NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Jatuh Cinta

Biarkan Aku Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.8M
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

BIARKAN AKU JATUH CINTA
Ig @authormenia

Akbar diundang ke SMA dan bertemu dengan Ami yang muda dan cantik. Hatinya terasa kembali pada masa dia masih muda, bagaikan air dingin yang dituangkan air mendidih. Dia menemukan jiwa yang muda dan menarik, sehingga dia terjerumus dalam cinta yang melonjak.
Akbar menjalin hubungan cinta dengan Ami yang berumur belasan tahun.
Bagaimana hubungan dengan perbedaan usia 16 tahun akan berkembang?
Bagaimana seorang gadis yang memutuskan untuk menikah muda harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Berangkat Bareng

"Makasih, Mang Kir." Ucap Ami sebelum turun dari dalam mobil. Hari ini, hari pertama masuk sekolah lagi. Langkahnya ringan memasuki gerbang yang terbuka lebar. Sudah kangen ingin bertemu muka dengan teman-teman.

Tin.

Suara klakson mobil membuat Ami menoleh ke belakang. Segera berjalan menepi untuk memberi jalan. Namun mobil malah melaju pelan dengan kaca mobil depan kanan yang diturunkan.

"Good morning, Ami Selimut!" Sapa yang menyetir mobil yang tak lain adalah Almond.

"Eh, Emon. Wuih beneran seventeen with car." Ami tersenyum lebar. Teringat pembicaraan Almond waktu itu.

Almond tertawa lepas. "Tungguin, Mi! Aku parkir dulu."

Ami menunggu Almond yang kini menjadi pusat perhatian para murid yang berdatangan, terutama murid baru. Wajah tampan blasteran dan mobil baru yang mengkilat, menjadi daya tarik yang memikat.

"Ini oleh-oleh Dubai." Almond menyerahkan goodie bag yang ditentengnya.

"Ish, Emon. Kenapa repot-repot sih. Kan aku gak bisa nolak. Makasih so much ya, Mon." Ami menerima goodie bag dengan wajah semringah. Sekilas melirik jam tangan yang dikenakan Almond adalah kado ulang tahun darinya. Tersenyum, mengingat kini ia pun memakai jam tangan pemberian Akbar.

"Mon, smile atuh smile. Tuh murid baru pada liatin sama kamu." Ami menoleh pada Almond yang berjalan di sisinya.

"Iya-iya. Cerewet kayak emak-emak deh. Mereka kagum liat kita sebagai pasangan serasi." Almond mengumbar senyum sesuai permintaan Ami.

"Pasangan terasi? Bau dong." Ami memeletkan lidah. Segera mendahului meniti tangga. Terdengar tawa Almond yang mengejar langkahnya. Kemudian berpisah langkah di lantai dua. Menuju kelas masing-masing.

"Assalamu'alaikum, every badeh." Ucap Ami begitu memasuki pintu kelas yang terbuka lebar. Yang dijawab semua temannya tak kalah riang.

Ami menghampiri Kia yang sudah duduk manis dan melambaikan tangan. Sudah memilih bangku sesuai harapan. Bangku paling belakang jajaran kedua. "Yes, singgasana impian ini sih," ujarnya dengan girang. Ia menatap Kia yang merespon dengan tertawa. Teman sebangkunya itu meraih ranking kedua menggeser Wildan. Baru akan melanjutkan obrolan, teralihkan oleh kedatangan Ozi.

"Hai Mi, oleh-oleh Paris nanti aja pulang skul ya. Gak enak kalo ketauan yang lain. Soalnya aku cuma ngasih buat Ami dan Kia." Ozi berkata dengan suara pelan.

"Info diterima. Makasih, Ozi." Ami membulatkan telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O. Sementara Kia berterima kasih dengan wajah tersipu malu.

