NovelToon NovelToon
Lingkaran Cinta Kita

Lingkaran Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Murid Genius / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / LOL / Bad Boy
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Rui Haru tidak sengaja jatuh cinta pada 'teman seangkatannya' setelah insiden tabrakan yang penuh kesalahpahaman.

Masalahnya, yang ia tabrak itu bukan cowok biasa. Itu adalah Zara Ai Kalandra yang sedang menyamar sebagai saudara laki-lakinya, Rayyanza Ai Kalandra.

Rui mengira hatinya sedang goyah pada seorang pria... ia terjebak dalam lingkaran perasaan yang tak ia pahami. Antara rasa penasaran, kekaguman, dan kebingungan tentang siapa yang sebenarnya telah menyentuh hatinya.

Dapatkah cinta berkembang saat semuanya berakar pada kebohongan? Atau… justru itulah awal dari lingkaran cinta yang tak bisa diputuskan?

Ikutin kisah serunya ya...
Novel ini gabungan dari Sekuel 'Puzzle Teen Love,' 'Aku akan mencintamu suamiku,' dan 'Ellisa Mentari Salsabila' 🤗

subcribe dulu, supaya tidak ketinggalan kisah baru ini. Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman... sekaligus rasa

"Ayo, Zara. Masuk."

Haru membuka pintu lift tua berjeruji besi yang berderit pelan seperti cerita horor di kastil Eropa.

Sedangkan, Zara tampak ragu melangkah, "Nggak bisakah kita lewat tangga aja?"

"Kamu bercanda? Menara perpus ini tinggi banget. Kamu nggak bakal kuat naik tangga dengan kaki pendekmu itu."

Zara cemberut. "Tapi aku takut naik lift."

"Sedangkan aku takut naik tangga."

"Aku serius, Haru. Naik lift itu rasanya kayak..." Zara sejenak mengelus lengannya, "kayak ada malaikat pencabut nyawa yang tiba-tiba nyamber, terus bawa aku jatuh dari langit."

Tangannya dramatis memperagakan. "Gluk-gluk-gluk... duaarr! Langsung pingsan aku di dunia astral." Matanya terpejam.

Haru menyipitkan mata. "Imajinasimu tuh... luar biasa. Sini. Aku pegangin kamu. Biar nggak melayang ke dunia sebelah."

Dengan ekspresi antara percaya dan ragu Zara menyodorkan tangannya. Haru menatapnya sejenak. Jantungnya berdetak tak karuan. Pikirannya berkecamuk. "Nanti... nanti aja pas liftnya udah gerak," gumamnya gugup sambil mengalihkan pandangan.

Lift mulai bergerak. Suara klak-klik-glung dari roda dan kabel tua membuat suasana makin mencekam. Zara mendadak pucat.

"Jangan khawatir, kita bakal aman sampai atas."

"Um..."

Tapi saat lift naik beberapa meter, tubuh Zara bergoyang hebat. "Mama... Mama, tidaakk!" jeritnya. Dia kehilangan keseimbangan.

"Zara!" Haru bergerak cepat menarik tangan Zara yang hampir jatuh. Tubuh mungil itu langsung terhuyung masuk ke dalam pelukannya.

Genggaman tangan Zara gemetar. Keringatnya mengalir deras. Matanya berair. "Aku takut... aku takut banget, Haru. Takut terkunci di lift lalu berhenti di tengah jalan. Huhu... malaikat maut pasti udah di lantai tiga nungguin aku. Jantungku mau copot."

Haru membeku sejenak, tak tahu harus apa. Tangan kanannya perlahan naik, jari-jarinya menyisir rambut kepala Zara yang berantakan. Tangan satunya tak berani memeluk.

"Tenanglah... aku di sini."

Zara masih gemetar. Ia memeluk erat. Pelukan itu menjadi satu-satunya yang membuat dunia mereka sedikit lebih stabil. Meski irama jantung saling bertolak belakang. Zara ketakutan, Haru berdebar-debar.

Haru terus mengelus kepala Zara. Sentuhannya pelan, penuh hati-hati. “Bukan malaikat maut yang hendak mengambil nyawamu, Zara. Tapi, mungkin hatiku sendiri, yang terlalu berdebar tiap kali dekat denganmu.” batinnya.

[POV] Haru

Diriku merasa begitu galau. Begitu sakit ingin kupergi segera... tetapi...

