Ratu Antagonis

Sebuah gudang yang terlihat rapih dan banyak harta disana, Xera menelan ludahnya bulat-bulat saat melihat tumpukan emas, perhiasan, gulungan sutra yang langka dan juga beberapa lukisan yang terkenal ada disana.

"Ayah memberikan semua ini untuk ku?" Tanya Xera pelan, saat ini Xera berada didalam gudang yang ada di balik kamar ayahnya, Xera baru berani sekarang untuk masuk kesana.

Aroma tubuh ayahnya tercium dengan jelas olehnya, Xera merasa nyaman disana.

Di sebuah meja yang terdapat tempat duduk, Xera duduk disana dan melihat sebuah surat. Dengan perasaan yang tak menentu, Xera mulai membaca surat tersebut.

Mata Xera terlihat memerah, dia mendongakkan kepalanya keatas agar air matanya tidak turun. Namun hal itu hanya berlangsung selama beberapa detik karena detik berikutnya Xera menangis disana, Xera meremas surat itu dengan kepala yang telungkup diatas meja.

Tangisan Xera begitu menyayat hati, dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang terjadi.

......~~~......

Putriku tercinta, Xaveria.

Ayah benar-benar minta maaf padamu karena ayah tidak bisa menemani mu lebih lama, ayah benar-benar tidak bisa melawan kehendak takdir. Ayah benar-benar minta maaf padamu, ayah harap kau dapat hidup bahagia bersama yang mulia kaisar.

Terimakasih karena telah hadir sebagai putriku, ayah sangat ingat dengan jelas bagaimana dinginnya tubuhmu saat kau terbaring kaku di atas ranjang, bagaimana pucat nya wajahmu saat kau dinyatakan sudah tidak bernyawa. Tapi ayah yakin, kau akan kembali hadir sebagai putriku yang sebenarnya.

Xera, ayah memang bukan ayah kandung mu. Tapi percayalah, semua yang ayah lakukan demi kebahagiaan mu. Ayah benar-benar menyayangi mu, tapi kenapa kau tidak pernah tersenyum dan memeluk ayah?

Hingga akhirnya, saat kau dinyatakan hidup kembali, ayah benar-benar bersyukur dan tidak lagi mengharapkan itu semua, melihat mu dapat berjalan dan bahagia saja sudah cukup. Tapi, saat kau memanggilku dengan kaya "Ayah" Ayah sungguh terkejut, namun dari lubuk hati ayah yang paling dalam, ayah benar-benar bahagia.

Apa kau tahu? ayahmu ini menangis semalaman karena bahagia. Akhirnya keinginan ayah selama ini dapat terkabulkan, selain itu kau juga memeluk ayah dan berbagai cerita dengan ayah. Ayah benar-benar bahagia, terimakasih Xera.

Ayah tahu, kau bukan Xera yang sebenarnya. Tapi, ayah tidak peduli, kau tetaplah putri yang ayah sayangi. Terimakasih karena sudah menyayangi ayahmu ini, ayah benar-benar berterimakasih padamu.

Kau telah banyak berubah, ayah bisa tenang untuk pergi meninggalkan mu. Jika kau berfikir ayah mati karena racun, kau salah nak. Itu memang sengaja ayah lakukan, kehidupan ayah sudah tidak lama lagi. Ayah sengaja memberikan inti kehidupan ayah untuk mu, ayah tidak ingin kau pergi bertemu dengan ibu mu di surga, ayah tidak ingin.

Ayah sudah berjanji pada nya untuk membahagiakan mu disini, ayah tidak ingin dia kecewa pada ayah. Karena itulah, ayah rela memberikan kehidupan ayah untuk mu.

Kakek dan nenek mu pasti tahu mengenai hal ini, begitu pun dengan bibi dan paman mu.

Tolong jaga dan lindungi mereka seperti ayah yang melindungi mu, karena ayah percaya bahwa kau akan tumbuh menjadi wanita yang hebat dan luar biasa.

Mereka masih lemah, terutama bibi mu. Meskipun dia anak pertama, tapi dia benar-benar lemah terhadap ayahmu ini. Ayah percayakan mereka padamu, ayah benar-benar ingin kau hidup bahagia bersama mereka.

