NovelToon NovelToon
Pembalasan Mantan Istri

Pembalasan Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.

Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.

Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.

"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.

Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋

DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Panggilan "Mas"

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tetapi David tak kunjung pulang ke mansion. Makan malam pun Rara lewatkan sendirian hanya bersama para pelayan. Leon pun tadi hanya menemani sejenak menjaga Rara dan kini asisten David itu pun sudah pulang ke apartemen pribadinya.

"David ke mana ya? Di telepon enggak diangkat dari tadi. Apa dia marah sama aku?" batin Rara sendu.

Selepas makan malam, istri David ini mondar-mandir terus di ruang tamu. Menatap pintu utama sambil memasang pendengarannya secara tajam, jika sewaktu-waktu mendengar deru mobil suaminya tiba di mansion.

"Nyonya, sebaiknya istirahat saja di kamar. Biar saya saja yang menunggu Tuan pulang," ucap sang pelayan wanita dengan sopan.

"Enggak apa-apa Bik, biar saya tunggu suami saya."

"Baiklah kalau begitu, saya permisi ke dalam dulu Nyonya."

"Iya, Bik. Kalian istirahat saja," ucap Rara.

Akhirnya para pelayan masuk ke area dalam. Dan tanpa terasa mata Rara yang sudah mulai mengantuk akhirnya memejamkan mata. Dan dirinya tertidur di sofa.

Dua jam kemudian, David tiba di mansion. Ia begitu terkejut saat pelayannya membuka pintu dan mengabarkan bahwa sang Nyonya tertidur di sofa ruang tamu hanya untuk menunggu dirinya pulang. David pun menyuruh pelayannya untuk beristirahat kembali.

Tangannya terulur membenahi rambut istrinya yang jatuh menutupi sebagian wajahnya. David menatap Rara yang sedang tertidur pulas di sofa dengan tatapan sendu. Sebuah helaan nafas berat meluncur tanpa sadar dari bibirnya.

"Dasar bandel ! Kenapa malah nunggu aku pulang. Fiuhh..." cicit David lirih.

Akhirnya ia menggendong Rara dan membawanya masuk ke dalam kamar sang istri. Ia rebahkan secara perlahan tubuh istrinya bak porselen yang mudah pecah.

Sehingga ia sangat hati-hati sekali melakukannya. Khawatir juga untuk membuat sang istri yang sudah tertidur pulas menjadi terbangun. Diselimutinya tubuh sang istri perlahan-lahan. Serta mengatur suhu pendingin ruangan yang pas.

"Cup..."

Sebuah kecupan hangat nan singkat mengalir indah dari bibir David pada kening Rara.

"Selamat malam sayang," ucap David lirih.

Lantas ia segera beranjak pergi menuju kamarnya yang ada di samping kamar Rara melewati pintu penghubung khusus.

Tanpa diketahui David, sesungguhnya Rara telah terbangun sejak David menggendongnya. Namun Rara yang bingung dan canggung, akhirnya memilih untuk tetap memejamkan matanya hingga David pergi.

Ia menatap kepergian David dengan pandangan yang nanar dan rasa bersalah.

"Maaf," batin Rara sendu.

☘️☘️

Keesokan harinya.

Sepasang pengantin baru ini, pagi ini sarapan seperti biasa. David berusaha membuat Rara nyaman dan tidak canggung dengan status baru mereka. Terlebih suami istri yang sudah sah namun harus berpisah kamar.

"Mas, mau aku buatkan teh tubruk?" tanya Rara.

David yang tengah menenggak air putih selepas sarapan langsung tersedak mendengar Rara memanggilnya dengan sebutan Mas.

"Uhuk... uhuk..."

"Hah, Mas kenapa? Kok jadi kesedak begini? Minumnya pelan-pelan dong," cicit Rara mendadak bawel.

David hanya tersenyum tipis melihat perhatian kecil Rara padanya. Terlebih saat ini tangan Rara tengah mengelus-elus punggungnya.

"Sudah, aku enggak apa-apa kok Ra. Kamu tadi nawarin ke aku minum teh?" tanya David.

"Iya, Mas. Kan kemarin mahar pernikahan kita teh tubruk. Jadi aku ingin buatin untuk Mas," ucap Rara.

"Boleh, Ra. Aku tunggu di ruang kerja. Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan sebelum minggu depan kita ke Indonesia," ucap David yang diangguki oleh Rara.

Tak berselang lama, Rara pun mengantarkan dua gelas teh tubruk favoritnya. Satu untuk dirinya dan satu untuk sang suami.

"Mas, apa aku boleh memanggilmu seperti itu?" tanya Rara lirih dan sedikit canggung.

"Apapun selama hal itu yang kamu suka dan membuatmu nyaman, silahkan saja. Aku enggak akan mempermasalahkan hal tersebut," ucap David seraya tersenyum sumringah.