Sedikit lagi...

Jika aku bisa berada di dekatmu, aku tak ingin Malam berakhir sampai fajar tiba. Aku ingin hapus air matamu saat sedih datang. Menunjukkan bulan yang bersinar melayang di angkasa. Tapi...

Aku masih belum tegar, belum percaya diri. Membagi senyumku untukmu. Tolonglah, Tuhan, berikan aku keberanian.

____

Lift terus bergerak naik, hingga akhirnya berhenti di lantai paling atas. Bunyi klik dan suara gesekan logam membuka pintu lift yang sudah menua.

Sebuah ruangan yang tenang dan asing menyambut. Hanya ada cahaya lembut dari lampu gantung bergaya retro, sebuah teleskop besar menghadap ke langit, dan dinding-dinding kaca yang melingkar hampir 180 derajat. Dari sana, langit terbuka lebar. Gelap, dalam, dan bertabur cahaya bintang.

Tempat itu terasa...

...bukan lagi sekadar ruangan. Ia seperti planetarium pribadi di ujung dunia. Tempat di mana waktu berhenti. Tempat rahasia, milik Haru sendiri.

“Kita udah sampai, Zara.:

Zara melangkah keluar. Dan saat matanya menatap langit dari balik dinding kaca…

Matanya membelalak. Kilauan bening mempercantik bola mata indahnya. Mata bulatnya berdetak penuh kagum.

“Woah…”

Hanya itu yang bisa keluar dari bibir mungilnya. Matanya bersinar bagai anak kecil di depan kembang api. “Ini... indah banget.”

Haru tersenyum kecil. Diam-diam, ia menikmati ekspresi itu. Wajah Zara yang polos, penuh kekaguman, dan matanya yang seolah-olah menyerap seluruh galaksi malam itu.

Haru masih mematung di sisi lift. Matanya terpaku pada gadis yang kini menjelajahi ruang rahasia miliknya dengan mata berbinar penuh rasa ingin tahu. Bahkan napas Zara pun seakan punya irama yang bisa menggetarkan sunyi.

Suara renyahnya menggema lembut, menabrak keheningan malam dan menembus relung hati pria yang jantungnya dilanda gundah gulana.

"Ini apa?" ujarnya sembari menyentuh tabung besar berwarna hitam perak. "Inikah teleskop? Ini luar biasa... kayak meriam masa depan!"

Ia memutar pelan lensa teleskop, lalu buru-buru menarik tangannya, takut merusaknya. "Aku bisa lihat planet? Aku bisa lihat bulan? Atau... alien?"

Matanya berkeliling ruangan. “Eh! Itu... itu buku apa? Haru, kamu suka astrologi? Atau astronomi? Atau kamu seorang penyihir dari dunia langit? Ah! Kamu pasti bisa baca bintang, ya?”

Ia berlari kecil ke sisi jendela. Matanya menyapu langit malam dari balik kaca yang membentang tinggi, jernih, dan membungkus ruangan seperti pelindung sihir.

"Jendelanya... wow... ini seperti... seperti aku sedang terbang!" Ia menempelkan tangannya ke kaca, seolah menyentuh semesta. "Aku merasa sangat dekat dengan langit. Lebih dekat dari mimpi."

Bibirnya tersenyum.

"Bintangnya indah banget. Kayak taburan permen di langit. Itu apa? Nebula? Rasi bintang? Atau... tuh! Tuh! Yang nyala itu... itu satelit atau bintang jatuh?"

"Dan... itu yang bulat kecil di pojok... itu... Mars? Venus? Atau... mata kelinci?"

Haru akhirnya tertawa kecil.

“Bukan, itu Jupiter.”

Zara mendengus, lalu menatap Haru. “Haru, kenapa kamu punya tempat seindah ini? Ini... kayak dunia rahasia. Dunia yang... kamu sembunyikan dari semua orang tauk?”

Haru tak menjawab. Ia hanya mengamati gadis itu.

Di ruang senyap, dalam dekapan langit dan bintang-bintang, Zara tampak seperti bagian dari semesta itu sendiri. Hidup, lugu, dan bercahaya.

"Ah! Itu Keropi!!" seru Zara sambil menunjuk bintang yang bersinar paling terang. Tangannya menggambar imajinasi di udara.

