NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Abadi

Pendekar Dewa Abadi

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.

Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.

Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.

Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meninggalkan sakte

Jie Rui menatap ke langit sebelum menjawab. “Ada! Namanya Kang Yelu. Namun sekarang Ada di kota, dia seumuranmu,"

Jie Rui menjelaskan ketika Kang Yelu berumur 3 tahun, mereka melakukan perjalanan dari kota menuju ke sakte Bukit Halilintar, namun diperjalanan mereka dihadang oleh sakte aliran hitam, yaitu sakte Racun Langit yang dipimpin oleh Peiyu.

Saat itu ibu Kang Yelu bertarung dengan Peiyu, namun ibu Peiyu terkena pukulan racunya, 7 bulan kemudian ibu Kang Yelu pun meninggal. Sedang Kang Yelu segera dikirim kembali ke kota. Itu dikarenakan Kang Jian berencana menyerang sakte Racun Langit. Namun rencana tersebut batal.

Sejak saat itu Kang Jian tidak pernah melupakan dendamnya terhadap Peiyu. Kang Yelu rencananya akan kembali ke saktenya ketika berumur 16 tahun.

“Ah! Saudara Chen kamu disini?" Liu Wei muncul ketika Jie Rui sedang asik bercerita, Liu Wei kini sudah berumur 12 tahun, paras kecantikannya pun mulai terlihat.“ Wei'er ada apa? Apa ada perlu denganku?" Tanya Ho Chen. “Emm.! Hanya kebetulan lewat!" jawab Liu Wei dengan menggelangkan kepala.

“Baiklah! Silahkan kalau kalian mau berbicara, aku akan pergi untuk menemui ketua, ada yang harus aku urus denganya," tanpa menunggu jawaban mereka berdua Ho Chen melangkah meninggalkan keduanya.

“Senior Rui? Apakah saudara Chen akan kembali lagi ke sakte kita?" setelah Ho Chen tidak lagi terlihat, Liu Wei segera bertanya pada Jie Rui. Liu Wei sudah mendengar kabar akan rencana kepergian Ho Chen besok dari bibinya.

“Hemm? Kenapa..? Apa kamu takut dia tidak kembali kesini lagi?" Tanya Jie Rui dengan menggodanya. Liu Wei hanya memalingkangkan wajah dengan expresi cemberut.

***

“Chen'er! Ada yang ingin aku berikan kepadamu," Kang Jian mengeluarkan sebuah lencana perak memiliki gambar petir di setiap sampingnya, sedangkan di tengah-tengah tertulis nama Sekte Bukit Halilintar, “Bawalah lencana ini, kelak jika ada yang meminta tanda pengenal padamu, tunjukkanlah lencana ini,"

“Terima kasih ketua Jian, akan saya pergunakan sebaik mungkin," Ho Chen menyimpan lencana tersebut ke dalam gelangnya.

Kang Jian memperhatikan Ho Chen dengan seksama, diam-diam Kang Jian mengukur tingkat energi Ho Chen. Masih membekas di ingatannya kekuatan Ho Chen yang mengguncang langit dan bumi. Namun sekarang Kang Jian tidak merasakan energi besar tersebut. “Apa Chen'er menyembunyikannya?" batin Kang Jian.

Ho Chen terkenal sebagai Pendekar Dewa Muda disebabkan oleh Energi Yu yang mengendalikan tubuh Ho Chen. Tanpa adanya kekuatan Yu, jika sampai ada pendekar tingkat langit menyerang Ho Chen, maka Ho Chen di pastikan akan kalah.

Ke esokan harinya terlihat banyak orang di pintu gerbang, mereka adalah Kang Jian, Wang Chungying beserta anaknya, Jian Heeng, Liu Yin, dan banyak para sepuh dan petinggi sakte lainya. Mereka semua ingin ikut melepaskan kepergian Ho Chen.

“Adik! Berhati hatilah, dan jaga dirimu baik baik," Jie Rui memeluk Ho Chen, Jie Rui tidak rela melepaskan adik angkatnya pergi seorang diri, namun dia tidak ada pilihan lagi.

“Kak Rui juga, jangan lupa untuk berlatih, kelak jika aku kembali kamu sudah menjadi kuat," Ho Chen berkata demikian karna Jie Rui sudah berumur 18 tahun, dan tingkat kekuatannya sudah berada di Tingkat energi Jiwa puncak 3.

“Saudara Dunrui, semoga kita bisa berjumpa lagi." Ho Chen menghampiri Wang Dunrui. Wang Dunrui kini berumur 19 tahun, dan berada di Tingkat energi Jiwa puncak 4, “Saudara Chen kita pasti akan bertemu lagi," Wang Dunrui mengepalkan tangan kedepan dan sedikit menunduk.

“Wei'er! Ada apa denganmu? Apa kamu tidak mau bicara denganku?" Ho Chen pun mendekati Liu Wei, Liu Wei benar benar murid berbakat yang di miliki sekte Bukit Halilintar, saat ini Liu Wei sudah berada di Tingkat Energi Jiwa Puncak 3.

