Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.
Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah
Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.
Semoga suka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi stalker
Alea is calling.....
"Langsung ke parkiran, ya, saayyy......"
"Oke."
Mikayla memasukkan laptopnya ke dalam tas.
"Ma, aku pamit dulu, ya." Mikayla menyalim tangan mamanya.
Samira adiknya sudah berangkat sejak tadi. Sedangkan adiknya Okta masih tidur.
"Sudah dijemput?"
"Iya, ma. Alea sudah nunggu di parkiran. Pergi dulu, ya, ma."
"Hati hati, sayang."
Mikayla tersenyum sebelum melangkah pergi.
Dia masih tersenyum, walau masih terkantuk kantuk, Mikayla lega karena dua proyek yang dikerjakannya sampai larut malam sudah selesai.
Saat melewati pertigaan lorong, langkahnya dihentikan oleh laki laki yang ngga ingin ditemuinya pagi ini.
"Temani saya nemuin klien," ucap laki laki itu tanpa.menoleh. Dia terus saja berjalan seakan berbicara dengan tembok.
"Maaf, saya ngga bisa, pak. Teman saya sudah nunggu. Permisi." Mikayla mempercepat langkahnya mendahului Nicholas.
Dia bukan siapa siapa, hanya akuntan saja. Meeting dengan klien bukan urusannya
Alea dan kedua temannya sedang menunggunya. Ngga mungkin Mikayla menolak kebaikan ketiga temannya yang sudah repot repot menjemputnya.
Mikayla juga ngga ingin ketiga temannya tau kalo pak bos berada di rumah sakit yang sama dengannya.
Bisa jadi cerita baru.
Nicholas menghentikan langkahnya sambil meletakkan kedua tangannya di saku celananya. Dia menatap kepergian mantannya yang terburu buru seperti dikejar hantu.
DIa mau kemana sampai berani menolak permintaan bosnya...?
Flashback on
Nicholas sudah sengaja menginap di kamar inap papinya karena melihat Mikayla tadi malam.
Dia lembur di rumah sakit?
Oke.
Besok aku akan mengajaknya saraoan.
Mami dan omanya sampai heran mendengar keinginannya untuk menginap. Sayangnya papi sudah tidur, tidak sempat ikut kaget dengan keinginannya yang mereka anggap aneh. Padahal menurut Nicholas biasa saja.
Apa salahnya menginap dan menemani papinya.
Sayangnya tujuannya ngga murni. Nicholas menahan cengirannya.
"Oma ketemu teman perempuan kamu waktu SMA," cuit oma Suci. Beliau teringat gadis cantik yang ditemuinya.tadi.
"Kok, oma bisa tau teman SMA Nicho?" Alisnya sampai menyatu karena heran. Seingatnya omanya ngga pernah bertemu teman teman SMAnya, apalagi perempuan.
"Mami kamu yang bilang."
Nicho melirik maminya yang tampak sibuk dengan ponselnya.
"Siapa, mam?"
"Hemm....?"
"Nama teman SMA Nicho....."
"Yang tadi itu loooh, yang di lorong....." Oma Suci mengingatkan.
"Mami lupa namanya. Hanya pernah lihat. Familiar gitu.....," dusta mami Nicholas-Nastiti tenang.
"Waaah, kalo tau kamu lupa namanya, oma mau nanya tadi," sesal oma Suci.
"Lagian ngapain juga mama mau tau namanya? Nicho sudah punya calon istri, mam."
"Siapa tau putus," jawab omanya cuek.
"Maa......"
"Nicho, ini lebih cantik loh," ucap omanya kemudian tertawa melihat wajah kesal mantunya
Nicho pun tergelak mendengarnya.
Dalam hati dia penasaran tentang teman SMAnya yang ditemui mami dan omanya.
Mika kah?
Endflashback
Nicholas berjalan perlahan mengikuti Mikayla hingga akhirnya dia tau tujuan gadis itu.
Ternyata temannya sesama akuntan yang menjemputnya.
*
*
*
"Mika, bangun. Kita ngopi dulu," panggil Nala pelan membangunkan Mikayla yang sedang pulas tertidur.
Mereka sudah tiba di coffee shop.
"Dia kecapean, ya?" Rumi menatap Nala yang belum berhasil membangunkan Mikayla.
Alea yang sudah mematikan mesin mobilnya, menoleh ke jok penumpang.
"Dicubit aja lengannya," usul Alea.
Nala melakukan apa yang disuruh Alea untuk membuat Mikayla terjaga.
"Aduuuh...... Sakit, Nala," ringis Mikayla sambil membuka matanya walau agak berat.
"Tidur terus, sampai ngiler, tuh," ejek Rumi terkekeh.
"Dengkur juga," kekeh Alea berdusta.
"Masa, sih." Reflek Mikayla mengusap bibirnya.
"Ngga ada, tuh. Bo'ong," kesal Mikayla sambil manyun.
Ketiga temannya tergelak gelak.
"Udah, ah. Sekarang kita ngopi dulu," putus Alea sambil membuka pintu mobil.
"Ayo," balas Nala dan Rumi berbarengan.