Haru terkekeh, menahan senyum. "Keropi lagi."

Ia akhirnya melangkah mendekat, seakan gravitasi Zara menariknya lebih kuat dari gaya tarik bumi. Zara menoleh, senyum riangnya menyambut kehadiran Haru dengan cahaya yang lebih hangat dari bintang-bintang di luar sana.

Dan saat Haru menatap mata itu, mata yang selalu hidup di antara mimpi dan kenyataan, ada sesuatu di dalam dadanya yang membuncah. Meletup-letup. Sesak, namun tak menyakitkan. Seperti ribuan kupu-kupu beterbangan dalam dada, mencari jalan keluar lewat satu kalimat jujur.

"Zara..."

"Haru, apa aku boleh tinggal di sini?" Suara polos itu terdengar lagi, tanpa tahu betapa seriusnya dunia yang berguncang di dalam dada lelaki itu.

Dunia menjadi senyap. Hanya detak jantung yang terdengar berdenting seperti lonceng waktu yang menghitung detik menuju keabadian.

"Aishiteru, Zara..."

Langkahnya mantap. Tatapannya tak goyah. Jarinya terangkat pelan. Sentuhannya lembut. Dan tanpa jeda, tanpa izin dari logika, Haru merunduk. Menutup jarak.

Chup!

Haru mencium, bibir itu.

Pelan. Sekilas. Lalu terlepas. Telapak tangannya membingkai wajah Zara lebih erat, ingin sekali menyimpan setiap detail dalam ingatannya. Dan sekali lagi, ciuman itu mendarat. Lebih mengguncang.

"Aishiteru..."

Kalimat itu keluar bersamaan dengan hangatnya napas yang membelai bibir Zara. Haru kembali mengecupnya, meniti setiap gerakan, menghafal setiap rasa. Mencium dengan seluruh hatinya.

Dan di antara ciuman yang tak ingin usai, Haru menarik diri pelan. Matanya redup. Suaranya nyaris pecah. Kening mereka saling menempel.

"Aku mencintaimu, Zara Ai Kalandra. Tapi..."

"...aku harus pergi."

Dunia seakan terlipat. Zara tak mampu berkata. Kelopak matanya perlahan menutup, menyerah pada rasa yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Sebuah ciuman... sekaligus rasa yang membuat air matanya, mengalir.

1
Nailott
oo ternyata dia laki2 yg ditabrak aku pikir bandhi ygm nabrrak.bukan bhandhi
Nailott
emanf zara bandel bin bodoh nantangin bahaya
Nailott
novel apa pulak ini
Miu Nih.: ke karya baru aku aja kak 🙏 ,, judulnya 'Mommy, kami butuh Papa' terima kasih 🙇‍♀️🙇‍♀️
total 1 replies
Lady Ev
apkah ini namanya semkin ku kejar semkin kau jauh? oh tidak!!🤦
Zuri
aku dah puyeng duluan sebelum memahami sesuatu🤧
Zuri
separuh dari jiwa Haru melayang
../Facepalm/
Aksara_Dee
terpengaruh dgn omongan bunda ya
Aksara_Dee
adududuhh... Zara jadi artis
Aksara_Dee
owh begitu
Afi Afifah
Sekali nanya, langsung ke ulu hati. 🔥
Afi Afifah
Satu pertanyaan, semua luka kebuka. 🙃
Afi Afifah
Zaraaa 😫😭🤧
Afi Afifah
Respect buat Zara yang masih bisa berdiri meski hatinya udah 99% dead battery. 🔋❌🤧🤧
Afi Afifah
hatinya lagi kayak kaca retak 🤧🤧
Afi Afifah
Zara paket lengkap: cantik, chaos, jenius, tapi hatinya hancur. Capek-capek jadi gemoy, ternyata dalemnya meleyot. 😭
Afi Afifah
GIRL. Please. Jangan self harm. 😭😭🤧🤧
Afi Afifah
fix ini adik butuh peluk + es krim rasa red velvet! hiks 🤧🤧
Afi Afifah
Plis... ini narasinya bikin dada sesak 🤧🤧
Afi Afifah
😭😭 Haru-nya bangun pas Zara pergi 😭😭
Afi Afifah
Sumpah ini manis banget. Simpel tapi dalem. Kayak coretan kecil yang bisa nyelamatin seseorang dari gelapnya dunia. 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!