Dan untuk ayah kandung mu, dia seorang laki-laki yang hebat dan luar biasa. Ayah tidak bisa menyaingi kehebatan nya, bahkan ayah juga tidak bisa menyaingi rasa cintanya pada ibumu. Jika kau sudah bertemu dengan ayah kandung mu, tolong katakan padanya bahwa Rosella sangat menyayangi nya.

Bahkan, di sisa terakhir hidupnya, Rosella terus memikirkannya.

Itu memang hal yang menyakitkan, tapi ayah tidak bisa melakukan apapun. Lagi dan lagi, semua itu ayah lakukan demi kebahagiaan kalian, kalian yang sangat ayah sayangi.

Xera, jangan bersedih lagi. Ayah sudah bertemu dengan ibu mu disini, ayah sudah bahagia. Apa kau juga bisa berjanji pada ayah untuk selalu bahagia? ayah akan semakin senang jika kau berjanji.

Tolong katakan pada kakek dan nenek beserta paman dan bibi mu bahwa ayah disini baik-baik saja.

Untuk semua harta ayah, semuanya sudah ayah tuliskan berdasarkan nama mu. Semua harta yang kau lihat disini, ini adalah mahar yang ayah berikan untuk ibu mu dulu, tapi dia menolaknya dan berkata bahwa semua ini akan di berikan padamu.

Kau lihat kan? semuanya sangat menyayangi mu, Xera. Kau memang putri kebanggaan kami, jadi... Hiduplah dengan bahagia dan lindungi orang-orang yang menyayangi mu.

Ayah mencintai mu, putriku.

^^^-Fedro^^^

...~~~...

"Ayah....."

Xera menelungkup kan tubuhnya dibawah lantai, dia menangis tersedu-sedu. Xera benar-benar tidak percaya, ayahnya tahu bahwa dia bukan Xera yang asli tapi dia tidak mempermasalahkannya sama sekali, justru dia semakin menyayangi nya.

Setelah puas menangis, Xera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearah sebuah foto. Terlihat foto wanita yang sangat cantik dengan laki-laki tampan berwajah datar dan bola mata berwarna merah.

"Kau ayahku?" Tanya Xera pelan, tangannya terulur untuk menyentuh foto laki-laki itu.

"Kau bahkan tidak bisa di sebut sebagai ayah kandung! ayahku hanya satu!" Datar Xera yang melemparkan foto tersebut, dia benar-benar emosi karena di akhir hayatnya pun Duke Fedro tetap menyampaikan apa yang dialami oleh ibunya.

Sebenarnya, dari apa hati ayahnya itu terbuat? kenapa baik sekali?

Karena hari semakin gelap, Xera kembali keluar dari kamar sang raja, itu ternyata kamar ibunya yang berada di gudang, ahh tidak. Itu terlalu mewah untuk dikatakan sebagai gudang, Xera akhirnya tahu bahwa ibu nya dan ayahnya tidak pernah tidur bersama.

Lalu bagaimana perasaan ayahnya selama ini? dia benar-benar laki-laki yang baik dan penuh dengan kesabaran.

"Nona." Sapa Syua dan Amy dengan penuh kekhawatiran, wajah Xera sangat pucat dan matanya pun begitu sembab.

"Tidak apa-apa, aku ingin berendam." Balas Xera yang berlalu pergi.

Syua dan Amy tidak bisa berkata-kata lagi, Xera pasti merindukan ayahnya. Mereka memahami hal itu, yang bisa mereka lakukan hanyalah berdoa agar Xera selalu bahagia.

"Yang mulia..." Theodor dan Ramon langsung menyapa Xera, Xera sendiri hanya mengangguk dan segera masuk kedalam kamarnya.

"Apakah mereka bertengkar lagi?" Tanya Ramon.

"Tidak mungkin, bukankah beberapa waktu yang lalu yang mulia datang kemari untuk mengantar yang mulia ratu?"

"Ah ya, kau benar." Angguk Ramon, apa yang dikatakan Theodor memang benar. Kaisar pun belum kembali lagi setelah mengantar Xera tadi.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa