System Warisan!!

Toko Pakaian, Executive Fashion!

"Heh, kamu budeg ya? Kok malah bengong. aku bilang, kamu pergi sana jangan ngalangin pemandangan pembeli di toko kami" teriak pegawai pria lagi.

"Aku ingin membeli pakaian disini, apa seperti ini pelayanan di toko kalian.!" Kata Dion dingin.

"Baju disini tuh mahal-mahal, kamu gak bakal mampu beli. Huss pergi sana.!" Teriak pegawai wanita di sebelah pegawai pria tadi.

"Aku,,," sebelum Dion menyelesaikan kata-katanya. Ia dan yang lainnya mendengar suara langkah kaki dari pintu masuk toko.

Demplakk~

"Tuan muda Ardy"

"Tuan muda Ardy"

Sapa para pegawai dan kerumunan yang mengenal Ardy.

"Tuan muda ada keperluan apa anda kemari?." Tanya salah satu pegawai disana.

"Oh, tidak ada apa-apa, ada apa disini kenapa ribut sekali?" Tuan muda Ardy bertanya balik.

"Ini tuan muda, orang miskin ini tidak tahu malu ingin membeli baju disini. Lihat saja pakaian yang ia kenakan sangat lusuh."

Pegawai pria yang tadi berdebat dengan Dion menjelaskan.

"Apa katamu?." Tanya Ardy dengan wajah yang sedikit kesal.

Bagaimana dia tidak kesal, dia tadinya ingin berteman dengan Dion, tapi para pegawai nya menghina dan merendahkan Dion seperti ini.

"Ahh,,itu tuan muda orang miskin ini membuat masalah di,,,,," jawab pegawai pria itu dengan sedikit gugup, karena mendengar nada bicara Ardy yang seperti nya kesal.

Plakkkkk,,,,

Plakkkkk,,,,

Sebelum pegawai itu menyelesaikan ucapannya, sebuah tamparan sudah mendarat di pipi kanan dan kirinya.

Semua orang terkejut dengan apa yang terjadi!

Termasuk Dion sendiri terkejut, karena yang melesat kan tamparan tidak lain adalah tuan muda Ardy sendiri.

Dimana tuan muda Ardy sangat dihormati oleh para pegawai disini.

"Tu,,,Tuan muda, mengapa anda memukuli saya?." Tanya pegawai pria itu dengan tergagap sambil menahan rasa sakit.

"Kamu bilang kenapa, bodoh, kamu melihat orang dari tampilan luarnya saja. Bagaimana jika Tuan muda ini bisa membeli pakaian di toko kita?, Bukankah dengan kamu menghinanya kita akan kehilangan pelanggan?"

"Lagi pula aku kenal dengan Tuan muda ini, aku yakin dia bisa membeli pakaian di toko kita, sekarang kamu ambil gaji kamu dan pergi dari tokoku.!"

Dia melakukan ini agar bisa memikat Dion, sehingga Dion memiliki penilaian yang baik terhadap dirinya.

"Tu,,,Tuan muda, saya salah, saya mohon maafkan saya. Jangan pecat saya." Ucap pegawai itu dengan nada memohon.

"Satpam, seret dia keluar dari disini." Perintah Tuan muda Ardy dengan nada dingin

Dua orang satpam pun datang, lalu mereka menyeret pegawai pria itu. Pegawai itu berusaha meronta-ronta.

Namun, seberapa kuat dia berusaha, dia tetep diseret keluar. Bahkan, kakinya dipatahkan!

"Tuan muda silahkan, apa yang ingin anda beli biarkan aku sendiri yang melayani tuan muda"

Setelah melihat pegawai itu di seret keluar, Ardy pun bertanya pada Dion.

"Tunggu, tadi kamu bilang, kamu mengenalku?" Tanya Dion dengan heran.

"Ah, Iyah tadi aku sempat melihat Tuan muda membeli iphoneX 14 plus"

"Kalau boleh tau siapa nama tuan muda?" Tanya Ardy

"Oh ternyata begitu, namaku Dion" balas Dion singkat.

"Baiklah Tuan muda Dion, namaku Ardy Kusuma pengelola toko ini. Silahkan biar aku temani"

Dion pun melangkah ke depan untuk melihat-lihat pakaian, dan Ardy mengikuti di belakang.

"Siapa orang itu?"

"Aku pun tidak tau, bahkan Tuan muda Ardy mengenalnya dan menghormati nya"

"Mungkin dia Tuan muda dari keluarga kelas satu"

"Mungkin saja, untung aku tadi tidak terlalu menghinanya"

"Betul, dan dia pun seperti nya tidak terlalu mempermasalahkan nya. Jika tidak kita akan dalam masalah."

Diskusi pegawai dan kerumunan pun terdengar, sementara pegawai wanita yang tadi ikut meneriaki Dion sudah gemetaran.

Untungnya, Dion tidak memperhatikan nya.

•••••

"Tuan muda Dion, apa yang ingin anda beli?." Tanya Ardy

"Emm,,, keluarkan seluruh jas dan pakaian terbaik yang ada" balas Dion sembari berfikir.

"Baiklah Tuan muda Dion, aku harus mengambil nya di tempat khusus. Karena pakaian terbaik tidak di pajang di luar."

Ardy pun pergi ke ruangan dalam toko itu.

Sementara, Dion hanya menunggu dengan tenang disana. Tanpa ada yang mengganggu!

Begitu saja, beberapa menit kemudian Ardy kembali dengan membawa beberapa style pakaian.

