NovelToon NovelToon
Kekasih Sahabatku

Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.

Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.

Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.

Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

uji nyali

Saat ini Sesa dalam perjalanan pulang setelah acara nonton yang tidak menyenangkan itu. Mobilnya melaju dengan kecepatan lumayan tinggi karena hari sudah mulai larut. Badannya yang terasa lelah sangat merindukan kasurnya yang empuk.

Saat melewati jalan yang agak sepi hanya diterangi lampu jalanan disela pepohonan taman kota, Sesa merasakan ada yang tidak beres dengan laju mobilnya. Gadis cantik itu menepikan mobilnya, sebenarnya agak takut untuk memeriksa keluar mengingat jalan yang sudah sepi dan hanya beberapa kendaraan saja yang terlihat melewatinya.

"haduh bannya kempes lagi, mana ngga bawa ban serep hp juga lowbat, musti gimana dong??" Sesa kebingungan, ia menyandarkan badannya ke pintu mobil menundukkan kepalanya sambil berfikir apa yang harus dilakukannya, tak mungkin kan Sesa semalaman terjebak disini.

"mobilnya kenapa??"

Degggg....

Sesa hafal betul milik siapa suara itu.

Berlahan Sesa mengangkat kepalanya dan benar manik mata Sesa bertemu dengan pemilik suara itu. Suara yang selalu membuat hati Sesa bergetar tak karuan. Sesa terkejut, ia tak mendengar suara mobilnya bahkan tak mendengar suara langkah kaki mendekat tapi kenapa pria ini sekarang bisa berada disampingnya.

"bannya kempes, aku ngga bawa ban serep" jelas sesa tanpa berani menatap wajah dingin itu

"saya antar pulang" titah pria tampan itu seakan-akan ucapannya adalah perintah bukan ajakan

"ta .. tapi"

"nanti Doni yang akan mengurus mobilmu"

"tapi nan.."

"naik" potong pria yang tadi ingin mengantarkannya pulang itu mengintimidasi

Sesa membuka pintu belakang mobil, baru saja kakinya melangkah naik

"saya bukan supirmu" sinis pria yang duduk dibelakang kemudi

tak tau ingin berkata apa lagi sesa hanya diam dan pindah ke bagian depan, duduk bersebelahan dengan manusia es membuatnya ikut merasakan kedinginan

mereka saling diam tak ada yang berniat membuka percakapan sekalipun, Sesa yang mengalihkan pandangannya ke luar jendela, sedangkan si pengemudi hanya fokus ke jalanan didepannya, hinggaa...

"dimana rumahmu?? " suara itu tiba-tiba mengejutkan jantung sesa serasa mau copot

"di jalan xxxxxxx, nomor yy" jawab Sesa setelah berhasil mengendalikan diri dar rasa terkejutnya

"maaf, nanti mobilku bag.." Sesa memberanikan diri untuk bertanya

"saya sudah bilang, nanti doni asisten saya yang ambil. serahkan saha kuncinya" Sesa agak sebal karena ucapannya yang belum selesai selalu dipotong

"i.. iya" jawab Sesa lirih

Mobil mewah itu sudah sampai di depan pagar rumah Sesa. Dengan ragu Sesa menolehkan kepalanya kesamping.

"terimakasih kak udah nolongin aku" ucap Sesa lembut

"hemmm" hanya deheman yang sesa dapat

"tapi gimana kalo Della tau kamu anter saya pulang??" tiba-tiba Sesa teringat sifat posesif sahabatnya itu

"tidak usah banyak tanya" ketus lelaki itu

S*al Sesa seperti wanita penggoda yang takut ketahuan selingkuh setelah berduaan dengan kekasih orang.

"terimakasih" ucap Sesa sekali lagi sebelum keluar dari mobil mahal itu.

Tak ada sahutan kali ini bahkan setelah sesa menutup pintu mobil, sedetik kemudian mobil itu langsung melesat meninggalkan Sesa yang masih berdiri di depan pagar.

