Dinodai Gus Zaky

"apa sebaiknya Aku melakukan sholat istikhoroh lagi ya .,!

satu kali lagi agar lebih yakin untuk tidak atau menerima ta'aruf ini pikiran Nazwa tengah berbicara kepada dirinya sendiri.

,Saat tengah malam nazwa kembali terbangun

Dia memantap kan niat nya untuk mengulang sholat istikhara nya lagi .

agar lengkap menjadi tiga kali.

Seperti biasa nya nazwa memulai dengan sholat tahajud dulu.

Setelah sampai di tahap memanjat kan do'a nazwa membayangkan rupa gus furqon.

Agar nanti dalam mimpinya dia di beri petunjuk dengan pandangan gus furqon.

Nazwa memutus kan untuk tidur kembali karna malam masih panjang.

Saat nazwa tengah terlelap.

(Gus furqon, !

nampak gus furqon tersenyum kearah nazwa dari kejauhan.

Nazwa hendak . Melangkah meng hampiri nya karna merasa penasaran .

Semakin nazwa mendekat.

Gus furqon pun malah semakin menjauh. begitulah seterus nya sampai pada akhir nya nazwa merasa lelah .

Dia duduk berjongkok.

Tapi gus Furqon seolah melambai kan tangan nya.

Dengan perlahan nazwa bangkit hendak melangkah kan kaki nya kembali.

Dan saat itu juga ada yang meraih tangan nya dari arah belakang.

Sontak nazwa menoleh ke arah seseorang yang  tengah memegang tangan nya.

"Astagfirullah...nazwa kaget .

Saat itulah dia juga terbagun dari mimpinya)

"Mimpi itu lagi... Ya allah petunjuk apa ini seolah aku akan capek sendiri kalau memaksakan diri...gumam nya.

Tapi kenapa harus selalu nampak gus zaky yang aku lihat di setiap mimpiku.

Nazwa tidak habis fikir kenapa lagi lagi harus gus zaky yang muncul dalam mimpinya

Padahal nazwa tidak pernah berfikir untuk berani menyukai gus zaky.

Seperti apa kata mbak mus.

Karna Gus zaky sudah di persiapkan jodoh nya.

**

Besok paginya.

Besok paginya nazwa di minta untuk membantu ustadzah zahra membeli peralatan  yang akan di gunakan para santri.

Guna membuat kaligrafi.

untuk kesenian para santri putri di kelas tahfidz agar ada kegiatan lain selain hafalan Qur'an.

Ustadzah zahra sengaja mengajak nazwa hanya ingin lebih mengenal nya untuk kakak nya.

Mereka berdua pergi ke pasar dan menuju area pertokoan khusus alat alat itu.

"Nazwa bagai mana menurut mu,kak furqon!" zahra memulai bertanya.

"  Hmm....Tidak gimana gimana ustadzah jawab nazwa dengan polos nya.

"Ya ampun maksud aku..

"Menurut kamu apa dia orang nya baik atau ganteng mungkin..! Ujar ustadzah zahra

"Hmm kurang tau ya ustadzah kalau baik pasti beliau baik .karena dia berilmu dan keturunan ulama juga,

"Dan kalau ganteng mungkin ganteng karna saya tidak  sempat memperhatikan nya..!

Zahra tersenyum. Ternyata nazwa memang  berbeda dengan gadis pada umum nya.

Tidak usah jauh-jauh membandingkan nya dengan perempuan lain. dia sendiri kalau bertemu dengan gus Zaky merasa sangat grogi dan ingin terus menerus memandang nya.

"Apa kamu akan menerima ajakan ta'aruf Nya..

"Nazwa terdiam ...dia jadi ingat kalau nanti malam dia harus memberi jawaban kepada kyai musfik.

"Nazwa ... Tegur ustadzah Zahra.

Kok jadi melamun..

Eh maaf ustadzah..

Apa semua ini sudah cukup tunjuk nazwa     pada barang barang yang telah mereka pilih.

Alih alih menjawab pertanyaan ustadzah Zahra.!

Nazwa lebih memilih menghindar dan tidak menjawab nya.

Karena dia memang belum punya jawaban nya.

"Oh iya seperti nya sudah jawab ustadzah Zahra.

Nazwa Membantu ustadzah Zahra membawa barang barang nya ke depan kasir.

Selesai membayar .mereka pun keluar dari toko itu.

"Nazwa apa tidak sebaik nya kita makan dulu mumpung lagi di pasar.

Nazwa yang memang pada dasar nya tidak pernah jajan tentu saja dia menolak dengan cara yang halus.

"Maaf ustadzah Saya masih kenyang.! sebelum berangkat Saya tadi sempat sarapan.

" kalau ustadzah mau saya akan temanin dan saya akan menunggu nya ujar Nazwa.

"Yah nggak enak dong Nazwa.!

Oya ustadzah apa ustadzah memang sering keluar.?

