hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
cklekk...
sersan membuka pintu dan yang pertama dirinya lihat adalah istrinya sedang tertidur nyenyak kemudian sersan juga ikut membaringkan tubuhnya di samping sang istri lalu memeluk nya dengan erat.
cup..
"aku berjanji tidak akan pergi meninggalkanmu" gumam sersan dengan lirih.
"maaf kalau aku membuatmu berpikir berat"
cupp...
sersan juga kemudian menutup matanya perlahan menyusul sang istri ke alam mimpi yang indah.
hingga sore hari beranjak, Arum terbangun dari tidurnya dan merasa berat dengan tubuh nya. ternyata suami nya sersan sedang menindih tubuhnya makanya terasa begitu berat.
Arum segera menggeser suaminya perlahan dan menatap sersan dengan begitu dalam. suaminya begitu tampan, hidung mancung alis tebal, bahkan sersan orangnya penuh dengan kasih sayang walaupun muka berwajah datar.
"apakah aku yang terlalu berlebihan" gumam Arum dengan lirih.
Arum segera ke kamar mandi mengingat sebentar lagi sholat ashar akan tiba tapi sebelum Arum beranjak sersan ternyata terlebih dahulu menahan tangan Arum.
"kak.kk.." cucit Arum tidak menyangka bahwa suaminya ternyata sudah terbangun.
"apanya yang berlebihan hmmm..." tanya sersan dan kemudian sersan membuka matanya menatap manik mata istrinya.
"ti..tidak ada kak" gugup Arum. apalagi dengan tatapan suaminya yang mana membuat jantung nya berdebar.
"itu kak... sebaiknya Arum mengambil wudhu duluan, sebentar lagi sholat ashar akan tiba" dengan buru-buru Arum langsung pergi ke kamar mandi membuat sersan menggelengkan kepalanya gemas dengan tingkah istrinya yang malu.
setelah Arum selesai whudu kini sersan yang bergantian dimana sersan akan mengimami Arum istrinya.
*
sersan sudah menceritakan semua nya kepada Arum kalau mereka akan pulang ke Indonesia dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sana yang mana membuat Arum begitu senang mendengarnya.
"Arum tidak ingin berpisah dengan kakak" ucap Arum tanpa sadar sangking senangnya dan tanpa sadar juga Arum refleks memeluk tubuh sersan dengan erat.
membuat sersan mendadak langsung tersentak kaget dengan pernyataan dari istrinya dan sekaligus merasa senang.
"hmmm kita tidak berpisah" tentu saja dengan senang hati sersan membalas pelukan dari Arum dan mengelus-elus kepala Arum sambil tersenyum senang.
"iya kak kita tidak akan terpisah"
"apa..." Arum langsung sadar dengan ucapannya dan seketika langsung mendadak membeku.
sungguh Arum langsung malu dan merasa gugup Sekarang apalagi kini sersan sedang tertawa kecil.
"hmmm..jadi yang mau tidak berpisah nih ceritanya" goda sersan dengan menatap istrinya dengan penuh cinta. sekalipun dirinya ataupun istrinya belum mengatakan cinta satu sama lain.
"i..itu kak aduh..." malu Arum sampai di ubun-ubun sangking malu nya.
"Gak papa..aku senang kamu berbicara seperti itu"
Sersan telah memutuskan untuk tinggal di Indonesia untuk menjadi penerus pondok yang tentunya sudah di setujui oleh kedua orang tuanya. Bahkan Adam dan Mirah malah sangat setuju dengan keputusan yang di ambil Sersan.
Tok...tok...tok...
"Kak sersan, di panggil Mommy untuk makan kak" panggil Elson dengan mengetuk pintunya.
"lya" jawab Sersan dengan berteriak.
"Yaudah, cepat turun yah kak. Tinggal orang kakak aja yang sudah di tungguin"
"lya Elson, kami akan turun"
"Kak, ayo turun" ajak Arum dan di angguki oleh Sersan.
Sersan segera menggenggam tangan istrinya, untuk turun ke bawah.
Semua orang langsung memandang ke arah mereka berdua, yang mana membuat Arum begitu malu.
"Tumben kalian yang di tungguin" celetuk Sean.
"Gak usah tanya. Menantu silahkan kamu duduk" sahut Adam dengan tersenyum menatap Arum.
Mirah tersenyum melihat putra dan menantunya yang terlambat datang. Masih pengantin baru pikir Mirah. Jadi wajar saja kalau datang terlambat.
"Menantu, kamu makan yang banyak, pasti tenaga mu sudah habis" ucap Adam dengan melirik Putra nya yang sama sekali tidak peduli.
"Uhukk....uhuk..." batuk Arum. Sersan segera memberikan minum kepada istrinya.
"Daddy" Mirah langsung menatap suaminya dengan tajam. Tapi Adam malah terkekeh melihatnya.
"Ta Arum" ujar Ethan dengan memandang Arum dengan polosnya.
"Arum tidak usah hiraukan perkataan Daddy" sahut Mirah.
Adam tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Yuk makan semuanya, Daddy sudah lapar"