NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ingin Menjadi Bebannya

Laras kembali ke rumah, dia melihat Lin yang sedang duduk sendirian di atas sofa ruang tengah. Laras segera menghampirinya.

"Tuan, apa mau makan atau minum sesuatu?" tanya Laras.

"Kau habis darimana? Kenapa pergi lama sekali? Bukannya pergi dengan Reni, tapi dia sudah kembali sejak tadi"

Laras sedikit bingung untuk menjawabnya, dia juga tidak mungkin menjelaskan apa yang terjadi hari ini. "Em, saya pergi menemui orang tua saya sebentar. Saya sangat merindukan mereka"

"Oh baiklah, sekarang kau antar aku jalan-jalan. Bukannya kau ingin membawaku pergi jala? Aku sudah cukup menutup diri selama ini, sekarang aku harus berani keluar dengan keadaan yang seperti ini" ucap Lin.

Laras tersenyum mendengar itu, tentu saja dia sangat bahagia melihat Lin yang sekarang bisa mendapatkan semangatnya kembali. Setidaknya dia tidak lagi mengurung dan menutup dirinya karena keadaan ini.

"Baik Tuan, sebentar ya biar saya ganti baju dulu" ucap Laras.

Lin hanya mengangguk saja, dia membiarkan Laras pergi ke kamarnya. Sebenarnya Lin hanya tidak mau terus terpuruk dengan keadaannya saat ini. Karena sebenarnya apapun yang dia sesali, tidak akan pernah bisa terulang kembali. Yang bisa dia lakukan hanya menerima kenyataan saat ini dan lebih memperbaiki dirinya dan hidupnya.

"Mendengar suara Rasti, selalu mengingatkan aku padamu, Sayang. Tapi aku sadar jika kamu tidak mungkin kembali lagi padaku"

Keadaannya yang seperti ini dan apa yang pernah dia lakukan pada Laras di masa lalu. Tentunya meyakinkan Lin jika tidak mungkin istrinya itu akan datang kembali padanya, setelah apa yang dia lakukan. Jadi, lebih baik Lin melepaskannya dan biarkan dia menemukan kebahagiaannya sendiri.

"Ayo Tuan, saya sudah siap"

Laras membantu Lin berdiri dan menuntunnya keluar dari rumah. Diluar sudah ada Dimas yang menunggu mereka dengan mobilnya. Mereka jadi pergi berjalan-jalan sekarang. Dimas juga merasa bahagia melihat Laras dan Lin yang bisa bergandengan tangan seperti itu. Benar-benar tidak seperti saat dulu Laras menjadi istrinya Lin dan hanya mendapatkan siksaan dari pria itu.

Berjalan-jalan di dalam mal, dengan Laras yang menuntun tangan Lin meski pria itu juga menggunakan tongkatnya. Laras melihat semua tatapan semua orang pada mereka, tahu jika yang menjadi pusat perhatian adalah Lin disini.

Seorang pengacara muda yang sukses, menghilang setelah terjadinya kecelakaan. Dan sekarang tiba-tiba muncul dengan keadaannya yang memprihatinkan. Dia tidak bisa melihat dan hanya mengandalkan bantuan wanita disampingnya, yang diketahui istrinya yang dinikahi diam-diam. Ada beberapa saksi atas pernikahan mereka ini.

Berita yang langsung muncul setelah hari dimana mereka pergi jalan-jalan di Mal. Laras menghela nafas pelan membaca artikel itu, sebenarnya bukan dia tidak senang karena ternyata cukup ada yang tahu jika dirinya adalah istrinya Lin. Namun, dia juga tidak bisa memungkiri jika dia sedih karena pernikahan ini mungkin akan segera berakhir.

Waktu berlalu cukup cepat, sudah dua bulan berlalu sejak hari dimana kecelakaan itu terjadi. Dunia Lin masih begitu gelap seperti biasanya. Namun, dia juga tidak bisa terus menyalahkan takdir dan keadaan. Karena nyatanya semua ini sudah terjadi dan tidak akan bisa terulang kembali.

Keadaan Viona juga bukan semakin membaik, tapi malah semakin memburuk. Dia sempat di izinkan untuk pulang beberapa hari, namun keadaannya malah semakin memburuk. Sesuai dengan dugaan Dokter jika memang terjadi pergumpalan darah di otak dan harus segera melakukan operasi. Namun entah kenapa, Viona malah menolak hal itu.

Pagi ini Laras mendapatkan telepon dari adiknya yang menghubunginya lewat ponsel Reni. Dia menginginkan Laras untuk bertemu dengannya. Akhirnya mereka pergi ke sebuah Cafe untuk bertemu.

