Dinikahi Om Kekasihku

Setelah makan malam, Archie membantu mengemasi pakaian dan segala kebutuhan Kaivan untuk 3 hari ke depan. Selain pakaian Kaivan, Archie juga tentu saja mengemas pakaian dan kebutuhannya sendiri.

Besok mereka harus berangkat pagi-pagi sekali sehingga barang harus disiapkan dari sekarang.

Jika Archie sedang sibuk mengemasi pakaian, maka berbeda dengan Kaivan yang sibuk di depan laptop. Pria dengan kacamata itu tampak sangat sibuk sekali.

"Om, aku sudah selesai mengemasi barang-barang kita." Ucap Archie seraya mendorong dua koper kecil

Kaivan mengalihkan pandangannya, ia melihat dua koper di sudut ruangan yang semuanya Archie siapkan.

Kaivan membuka kacamata nya, meletakkan laptopnya dan bangkit dari duduknya. Ia mendekati Archie lalu memegang tangan gadis itu.

"Eh, om sudah selesai bekerjanya?" Tanya Archie ketika tangannya ditarik ke arah ranjang.

"Sudah, ayo kita tidur." Jawab Kaivan mengangguk kecil.

Archie tersenyum, ia pun naik ke atas ranjang duluan dan berbaring, lalu disusul oleh Kaivan di sebelahnya.

Ketika sudah sama-sama berbaring, nyatanya pasangan suami istri itu tak memejamkan matanya, apalagi Kaivan menatap Archie, membuat gadis itu sangat gugup.

"Saya bisa tanya sesuatu sama kamu, Chie?" Tanya Kaivan dengan sedikit ragu.

"Tentu saja, Om. Katakan apa saja yang ingin om tanyakan padaku." Jawab Archie mempersilahkan.

Kaivan menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan, ia kembali menatap Archie dengan serius.

"Kita menikah bukan atas dasar cinta, kita menikah karena terpaksa. Apa yang kamu harapkan dari pernikahan ini?" Tanya Kaivan dengan pelan.

Archie menatap suaminya dengan senyuman yang selalu tercipta begitu manis di wajahnya yang cantik.

"Setiap wanita pasti berharap pernikahannya bisa langgeng, Om. Sama seperti wanita lain, aku juga menginginkan hal yang sama." Jawab Archie.

"Aku berharap pernikahan kita bisa tahan selamanya, meski diawali tanpa adanya cinta." Tambah Archiena dengan yakin.

Kaivan tak bisa berbohong, ia sangat bahagia mendengar jawaban Archie. Apa yang gadis itu harapkan, sama sepertinya.

"Kalau begitu ayo sama-sama berusaha untuk mempertahankan pernikahan ini?" Ajak Kaivan sembari menggenggam tangan istrinya.

Archie terkejut, ia menatap Kaivan dengan mata terbelalak dan berkaca-kaca.

"Om yakin? Maksudku bagaimana dengan kekasih om?" Tanya Archie dengan suara yang pelan.

"Kekasih? Saya tidak punya kekasih, Chie." Jawab Kaivan memberitahu.

"Benarkah?" Cicit Archie mengalihkan pandangannya.

Kaivan mengubah posisinya menjadi sedikit miring, menyusuri wajah cantik istrinya dengan pandangan penuh cinta.

Demi Tuhan, Kaivan sangat mencintai Archie. Gadis yang ia suka sejak pertama kali dia melihatnya.

Jika ditanya kapan Archie mencintai Archie, maka jawabannya adalah ketika dia bertemu gadis itu di salah satu minimarket.

Kaivan tak menyangka jika gadis itu adalah kekasih keponakannya. Saat itu Kaivan putus asa, namun setelah tahu jika Aditya tidak setia, maka ia pun mulai berencana untuk mengambil posisi.

Puncaknya adalah ketika hari pernikahan dan ia memiliki bukti-bukti perselingkuhan Aditya, tanpa berpikir lagi ia pun menikahi gadis itu.

