Nayara seorang gadis yatim piatu, keluarganya sudah dibasmi oleh pelakor dan juga putrinya ketika umurnya baru 13 tahun. Nayara kecil juga nyaris mati setelah didorong di jalan raya ketika ada mobil sedang lewat dengan kecepatan tinggi.
Namun Tuhan tidak mengambil nyawanya karena gadis kecil itu harus membalas ketidakadilan yang terjadi padanya.
Nayara tumbuh menjadi gadis yang memiliki sejuta pesona, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuan yang dimiliki dia bisa bekerja dan diterima di perusahaan besar milik Morgan, yang tak lain adalah suami Briana(Kakak tiri)
Langkah awal Nayara dimulai dengan mendekati Morgan, lelaki yang terkenal dingin. dan berusaha keras untuk mendapatkan lelaki tampan nan gagah itu. Akankah Nayara bisa menjerat Morgan dengan pesonanya?
Seberapa kejam pembalasan yang Nayara lakukan pada Briana?
Apakah Nayara akan menikahi kakak iparnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti arisandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta panjang.
Nayara bisa melihat kilat kemarahan Dimata Briana. ternyata Briana masih sama dengan puluhan tahun lalu. Selalu iri dengan apapun yang orang lain punya, dan orang bisa jika itu melebihi miliknya serta kemampuannya.
Nayara tersenyum dalam hati, melihat Morgan terus menatapnya. Mungkin dia cemburu karena Rangga lebih leluasa bersamanya.
Tuan Akio pun tersihir tubuhnya membeku seperti patung, begitu juga Manager Andre.
"Sial, Rangga playboy mesum itu selalu bisa mendahuluiku," umpat Andre dalam hati. Andre lelaki setia terpaksa mengkhianati perasaannya pada kekasih karena Nayara terlalu sempurna. Nayara ibarat matahari, menjadi bintang paling terang membuat yang lain tidak istimewa lagi.
"Duduklah Nay!" Rangga menarik satu kursi mempersilahkan Nayara duduk bagai seorang putri.
"Maaf Tuan Morgan, Tuan Akio, kalian sepertinya sudah lama datang, apakah aku terlambat?"
Nayara menelisik wajah orang yang menatapnya satu persatu, Nayara melihat Morgan sudah tak menatapnya lagi, lelaki itu hanya melirik sesekali setelah kembali fokus pada laptopnya.
"Tidak sama sekali cantik! dan kau malam ini bagaikan seorang bidadari," puji tuan Akio.
Briana semakin kesal setelah mendengar pujian tuan Akio, Lelaki konglomerat itu sejak tadi mendiamkannya, tetapi begitu melihat Nayara, dia terus saja tersenyum lebar. Sorot matanya begitu berbinar.
"Nona, anda malam ini sangat cantik, aku ada hadiah untuk berlian sepertimu," ujarnya lagi.
"Hadiah! Nayara tersenyum, dia pura-pura sangat senang tuan Akio akan memberinya hadiah.
"Ya, ini hadiah untuk wanita secantik anda."
Tuan Akio memberikan sebuah hadiah istimewa malam ini karena Nayara sudah membuat matanya senang.
Cincin yang begitu indah dengan mata bersinar dari batu berlian asli, yang harganya kisaran ratusan juta itu diberikan pada Nayara dengan cuma-cuma.
Ya, tentu mengeluarkan uang dengan nilai sebuah cincin tak akan berarti apa-apa bagi Akio konglomerat kaya itu.
Makan malam, Nayara sangat kenyang dengan pujian, sedangkan Briana yang sudah dandan maksimal dan memakai gaun termahal, dia tak mendapat pujian dari siapapun, bahkan suaminya malam ini lupa memujinya.
'Berlian itu, sudah lama aku mencarinya tapi tak bertemu yang secantik itu.' batin Briana.
"Tuan, dia sekretaris di kantor suami saya, apakah anda yakin akan memberinya hadiah istimewa itu." kata Briana memakai bahasa Inggris.