"Kak, aku mendengar cerita Kak Reni. Kenapa Kakak melakukan itu? Aku mohon jangan lakukan itu, Kak" ucap Andi dengan memegang tangan Kakaknya di atas meja.

Laras menghembuskan nafas pelan, dia tahu apa yang dimaksud oleh adiknya ini. "Ndi, Kakak tidak bisa hanya diam saja melihat keadaan suami Kakak seperti itu. Kali ini, tolong biarkan Kakak berguna untuk orang yang Kakak cintai"

"Kak, selama ini Kakak itu sudah berguna untuk kita semua. Tolong jangan lakukan itu, Kak. Aku mohon"

Laras menggeleng pelan, dia menepuk punggung tangan Andi yang memegang tangan kirinya itu. "Tolong jangan cegah keputusan Kakak saat ini, Ndi. Kakak memang harus melakukan ini dan Kakak sudah yakin dengan keputusan Kakak"

*

Laras kembali ke rumahnya, dia melihat Nara disana bersama dengan Zayyan. Dia segera menghampirinya, sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan orang yang sudah seperti malaikat dalam hidupnya itu.

"Kak, apa kabar?"

Nara menghela nafas pelan, dia langsung memeluk Laras. Entah kenapa dia sudah seperti pada adiknya sendiri ketika melihat Laras.

"Ras, ada yang mau aku bicarakan sama kamu. Tapi tidak disini, ayo ikut aku keluar sebentar" ucap Nara.

"Hati-hati Sayang, aku cuma izinin kamu sampai sore. Jangan sampai pulang kemalaman. Kalau gitu diantar sama Dimas saja" ucap Zayyan.

Nara menghembuskan nafas pelan. Suaminya itu memang selalu saja khawatir ketika Nara mengemudi sendiri. "Sayang, aku ingin bicara dengan Laras. Jadi hanya berdua saja, tidak boleh bawa siapapun"

Akhirnya Zayyan hanya membiarkan saja istrinya pergi bersama Laras. Meski dia sedikit khawatir dan cemas, namun apa yang bisa dia lakukan ketika istrinya sudah memaksanya untuk pergi berdua saja dengan Laras.

"Yan, kau datang?"

Zayyan langsung menoleh saat mendengar suara Lin. Dia menatap penuh prihatin pada sahabatnya yang memakai tongkat dan tatapannya yang selalu terlihat kosong dan hampa.

"Lin, aku sengaja datang hanya untuk menemuimu. Bagaimana keadaanmu sekarang?"

Lin meraba-raba sofa, lalu dia duduk disana saat sudah dirasa pas. "Aku masih menunggu kabar baik dari Dokter saja, hnya berharap akan ada donor mata yang cocok untukku. Sudah berlalu cukup lama, dan masih belum ada kabar baik"

Zayyan juga berharap seperti itu, melihat sahabatnya yang seperti ini tentu saja membuatnya juga terluka. "Semoga saja secepatnya mendapatkan kabar baik"

"Lin, kenapa kau memaksa untuk menceraikan Laras? Kau akan menyerah begitu saja? Tanpa melakukan perjuangan apapun? Bukannya kau sendiri yang bilang jika kau mencintainya. Dia juga adalah gadis masa kecilmu yang kau cari selama ini. Kenapa sekarang kau bahkan ingin melepaskannya"

Sebenarnya sudah sejak kemarin-kemarin di ingin segera menanyakan hal ini pada Lin setelah mendengar semuanya dari Axel. Tentu saja Zayyan tidak akan setuju jika Lin akan menceraikan Laras"

Lin menghela nafas pelan mendengar ucapan Zayyan barusan. Sebenarnya dia juga tahu bagaimana dirinya yang mencintai Laras. Namun, apa yang bisa dia lakukan ketika dia saja sudah tidak percaya diri dengan dirinya sendiri.

"Lihatlah keadaanku sekarang, aku tidak akan bisa terus bersamanya. Aku tidak mau membuatnya menderita lagi dan malah terbebani dengan keadaan aku sekarang. Lebih baik aku melepaskannya. Aku buta, Yan. Aku bukan lagi pria yang bisa di banggakan. Aku hanya seorang pria tak berguna sekarang" ucap Lin.

Zayyan menghela nafas pelan, jelas terdengar nada penuh rasa putus asa dari setiap ucapan Lin barusan. "Tapi Lin, kau bisa mencoba untuk memperjuangkannya lagi"

"Tidak Yan, aku tidak mau menjadi beban untuknya. Biarkan saja dia menemukan kebahagiaannya sendiri"

Bersambung

1
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!