"Terima kasih," cicit Rara seraya tersenyum sumringah.

Akhirnya David menyodorkan beberapa dokumen mengenai hal-hal yang perlu dipelajari oleh Rara untuk memantapkan langkah menjalankan big project pembalasan.

Bahkan David mendatangkan mentor khusus untuk melatih Rara bersikap selayaknya seorang Komisaris Utama sekaligus istri CEO. Selain meneliti kelemahan pihak lawan.

Bahkan kabar pernikahan siri antara mantan suaminya dengan mantan sahabatnya itu sudah Rara ketahui. Hingga perihal mantan mertuanya yang belum meresmikan pernikahan putra sulungnya itu bersama Anita karena ingin memiliki cucu dahulu, Rara juga tahu.

"Bagaimana bisa dapat cucu kalau menantunya mandul tak punya rahim. Dasar bodoh!" maki Rara membaca seluruh hasil penyelidikan tersembunyi yang dilakukan Leon dan orang kepercayaan David tentang keluarga Pram.

Bahkan saat Rara membaca lembar berikutnya, dirinya begitu tercengang mengetahui fakta lain bahwa Sisy, mantan adik iparnya yang masih kuliah, menjadi brand ambassador PT. GINCU.

Sisy sebagai model pemula, langsung mendadak naik daun. Pamornya meningkat tajam menyingkirkan beberapa model papan atas lainnya yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman brand ambassador produk kecantikan ternama. Sungguh mengejutkan sekaligus mencurigakan, pikir Rara.

Sangat aneh sekelas mantan adik iparnya itu menjadi brand ambassador produk utama PT. GINCU yang baru saja launching. Padahal produk tersebut akan digunakan untuk bahan tender baru bulan depan yang bersaing dengan PT. MENOR, perusahaan milik David dan Rara.

"Apa kamu tidak curiga, Mas?" tanya Rara.

"Tentang Sisy maksud kamu?"

"Heem," jawab Rara singkat.

"Curiga, tapi dia melakukan negosiasi dengan siapa masih belum kita ketahui. Anak buahku masih menyelidikinya. Kamu tenang saja, Ra. Apa yang mereka tabur pasti tak lama lagi akan mereka tuai," ucap David meyakinkan istrinya.

"Aku sangat mengenal wataknya. Aku yakin dia pakai jalan belakang untuk memuluskan karirnya. Huft... kenapa dahulu mataku tertutup dengan keluarga toxic seperti itu," cicit Rara terdengar menyesal.

"Jangan menyesali apa yang sudah terjadi. Jadikan saja pelajaran di masa depan. Oh ya jangan lupa besok kamu sudah mulai kelas. Semangat, Ra."

"Iya, Mas. Terima kasih banyak," ucap Rara.

"Hem," jawab David singkat.

☘️☘️

Kediaman Mama Dian.

Pram, Anita dan Mama Dian tengah berada di ruang tamu. Hari ini kebetulan hari libur sehingga Pram mengajak Anita bertandang ke rumah Ibunya.

Sisy sedang tidak ada di rumah. Adiknya itu sejak semalam tak pulang. Kabarnya sedang ada pemotretan di luar kota.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Mama Dian to the point.

"Anita belum hamil, Mah. Mohon bersabarlah," ucap Pram.

"Apa kalian sudah periksa ke rumah sakit? Mungkin ada masalah atau hal lain? Kan Anita pernah keguguran, mungkin saja itu berpengaruh." Mama Dian menatap keduanya dengan sorot mata tajam.

"Kami sudah periksa bersama. Dan hasilnya semua baik-baik saja, Mah. Ini silahkan Mamah periksa sendiri," ucap Pram seraya menyodorkan sebuah amplop khusus dari rumah sakit.

"Untung aku bergerak cepat. Jika tidak, kedokku pasti cepat terbongkar di hadapan mereka. Huft... dasar nenek tua !" batin Anita geram melihat Mama Dian membaca dengan seksama dokumen rumah sakit tersebut.

🍁🍁🍁

1
tessa arum
keren
Julia Vanka
Luar biasa
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Asyatun 1
keren thoor
Novano Asih
mahal amat biaya rumah sakit sampai perawatan hingga sembuh 2 M😂😂😂tp syukurin biar nyahok itu Pram sama Anita
Virna Rosse
anak rara mungkin
Wicih Rasmita
Luar biasa
Zuhril Witanto
waduh berat juga
Zuhril Witanto
gratisan
Zuhril Witanto
dasar
Zuhril Witanto
kok di tampar...kan itu kesayangan anda
Zuhril Witanto
ternyata nagih utang
Zuhril Witanto
kira2 sisy bertengkar ma siapa yah
Zuhril Witanto
ada apa nih
Zuhril Witanto
awas ada yang bangun
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
gimana mau hamil wong rahim gak punya
Zuhril Witanto
sisy kah
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
kayak ya anaknya Rara masih hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!