"huffttt, selamet selamet" ucap Sesa sambil tangan ya mengusap bagian dadanya. Hanya berduaan dengan manusia kaku dengan jarak sedekat itu mampu membuat Sesa seperti mengikuti acara uji nyali.

***

Hari-hari berikutnya berjalan seperti biasa. Sesa pun kembali beraktivitas di cafe, membuat cake, mencoba resep baru dan melayani pelanggan. Dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya yang ayu khas orang jawa, karena Sesa memang berdarah jawa dari sang kakek yang telah meninggal 5 tahun lalu.

"Sa, gue mau cake dong" ucap suara wanita yang mengagetkan Sesa. Ia tak tau sejak kapan Maya berada disitu

"kaget aku, dateng kok ngga bilang, nggak salam tiba-tiba udah minta makan aja"

"hehe abis gue laper beb, gue pesen matcha Mille crepes sama minumnya dalgona cofee latte ya"

"ngga nyambung banget, istirahat makan siang orang kantoran kok makan cake" gerutu Sesa tapi tetap melangkah kebelakang menyiapkan pesanan Maya

"ngapain tiba-tiba nongol??" tanya Sesa membawa nampan berisi cake

"males gue, mau makan di kantin kantor selalu ada yang ngerusak mood gue" keluh Maya

"kepala HRD itu lagi??" Sesa seakan paham betul siapa yang dimaksud Maya "jangan terlalu benci, nanti jadi cinta loh. benci dan cinta beda tipis" Sesa tersenyum mengejek

"dihhh" cebik maya

Bakery cake milik Sesa ini memang cukup dekat dengan kantor Maya. Hanya butuh waktu 5 menit dari kantor maya menggunakan mobil.

Maya adalah gadis cablak dan apa adanya. Maya bekerja sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan properti. Dibalik sikapnya yang sedikit urakan, Maya ialah gadis yang kuat dan mandiri. Bagaimana tidak, kini Maya hanya hidup sebatang kara seperti halnya Della. Ibunya meninggal 3 tahun yang lalu, sedangkan ayahnya entah dimana setelah meninggalkan Maya dan Ibunya 15 tahun yang lalu. Sejak Maya berumur 11 tahun, Ia tak pernah tau keberadaan ayahnya. Yang Maya tau, Ayahnya lebih memilih pergi dengan wanita yang lebih muda dai Ibunya. Maya kecil hidup sederhana hanya dengan ibunya sebagai buruh cuci. Tapi dengan tekat yang kuat untuk membahagiakan Ibunya, Maya berhasil mendapatkan beasiswa sejak di bangku SMA hingga kuliah berkat kepandaiannya. Masa terberat Maya adalah saat kehilangan ibunya, tetapi kedua sahabatnya, Sesa dan Della sealu berada di samping Maya. Sahabatnya tau hanya mereka yang Maya punya saat ini.

Walaupun berasal dari keluarga kaya raya, Sesa tak pernah pilih-pilih dalam berteman. Terbukti mereka bertiga hingga saat ini masih berteman walaupun status sosial Sesa berada dikelas konglomerat.

"buruan dimakan, biar suasana hatimu lebih baik"

"hemmm, rasanya ngga pernah mengecewakan" Maya menikmati cake buatan Sesa sambil memejamkan matanya, pertanda sangat pas di lidahnya

"biasa aja kali makannya, ngga usah merem-merem gitu, malu diliat orang"

"biarin aja" acuh maya tetap melakukan hal yang sama

"demi apa gue siang-siang malah makan cake sama ngopi, ngga gue banget ini mah" kekeh maya pada dirinya sendiri

"ya jelas demi menghindari HRD itu. ngga jelas banget kamu May, jangan-jangan kamu jatuh cinta lagi sama dia??udah lah May pacarin aja daripada jomblo lumutan"

"amit-amit" maya mengetukkan jarinya ke kepala kemudian ke attas meja " gaya loe Sa sok nasehatin gue pacaran, jomblo lumutan lah apa lah. Masih mending gue udah pernah pacaran, nah elu jomblo berformalin tau nggak" balas Maya tak terima

Sesa hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal mendapat balasan dari Maya

"udah deh gue cabut dulu, jam istirahat udah mau habis nih"

"iya hati-hati may"

"yuhuuuuu" maya berlalu

***

Kini hari semakin sore, lampu di teras cafe muali dinyalakan pertanda langit mulai menggelap. Saat ini gadis berambut hitam panjang itu sedang merapihkan display cake di dalam etalase, sambil mencatat apa saja yang perlu di reestock esok hari.