"Tuan muda, semua pakaian ini adalah produk Executive Fashion terbaik yang ada disini. Semuanya sederhana sesuai dengan karakter tuan muda, yang berpakaian sederhana"

Ucap Ardy sambil berjalan ke arah Dion, dengan membawa beberapa pakaian sederhana. Namun berbahan mewah.

"Sial,,, apakah dia pikir aku orang kaya yang suka hidup sederhana"

"Tapi tidak apa-apa, itu juga baik agar tidak terlalu menonjol. Lagi pula jika aku langsung memakai barang mewah,mungkin orang-orang akan curiga.!" Pikir Dion.

"Berapa harga yang ini" tanya Dion sambil menunjuk jas yang berwarna hitam.

"Ini adalah barang terbaik, harganya $15.000 dollar tuan muda. Jas ini terlihat sederhana, jadi jika orang yang tidak mengerti tentang desain pakaian mungkin mereka akan mengira jas ini adalah jas murah."

"Selain itu, merek jas ini ada di dalam baju, tidak di luar. Bahan jas ini adalah wol terbaik" ucap Ardy menjelaskan.

"Yo,,, Apakah itu jas terbaik di sini? "

"Kenapa kelihatan nya biasa-biasa saja. Dan Ardy apakah kamu buta mengapa kamu melayani orang yang terlihat miskin ini secara langsung?"

"Dari pada melayani dia, mending kamu layani Tuan muda ini."

Sebelum Dion menanyakan dan memilih lebih lanjut, terdengar suara Aragon dan sombong dari arah belakang Dion.

"Tuan muda Henry"

Begitu melihat orang yang berbicara, Ardy langsung menyambut nya dengan hormat. Membungkukkan badan, dengan dua tangannya di tangkupkan ke depan.

Terlihat seorang pemuda dengan pakaian mewah, menggunakan jas merah, sepatu kulit mengkilap, dan jam rollex di tangannya.

Di belakangnya, ada dua pengawal yang bertubuh kekar dan bermuka sangar.

Dia adalah Tuan muda Henry Hermawan, dari keluarga Hermawan.

Keluarga Hermawan adalah keluarga kelas satu terkuat di Kota Bandung.

"Ardy, sini layani Tuan muda ini. Dari dari pada kamu melayani orang miskin itu yang entah dia akan membeli atau hanya bertanya-tanya saja."

"Dan katamu jas itu adalah jas terbaik yang ada disini, meskipun terlihat buruk, tapi karena kamu bilang itu adalah yang terbaik, maka aku menginginkan nya. berapa harganya?"

Ucap Tuan muda Henry dengan nada sombong!

"Bukannya aku tidak ingin menjual nya pada Tuan muda Henry, tapi jas ini akan di beli oleh Tuan muda Dion, yang sudah datang terlebih dahulu" balas ardy tenang.

"Apakah kamu tidak mendengarku Ardy, aku bilang aku ingin jas itu. Sementara orang ini, aku akan mengusirnya untukmu"

"Kau orang miskin, keluar dari sini" kata Henry dengan nada memerintah sambil menunjuk Dion.

"Bangsa*, kamu pikir kamu siapa?. Menyuruhku keluar seenaknya." Teriak Dion kesal.

Semenjak Dion terhubung dengan system, dia menjadi pemberani dan lebih percaya diri.

"Kurang ajar, kalian berdua seret orang ini keluar. Patahkan kaki dan tangannya" perintah Tuan muda Henry pada bawahan.

"Tuan muda Henry, tolong jangan membuat masalah toko ku"

Melihat situasi, Ardy pun mencoba menengahinya.

"Sial, apakau ingin menantang keluarga Hermawan?" Tanya Henry kesal.

"Tidak,,,Tapi bagaimana pun dia adalah pelanggan di toko ku" ucap Ardy sedikit dingin.

"Sudahlah, biarkan dia membawaku keluar. Jika memang dia punya kemampuan"

Kali ini Dion berkata dengan dingin, lagi pula menurut SYSTEM tubuhnya beberapa kali lebih kuat dari orang biasa.

Jadi dia ingin mencoba, seberapa kuat dia sekarang.

"Ahh, tapi,,,"

Sebelum Ardy menyelesaikan kata-katanya, Henry langsung memotong perkataan nya.

"Lihat, anak ini tidak tau mana yang baik dan mana yang buruk. Kalian berdua seret dia patahkan kaki dan tangannya."

Mendengar itu, dua bawahan Henry pun melangkah maju menuju Dion.

"Nak, dasar tak tahu malu. Berani menyinggung Tuan muda Henry"

Ucap salah satu dari mereka, lalu mereka memegang bahu dan tangan Dion, mencoba menyeretnya keluar.

Melihat itu, Tuan muda Henry tersenyum penuh kemenangan.

Sementara Ardy sedikit gugup melihat nya, dia sudah bersiap-siap untuk membantu Dion.

Namun,,,

Krekkk,,,,krekkk,,,!

Arghhh,,, Arghhhh,,,,

Terdengar suara tulang patah, dan teriakan kesakitan.

Tetapi, yang membuat mereka terkejut adalah suara kesakitan itu bukan berasal dari Dion. Melainkan dari dua pengawal Tuan muda Henry.

Melihat itu, senyum Tuan muda Henry langsung membeku. Dan Ardy langsung melongo tak percaya.

"Ka,,,kamu,,,!"

Plakkk~dumplakkk~

Sebelum Tuan muda Henry berbicara, sebuah tamparan mendarat di ke dua pipinya.

Tuan muda Henry merasa sakit di pipinya, dan ia ketakutan. Ekspresi mukanya seperti melihat hantu, ia merasa ngeri dan heran.

Seolah Tuan muda Henry tak percaya dengan apa yang terjadi, begitu pula semua orang yang ada di sana.