"Tentu, siapapun itu, yang sudah membuatku bahagia dia berhak mendapat hadiah." Tuan Akio tersenyum. dengan sengaja dia mengelus kaki Briana dengan telapak kakinya.
Briana terkejut, namun dia berusaha tenang. Takut suaminya akan melihat kelakuan calon kliennya dan kerjasama akan batal.
Briana diam+diam memiliki ide baru, dia berjanji malam ini akan membuat Nayara malu dan pergi dari pertemuan malam ini.
Acara makan malam dimulai, Semuanya makan dengan lahap kecuali Briana, wanita itu seperti sedang berfikir keras.
"Ahhh gaunku!"
Nayara terkejut minuman rasa cheri dengan warna merah terang itu tumpah di dada Nayara.
"Upss. Maaf aku tidak sengaja , tiba-tiba tanganku kram, memegang gelas saja bisa terjatuh." Briana memasang wajah bersalah pada semua yang hadir, namun tersenyum tipis kala pandangan bertemu dengan Nayara.
Nayara mengeram, namun cukup di hati, dia mencoba bersabar menghadapi kelakuan saudara tirinya. Nayara harus bermain sangat cantik untuk mengambil simpati Morgan. dan jangan sampai Briana curiga kalau dia adalah Nayara kecil yang dulu dia benci.
"Tidak apa-apa, biar aku bersihkan di toilet dulu." Nayara beranjak ke kamar kecil.
"Sayang kenapa kamu bisa ceroboh?" Morgan tahu betul Briana sengaja melakukannya.
"Sayang, aku tidak sengaja!" Briana terus berkilah dengan ekspresi meyakinkan. Nada suaranya sedikit meninggi.
"Tidak mungkin." Morgan menggelengkan kepala.
"Sayang, karena sekretaris ini kau meragukan kepercayaan aku yang sudah berkorban menikahimu." Briana menangis sesenggukan lalu berlari meninggalkan pertemuan.
Jika Briana sudah ngambek, dia tidak mau bicara lagi selama beberapa hari. terpaksa Morgan harus membujuknya. Morgan mengejar istrinya menyusul ke kamar mereka berdua.
"Sayang aku minta maaf," kata Morgan sambil mendekati sang istri yang masih menangis, wanita itu berdiri di dekat jendela melihat pemandangan sekitar.
"Buat apa aku harus bersama orang yang tidak pernah percaya aku," kata Briana sambil menyeka air matanya.
"Iya aku salah, aku sekarang percaya kalau kamu tidak sengaja, maafkan aku." Morgan memeluk Briana lalu membawanya ke ranjang.
Setelah Briana tenang, Morgan beranjak ingin pergi.
"Mau kemana?" tanya Briana yang sudah dilanda kantuk. Biasanya untuk membujuk Briana agar tak marah, Morgan selalu melanjutkannya dengan memberi jatah malam.
"Kamu kelihatannya lelah, istirahatlah aku akan lanjutkan metting. Aku tidak mau tuan Akio marah."
Briana setuju, karena dia tahu Tuan Akio itu orang yang sangat loyal, Briana ingin suatu hari memiliki cincin yang lebih bagus dari Nayara.
"Sekretaris tidak tahu diri, dia tidak pantas memiliki perhiasan sebagus itu, perhiasan mahal hanya cocok melekat di tangan ku yang indah dan mulus ini." Briana mengelus lengan dan kakinya.
***
Andre dan Angga tentu tahu kalau Istri bosnya itu cemburu dengan kecantikan dan juga gaun yang dipakai Nayara. Sejak tadi dia sudah kesal ketika Nayara baru keluar. Pesonanya menjadi memudar
Sesuai harapan Nayara, Morgan menyusul ke kamar untuk minta maaf. Nayara pura-pura menangis di kamar mandi, hal terkonyol yang dia lakukan.
Nayara gadis yang kuat tentu dia tak akan menangis ketikaemgjadapi masalah sepele. Namun melihat cara Briana mengambil simpati Morgan, Nayara banyak belajar.
