga nama baik keluarga. Masalah pernikahan dengan Bayu, sudah tidak dipedulikan. Beberapa hari ini ia dan Rama akan sangat sedih dan terpukul, setelah itu mereka harus memutuskan hal untuk kehidupan mereka ke depannya.

Kembali dari pemakaman, Raya masih ditemani oleh Nia.

“Lo mandi dulu ya, terus istirahat.”

Saat Raya berada dalam toilet, Nia mengirimkan pesan untuk Bayu.

[Semoga lo nggak menyesal karena sudah mengabaikan Raya]

Tidak lama ada panggilan masuk, tentu saja dari Bayu. Melihat belum ada tanda-tanda Raya selesai dengan urusan di toilet, Nia pun menjawab panggilan tersebut.

“Halo, Nia. Di mana Raya?”                                                 

“Nggak usah cari-cari dia, lo urus aja bunda lo itu.”

“Gue perlu bicara dengan Raya.”

“Dia udah nggak mau ada urusan dengan lo, udah antipati sama keluarga lo. Dengar ya Bayu, kita nggak akan tahu masa depan akan bagaimana. Semoga lo nggak menyesal.”

Panggilan pun diakhiri berbarengan dengan pintu toilet yang terbuka.

Beberapa jam sebelumnya, Bayu mendapatkan pesan dari Mirna kalau keputusan sidang menyatakan Prasetio bersalah. Keputusan tersebut seakan menjadi ketukan palu juga terhadap kelanjutan pernikahannya dengan Raya.

“Maaf Ra, kita berdua nggak berharap begini,” gumam Bayu.

Tidak lama kemudian, Mario menghubungi.

“Halo, Yah.”

“Bayu, Papi Raya … meninggal.”

“Hah, kok bisa?”

“Beliau tidak sadarkan diri setelah persidangan, serangan jantung.” Terdengar hela nafas di ujung sana. Bayu paham kalau Ayahnya pasti sedih, meski ada masalah dengan Pras, tapi kedua pria itu bersahabat sejak lama.

“Itu bukan salah Ayah, sudah ….”

“Ayah harap begitu, tapi ayah tidak sanggup melihat Rama dan Raya. semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan kandungan Raya.”

“Apa yah, kandungan?”

“Raya sedang hamil, terlihat perutnya … jangan bilang kamu tidak tahu? Raya mengandung anakmu, kan”

Bayu terdiam meski cecaran pertanyaan dari Mario di ujung sana. pikirannya menerawang mengingat sudah berapa lama ia meninggalkan Raya. Berapa bulan umur kandungan wanita itu, jika sesuai artinya bayi yang dikandung Raya memang anaknya.

“Argh.” Bayu mengusap kasar wajahnya. berkali-kali menghubungi Raya setelah obrolan dengan Mario ia hentikan begitu saja, tapi tidak dijawab oleh wanita itu. Malah sekarang tidak bisa dihubungi, sepertinya Raya memblokir kontaknya.

Menghubungi Rama, tidak mungkin. Ia sudah mengatakan hal yang membuat pria itu sakit hati, yang ada ia tidak akan diperkenankan bertemu. Berencana akan pulang ke Jakarta esok pagi, tentu saja untuk menemui Raya.

“Kalau benar anak itu anak gue, terus kita bercerai … ck, kenapa malah jadi begini sih.”

Perasaan Bayu semakin tidak karuan ketika membaca pesan dari Nia, bahkan setelah pembicaraan singkat di telepon membuatnya semakin merasa bersalah. Semoga lo nggak menyesal, kalimat itu akan terus terdengar di telinganya.

 

 

 

1
bunda DF 💞
aaah gemes sm bayu yg tengiiil
Nurwana
mudah mudahan nantinya Bayu tidak menyesal.
Nurwana
sabar raya, ayahmu lagi dijebak.
Yuliani Latif
di bab ni sy dah subscribe...sy rasa cerita ni kelakar....
Atala Putri
bagus semua lah pokoknya novel mu thor
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
nunggu penjelasan knp papi pras begitu
Ersa
Luar biasa
Sri Widjiastuti
pagi nya kerja, dihh malu2 in gak ya? klo jalan kek pinguin??
Sri Widjiastuti
bukannya bayu bilang dada rata ya??? 😂😂
Sri Widjiastuti
😂😂😂ada ya modelan kek bayu
dina
karya yang bagus dan menghibur
Okta Liska
masak bayu kayak gitu... walau salah papinya tp yg kena imbasnya
Tri Handayani
akhirnya cerita raya dan bayu berakhir happy ending,,d tunggu karya selanjutnya thorrr'sukses selalu dan semangat berkarya.
Zuhril Witanto
ah dah tamat
Zuhril Witanto
biarlah si bdni puasa dulu...
Zuhril Witanto
😂😂🤭
Ilfa Yarni
happy ending akhirnya mereka semua bahagia duh senangnya
Defi
Abang Zayn punya adik kembar duo cantik 🥰
Defi
eh ada Mada dan Erlan
Defi
meski sulit berdamai dengan masa lalu tapi hidup harus terus berjalan 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!