Selain karena dia mencintai Archie, mama Fia juga turut andil dalam mempengaruhi dirinya agar mau menikahi Archie.

Di malam setelah akad dan resepsi, mama Fia menelepon dan meminta dirinya agar membahagiakan istrinya.

"Mama mau kamu bahagia sama Archie, Kai. Mama yakin Archie akan bisa menerima kondisi kamu, apapun itu." Begitulah yang mama Fia katakan melalui telepon.

"Om?" Panggil Archie melambaikan tangannya di depan wajah Kaivan.

Kaivan tersadar dari kekaguman dan flashback nya. Ia menatap Archie lagi lalu tersenyum.

"Saya nggak punya kekasih, Archie." Ucap Kaivan memperjelas pembicaraan mereka sebelumnya.

"Maaf aku lancang, Om. Aku sempat membaca pesan di ponsel om, disana tertulis om akan menemui orang itu karena dia rindu." Archie bercerita saat dia menerima telepon dari mertuanya dan tak sengaja membaca pesan dari notifikasi pop di ponsel suaminya.

Kaivan mencoba mengingat, dan ternyata memang pesan itu dikirim oleh seorang wanita, Inka.

"Dia bukan pacar saya, dia hanya masa lalu." Ucap Kaivan.

"Begitu ya, baiklah. Aku minta maaf sudah berpikir jika om memiliki kekasih." Cicit Archie sembari memainkan jari-jarinya.

Kaivan tersenyum tipis. "Tidak masalah, itu artinya kamu cemburu sama saya." Ujar Kaivan dengan percaya diri.

Archie membulatkan matanya. "Apa? Tidak, aku tidak begitu." Sahut Archie tanpa menatap suaminya.

"Baiklah, sekarang giliran saya yang tanya. Boleh?" Tanya Kaivan dengan serius.

Archie mengangguk, mempersilahkan suaminya untuk bertanya apapun padanya.

"Apa kamu masih mencintai keponakan saya, Aditya?" Tanya Kaivan.

"Aditya itu cinta yang bisa dibilang paling lama, Om. Aku pikir akan sulit melupakannya, namun ternyata tidak." Jawab Archiena.

"Aku sudah tidak mencintai dan melupakan Aditya tepat setelah om menjadikanku istri. Mungkin terdengar aneh, tapi ini nyata." Tambah Archie dengan jujur.

Kaivan bahagia bukan main mendengar ucapan istrinya, ia bahkan langsung menangkup wajah cantik istrinya.

"Benarkah?" Tanya Kaivan dan Archie mengangguk patah-patah.

Archie benar-benar kaget dengan sentuhan suaminya, ia tidak pernah membayangkan wajahnya di tangkup oleh suaminya.

"Lalu?" Tanya Kaivan lagi.

"Mungkin aku akan belajar mencintai om, itupun jika om mengizinkanku." Jawab Archie.

Polos sekali gadis itu, enteng berbicara tentang perasaannya.

"Ya Tuhan, Archie!!!" Kaivan bergumam lalu memeluk Archie erat.

"Saya mengizinkan kamu, Archie. Saya bersedia dengan senang hati dicintai oleh kamu." Ungkap Kaivan dengan tangan yang mengusap punggung gadis itu.

"Lalu bagaimana dengan om?" Tanya Archie seraya melepaskan pelukan suaminya.

Kaivan hanya tersenyum mendengar pertanyaan istrinya. Pria itu tak membalas dengan kata-kata, melainkan kecupan di kening Archie.

"Selamat malam." Ucap Kaivan lalu memejamkan matanya dengan tidak memeluk Archie lagi.

Archie tersenyum kecil dengan perasaan yang sedikit sakit. Ia pikir Kaivan juga akan mengatakan untuk belajar mencintainya, tetapi tidak.

Pria itu hanya diam saja.

"Malam juga, Om." Balas Archie sangat pelan lalu tidur dengan posisi membelakangi suaminya.

ENAKNYA EMANG JEBOL DULU SIH, WKWKWK🤣

Bersambung.........................................