Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Mira belum membuka suara nya masih terdiam, Bahkan untuk menatap Jack pun enggan.Zay masih saja bergelayut manja terhadap Jack, Zay mengajak Jack untuk bermain Namu di hentikan oleh Mira.
Mira meminta Zay untuk masuk kamar, Mengingat waktu juga sudah malam.
"Zay,, Masuk kamar sanah tidur ini sudah waktu nya, Nanti main nya kapan-kapan" Mira memberi perintah terhadap sang anak.
"Selamat malam sayang, Semoga mimpi in dah" Jack pun mengucapkan nya sambil mengecup kening Zay.
"Terimakasih Om,Zay bobo dulu ya" Zay pun pergi meninggalkan Mira sama Jack di ruang tengah.
Setelah kepergian Zay, Jack pun mulai membuka suara.
"Apa yang telah terjadi, Kenapa tadi kamu pergi buru-buru dan kenapa juga tidak pulang bareng pak sopir? " Rentetan pertanyaan itu pun keluar dari mulut Jack.
"Saya tidak mau merepotkan orang lain, Selama Saya bisa sendiri maka akan saya lakukan. Tidak terbiasa di perlakukan seperti itu" Ucap Mira dengan nada dinginnya.
Hal itu membuat Jack merasa ada yang aneh dengan Mira, Biasa Mira meskipun suka jutek Tetapi ketika bicara tidak pernah membuang muka.
"Mama bilang apa tadi sama kamu, Apa dia menyakitimu? Jika ia maka katakan jangan takut, Ada aku bersama mu" Jack mulai menyelidiki apa yang terjadi antara Mira dan bu Merlin, Mengapa setelah pertemuan itu tidak ada raut kebahagiaan. Namun malah terlihat sedang menyimpan banyak luka.
"Tidak bilang apa-apa, " Mira menjawabnya dengan singkat.
"Jika tidak apa-apa lalu kenapa kamu seperti ini, Dan kenapa juga itu mata mu sembab seperti habis menangis" Jack seolah sedang mengintrogasi seorang tahanan, Semua pertanyaan yang di lontarkan Jack tidak mungkin di jawab oleh Mira.
Mira juga bukan orang yang suka mengadu, Mira juga tidak mau hubungan antara ibu dan anak akan hancur karena dirinya.
Kejadian tempo lalu membuat Mira sadar, Jika memilih bersama namun meninggalkan keluarga juga itu bukan pilihan yang tepat.
"Ada hal penting yang akan Saya sampai kan, Mungkin ini juga terdengar sangat mendadak. Mungkin ini jalan terbaik untuk kita semua, Hinga tidak ada yang terluka lebih dalam lagi setelah ini. Saya harap kamu bisa menerima keputusan ku sa'at ini. " Ucap Mira dengan nada yang lirih.
"Mungkin kita tidak di takdir kan untuk menjadi sepasang suami istri kita hanya di takdir kan sebagai Bos dan karyawan. Semoga kamu nanti bisa mendapatkan jodoh yang sesuai dengan dirimu, Tidak seperti aku sudah janda miskin pula. " Mira berbicara dengan nada yang pelan Namun berhasil membuat hati Jack teras sesak ketika mendengar semua kata yang terlontar.
Seketika dunia Jack serasa hancur, Untuk bernapas pun rasanya sulit. Ini ternyata akhir dari perjuangannya untuk mendapatkan Mira, Jack pun belum bisa berkata apapun. Jack mulai mengatur napasnya dan menetralkan pikirannya.
"Mama bilang apa sama kamu sehingga kamu seperti ini? Jack bertanya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Mama tidak bilang apa pun, Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk anak nya dan yang terbaik buat anak nya itu bukan aku. Semoga kamu mengerti dengan semua keputusan ini"Mira menekan kan di setiap kata yang di ucap kan.
"Pasti ada yang tidak beres, Tidak mungkin kamu bersikap seperti ini jika bukan karena mama" Jack pun mulai tidak bisa mengontrol emosinya tujuan nya sa'at ini meminta penjelasan terhadap mamanya.
"Ok jika kamu tidak mau menjawab, Maka akan ku cari tahu sendiri tentang semua itu" Ucap Jack sambil berdiri, Jack akan segera pergi dari rumah Mira dan mencari keberadaan Merlin.
Jack berpamitan untuk pulang dari rumah Mira. Sementara Mira menjatuhkan tubuh nya di atas sofa, Tangis yang tadi di tahan selama berbicara dengan Jack akhirnya turun juga.