Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wedding or funeral?
Hari pernikahan Laura dan Lucas akhirnya tiba, acara akan dilangsungkan dimansion Belluci, tepat dihalaman luas yg ada dibagian belakang, sudah disulap dengan hiasan bunga mawar merah, tidak ada bunga lain selain mawar merah, dengan altar serba hitam, ini adalah pilihan dari Lucas.
Laura berada dikamarnya dia berdiri didepan jendela yg tepat mengarah ke halaman belakang rumahnya, dia memandangi kearah tempat acara yg di dominasi warna hitam itu.
"Terlihat seperti altar pemakaman daripada pernikahan..." Gumam Laura.
Dia sudah siap dengan gaun pernikahan dan makeup flawless yg membuatnya tampak cantik dan segar, rambut yg disanggul gaya low updo, gaun berbahan satin silk berwarna putih tulang dengan ekor mermaid yg panjang menjuntai, gaun itu berlengan panjang menutup sampai di punggung tangan Laura, dengan model backless yg menampilkan punggung putih dan mulus Laura, tentu saja sang designer tidak serta merta memberikan gaun pengantin simple seperti yg Laura inginkan, ada aksen Swarovski disepanjang ekor gaun yg akan tampak berkilau jiga terkena sinar matahari.
Ceklek,
Pintu kamar Laura terbuka.
"Laura...." Lirih seseorang yg sangat Laura kenali dan dia rindukan suaranya.
Dia menoleh dan seketika senyumnya tersungging, disana ada kakak nya yg paling dia sayangi, walaupun berbeda ibu, Karena Lorenzo satu ibu dengan Lilian, tapi Lorenzo begitu menyayangi Laura, lebih dari apapun. Begitupun sebaliknya.
"Kakak...." Panggil Laura.
Lorenzo pun segera menghampiri adiknya yg terlihat sangat cantik, lalu memeluknya dengan sangat erat.
"Princess.. maafkan kakak yg tidak berguna ini, Kakak sudah melibatkan kamu dalam kekacauan ini, maafkan kakak Laura." Ucap Lorenzo dengan penuh penyesalan, semua memang berasal dari kesalahannya, awalnya dia pergi ke Italy untuk urusan bisnis kartel keluarga Belluci, namun jiwa serakahnya tiba-tiba muncul saat kartel GOLDEN SNAKES milik Lucas juga tengah melakukan transaksi, dia ingin menguasai daerah kekuasaan Lucas, namun berakhir tertangkap dan menjadi tawanan Lucas.
"Jangan diingat yg sudah terjadi kak, aku juga sudah menyetujui pernikahan ini." Ucap Laura.
"Kalo kamu mau, sekarang kakak akan bawa kamu pergi Laura, ini masih belum terlambat " ucap Lorenzo.
"Tidak kak, cukup hal kemarin jadikan sebagai pelajaran, Lucas pria yg sangat kejam kak, dia sanggup melakukan apapun, aku tidak mau kakak, atau papa mendapatkan masalah yg lebih besar." Tutur Laura.
Tak berapa lama tuan Adam datang kekamar Laura.
"Sayang.. sudah waktunya..." Ucap tuan Adam.
Laura menarik nafas panjang, kemudian berjalan menghampiri ayahnya.
Laura memeluk kuat lengan ayahnya, ketika alunan musik mulai terdengar, dengan langkah pasti Laura berjalan menyusuri jalan setapak yg penuh dengan kelopak mawar merah, seluruh tamu mengenakan baju berwarna hitam, seperti yg Laura pikirkan, tempat pernikahan ini lebih mirip seperti pemakaman.
Langkah demi langkah Laura ambil hingga sampai juga didepan altar bersama calon suaminya yg tampak begitu gagah dengan tuxedo berwarna hitam dengan aksen mawar merah di sakunya.
Setelah tuan Adam menyerahkan putrinya kepada Lucas, kemudian seorang pendeta memulai acara pemberkatan, dan sampailah pada saatnya bagi Lucas dan Laura saling mengikrarkan janji mereka dihadapan Tuhan dan juga para tamu Disana.
"Saya, Laura Rossie Belluci dengan ini, menerima Lucas Armand Bendetti sebagai suamiku, aku berjanji akan selalu setia dalam keadaan apapun untuk selalu menemaninya sampai akhir hayatku." Dengan mata berkaca-kaca Laura membacakan sumpahnya.
Selanjutnya janji yang sama di ikrarkan oleh Lucas.
"Saya Don Lucas Armand Bendetti dengan ini berjanji, menerimamu Laura Rossie Belluci sebagai istriku, mulai saat ini aku berjanji akan menjadikanmu tawanan hasratku_____"
Semua orang terhenyak mendengar ikrar yg diucapkan Lucas. Termasuk Laura yg terhenyak hingga hampir membuatnya rubuh, tapi dengan sigap Lucas menahan tubuhnya, dia merengkuh tubuh Laura dengan erat, dan melanjutkan ikrar nya.