"Setahu saya kalau putra atau putri dari pemilik pesantren kalau keluar rumah pasti ada seorang sopir dan seseorang yang mengiringinya.

"Tidak Nazwa aku lebih suka bebas aku juga dibebaskan sama Abi asalkan masih di jalan Allah.

Aku juga banyak teman waktu kuliah di Kairo jadi aku sudah terbiasa berbelanja sendiri tanpa mau merepotkan santri santri abi ku.

"Oh syukurlah.!

" ustadzah sungguh mulia hatimu.

Puji nazwa..

"Biasa saja Nazwa menurutku kamu jauh lebih sempurna .!

bahkan kakakku  saja yang sudah dijodohkan dengan beberapa putri para kyai. tidak pernah menyanggupinya.

"Dan sekarang hanya sekali bertemu denganmu dia langsung meminta Abi untuk mengajukan ta'aruf atas dirimu kepada kyai musfik. Ucap Zahra.

"Oh iya ustadzah apa kita naik taksi saja

Kata Nazwa lagi mengalihkan pembicaraan.

"Maaf Nazwa kamu tidak enak ya membahas kak Furqon denganku.kata Zahra karna cenderung mengalihkan.

Bukan  begitu ustadzah maaf jangan salah paham ujar Nazwa.

"Saya hanya belum yakin dengan keputusan saya .!

"Saya hanya takut salah bicara jadi saya mohon maaf ustadzah..

Tidak usah minta maaf Nazwa kita sama sama perempuan aku tahu apa yang sedang kamu rasakan.

"Iya ustadzah terima kasih.

Mari...ujar nazwa.

Mereka menyusuri pinggiran pasar hingga sampai lah di tepi jalan raya.

"Zahra .!  nazwa...!

Panggil seseorang dari seberang jalan.

Kedua gadis itu serentak menoleh menatap ke arah orang yang tengah memanggil nama mereka.

"Bu nyai Fahira jawab nya ber samaan.

,Dari dalam mobil keluar lah sosok yang selalu terlibat dengan dua gadis ini .

Dia adalah gus zaky. Yang kini tengah berdiri di samping  bu nyai Fahira dan menatap kedua gadis yang hendak menyeberang untuk menghampiri dirinya dan bibinya.

Gus Zaky tersenyum menatap gadis itu.

Dan itu sukses membuat ustadzah zahra tersipu malu dia menjadi salah tingkah karena merasa gus Zaky Tengah tersenyum kepadanya.

Sedangkan Nazwa.

Yang menyadari senyuman itu pun segera menurunkan pandangan nya dia pun ber fikir kalau gus zaky tengah tersenyum kepada ustadzah Zahra, juga.

Seketika senyuman itu pun menghilang dari wajah tampan Gus Zaky saat melihat gadis yang tengah ia berikan senyuman menundukkan pandangan nya.

,Saat tengah menyebrangi jalan terlihat seorang pengendara motor yang melajukan motor nya sangat kencang .

"Awas... Teriak gus zaky dan bu nyai fahira yang melihatnya.

Dengan reflek gus zaky menarik tangan nazwa yang memang posisinya lebih ketengah dibanding zahra.

"Astagfirullah seru dua gadis itu bersamaan mereka sama sama syok karena tidak menyangka hampir diserempet pengendara motor.

"Kamu tidak apa apa ujar Gus Zaky kepada Nazwa yang masih terdiam karena syok.

'Nazwa menggeleng dengan pelan.

Sedang kan bu nyai Fahira menghampiri Zahra dan menenangkan nya

"Zaky... Panggil bu nyai fahira.

Zaki pun menoleh.

"Bukan hanya Nazwa yang hampir diserempet kenapa kamu hanya menyelamat kan Nazwa saja.

Zaky tergelak sebentar.

karna memang fokus nya zaky hanya kepada nazwa sedari tadi..!

"Oh  iya maaf karena tadi nazwa lah yang lebih dekat dari jangkauan ku.

Tutur gus zaky menjelaskan agar tidak terjadi salah faham..

Akhir nya Nazwa dan Zahra pun ikut satu mobil dengan Gus Zaky bersama bu nyai Fahira untuk pulang ke pesantren.

Di dalam mobil ustadzah Zahra bercerita banyak tentang banyak hal.

Dia terlihat sangat akrab dengan bu nyai Fahira sedangkan Nazwa dia Tidak berkomentar apapun dia hanya diam menjadi pendengar yang baik.

Sama halnya dengan gus zaky dia pun hanya fokus mengemudi tanpa mempedulikan apa obrolan mereka di belakang.

Nazwa dan ustadzah Zahra pun berpisah Di halaman pesantren mereka kembali ke kamarnya masing masing.

*Di ruang tengah saat gus Zaky

masuk bu nyai Fahira masih belum puas dengan apa yang dia ucapkan di pasar tadi.