"Ayo, Mikaaa.... Masa mau tidur terus," ajak Nala saat Mikayla masih malas malasan mau keluar dari mobil.
"Iya...." Mikayla membenarkan rambutnya yang agak berantakan karena tertidur tadi.
Padahal.dia hanya memejamkan matanya sebentar saja, tapi langsung nyenyak seperti pingsan. Tau tau sudah tiba di coffee shop yang ngga jauh dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Harum kopi membuat matanya bisa melek.
Bahkan Alea memesankan mereka roti bakar juga.
"Loh, Mikayla, kan, kakaknya Okta?"
Bukan hanya Mikayla yang menoleh, Alea cs juga melihat ke arah datangnya suara berat yang menyapa itu.
Mikaaa..... Kamu tau aja dimana adanya laki laki tampan, jerit Nala dalam hati.
Keren banget nih laki. Kenal dimana, Mika? batin Rumi sambil melirik Mikayla yang masih belum sadar sesadar sadarnya.
Alea.melirik Mikayla yang masih seperti orang bingung.
Laki laki itu tertawa melihat reaksi Mikayla yang masih belum bisa mengingatnya.
"Ringgo, yang nabrak adik kamu."
"Haa....?" Ketiga teman Mikayla kaget, karena baru tau Okta kecelakaan gara gara ditabrak laki laki ganteng ini.
"Ngga sengaja," senyum Ringgo di sisa tawanya.
"Oooh....."
Mikayla tersenyum malu.
"Maaf, saya lupa. Kok, ngopi di sini?" tanya Mikayla.
"Mau meeting sama bos kamu, Pak Nicholas."
Mikayla manggut manggut.
Jadi maksudnya meeting tadi sama Ringgo?
Kamu kenal Nicholas?
"Maaf, ya, belum sempat jenguk Okta lagi."
"Ngga apa."
"Keadaannya gimana?"
"Sudah mau sembuh."
"Syukurlah. Oke, kalo gitu saya duluan, ya."
"Iya."
Sebelum pergi, Ringgo tersenyum pada ketiga teman Mikayla yang sedang menatapnya.
"Aku juga mau ditabrak sama laki laki seganteng itu," tukas Rumi saat laki laki itu sudah menjauh.
"Iya, aku juga mau," timpal Nala.
"Ingat pacarnu yang tenaga medis, Nalaaa.....," kekeh Alea.
Mikayla pun tertawa berderai.
"Kelihatannya dia suka sama kamu, Mika. Aduuuh.... aku patah hati," tukas Rumi sangat antusias.
"Ganteng loh. Kayaknya dia bos juga, kayak pak bos kita," tebak Nala.
"Kamu beruntung, Mika. Pepet terus jangan sampai kendor " sambung Alea memberi semangat.
"Apaan, sih. Kalian terlalu berpikir jauh." Mikayla.menggelengkan kepalanya dengan harapan fiktif ketiga temannya.
"Sudah jelas tanda tandanya, Mikaaa....," kompor Nala makin menyala.
"Iya, Mikaaa. Masa kamu ngga nangkep, sih, sinyalnya," sambung Rumi ngga habis pikir dengan kelemotan temannya.
"Kalo di novel novel, cerita begini judulnya nabrak adiknya, dapat nikahi kakaknya. Mantap ngga tuh," kekeh Nala membuat Rumi dan Alea juga tergelak.
Mikayla hanya tersenyum sambil membatin, ada ada saja.
Lagian Mikayla trauma dengan laki laki yang sangat kaya raya.
Laki laki dengan kondisi standar saja belum tentu mau menerima keadaannya.
Tanpa.mereka sadari di sudut coffee shop itu, Nicholas melihat semuanya dengan jelas.
Wajahnya tampak kesal.
Nicholas mengenakan topi dan masker agar ngga dikenali para pegawainya.
Nic blm bs move on dr Mika
DinDut itu pacarku ngasih iklan
ayoo thor...cemangat up...up...up...up...
Akhirnya muncul jg statement ini, dari awal Ringgo muncul ,aku cuma nunggu kpn statement ini sounding dan pasti kejadian nih. Ntah alasan apa yg dipake Mika.
Mika pasti pindah ke perusahaan Ringgo , ini yg nanti bs jd pintu masuk hubungan segitiga, Nicho- Mika-Ringgo.
padahal Dy yg ngerusak Miklay tega dy ngomong kyk gitu
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
gimana y reaksi mama niko klu tau ternyata calon mantunya udah g perawan karena selingkuh dgn sahabat niko.
hancur lebur hati Mikayla,
lagi" penghinaan datang dari orang yg pernah di cintai.
belum lepas ingatan Mikayla tentang penghinaan nyonya Nastiti yg terhormat, sekarang semakin di tambah goresan luka Mikayla,
Kuat yah Mikayla, kami selalu mendoakanmu ,kamu harus yakin ,lambat laun kebenaran akan terungkap .
mengetahui penyebab Mikha memutuskan hubungan mereka krn keinginan ibunya (Nicho) dan Ringgo bs menerima Mikha.