Tak lama bel pun berbunyi. Kegaduhan di dalam kelas berakhir saat Ami berteriak agar duduk rapih di bangku masing-masing. Selang beberapa menit kemudian, seorang guru perempuan masuk ke dalam kelas. Beliau memperkenalkan diri bernama Bu Elin yang akan menjadi wali kelas sekaligus mengajar mata pelajaran fisika.

Pulang sekolah, Ami menolak dengan sopan ajakan Almond yang akan mengantarkan pulang. Ditambah Mang Kirman juga sudah datang menjemput. Seperti biasa, ia mengajak Kia pulang bersama.

"Kia, nanti sabtu Teh Aul lamaran. Kamu hadir ya. Nih undangannya aku kirim." Ami membuka ponselnya yang dalam mode senyap. Dan matanya melebar karena baru menyadari ada pesan masuk dari Panda lima puluh menit yang lalu.

[Hm, gak ada lagi reminder lunch]

[Ah lupa. Ami udah sibuk skul ya]

[It's oke. Semangat belajar, Cutie]

[MU from Jakarta 😉]

Ami tersenyum dengan wajah merona membaca deretan pesan tersebut. Dibaca ulang lagi sampai tiga kali saking senangnya hati.

"Mi, udah belum kirimnya? Kok gak ada." Kia menatap Ami yang sedang senyum-senyum.

"Belum, Kia. Ini ada iklan lewat jadinya kepending." Ami kembali fokus mencari file undangan digital. Mengirimkannya kepada Kia. "Aku cuma ngundang kamu, Ifa, dan Sonya aja. Ngirim undangan ke Ifa sama Sonya mau nanti rabu. Kia datang ya!"

"InsyaAllah. Kirain mau ngundang sekelas." Kia terkekeh sambil menatap Ami.

"Entar lah ngundang sekelas mah kalau aku nikah." Ami tersenyum sambil memainkan alisnya.

"Wuah Ami. Planningnya udah sejauh itu. Bukan SMA, kuliah, KUA, ya? Curiga lulus SMA terus KUA, baru kuliah." Kia menggoda Ami diiringi kekehan.

"Eh, ya nggak dong. Kuliah dulu baru KUA lah." Kilah Ami yang sedikit kaget karena terjebak oleh ucapannya sendiri.

Kia turun di tempat biasa, lampu merah. Ami mulai leluasa untuk membalas chatingan Akbar. Duduk santai seorang dirì di jok belakang.

[Kak maaf baru balas. Hp silent dan naru buka]

[Hm, kirain reminder berlaku untuk di KL aja 😁]

[Semangat bekerja juga, Panda]

[ATK from Ciamis 🤭]

***

Akbar makan siang bersama Leo dan Gita di restoran dekat kantor. Diselingi obrolan membahas rencana meeting kedua bersama Mr. Hiko nanti hari jum'at. Meeting penentuan apakah pengusaha asal Jepang itu jadi investasi atau batal.

Bunyi notif terdengar dari ponsel Akbar yang tersimpan di dekat sikut kanan. Membuat obrolan terhenti karena ia penasaran ingin membuka pesan masuk masuk. Terutama karena sedang menunggu balasan dari Ami.

Leo memutar bola mata melihat Akbar tiba-tiba senyum-senyum sendiri. Bahkan ucapannya saja tidak ditanggapi karena pikiran sang boss tersedot seluruhnya ke layar ponsel.

Akbar : [ATK apa tuh?]

Ami : [Aku Tayang Kamu 🤪]

"Hahaha." Akbar spontan tertawa diiringi geleng-geleng kepala. Gemas. Andai dekat, ingin sekali menguyel-nguyel gadis muda yang selalu memancing perasaan itu.

Sikap Akbar mengagetkan Gita yang baru saja bergabung duduk lagi usai menerima telepon masuk dari orang kantor. Ia sampai menatap Leo dengan satu alis terangkat. Namun hanya dibalas sang asisten dengan kerjapan mata pertanda untuk diam saja.

