Ratu Antagonis
"Tunggu dulu, apa maksudnya ini semua? kenapa bisa aku......"
Sosok wanita yang beberapa saat lalu terbangun dari tidurnya terlihat shock dan bingung, melihat apa yang terjadi pada dirinya sangat sulit untuk dia percaya.
"Gila!"
Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya, dia berdiri didepan cermin besar yang memantulkan sosok dirinya yang berbeda. Kulit putih yang pucat, tubuh langsing dan seksi, rambut panjang yang hitam legam dan bergelombang, mata merah menyala seperti api, hidung mancung yang kecil, bibir sensual berwarna merah, alis runcing, bulu mata lentik, dan ada tato dilehernya berbentuk bunga mawar merah kecil yang memanjang.
"Astaga...."
Clara Everson Briana, wanita berusia 28 tahun yang memiliki wajah yang sangat cantik dan tubuh yang seksi baru saja mengalami kecelakaan mobil karena mabuk yang dia alami, terdengar konyol memang tapi itulah kenyataannya.
Dia patah hati karena laki-laki yang dia cintai menikah dengan sahabatnya sendiri, bahkan dia tidak tahu kapan mereka saling jatuh cinta karena pada dasarnya Clara selalu menceritakan semua tentang nya pada sang sahabat.
Tidak ada kemarahan dalam diri Clara, dia hanya kecewa pada sahabatnya. Kenapa tidak mengatakannya sejak awal bahwa mereka sudah di jodohkan? jika dia tahu, mungkin rasa kecewanya tidak akan sebesar ini.
"Dan wanita yang aku tempati sekarang juga mati dengan konyol, bagaimana bisa kita bernasib sama?" Gumamnya.
Xaveria Samborada Fedro, anak dari Duke Fedro yang memiliki sikap jahat dan bengis. Siapa yang tidak tahu mengenai dirinya? mereka yang mengenalnya pasti akan mendapatkan masalah darinya, benar-benar merepotkan.
Clara yang sekarang menjadi Xera nampak duduk di ujung ranjang dengan tangan yang memijit pelipisnya, wanita ini memiliki ayah yang sangat mencintainya bahkan rela melakukan apapun untuk Xera tapi wanita ini justru mengabaikannya dan selalu membuat sang Duke mendapatkan masalah.
"N-nona? Anda sudah sadar?" Kaget seorang pelayan wanita yang berambut panjang dan dikepang dua, wanita itu segera memanggil dokter beserta sang Duke.
Hingga akhirnya, terdengar suara bariton laki-laki yang menangis histeris disana, Xera diam membisu saat laki-laki tua yang masih memiliki tubuh sehat dan wajah tampan itu memeluknya erat, dia menangis dalam pelukannya.
Apa-apaan ini? kenapa rasanya aneh....
"Tuan Duke, biarkan saya memeriksa nona terlebih dahulu." Ucap tabib, Xera menatap tabib muda tersebut dengan tatapan yang heran, Xera berfikir apakah dia dokter yang ada di dunia ini?
"Xera putriku sayang, ayah yakin kau akan baik-baik saja. Maafkan ayah karena ayah tidak mencegah mu untuk melakukan hal nekat seperti kemarin." Tangisnya, dia terlihat lemah sekali pikir Xera.
"Aku baik-baik saja, ayah." Balas Xera yang melihat tangannya dipegang oleh sang tabib, ternyata pengobatan zaman dulu seperti ini.
"Kondisi nona sudah baik-baik saja, racun yang ada dalam tubuhnya sudah hilang sepenuhnya tuan Duke." Jelas tabib, dia menuliskan sesuatu untuk di berikan pada pelayan, itu adalah resep obat yang harus ditebus di toko obat.
"Nona, bagaimana kondisi anda? apakah anda sudah membaik?"
Xera yang masih bingung dengan keadaan kini semakin heran dengan kedatangan seorang wanita muda dan tua, mereka terlihat mirip. Mungkin mereka sepasang ibu dan anak, tapi siapa mereka?
Hingga akhirnya, bayangan bayangan aneh mulai melintas dalam otak Xera, hal itu membuat Xera meringis kesakitan dan refleks memegang kepalanya dengan kuat.
"Xera? apa yang terjadi nak, tabib!!! apa kau berbohong mengenai kondisi putriku yang baik-baik saja?!" Marah Duke dengan begitu keras, semua orang yang ada di dalam sana hanya diam ketakutan.
"S-saya sudah yakin tuan Duke, tapi sekarang kondisi nona memang sedikit tidak baik. Mungkin efek racun itu masih mempengaruhi tubuhnya, tapi semua racunnya sudah benar-benar hilang. Saya berani bersumpah atas nama dewa Zeus tuan." Jelasnya, hal itu membuat Duke terdiam.
"Xera putriku...." Lirih sang Duke yang memegang tangan Xera dan mencium punggung tangannya, Xera sebenarnya sadar tapi dia hanya diam dengan memejamkan matanya. Dia masih menyimak ingatan yang baru saja masuk kedalam pikirannya.
