NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Spiritual / Iblis / Hantu
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Saham Song

     Mobil melaju dengan cepat ke arah rumah milik Song Mu, Odessa menatap keluar jendela mobil sembari mendengarkan celotehan Ming Rui dan keluarganya yang mengobrol di dalam topeng. Senyum kecil terbit di wajah Odessa, ia senang mendengar obrolan hangat keluarga kecil itu meskipun yang bisa mendengarkan obrolan mereka hanya dirinya. 

"Odessa, kita akan kembali ke rumahku dulu dan mengurus biaya semua ini sebelum nanti aku akan mengantarmu pulang ke rumah..."

Odessa seketika tersadar begitu mendengar suara Song Mu yang terdengar dari jok depan, "Tunggu, kamu masih ingin membayarku?" Tanya Odessa dengan heran, ia tidak mengerti dengan pemikiran Song Mu, padahal menurutnya yang dirugikan adalah keluarga Song sendiri. Mengapa demikian? Pertama tama meskipun sebenarnya semua ini adalah salah dari Song Bu, namun tetap saja keluarga Song yang menderita terror selama bertahun-tahun. Kedua, sekarang Song Ru telah di tangkap oleh polisi dan dibawa ke kantor kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sekarang … mau tidak mau Odessa memikirkan apa yang kira-kira akan menanti keluarga Song tidak lama lagi.

"Kamu yakın masih ingin membayar, Tuan Muda Song?" Odessa melirik kearah Song Mu, "Kamu pasti tahu bahwa mungkin tidak lama lagi yang datang ke keluargamu adalah saham yang anjlok atau semacamnya karena berita yang diterbitkan di media social karena kejadian penangkapan kakekmu pada hari ini."

Song Mu sejenak terdiam, namun setelah sekian detik ia mengangguk, "Aku tahu, tetapi kekayaan yang telah diperoleh oleh keluargaku selama puluhan tahun bukanlah angka yang kecil. Meskipun perusahaan keluarga kami mungkin akan mengalami sedikit kesulitan karena saham yang turun, namun tidak akan mempengaruhi kami untuk membalas jasa penolong keluarga kami. Tenang saja Odessa, anggap saja itu sebagai permintaan maaf dan terima kasih dari keluarga kami."

"Jika kamu ingin melakukan itu untuk berterima kasih atau pun meminta maaf, maka kamu mungkin telah salah orang. Seharusnya kamu memberikan dan mengatakan hal itu kepada keluarga Ming Rui," ucap Odessa sembari melambaikan topeng tiga wajah itu di tangannya.

Song Mu menggelengkan kepalanya, ia membantah, "Tidak. Ini berbeda, bayaranmu adalah bayaranmu Odessa. Sedangkan untuk keluarga Ming Rui, aku berniat untuk merenovasi kembali pemakaman keluarga Ming dan membakarkan uang kertas setiap bulan sebagai penebusan dan permintaan maaf kecil dariku."

Ming Rui menatap topeng di tangannya yang terdiam dan ketiga raut wajah yang terlukis di topeng berubah dari senyuman menjadi ekspresi ragu, bahkan samar-samar Odessa melihat bahwa mata yang di lukis pada topeng juga bergerak seolah saling menatap. Odessa tersenyum, ia berbisik, "Bagaimana dengan itu? Apakah kalian menerimanya." 

"Sebenarnya tidak perlu…" itu adalah suara ibu Ming Rui yang menyahut, namun kata-katanya segera dipotong oleh Song Mu, "Tidak, tidak. Anggap saja ini sebagai kewajiban karena karena telah membuat keluarga kalian menderita begitu lama." Song Mu memiliki wajah yang serius, sepertinya ia dapat mendengar suaranya kali ini. 

Odessa mengangguk, ia menatap ke arah topeng dengan serius, "Terima saja ibu Ming, anggap sebagai ganti rugi terlukanya mental kalian karena telah kehilangan seorang anak gadis satu-satunya yang menjadi harapan keluarga hingga ke kematian kalian." 

Ibu Ming Rui akhirnya tidak membantah lagi dan hanya terus diam di dalam topeng, begitu pula dengan ayah Ming Rui dan Ming Rui sendiri.

Song Mu mengangguk, ia terus berkendara dan akhirnya tiba di rumahnya. Begitu mereka turun, seperti biasa mereka disambut oleh kepala pelayan dengan berbagai makanan dan minuman, sungguh memanjakan. 

Odessa berniat pulang hari ini, karena sebelumnya di rumah tua keluarga Song ia terpaksa harus menginap satu hari dan sekarang ia harus pulang. Odessa tidak boleh bepergian terlalu lama karena hanya ada Ajeng sendiri yang menjaga toko di rumah, bagaimana jika hantu boneka itu kebingungan melayani pelanggan yang datang? Belum lagi ia lupa menutup toko sebelumnya. 

Setelah selesai mengemas pakaiannya di lantai dua ke dalam tas dan Odessa bersiap untuk pulang, namun sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya, menyalakan layar hitam itu. Odessa menatap berita yang muncul di latar ponselnya, merasa sedikit terdiam. 

Odessa menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, "Mungkin ini adalah karma…" 

Odessa lanjut turun ke lantai bawah, namun suara panik yang datang dari kepala pelayan melapor kepada Song Mu. Suara tua itu penuh keterkejutan ketika ia berbicara, "Tuan muda! Tuan muda! Saham perusahaan keluarga Song turun drastis!" 

Song Mu menunduk diam dengan ekspresi tenang di wajahnya, ia mengangguk, "Aku tahu."

Mata kepala pelayan tua itu terbelalak sebesar lonceng, "Tahu? Apakah Tuan muda sudah menebaknya sebelumnya? Apa yang terjadi…?"

Song Mu mengangguk, "Ini adalah karma keluarga kami." 

"Karma…?" Kepala pelayan itu tertegun dan menjadi bingung, sepertinya tidak mengerti apa yang dimaksud oleh tuan mudanya tentang karma. 

"Ya, ini sudah takdir. Tidak perlu ditanyakan lagi." 

Kepala pelayan seketika terdiam dan tidak berani bertanya lagi. Song Mu mendongak menatap Odessa, "Odessa, apakah kamu ingin buru-buru pulang?" 

"Ya, aku masih meninggalkan boneka hantuku di rumah dan tidak menutup toko, aku takut sesuatu terjadi. Lagi pula, aku masih harus menyimpan topeng keluarga Ming dan mengirimkannya secara khusus," ucap Odessa dengan anggukan, ia berdiri tidak jauh dari Song Mu dan melihat pria itu yang berdiri. 

"Jangan terlalu terburu-buru, masih ada yang harus kita diskusikan." Song Mu pergi ke kamarnya dan sepertinya mengambil sebuah lembaran kertas sebelum mengajak Odessa kembali duduk di sofa. 

Awalnya Odessa sedikit bingung, namun ia terkejut mendengar usulan Song Mu yang ingin memberinya 2% dari saham keluarga Song dan 5% untuk keluarga Ming yang telah tiada. Odessa tidak bisa berkata-kata, meskipun saham keluarga Song saat ini dalam penurunan, namun saham yang berusia beberapa dekade juga saham yang bagus. Nama keluarga Song telah diraih sejak lama, meskipun karena iblis namun tetap saja bisnis keluarga Song berjalan dengan baik. 

Mungkin memang benar bahwa Odessa telah memutuskan hubungan kontrak dengan iblis yang telah terikat dengan keluarga Song, dan setelah ini keluarga Song tidak perlu lagi harus membayar seorang manusia kepada iblis untuk mendapatkan kekayaan. Namun konsekuensi tetaplah harus diterima, dan penurunan jumlah keuangan dalam ekonomi mungkin tidak terlalu berat bagi keluarga Song yang sudah cukup banyak menabung selama puluhan tahun. 

Mungkin saham sebesar 7% tidak terlalu banyak, bahkan keluarga Ming juga pasti bisa menjadi keluarga hantu yang kaya setelah di dunia bawah jika keluarga Song rajin membakar uang hasil saham 5% tiap waktunya. 

Odessa akhirnya menerima, dan ia menandatangani surat kontrak penerimaan itu atas namanya dan atas nama keluarga Ming. Notifikasi dari bank muncul di ponselnya namun Odessa tidak mau melihatnya sama sekali karena ketakutan hanya dengan melihat ujung dari nol di belakangnya, ketika Song Mu dengan senyuman menawarkan untuk mengantar pulang Odessa mengangguk, ia menerimanya dengan senang hati dan mengikuti Song Mu ke mobil. 

Begitu ia diantarkan hingga sampai di depan gang kecil di mana tokonya berada, Odessa menerima kartu nama Song Mu dan melambaikan tangannya, "Sampai jumpa lagi!"

Song Mu menatap sejenak sebelum mengangguk melambaikan tangannya, "Sampai jumpa lagi." Pintu kaca perlahan di tutup dan mobil itu mulai melaju kembali ke jalan raya, bergabung dengan mobil-mobil lain yang melaju dengan cepat. 

1
Hariyanti Katu
😂😂
Ediherianto
kok blm update ya thor.
Ediherianto
tetap semangat ya thor, walaupun lelah, kami tetap setia menunggu author update.
Ediherianto
terimakasih thor, seh double up
A.K: Sama-sama❤️
total 1 replies
Ediherianto
menarik dan bagus
Ediherianto
semoga lekas sembuh ya thor, dan selamat atas diterimanya disekolah yg diimpikan.
A.K: Aamiiin terima kasih banyak kak Edi!🔥❤️
total 1 replies
bbyylaa
Thank you author. Semoga lolos PPDB tahap selanjutnya, dan tetap jaga kesehatan ya. Aku tetep nunggu kapanpun updatenya kok~
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa!❤️🔥🎉
total 1 replies
bbyylaa
Semangat author💘
A.K: Terima kasih bbyylaa! 🎉❤️🔥
total 1 replies
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
bbyylaa: ayooo thor semangat updatenyaa
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 2 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!