Akbar masih betah melanjutkan chatingan. Mendadak terlintas ingin membalas gombalan. Mumpung Ami masih online karena katanya sedang di perjalanan pulang.

Akbar : [KTP deh]

Ami : [Singkatan apa tuh?]

Akbar: [Ku Tayang Padamu 😉]

Ami : [🙃🤸🤸🤸]

Lagi-lagi Akbar tertawa lepas. Namun deheman Leo akhirnya membuatnya sadar jika sebenarnya ia tidaklah sendirian.

"Sorry. Barusan temen nge joke. Kita lanjut bahas sampai mana tadi." Akbar menetralkan ekspresi wajahnya. Ia dapat membaca sorot mata Leo yang tersirat meledeknya.

Hari-hari dilalui diisi dengan kesibukan. Hingga tak terasa sudah sampai di hari jum'at. Akbar baru saja menyelesaikan meeting siang dengan Mr. Hiko dan berakhir dengan kesepakatan investasi. Ia membuka jas, melonggarkan dasi usai semua orang keluar dari ruangannya.

"Ram, lagi sibuk?" Tanya Akbar dengan ponsel yang melekat di telinga kiri. Ia menghubungi Rama.

"Lagi prepare mau pulang ke rumah. Aku pulang awal karena mau berangkat ke Ciamis nyusul anak istri. Plus hadir di lamaran Panji. " Sahut Rama di sebrang sana.

"Aku juga diundang Panji. InsyaAllah mau datang." Satu tangan Akbar bergerak mematikan laptop. Ia pun bersiap untuk pulang.

"Mau berangkat bareng, Bar? Mobil kosong. Aku cuma berangkat sama Zaky. Semalam dia baru datang dari Singapore. Kalau Papi Mami berangkat satu mobil sama Cia." Jelas Rama.

Akbar berpikir sejenak. Leo tidak bisa ikut karena harus mengambil alih pekerjaannya di kantor yang masih menumpuk. Hingga besok sabtu pun harus masuk kantor.

"Oke deh nanti jam empat aku ke rumahmu. Kita berangkat bareng." Akbar mengakhiri sambungan telepon. Tas kerja ditenteng. Ia bergegas keluar ruangan dengan langkah lebar usai menelepon sopir agar menjemputnya di lobi.

...****************...

Ingin nulis panjang, apa daya mata sudah lima watt. Maafkeun ya Bestie. RL lagi padat merayap. 🙏

1
Aira Azzahra Humaira
seeerrr tarik mang
Aira Azzahra Humaira
ahhaayyy aku yang kelonjotan serrr
Aira Azzahra Humaira
ah dasaaar cewek gatel
Pudji Widy
ami kan di tinggal ayah nya dr kecil,jadi di suka dan nyaman dg pria dewasa' Krn merindukan kasih sayang bapak nya
Pudji Widy
kenapa yg berasa dag Dig dug aku juga ya? hiss apa aku jatuh cinta sama Akbar?? amii..Akbar ku tikung yaaaa!!!!😀😀
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
3tahun bisa sabar, ehhh 1hari aja gak sanggup sih...
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
ehhh kode tuh...
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
🤣🤣🤣🤣
Aira Azzahra Humaira
ah camer perhatian amat
Aira Azzahra Humaira
MasyaAllah cutie 🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
pokoknya mah ter Ami amii 🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
Amiin
Aira Azzahra Humaira
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aira Azzahra Humaira
hahhhh bukan matre tapi kebutuhan 🤣🤣🤣
Aira Azzahra Humaira
selamat ya iko 😘
Aira Azzahra Humaira
hahhhh salam paham kira Anu ehm ehmmm ya sya 😂😂
Aira Azzahra Humaira
percintaan manis penuh dengan senyuman
Aira Azzahra Humaira
bukan mimpi itu Amii emang ayang lg nonton
Aira Azzahra Humaira
akbar jadi SUPORTERNYA Amii
Aira Azzahra Humaira
tuh akbar bijak orangnya suka deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!