Pasangan wanita muda dan tua itu adalah saudara ibunya, masih saudara tiri bukan kandung. Mereka tinggal disana 2 tahun yang lalu, saat suami wanita tersebut meninggal karena dia bekerja sebagai pelayan istana.
Sehingga, pihak keluarga memperbolehkan mereka untuk tinggal dengan Duke padahal hal itu tidak baik tapi entah kenapa suami dari bibi tirinya ingin mereka tinggal bersama Duke Fedro, ayah Xera. Nampaknya ada sebuah rencana dibalik pesan tersebut, tapi apa itu? Entah itu Xera yang asli ataupun palsu, mereka berdua tidak tahu.
Yang jelas Xera yang dulu benar-benar tidak suka pada mereka berdua, untung saja sang ayah tidak mempermasalahkan sikap buruknya pada mereka, jika dalam novel lain mungkin sang ayah akan memihak mereka, dan bahkan sampai menikahinya juga, tapi untuk ayahnya sekarang, dia tidak seperti itu.
•••
Malam ini, Xera berjalan di lorong kediamannya yang begitu luas. Xera benar-benar kagum dengan kekayaan sang ayah, dia merasa bersyukur.
Langkah kakinya terhenti disalah satu ruangan yang sedikit terbuka, Xera mulai menguping disana karena dia tidak sengaja namanya disebut. Jika tidak mendengar namanya, mungkin Xera tidak akan lancang seperti ini.
"Bagaimana bisa dia masih selamat? bukankah racun lotus yang aku berikan untuk dia oleskan sendiri pada kulitnya sudah dia pakai? tapi kenapa dia masih bernyawa?"
"Nyonya, tabib sebelumnya sudah memeriksa kondisinya yang tidak bisa diselamatkan. Tapi, entah bagaimana wanita itu bisa selamat. Mungkin, dia benar-benar diberkati oleh dewa Zeus." Ungkapnya begitu yakin.
"Cepat bereskan dia kembali! aku tidak ingin dia lebih menonjol dibandingkan putriku! putriku harus menikah dengan pangeran mahkota, jika wanita itu masih hidup maka putriku akan terus menjadi bayang-bayang nya." Marah Melinda, ibu dari Tansy. Dia yang tak lain adalah bibi dan sepupu tirinya, mereka benar-benar serakah!
"Baik nyonya, sebagai pelayan pribadi nona Xera saya akan memastikan sendiri bagaimana dia mati kali ini." Tunduk nya.
"Ya, lakukan tugasmu. Jika kau berhasil melenyapkannya, kau akan menjadi pelayan pribadi putriku saat dia menjadi putri mahkota nanti."
Melinda terlihat begitu yakin dengan ucapannya, seakan-akan posisi putri mahkota memang sudah ditakdirkan untuk putrinya.
Xera yang sudah selesai menguping segera pergi dari sana dengan perasaan yang berbeda-beda, dia memang sudah tahu bahwa di dunianya ini membunuh adalah hal yang lazim, begitu pun dengan perang antar saudara. Itu bukan hal yang aneh, Xera hanya terkejut karena hal itu dialami oleh dirinya sendiri.
"Eh tunggu dulu, pernikahan? apakah aku dan putra mahkota sudah di jodohkan? haish, benar-benar merepotkan!"
Dipukulnya kepalanya sendiri oleh Xera, dia lupa bahwa Xera yang dulu begitu menyukai putra mahkota. Tapi meskipun dia suka, dia selalu menunjukkan sikap buruknya itu karena Xera berharap putra mahkota dapat menerima sikapnya dengan tulus, sayangnya putra mahkota selalu mengabaikannya dan tidak pernah peduli pada Xera.
"Aku akan membatalkan pernikahan ini dengan cepat, ahh bagaimana jika aku membantu bibi Melinda untuk menyatukan mereka? haha aku memang cerdas." Senyum Xera.
Dia tertawa kecil di taman yang gelap dan dingin, para pelayan yang melihat nona nya hanya bisa merinding ditempat, mereka menganggap jika Xera sudah gila. Padahal, Xera sedang memikirkan rencana yang aneh untuk membuat putra mahkota dan sepupu liciknya bersatu.
Bukankah sangat cocok, wanita dungu dan laki-laki gila jika bersatu? hahaha....
Lagi dan lagi, para pelayan dan pengawal hanya bisa diam di tempatnya masing-masing. Mereka takut mengganggu Xera jika mereka menegurnya dan menyuruhnya untuk masuk, karena itulah mereka hanya diam disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
AJLyE____
critanya keren
2024-07-10
0
Wy Ky
.
2024-07-03
0
Karunia Disha
klo gni critanya,,,jd berharap mc cweknya dpt jodoh penguasa tangguh yg dingin,kejam sprti kaisar mgkin yg posisinya diatas raja,,,,bkn hanya sbatas putra mahkota yg lemah
2024-06-29
0