"Nay, maafkan kecerobohan Briana, dia tidak sengaja. Besok aku akan menggantinya, kau bisa memilih sendiri gaunnya." bujuk Morgan.
"Aku tidak mau gaun yang lain, ini hadiah ulang tahun dari aunty. Aku sudah mencucinya, tapi lihatlah, noda ini bukannya hilang, tapi semakin melebar," kata Nayara memperlihatkan gaunnya yang menyisakan noda merah.
Wanita itu hanya memakai handuk persegi dan melilitkan di dada. Morgan takut Nayara masuk angin dia harus basah-basah di malam hari.
"Baiklah, kamu tidur saja, Besok kita antarkan ke laundry."
"Aku tidak mau, jika di cuci pakai mesin, aku takut akan rusak.
"Baiklah kamu pakai baju, nantiasuk angin. Biar aku yang mengatasinya." Morgan menarik tubuh Nayara penuh kelembutan, membawanya ke ranjang. Tak ada alasan Nayara menolak perlakuan Morgan.
Lelaki itu lalu mencuci gaun Nayara di kamar mandi tanpa menutup pintu kamar mandi.
Melihat Morgan yang begitu bertanggung jawab dan baik, rasanya tuhan tidak adil menjodohkan dengan wanita seperti Briana.
Nayara segera memakai baju setelah meminta Morgan menutup mata, Nayara lalu berinisiatif membuatkan kopi.
Mencium aroma kopi khas buatan Nayara Morgan segera menghampiri wanita yang tengah duduk sambil sibuk meniup wedang jahe langsung dari gelasnya itu.
"Nay, setiap kamu bikin kopi rasanya selalu sama, apakah kamu punya takaran khusus."
"Masa sih? tapi enak apa enggak pak?" Nayara menghentikan aktifitasnya menyeruput wedang jahe. Nayara sengaja membawa banyak jahe dari Indonesia.
"Enak." jawab Morgan sambil tersenyum, menatap Nayara sekilas lalu kembali menyeruput kopi.
"Pak menurut anda apakah Tuan Akio itu baik?" pancing Nayara sambil memainkan cincin di jari manisnya.
"Kamu suka sama dia?" Morgan memasang wajah tidak senang.
"Aku hanya bertanya, belum tentu aku suka. tapi entahlah besok, dia masih single, wajar jika nanti ada hubungan diantara kami."
Entah kenapa Morgan kurang suka dengan kalimat Nayara yang terakhir, Morgan merasa Tuan Akio bukan lelaki setia, buktinya baru kenal dengan Nayara dia langsung memberi cincin mahal.
"Nay, percayalah, suatu hari pasti akan ada lelaki yang bisa mencintaimu dengan tulus. Jangan terlalu dekat dengan Tuan Akio." kata Morgan sambil meyakinkan Nayara dengan menggenggam tangannya.
"Lalu siapa lelaki itu? Menurut Anda Manager Rangga juga tidak baik, Tuan Akio juga bukan lelaki tepat. terus siapa yang baik buat saya?" Pancing Nayara.
Thor kau survei sejuta lelaki manapun pasti 100% tidak ada yang mau punya pasangan kayak bayaran
Thor kau kira wanita saja yang punya harga diri , saat ditolak dan direndahkan didepan wanita lain pasti kalian tidak akan Terima
begitu juga lelaki pasti direndahkan dan ditolak didepan pria lain, kalau kau konsisten dengan karakter Morgan, 100% lelaki kayak Morgan tidak bakalan mau punya pasangan kayak nayara
*coba sebutkan 1 hal saja yang membuat Morgan beruntung dapat nayara?
tapi kalau kesialan banyak, dipermalukan, direndahkan, dijadi budak cinta, disakiti, dibuat semaunya, jika dibutuhkan diambil tapi jika tidak butuh dibuang begitu saja
Morgan kalau lelaki punya harga diri dan akal pasti tidak akan mau punya istri kayak nayara
itu fakta