Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GUNDAH
Luis memperhatikan setiap detail perhiasan yang Marsha design. Semuanya nampak memiliki emosi jiwa yang terkandung di setiap goresan designnya. Luis meneguk air putih dalam gelas yang ada di mejanya.
"Apa yang terjadi, mengapa melihatnya aku merasa semua emosi hatiku bercampur aduk." Pikir Luis.
Luis mematikan komputernya dan bergegas pergi ke Restoran Xx untuk janji temu makan malam dengan Tania. Baru saja tadi Tania meminta Luis datang ke restoran Xx karena Tania melihat ada Marsha dan Jun di restoran ini.
Jun dan Marsha makan sambil tersenyum melempar canda terkadang Marsha mengajari Jun bahasa Isyarat dasar. Jun sangat menyukai gerakan tangan Marsha ketika melakukan bahasa Isyarat.
Luis pun tiba di restoran Xx, kaki panjangnya itupun melangkah masuk. Tania yang melihatnya segera saja menghampiri Luis dan menggandengnya dan berjalan di depan Jun Marsha yang sedang tertawa bercanda.
Melihat Luis ada disana juga, seketika saja senyuman Marsha menghilang dan menjadi canggung.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Jun seraya memegang tangan Marsha yang berada di atas meja. Lalu melihat ke arah Tania.
Tatapan Luis semakin menggelap melihat Marsha bersentuhan tangan dengan pria lain. "Gadis ini benar-benar tidak mendengarkan perintahku." Ucap Luis dalam hati.
Marsha yang merasa di tatap dengan tatapan membunuh, dengan reflek berdiri dari kursi meja makannya.
"Aku teringat ada hal yang harus ku kerjakan. Aku pamit terlebih dahulu." Tulis Marsha sambil mengambil cardigan dan tas-nya dan bergegas keluar restoran.
Jun yang melihat Marsha berlaku sedikit Aneh, mengejar Marsha dah menarik tangan Marsha.
"Aku antar!" ucap Jun.
Marsha takut dengan Luis, melepaskan tangan Jun dan menggelengkan kepalanya lalu segera berlari dengan cepat keluar restoran dan menyetop taksi lalu pulang.
Jun melihat ke arah Tania dan Luis. Jun merasa aneh melihat tatapan Luis kepada dirinya. Namun Jun tidak mau ambil pusing dia tidak pernah berurusan dengan Luis. Jun pun bergegas juga meninggalkan restoran tersebut.
"Apa itu pacar istrimu?" tanya Tania berpura-pura.
Melihat kejadian tadi tepat terjadi di depan matanya, benar-benar mematik kemarahan di hati Luis.
"Kau makanlah, aku ada urusan yang harus aku urus." Ucap Luis seraya melepaskan tangan Tania dari lengannya.
Luis pun menuju kembali pulang ke rumahnya, Marsha begitu sampai rumah langsung saja mengunci kamarnya. Lalu pergi mandi mendinginkan kepala dan hatinya.
Marsha keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk kimono sepaha saja. Marsha sedang fokus mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil lalu terkejut melihat Luis sedang terduduk malas dikursi.
Marsha melihat pintu kamarnya. "Bukankah tadi aku sudah mengunci pintunnya." Marsha mencoba mengingat.
Luis berdiri dari Kursi itu. "Kenapa apa kau heran aku bisa masuk?" tanya Luis.
"Aku pemilik rumah ini, tentu saja aku memiliki semua kunci ruangan." ucap Luis.
Luis mendorong tubuh Marsha ke dinding. "Kau mengabaikan perintahku lagi, katakan hukuman apa yang harus kuberikan kepadamu?" tanya Luis sambil mengambil helaian rambut panjang Marsha yang masih terlihat basah itu dan menciumi wangi dari aroma shampoo yang baru saja Marsha pakai.
Marsha hanya bisa terdiam tak menjawab, jantungnya berdegup kencang serasa ingin lepas dari tempatnya. Wajahnya mulai memerah karena wajah Luis hanya dalam jarak hitungan inchi saja dari wajahnya.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO
masih aja mimpi jadi nyonya Liu 🤮