NovelToon NovelToon
Papa, Mama Jadi Hantu 2

Papa, Mama Jadi Hantu 2

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Kumpulan Cerita Horror / hantu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: 3112

Kehidupan yang kualami semenjak kecelakaan itu sungguh berat. Aku mesti sendirian menghadapi hidup. Hingga harta kekayaanku habis. Semua kulakukan untuk penyembuhan, pengobatan, dan lain sebagainya demi keseharianku yang sudah enggan di lakukan. Bahkan orang mengira kalau aku kena depresi. Sehingga tak bahagia. Dan yang kulakukan hanya merenung. namun hari hari ke depan mesti di lalui dengan semangat dan keceriaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

“Eh… Itu preman yang dulu.“

Aku melihat banyak orang yang Tengah santai di situ. Mereka sedang asik seperti biasanya. Hanya main-main dan mungkin minum sembari memakan sogokan.

“Kenapa rupanya?“

“Mau aku kasih cilok ah. Tinggal dua nih.“

“Sana kalau mau.“

Aku menunjukkan dua bungkus cilok seharga lima ribu. Itu yang akan aku kasih mereka. Toh cuma sedikit jadi bisa untuk sembari berbagi. Dimana keuntungan sudah kami peroleh, sehingga bisa saling merasakan yang sudah terakhir dan telah dingin ini. Nanti tinggal mendorong gerobak, yang kemudian menjadi ringan karena beban pemberat sudah taka da. Dan esok mencari bahan lagi untuk jadi berat. Namun kalau pagi-pagi masih semangat. Meskipun belum makan, tapi rasanya setelah bangun tidur yang semalaman itu menjadi segar Kembali dan siap untuk berbagai aktifitas.

“Eh…“

“Stt…“

“Apa?“

“Itu…“

Dia menunjuk ke arahku yang lagi mendekat.

“Waduh, penjual tukang cilok itu lagi.“

“Gawat kan?“

“Iya….“

Nampak khawatir sekali mereka. Terbayang peristiwa di masa lampau yang demikian menyakitkan. Harus terkapar di pinggir jalan, serta di lihat banyak orang yang mengira mereka Tengah mabuk serta membiarkan saja.

“Dia kayaknya mau main sihir lagi terhadap kita.“

“Bagaimana ini?“

“Ya sudah, ayo lari.“

“Mana dia sembari lari-lari gitu. Pasti mau memukul kita dengan tamparan tak nampaknya.“

“Wah gawat.“

“Ayo kabur.“

“Heeh.. “

Bergegas. Mereka kabur dari situ. Dengan tergesa-gesa. Bahkan benda-benda yang belum habis banyak yang di tinggal. Yang mungkin berharap akan Kembali mengambilnya lagi, dan menghabiskan, jika belum keduluan semut. Tapi yang jelas kali ini semuanya ketinggalan akibat benar-benar sesuatu yang menakutkan dan bakalan tak menginginkan untuk melanjutkan perlawanan dengan orang yang mempunyai kemampuan sangat hebat sepertiku. Makanya lebih baik pergi dulu. Kalau ingin melawan, mending bakalan mencari ilmu yang lebih kejam. Misalkan memiliki ilmu serat jiwa atau kekuatan bintik merah Jupiter yang bisa menandingi kemampuanku dalam bermain sulap sehingga dengan tidak Nampak pun bisa memukul hingga jatuh bergulingan sampai empat orang begitu.

“Eh, dia lari.“

“Ya kan.“

“Mereka rupanya masih takut peristiwa dulu.“

“Waduh bagaimana ini.“

“Hei ini.“

“Waa.“

“Dia mengejar“

“Gawat“

“Bagaimana ini“

“Yah gimana lagi terus lari. Jangan dengarkan orang bisu itu“

“Oke. “

“Yah kabur.“

Aku terus mengejar dan berteriak-teriak. Berharap mereka mau mendengar dan diam untuk menunggu aku.

Semakin jauh dia.

“Haha….“ Josephine tertawa terpingkal-pingkal melihat aku kebingungan mengejar para preman yang tengah ketakutan.

“Sialan!“

Mangkel banget aku. Tak bisa mengejar, malahan di ketawa kan sama penonton ini.

“Ni buat kamu saja!“

Aku melemparkan dua bungkus cilok itu ke mukanya. Yang langsung pecah dan muncrat mengotori wajah cantik itu.

“Waduh kau lempar aku! Belepotan ini muka.“

Dia kaget. Sembari membersihkan muka yang bercampur antara perpaduan saos, kacang dan kuah lainnya.

“U….“

Giliran aku yang tertawa terbahak-bahak sembari menutup mulut.

“Jangan lari lu!“

Perempuan itu bergegas mengejar ku. Sepertinya hendak memukul.

“Ya lari lah!“

Aku Cuma bisa mendorong gerobak cepat-cepat. Setidaknya supaya tidak kena balas dendamnya.

“Kenapa pa?“ tanya Irene yang tengah bertengger di dahan sebuah pohon di tepi jalan.

Dia tengah asik main-main di situ.

“Itu, di kejar setan!“ jawabku asal-asalan.

Irene hanya memandang keheranan pada perempuan yang terus mengejar ku sembari mendorong gerobak.

“Mana setan?”

1
cahaya3112
yuk 👍
cahaya3112
mari 👍👍
Andrias CPC
yuk 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!