Liu Wei hanya menunduk, kemudian dia memandang Ho Chen, Liu Wei membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu namun membatalkannya. Ho Chen hanya tersenyum lembut melihat Liu Wei.

“Semuanya! Terima kasih atas kebaikan kalian selama ini. Aku Ho Chen tidak akan pernah melupakannya. Selamat tinggal," Ho Chen melambaikan tangan dan melangkah pergi meninggalkan sakte Bukit Halilintar.

Semuanya hanya ikut melambaikan tangan, Liu Wei terus memandang kepergian Ho Chen, tanpa terasa matanya mulai berair. Jian Heeng juga menghela nafas, dia ingat ketika pertama kali bertemu Ho Chen di desa Air Bukit, dan siapa sangka Ho Chen akan menjadi sosok yang sangat di hormati.

Semua orang masih memandang Ho Chen yang perlahan-lahan menghilang, tidak satu pun yang bersuara. Ketika Ho Chen sudah tidak terlihat lagi. Jian Heeng mulai bersuara.

“Kita harus membangun sakte lebih kuat. dan ketika Chen'er kembali, maka sakte bisa menjadi tempat yang layak dan kuat untuknya," semua mengangguk setuju akhirnya mereka semua membubarkan diri. kecuali Jie Rui dan Liu Wei. “Adik. Aku berjanji akan berlatih agar lebih kuat, dan suatu hari nanti aku bisa melindungimu," Jie Rui berbicara dengan penuh semangat, "Senior mari kita kembali,"

***

Ho Chen berjalan mengikuti jalan setapak. tanpa terasa dia sudah berjalan hampir seharian, namun tidak menemukan desa yang terdekat.

Ho Chen berniat istirahat untuk melepaskan rasa lelahnya. Namun ketika Ho Chen ingin duduk di atas batu, dia mendengar suara kaki kuda mendekatinya.

Ho Chen bangkit dan melihat kereta kuda di kejauhan, mereka adalah para bangsawan. Terlihat banyak pengawal bersenjata lengkap, ketika mereka melewati Ho Chen, seorang pemuda berumur 25 tahun meminta berhenti.

“Saudara muda! Apa yang kamu lakukan di sini sendirian," pemuda tersebut keluar dari kereta dengan memegang sebuah kipas ditangannya.

“Tuan muda. Saya hanya istirahat sebentar," Ho Chen berbicara sambil membungkukkan badannya, "Apa benar kamu sendirian? Dan kemana tujuanmu?" tanya pemuda tersebut.

“Benar. Saya hanya sendirian, dan saya sedang berkelana." jawab Ho Chen dengan polos. Pemuda tersebut memandang Ho Chen dari atas sampai bawah. “ Saudara muda namaku Chang Quon, dari keluarga Chang, salah satu 4 bangsawan, kalau boleh tau siapa namamu saudara muda?"

“Ah! maaf saya sebelumnya tidak mengenali Tuan muda Chang. Nama saya Ho Chen, dari desa Air Bukit."

Chang Quon mengerutkan dahi, dia sudah mengetahui kalau desa Air Bukit sudah musnah, "Bukankah Desa Air Bukit sudah hancur?" Chang Quon tidak bisa menahan rasa penasarannya.

“Benar Tuan muda, Desa Air Bukit sudah hancur, namun saya masih bisa selamat, dan selama beberapa tahun saya tinggal di sakte Bukit Halilintar," Ho Chen menunjukkan lencana yang diberikan Kang Jian. Agar tidak terjadi salah paham antara dirinya dengan pemuda bangsawan tersebut.

1
Roni Sakroni
terima kasih thour
Roni Sakroni
goblok lu
Roni Sakroni
pilih semuanya sajalah...
Feri Hermanto
ceritanya bagus
Roni Sakroni
punya milyaraykoin emas ngasih sumbangan cuma dua ribuan...
Roni Sakroni
ha....ha....ha... kena DECH luu......asmara....hayo jujur sajalah....
mirna
Luar biasa
Roni Sakroni
pendekar merendahkan wanita. tahu kakeknya orang sakti takut setengah mati. maka jadi orang jgn arogan
Roni Sakroni
lanjutkan
Roni Sakroni
memutuskan hubungan perasaan dgn orang terdekat...? jadi nda asyik ceritanya
Roni Sakroni
ternyata kang Jian punya watak yg jahat dan tidak bertanggung jawab pada wanita yg sudah ditidurinya sehingga menimbulkan dendam.
Roni Sakroni
bunuh saja jgn bikin musuh masa depan .......
Roni Sakroni
si ruy yg sombong kena batunya .....
Roni Sakroni
benar benar tidak berguna jagoannya nih
Roni Sakroni
jagoannya asyik bersembunyi....
Roni Sakroni
jagoannya masih bersembunyi ketakutan....
Roni Sakroni
ditunggu tunggu mlh pandang pandangan sama cewek
Roni Sakroni
selalu mengandalkan gurunya ....katanya bergelar pendekar muda dewa.
Roni Sakroni
kakek ye lu jgn sombong jadi orang tua... hormati yg muda juga.
Roni Sakroni
bnyk omong doang kamu Chen......mana bukti peningkatan kekuatan mu itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!