"____ dan aku berjanji jika ada pria manapun yg berani menyentuh mu, maka hanya akan ada kematian bagi mereka, aku berjanji akan merusak semua keluguan dalam dirimu, menjadikanmu wanita yg akan memenuhi obsesiku bersama selamanya hingga maut memisahkan" tutupnya.
Airmata Laura mengalir tak terbendung mendengar ikrar yg diucapkan Lucas, bukan karena bahagia, namun disana ada kesedihan yg dalam.
Kemudian Lucas mendekati Laura, mengeluarkan sebuah pisau lipat.
Slash..
Pertama dia membuat luka kecil dibibirnya hingga darah sedikit keluar, kemudian.
Slash...
Dia membuat luka yg sama pada bibir ranum istrinya. Laura meringis, merasakan perih dibibirnya.
Tanpa peringatan dia langsung menghantam bibir Laura dengan bibirnya, lalu melumatnya hingga kini darah di bibir mereka tercampur, seperti sebuah ritual ilmu hitam, tapi begitulah Lucas, baginya hal itu merupakan penyatuan antara jiwanya dan jiwa Laura. Laura bisa meraskan darahnya dan darah Lucas, rasanya seperti logam yg berkarat dicampur air laut, membuat Laura jijik.
Tapi dia tidak bisa berbuat apapun, bahkan tamu Disana pun tentunya tidak merasa heran, karena yg Melakukan hal itu adalah Lucas.
"Kau sudah menjadi properti ku Laura" bisik Lucas.
Seketika Laura mendorong dada Lucas kasar.
"Brengsekkk!!!" Hardiknya.
Dia pun berlari dari altar menuju kedalam rumahnya, Lucas hanya tersenyum smirk melihat Laura yg berlari kedalam rumahnya.
Acara pun dilanjutkan, akan tetapi sang pengantin wanita tidak turun kembali untuk menyapa para tamu, dia berdiam diri dikamar, menangis, mendengar ucapan Lucas nyatanya membuat hatinya terluka, dia hanya dianggap sebuah properti oleh Lucas.
Mama... Tolong aku, aku takut ma... Batin Laura.
Malam semakin larut, tanpa sadar Laura tertidur disofa kamarnya, masih menggunakan gaun pengantinnya.
Ceklek.
Pintu kamar Laura terbuka, disana ada Lucas, dia hendak membawa gadis yg sudah menjadi istrinya itu pulang ke mansion pribadi miliknya.
Saat melihat istrinya tertidur pulas, tanpa ragu dia mengangkat tubuh sintal istrinya, digendong ala bridal style.
"Ayo kita pulang baby..." Bisik Lucas, Laura sedikit terusik tapi dia membenamkan wajahnya ke dada bidang suaminya itu.
Tidak ada yg bisa dilakukan oleh keluarga Belluci, ketika melihat Laura dibawa pergi oleh Lucas.
Namun kemarahan terlihat jelas diwajah Lorenzo.
Ketika rombongan mobil Lucas sudah meninggalkan mansion Belluci, Lorenzo langsung berkata.
"Aku tidak akan diam saja papa, kita harus menyelamatkan Laura, karena Lucas itu bukan manusia papa, dia iblis." Ucap Lorenzo.
"ini semua tidak akan terjadi jika kamu tidak terlalu gegabah kemarin, tidak ada yg bisa kita lakukan saat ini Lorenzo." Ucap tuan Adam.
Dia menepuk pundak putranya, lalu pergi menuju kedalam kamarnya.
"Aku akan pikirkan cara menyelamatkanmu Laura" gumam Lorenzo.
•••
Lucas dan Laura tiba dimansion pribadi milik Lucas, mansion ini lebih besar daripada milik keluarga Belluci. Penjagaan super ketat terlihat, karena lucas menempatkan beberapa penjaga yg tentunya dilengkapi senjata, untuk menjaga mansion pribadinya itu.
Walaupun hari sudah semakin larut, tapi para maid masih terjaga menunggu majikannya datang, mereka berjejer sepanjang pintu masuk sambil menundukan kepalanya. Sementara Lucas berjalan dengan gagah sabil menggendong istrinya yg masih terlelap.
Lucas merebahkan tubuh istrinya diatas kasur berukuran king size dikamar pribadinya, kamar yg di dominasi warna hitam dan merah maroon itu.
Kemudian dia menyuruh dua maid untuk menggantikan baju Laura dan membersihkan tubuhnya. Sementara dia sendiri membersihkan dirinya dikamar mandi.
Setelah 15menit Lucas pun sudah selesai dengan kegiatan membersihkan tubuhnya, dia keluar hanya dengan celana tidurnya saja tanpa menggunakan atasan alias shirtless, dia melihat istrinya pun sudah berganti pakaian dengan gaun malam berwarna hitam yg seksi, sangat kontras dengan kulitnya yg putih bening.
Lucas naik keatas ranjang lalu membawa Laura kedalam dekapannya, Laura sedikit terusik tapi dia tidak bangun, Laura malah semakin membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
Untuk beberapa saat Lucas mengelus lembut rambut panjang Laura, hingga rasa kantuknya datang, kemudian dia pun ikut terlelap saling memeluk dengan istrinya.
•••
Bersambung.