"saya mau cheesecakenya di take away"

Sesa lagi-lagi terkejut dengan suara itu, Sesa mengangkat kepalanya memastikan.

Degggg...

mata indah Sesa bersibobok dengan mata tajam itu

"dengar saya kan??" pria itu ingin menyadarkan Sesa dari aksi melamunnya

"i iya, maaf saya siapkan dulu" sesa salah tingkah karena kebodohannya

"silahkan pesanannya dibayar di sebelah sana"

Sesa menunjukkan tempat kasir berada

Setelah membayar pria dengan tinggi sekitar 180cm itu melangkah keluar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Sesa

Sesa masih memandangi pintu berkaca bening itu walaupun pria itu sudah tak terlihat lagi disana. Tangan Sesa bertahan tapi pasti mulai beranjak keatas, memegang bagian dadanya. Sesa merasakan jantungnya berdetak di atas data-rata.

kenapa Sesa selau seperti ini saat berhadapan dengan pria itu?? memangnya siapa dia?? apa hubungannya dengan sesa?? bukankah pria itu kekasih Della, sahabatnya??

yang masih penasaran tungguin kelanjutannya ya readers ☺☺

1
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Fitri Yani
aduh ini si Sesa knpa jdi menyek2 gini sihh
Taty Hartaty
ternyata ada ya malu² kambing /Grin/
Taty Hartaty
hmmm Mending pergi ihhh jalan di tempat aja cerita nya
Taty Hartaty
ihhh pengen nya Sesa pergi aja
Taty Hartaty
siapa ya
Taty Hartaty
astaga knp jg dibawa s rumah,Yuga tunggu Lo menyesal,ihh Thor bikin Sesa pergi trus Yuga patah hati ☺️
Rose 19
wah karma mu sudah berjalan ternyata, gimanasi rasanya di cuekin Yuga enak nya. /Joyful//Joyful//Joyful/maf aku senang atas deritamu
Rose 19
klo bisa ganti aja otaknya Yuga sama otak udang
Rose 19
Yuga selamat tabungan karma mu bertambah akan tiba saatnya kamu menikmatinya nanti.
Rose 19
Sesa entah bodoh atau munafik kamu mau aja jadi tameng meraja yang gak punya hati
Rose 19
klo aku jadi kamu Sa, udah aku tinggal kabur bodo amat sama keluarga si Yuga.
Rose 19
yuga gobl*k,anj***,ban****,kadal burik, buaya buntung ngapain loe ajak pacar loe ke apartemen se***. kan jadi esmosi aku🤬🤬🤬
Rose 19
untuk apa bertahan klo kenyataannya kamu yang paling tersakiti Sesa. /Sob/
Rose 19
udah lah Sa, kamu mundur dari pada di maki terus sama yang katanya sahabat. egois kamu Dela yang kamu tau cuma dari sisi kamu aja kamu gak tau gimanasi sakitnya Sesa.
Rose 19
othor tolong kirim orang ketiga untuk Sesa dan Yuga, tapi cwo klo bisa setara dengan Yuga.
Rose 19
ikut sesak, mencintai sendiri emang gak enak Sa. yang enak itu makan bakso pakai sambal.
Rose 19
kamu jangan egois Yuga bukankah Sesa sudah mundur dari perjodohan tapi kamu yang malah menariknya semakin dalam.
Rose 19
salahkan hati sesa saja yang salah berlabuh...
D_Mayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!