"Zaky Kamu ini apa apaan sih.

Bisa bisanya kamu hanya menarik tangan Zahwa.

dan membiarkan Zahra begitu saja.

Apa kamu tidak memikirkan perasaan nya zahra..dia itu calon tunangan kamu..

"Bibi bukan kah aku udah jelasin tadi,ujar zaky

"Tapi kamu ini bener bener ya Zaky Kamu nggak peka banget kesal bibi  Fahira.sambil berlalu...meninggal kan zaky seorang diri.

Zaky kembali ke kamar nya.

Dia lagi lagi beristighfar.

Karena bayangan Nazwa selalu ada di pelupuk matanya.

Astagfirullah. astagfirullah. astagfirullah.

"Aku harus bagaimana sedangkan keluargaku telah menetapkan jodoh untukku tapi hatiku memilih wanita lain yang memang sudah aku rusak marwahnya, dan seharus nya aku memper tanggung jawab kan perbuatan ku gumam gus zaky .

Tapi ternyata aku hanya laki laki brengsek yang ber lindung di dalam jubah putih ini

"Kenapa dia  tidak pernah merespon sama sekali.

,Paling tidak membalas dengan tersenyum kembali kepadaku. Batin gus zaky terus berbicara se orang diri..

,Apa memang dia tidak pernah tertarik kepadaku barang sedikit pun apakah dia benar benar memantapkan hatinya untuk menerima Gus Furqon.

,Sedangkan aku tahu apa alasan nya selama ini menolak lamaran lamaran dari para pemuda yang meminangnya.

,Seharusnya akulah orang yang tepat..!

Astagfirullah seru ya lagi..

Dada Gus Zaky terasa sesak dia merasa tidak bisa menampung nya ingin dia meluapkan semua perasaan nya kini tapi karena dia di bekali  ilmu agama Zaky berusaha menahan  perasaannya sendiri.

,Zaky mengambil wudhu dan berniat sholat sunnah sekaligus bertaubat dan meminta ampunan atas dosa dosa yang di sengaja atau pun tidak.

*Saat waktunya sholat ashar Gus zaky bersiap pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat ashar.ber jamaah

Dan seperti biasa dia akan mengisi pengajian untuk para santri .

Saat hendak turun dari teras dia tidak sengaja berpapasan dengan Nazwa yang tengah menggendong ning Nadira.

Zaky terdiam sejenak Nazwa pun sama halnya. tapi Nazwa tidak berani  mendongakkan wajahnya.

Ingin sekali gus Zaky menjelaskan perihal      apa saja yang terjadi tempo hari.

Tapi dengan segera dia mengurungkan   niatnya.

Karena jikalau ada yang melihat akan timbul fitnah yang bisa merusak nama baik Nazwa dan dirinya. Tentu saja Gus Zaky tidak mau hal itu terjadi.

,Dia melangkah turun dari teras seraya mengucapkan salam kepada nazwa.

Assalamualaikum Nazwa..

waalaikumsalam Gus..

jawab Nazwa dengan segera.

Tapi Gus zaky iseng dan tak bisa menahan     nya.

Gus zaky melontarkan pertanyaan dalam bahasa arab..

Min aina 'nazwa (dari mana nazwa)

Nazwa ter diam sejenak dia sedikit ter heran.

Tapi dia tetap menjawab nya.

"Ana Min alsafhat uwlaa gus : (saya dari halaman depan gus)

Zaky- Mahu shueurak : (bagai mana perasaan mu )

Nazwa*    Ana bikhair : ( saya baik baik saja )

Zaky *       Sakron lak: ( sukurlah)

Zaky *        Ana aitadhir :(saya ingin meminta maaf)

Nazwa*    Asaf ealaa madhiha :( tentang apa )

Zaky*    Kulu ma hadath : (semua yang terjadi)

Nazwa"       Layu himu: ( tidak apa apa)

Nazwa*  Sadahbha awla guz ( saya duluan guz)

Zaky*       Na'am  Tafaddol : (  iya silah kan )

Dengan buru-buru Nazwa meninggalkan Gus Zaky.

Sedangkan Zaky sendiri melanjutkan langkah nya menuju masjid dengan tersenyum.

Ternyata gadis itu pintar juga gumamnya dalam hati.

Gus Zaky melanjut kan tugas nya.

Saat pengajian di mulai .semua santri putri .tak ter kecuali yang ada di kediaman bu nyai kulsum.

Bisa mendengarkan kajian nya.melalui pengeras suara.

Sesekali gus zaky menyelip kan sholawat yang di lantunkan dengan nada yang merdu.

Dengan kemerduan suara nya tidak diragukan lagi santri santri. Putri pada klepek klepek di buat nya.

Tak terkecuali ustadzah zahra.. yang sangat meng hayati sekali.

Sedangkan Nazwa dia cukup tersenyum seorang diri.