Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nasib baik
Kyara menatap langit yang masih mengalirkan rintikan air yang begitu deras. Menghembuskan nafasnya kasar ke udara. Hari ini tepat satu bulan dirinya bekerja di salah satu perusahaan ternama di kotanya sebagai OB. Sudah beberapa hari ini dirinya telat datang ke perusahaan karena hujan deras yang sudah hampir seminggu mengguyur kota.
Kyara hanya bisa mengandalkan kedua kakinya sebagai transportasi untuk sampai ke perusahaan. Ya, Kyara menempuh perjalanan dari kosan tempat tinggalnya ke perusahaan dengan berjalan kaki. Jarak kos ke perusahaan jika ditempuh dengan berjalan kaki memakan waktu setengah jam. Jika hujan seperti saat ini, Kyara hanya bisa pasrah dengan keadaan. Jika ia tetap menempuh perjalanan, bisa-bisa tubuhnya basah kuyup tiba di perusahaan. Maka dari itu Kyara memilih menunggu sejenak hujan sedikit reda barulah dirinya berangkat ke perusahaan.
"Waktuku sudah termakan 10 menit menunggu hujan reda saja." piiuhhh... Kyara hanya bisa pasrah jika dirinya terlambat lagi kali ini. Ia sudah terbiasa mendapatkan caci maki rekan kerjanya. Dan kali ini Kyara yakin, jika kata mutiara menyakitkan itu akan kembali ia dapatkan.
"Biar Ibu antarkan saja kamu ke perusahaan, Kya. Hujan masih cukup deras. Kamu bisa-bisa terlambat lagi jika berjalan kaki." Ibu Nani pemilik kosan Kyara mencoba menawarkan. Sudah sering kali dirinya menawarkan tumpangan kepada Kyara ketika kondisi sedang seperti saat ini. Namun wanita keras kepala bernama Kyara tetap akan bersikeras menolaknya. Dirinya tidak ingin menyusahkan orang lain. Ibu Nani sudah sangat baik kepada dirinya. Ia tidak mau selalu menyusahkan wanita paruh baya itu lagi.
Melihat penolakan dari raut wajah Kyara, Ibu Nani langsung kembali angkat bicara. "Kali ini saja, Kya. Jangan menolak. Sekalian Ibu juga ingin ke supermarket membeli beberapa cemilan."
Kyara terdiam sesaat. Ia tidak tega melihat mimik wajah permohonan dari Ibu Nani. Sekali lagi Kyara melirik jam di pergelangan tangannya. Waktu tinggal 15 menit lagi sebelum masuk jam kerja. "Baiklah, Bu. Kya ikut dengan Ibu. Maaf selalu merepotkan." ucapnya begitu sungkan.
Ibu Nani tersenyum lebar. Dirinya tak menyahuti ucapan Kyara. Menuntun Kyara untuk masuk ke dalam mobilnya. Ibu Nani segera melajukan mobilnya ketika Kyara sudah duduk sempurna di samping kemudi.
Tidak membutuhkan waktu lama, 5 menit kemudian Kyara sudah sampai di depan gerbang gedung perusahaan. "Terimakasih sudah mengantarkan Kya, Bu." Kyara berucap seraya mengulurkan tangan ke arah Bu Nani untuk di salami.
Bu Nani menyambut uluran tangan Kyara. "Sama-sama, Kya. Baik-baiklah dalam bekerja. Semoga hari ini pekerjaan kamu berjalan dengan baik, Kya." mengelus puncak kepala Kyara.
"Aamiin. Terimakasih, Bu. Kya turun dulu."
Setelah mendapatkan persetujuan dari Bu Nani, Kyara segera turun dari mobil. Kaki mungilnya berlari secepat mungkin untuk masuk ke dalam gedung perusahaan. Tidak lupa Kyara menyempatkan melirik jam di pergelangan tangannya.
"Sepertinya aman! Masih ada waktu 7 menit lagi." gumamnya seraya berjalan kencang masuk ke dalam lift setelah sebelumnya melakukan absen di lobby.
Di dalam lift Kyara dapat melihat pandangan sinis teman-teman wanita yang seprofesi dengannya. Kyara mencoba mengabaikannya. Hal seperti ini sudah sering kali terjadi selama satu bulan terakhir ia bekerja. Kyara tidak mengerti mengapa mereka tidak suka kepadanya.
Tepukan di bahunya membuat Kyara yang sedang termenung terlonjak kaget. Kyara mengelus dadanya ketika tahu siapa yang melakukannya.
•••
Selamat membaca karya terbaruku. Semoga pada suka, ya. Jika kalian menyukai cerita Gerry dan Kya. Mohon berikan dukungan dengan cara like, komen dan votenya agar authornya lebih semangat menulis. Terimakasih. ^_^
bab ini kata Calvin wajah Cilla mirip dengan Bianca
Eeeeee...ini masalah Citra juga lamban dalam mengatasi kecurigaan Rania. Bahkan sudah ada peristiwa berani pegang atau mau betulin dasi juga masih lamban mengatasi Citra. Tapi bukan William kalau tidak heboh dulu wkwkwk
Ato bumil...hajar tuh pelakor tanpa ampun